Nasional

Alissa: Korupsi Harus Dilawan dengan Jihad

NU Online  ·  Jumat, 24 Juni 2016 | 11:03 WIB

Jakarta, NU Online
Sebagai penyakit yang mewabah hingga ke semua sendi kehidupan bangsa dan negara, korupsi harus dilawan dengan jihad. Agar gelora jihad tersebut menguat, penyadaran akan bahaya korupsi dilakukan dengan gencar di berbagai komunitas.

Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian Alissa Q Wahid mengatakan hal tersebut saat berbicara pada peluncuran dan diskusi buku Jihad Nahdlatul Ulama Melawan Korupsi di lantai 8 Gedung PBNU Jalan Kramat Raya Jakarta, Kamis (23/6) petang.

“Ada tiga lapisan kegiatan yang digelar untuk penyadaran. Semakin banyak warga NU yang sadar akan bahayanya korupsi, maka semakin gampang menumpas korupsi. Nggak bisa (membangun bangsa) kalau korupsi masih merajalela," tegasnya.

Putri sulung Gus Dur ini menambahkan, jangan sampai Indonesia kembali pada kondisi yang kerap dilontarkan ayahnya beberapa tahun silam. Yakni korupsi terang-terangan.

”Kata Gus Dur, korupsi zaman Orde Baru itu dilakukan di bawah meja. Hanya koruptor dan orang-orang tertentu yang tahu. Lama-lama di atas meja. Banyak orang yang tahu. Nah, zaman reformasi justru mejanya pun dikorupsi,” tutur Alissa.

Acara tersebut dihadiri para eksponen NU, antara lain Abdullah Syarwani (mantan Dubes RI untuk Yordania), Tosari Widjaja (mantan Dubes RI untuk Aljazair), MM Billah (budayawan NU), dan Prof Achmad Mubarok (guru besar UIN Jakarta).

Selain anggota jaringan Gusdurian Jabodetabek, sejumlah intelektual dan aktivis muda NU juga hadir seperti Imdadun Rohmat, Amsar A Dulmanan, dan Khamami Zada. (Musthofa Asrori/Alhafiz K)