Nasional

Bencana Alam Melanda, Kiai Ma’ruf Ajak Masyarakat Jaga Lingkungan

Jum, 29 Januari 2021 | 07:00 WIB

Bencana Alam Melanda, Kiai Ma’ruf Ajak Masyarakat Jaga Lingkungan

KH Ma'ruf Amin. (Foto: FB KH Ma'ruf Amin)

Jakarta, NU Online

Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat KH Ma’ruf Amin memaparkan, ketika bangsa Indonesia sedang berjuang dalam menghadapi pandemi Covid-19, bencana alam datang secara berangsur melanda negeri ini. Ia kemudian mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk lebih melihat dan menjaga kelestarian lingkungan.


“Berbagai musibah dan kerusakan yang sekarang ini utamanya adalah kita melihat bagaimana ini terjadi. Lalu kita bersama mencari solusi dalam mengatasinya,” ungkap Kiai Ma’ruf secara virtual, dalam Muhasabah dan Istighotsah untuk Negeri di Masjid Istiqlal Jakarta, Kamis (28/1) malam. 


Lebih lanjut Kiai Ma’ruf menjelaskan bahwa segala yang terjadi di dunia ini, termasuk musibah yang melanda, merupakan dampak dari ulah manusia. Namun dalam situasi seperti sekarang ini, ia berpesan kepada masyarakat agar tidak saling menyalahkan.


Ia mengungkapkan, kerusakan di dunia terbagi menjadi dua. Pertama, al-fasadul maddi (kerusakan fisik). Kedua, al-fasadul ma’nawi (kerusakan nonfisik dan perilaku). Menurut Kiai Ma’ruf, bencana banjir di beberapa wilayah akhir-akhir ini terjadi lantaran ada faktor campur tangan manusia yang melakukan kerusakan lingkungan.


Lebih lanjut dijelaskan, di dunia ini juga terdapat sebuah aturan yang disebut nidzhamul kauniyah (aturan alam). Jika dilanggar maka akan menimbulkan kerusakan. Hal ini menyangkut masalah berbagai hal yang menjadi karakteristik dari keadaan alam. 


“Seperti bumi, langit, dan semuanya itu ada tata aturan yang diberikan Allah. Itu semua untuk kemaslahatan manusia,” jelas Kiai Ma’ruf.


Di samping itu, ia mengatakan bahwa Islam adalah risalah ilahiyah. Sebuah Agama dengan tuntutan untuk melakukan perbaikan yang menyangkut seluruh lini kehidupan. Dalam hal menangani berbagai bencana yang melanda, menurut Kiai Ma’ruf, harus menjadi tugas bersama yang harus dilakukan oleh seluruh pihak. 


“Kita tidak boleh hanya menggerutu dan menyalahkan orang. Tetapi sebaiknya kita mencari solusi-solusi yang bisa kita berikan dalam rangka menyelamatkan situasi kepada keadaan semula,” tegasnya. 


Sebagai informasi, acara muhasabah dan istighotsah diselenggarakan di Masjid Istiqlal dengan peserta terbatas. Di samping itu, kegiatan ini juga diselenggarakan secara daring dan diikuti oleh sekitar 700 umat Islam yang tersambung secara daring.


Selain Kiai Ma’ruf, hadir pula Ketua Umum MUI Pusat yang juga Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar. Sebelumnya, acara ini diawali dengan pembacaan istighotsah yang dipimpin oleh Sesepuh Majelis Rasulullah Habib Nabiel Al-Musawa.


Acara ditutup dengan doa yang dipimpin Imam Besar Masjid Istiqlal sekaligus Rais Syuriyah PBNU KH Nasaruddin Umar dan Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat KH Muhammad Cholil Nafis.  


Pewarta: Aru Lego Triono

Editor: Fathoni Ahmad