Anre Gurutta Sanusi Baco: Gus Dur Pernah Sakit Cinta yang Tak Pernah Sembuh
Sab, 23 Desember 2017 | 10:04 WIB
Sudah mafhum bahwa Almaghfurlah KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur adalah sahabat KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus. Sebagai sahabat Gus Dur, Gus Mus berkali-kali mengungkapkan di hadapan publik tentang kedekatannya dengan pria yang menjadi presiden ke-4 Republik Indonesia ini.
Namun, tulisan ini bukan ingin mengangkat sosok Gus Dur dari Gus Mus, atau tentang kedekatan keduanya, melainkan dari sahabat Gus Dur yang lain, yang juga pernah bersama-sama mengenyam pendidikan di Mesir, yaitu Anre Gurutta Haji Sanusi Baco.
Pada acara Sewindu Haul Gus Dur di Jalan Warung Silah Nomor 10, Ciganjur, Jakarta Selatan, Jumat (22/12), Anre Gurutta Sanusi Baco hadir dan menjadi satu dari dua kiai yang didaulat untuk mengisi taushiyah.
Di sela-sela taushiyah, Anre Gurutta yang juga menjadi Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) membeberkan rahasia Gus Dur saat keduanya bersama-sama belajar di Mesir.
Pada waktu di Mesir, mereka berdua tinggal pada asrama yang sama dan kamar keduanya berdekatan. Jarak kamar keduanya yang tidak jauh itulah memungkinkan satu sama lain mengetahui aktivitasnya, termasuk saat Anre Gurutta Sanusi memergoki Gus Dur yang sedang membuka-buka catatan di kamar.
Menurut Anre Gurutta Sanusi, di antara catatan tersebut terdapat foto seorang perempuan yang di kemudian hari menjadi teman hidupnya, Nyai Sinta Nuriyah Wahid.
"Tadinya dia mau disembunyikan (foto), tapi saya lebih dulu melihat," kata Anre Gurutta Sanusi, yang disambut tawa dan tepuk tangan hadirin.
Anre Gurutta Sanusi pun merasa penasaran dengan foto yang dilihatnya. "Ini foto apa Gus Dur," tanya Gurutta Sanusi Baco.
"Tau lah. Calonku," jawab Gus Dur.
"Bagaimana bisa belajar kalau ada itu foto terus," kembali Gurutta Baco menyergah dengan logat timurnya.
"Malah ini yang mendorong saya belajar," jelas Gus Dur. Hadirin pun kembali dibuat tertawa dan tepuk tangan.
Foto Nyai Sinta Nuriyah Wahid pun disimpan Gus Dur sampai pulang ke Indonesia. Gus Dur, kata Kiai Sanusi Baco, mencintainya sampai akhir hayat.
"Gus Dur pernah sakit cinta dan tidak pernah sembuh sampai akhir hayat," katanya diikuti tepuk tangan hadirin. (Husni Sahal/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Apa Itu Dissenting Opinion dan Siapa Saja Hakim yang Pernah Melakukannya?
2
Khutbah Jumat: Inspirasi Al-Fatihah untuk Bekal Berhaji ke Baitullah
3
Harlah Ke-74: Ini Asas, Tujuan, dan Lirik Mars Fatayat NU
4
Kajian Lengkap Kriteria Miskin bagi Pekerja dalam Bab Zakat
5
3 Hakim Nyatakan Dissenting Opinion, Paslon 01 dan 03 Terima Putusan MK
6
Kasus DBD Melonjak, Berikut Cara Pencegahannya Menurut Dokter
Terkini
Lihat Semua