Nasional

Bagi Ulama Maroko, NU Merupakan Keluarga

Sel, 15 Oktober 2019 | 10:00 WIB

Bagi Ulama Maroko, NU Merupakan Keluarga

Kiai Said memberikan plakat kepada Syekh Najeem di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (15/10). (Foto: NU Online/Husni Sahal)

Jakarta, NU Online
Direktur Pengelola Madrasah Islamiyyah Universitas Qarawiyyin Maroko Syekh Mustofa Najeem berkunjung ke Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jakarta Pusat, Selasa (15/10). Kunjungannya diterima langsung Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj.

“Kunjungan ini dalam rangka bertemu dengan keluarga, yaitu ulama-ulama yang berada di Nahdlatul Ulama,” kata Syekh Najeem.

Sebab menurut Syekh Najeem, hubungan antara ulama-ulama NU dan Maroko telah berlangsung lama. Untuk itu, kunjungannya ini untuk memperkuat komunikasi, sehingga dapat saling memperoleh informasi lebih dalam tentang peran kedua belah pihak. 

Pria yang juga menjabat sebagai Mudir Madrasah Qur’an Hasan Tsani Casablanca, Maroko ini mengakui perjuangan NU, khususnya Kiai Said dalam membangun Islam moderat dan perdamaian dunia.

“Kami berharap, semoga ada saling menukar informasi, pengalaman, dan ilmu pengetahuan antarkader Nahdlatul Ulama dan ulama-ulama di Maroko. Semoga kunjungan ini diberikan keberkahan, kekuatan dan kebersamaan antara seluruh negara, khususnya ulama-ulama dari Indonesia dan Maroko,” terangnya.

Sebagai informasi, kunjungan Syekh Mustofa Najeem ke PBNU bagian dari lawatannya ke sejumlah pesantren yang ada Indonesia, seperti di Pesantren Darut Tauhid Arjawinangun, Cirebon dan Pengasuh Pesantren Daarul Mughni al-Maliki, Bogor, asuhan KH Musthofa Mughni.

Syekh Najeem sendiri telah lama mengenal Kiai Said, percisnya ketika Kiai Said mengisi ceramah di depan Raja Maroko Mohammed VI di istana Raja di kota Cassablanca, Maroko pada 2010. Ketika itu, Syekh Najeem turut menghadiri ceramah Kiai Said. Setelah pertemuan itu, ia berkeinginan berkunjung ke Indonesia, khususnya NU. 

“Kalau ke Indonesia tidak ke Nahdlatul Ulama maka tidak sempurna kunjungannya dan tidak dinamakan kunjungan ke Indonesia,” ucapnya.

Pada kunjungan yang berlangsung sekitar satu jam itu, ia menyampaikan keinginannya mengundang Kiai Said agar bisa kembali ke Maroko untuk mengisi ceramah di kampusnya, Universitas Qarawiyyin, Maroko.

“Kami mengundang Ketua Umum PBNU untuk hadir ke Maroko dan juga memberikan ceramah di kampus,” jelasnya.

Pewarta: Husni Sahal
Editor: Abdullah Alawi