Masjid Raya Peranap Perpaduan Cina dan Melayu
NU Online · Kamis, 12 Mei 2016 | 18:02 WIB
Tim Ekspedisi Islam Nusantara mendatangi Masjid Raja Pauh Ranap atau yang dikenal dengan sebutan nama Masjid Sultan Muda Indragiri. Masjid tersebut terletak di Jalan Sultan Ibrahim, Desa Pauh Ranap, Kecamatan Peranap, kabupaten Indragiri Hulu Riau.
Menurut Saharan Sepur, masjid tersebut merupakan salah satu bangunan tua yang kini masih berdiri kokoh, peninggalan Sultan Muda Peranap yang dibangun sekitar tahun 1916.
“Masjid Raja Pauh Ranap di Desa Pauh Ranap adalah sebuah masjid arsitektur kuno, berbentuk tumpeng persegi delapan khas Cina,” katanya kepada tim Ekspedisi Islam Nusantara yang menjelajah Indragiri Hulu Selasa (10/5).
Masjid dua lantai tersebut dipadu dengan gaya Melayu, terutama pada motif ukirannya.
Selain untuk shalat, masjid tersebut juga pada masa kesultanan sering digunakan musyawarah raja, terutama di lantai kedua.
Ia menambahkan, masjid tersebut dibangun oleh Sultan Ibrahim Raja Muda Pauh Ranap, salah seorang sultan dari Kerajaan Indragiri. “Konon sejarahnya bahan material bangun masjid tersebut terbuat dari jenis kayu ulin yang didatangkan dari Kalimantan oleh Sultan Indragiri,” lanjutnya.
Tim Ekspedisi mendirikan shalat Ashar di masjid tersebut Selasa (10/5). Kemudian melakukan tahlilan di makam Raja Moehamad Sutan Muda Indragiri bin Raja Muda Ibrahim Sutan Muda Indragiri bersama Ketua PCNU Indragiri Hulu Syaerozi dan Ketua MWCNU Peranap. (Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Soal Tambang Nikel di Raja Ampat, Ketua PBNU: Eksploitasi SDA Hanya Memperkaya Segelintir Orang
2
Meski Indonesia Tak Bisa Lolos Langsung, Peluang Piala Dunia Belum Pernah Sedekat Ini
3
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
4
Pentingnya Kematangan Pola Pikir dan Literasi Finansial dalam Perencanaan Keuangan
5
PBNU Rencanakan Indonesia Jadi Pusat Syariah Dunia
6
Sejarawan Kritik Penulisan Sejarah Resmi: Abaikan Pluralitas, Lahirkan Otoritarianisme
Terkini
Lihat Semua