Rembang, NU Online
Rais Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah, KH A'wani Sya'roni mengungkapkan terkait latar belakang kemerdekaan bangsa Indonesia. Ia mengatakan bahwa kemerdekaan ini tidak lepas dari peran para kiai dan warga Nahdliyin, terutama dengan senjata bambu runcing yang disertai doa.
Ia menambahkan, warga Nahdliyin harus bangga dengan kemerdekaan ini. Ini wujud keberhasilan dari para kiai agar Indonesia aman dari para penajajah. "Ini memang salah satu perjuangan dari para kiai Nahdliyin. Sampai-sampai Raden KH Asnawi Kudus mempunyai syiiran, aman aman aman, aman Indonesia aman," terangnya.
Dahulu, lanjut Kiai A'wani sapaan akrabnya, perjuangan dan jerih payah para pejuang tidak lepas dari doa. Dan sampai saat ini pun yang ditakuti para orang kafir adalah doanya kiai-kiai dan orang Indonesia yang mustajab.
"Ini dibuktikan dengan adanya bambu runcing yang dijadikan senjata para pejuang sehingga dapat mengalahkan para penjajah. Tidak mungkin cukup hanya dengan bambu runcing saja mampu mengalahkan penjajah, tentu saja disertai doa," terangnya saat ditemui NU Online di kediamannya, Desa Lodan Kecamatan Sarang, Rembang, Selasa (16/8).
Ini adalah bukti kegigihan para pejuang dan warga Nahdliyin dalam memperjuangkan kebebasan di Indonesia. Lebih-lebih kebebasan dalam menjalankan kewajiban sebagai orang Islam tanpa ada tekanan apapun.
"Perjuangan kemerdekaan sudah lewat, saatnya kita mengingat betapa susah-payahnya para pejuang terdahulu. Tentunya dengan memperbanyak syukur dengan cara yang benar," tutur Pengasuh Pondok Pesantren Al-Musthofa Sarang, Rembang tersebut. (Aan Ainun Najib/Fathoni)