Nasional

Angkat Fiqih Disabilitas, Komunitas Tunanetra Sampaikan Apresiasi untuk NU

NU Online  ·  Jumat, 20 Juli 2018 | 09:00 WIB

Jakarta, NU Online
Komunitas Tunanetra Muslim mengucapkan terima kasih kepada NU yang mengangkat isu disabilitas netra dan isu disabilitas secara umum dalam diskursus fiqih. Hal ini menunjukkan bahwa ormas sosial-keagamaan memberikan perhatian terhadap kalangan disabilitas terkait fiqih peribadatan.

Demikian disampaikan Ustadz Ahmad Rojiin Fakih dari Majelis Tashih Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia (ITMI) dalam Workshop Kepustakaan Islam Bagi Penyandang Disabilitas Netra yang difasilitasi Bimas Islam Kementerian Agama di Hotel Sotis, Jakarta, Jumat (20/7) pagi.

“Kami memberikan apresiasi terhadap NU yang memberikan perhatian setinggi-tingginya bagi penyandang disabilitas termasuk kalangan tunanetra. Sebagian besar problem fiqih kami terjawab,” kata Ustadz Ahmad Rojiin Fakih di hadapan sedikitnya 50 penyandang disabilitas netra dari pelbagai daerah di Indonesia.

Ustadz Rojiin Fakih pada kesempatan ini hadir sebagai narasumber dalam menjelaskan fiqih ibadah keseharian. Ia mengatakan bahwa fiqih ibadah keseharian untuk mereka yang awas (mereka yang dapat melihat) berbeda dengan penyandang disabilitas netra.

Ia mendukung rencana Bimas Islam bersama sejumlah lembaga dan ormas Islam yang tengah mematangkan draf buku Fikih Ibadah Disabilitas.

Lakpesdam PBNU menyambut baik pengarusutamaan isu fiqih disabilitas di kalangan masyarakat. Pasalnya, isu fiqih disabilitas ini masih menjadi isu pinggiran.

“PBNU mendorong publik dalam mengupayakan sikap ramah untuk kelompok penyandang disabilitas,” kata aktivis Lakpesdam PBNU Abi S Nugroho.

Sebagaimana diketahui, PBNU mengangkat isu disabilitas dalam sidang komisi bahtsul masail NU pada Munas Alim Ulama NU pada November 2017 di Lombok. (Alhafiz K)