Berkala Sarbumusi adalah majalah yang diterbitkan Dewan Pimpinan Pusat Sarikat Buruh Muslimin Indonesia atau DPP Sarbumusi. Majalah tersebut pertamakali terbit pada tahun 1968, beralamat di Jalan Raya Kramat 164 atau kantor PBNU.
<>
Berkala Sarbumusi terbit ala kadarnya, ukurannya kertas polio, tata letaknya seperti bentuk surat, tidak dijilid layaknya sebuah majalah. Nama para awak redaksi pun tidak dicantumkan.
Edisi pertama mengetengahkan editorial berjudul “Pengangguran Sumber Ketegangan Sosial Paling Berbahaya”. Dalam tulisan itu juga disinggung kehidupan politik yang macet, demokrasi yang yang dikebiri. Disinggung pula RUU tentang Sawatantra dan hubungan antara pemerintah pusat dengan daerah yang semakin jauh dari cita-cita otonomi seluas-luasnya bagi daerah.
Tulisan berjudul Prasarana Politik untuk Pembangunan Ekonomi karya HM Subhan ZE. Ada juga O. Hambali dengan tulisan Pedoman Tata Cara Penyelesaian Perburuhan. Tak lupa memuat berita seputar Sarbumisi, surat pembaca, serta ilustrasi-ilustrasi pignet. Nama-nama gerakan buruh yang tergabung dalam Sarbumisi diletakkan di halaman kedua.
Dari dokumen yang dimilik Perpustakaan PBNU, majalah ini konsisten menggunakan sampul 1 jenis, yakni lambang Sarbumi di sisi kiri, nama majalah Berkala SARBUMISI dilekakkan paling atas.
Sementara seorang bertubuh keker, mengenakan kopyah, sedang mengajungkan tangan kirinya yang memegang hasil bumi, tangan kananya terkepal. Di bawah gambar tersebut ada masjid, cerobong pabrik, kereta api, dan kapal laut. Sampul itu tidak diganti hingga edisi ke-12, Juni 1969. Hanya saja warnanya berubah, kadang hijau, merah, biru, serta oranye.
Tidak ada informasi secara pasti kapan berakhirnya majalah ini. Sebuah informasi mengabarkan bahwa National Library of AUstralia punya koleksi Berkala Sarbumusi. Besar kemungkinan, majalah ini tidak terbit seiring induknya mati suri karena dilarang melakukan aktivitas perlindungan terhadapa anggotanya oleh Orde Baru. Berkala SARBUMUSI terbit ketika DPP Sarbumi dipimpin KH Masykur dan Sutanto Martoprasono. (Hamzah Sahal)
Terpopuler
1
Soal Tambang Nikel di Raja Ampat, Ketua PBNU: Eksploitasi SDA Hanya Memperkaya Segelintir Orang
2
Meski Indonesia Tak Bisa Lolos Langsung, Peluang Piala Dunia Belum Pernah Sedekat Ini
3
Pentingnya Kematangan Pola Pikir dan Literasi Finansial dalam Perencanaan Keuangan
4
PBNU Rencanakan Indonesia Jadi Pusat Syariah Dunia
5
Sejarawan Kritik Penulisan Sejarah Resmi: Abaikan Pluralitas, Lahirkan Otoritarianisme
6
Sunnah Puasa Ayyamul Bidh di Pertengahan Bulan Dzulhijjah 1446 H Hari Ini dan Esok
Terkini
Lihat Semua