Nasional

Ali Ahmad Ba-Katsir, Ulama Nusantara Pelopor Sastra Drama Arab

NU Online  Ā·  Sabtu, 18 November 2017 | 16:59 WIB

Tangerang Selatan, NU Online
Direktur Islam Nusantara Center (INC) A Ginanjar Sya’ban, diantara ulama Nusantara yang memiliki kontribusi besar dalam peradaban Islam namun kurang dikenal adalah Ali Ahmad Ba-Katsir. Ia merupakan putra Nusantara asal Surabaya yang memiliki karir yang gemilang di Kairo pada paruh pertama abad kedua puluh. Ia lahir pada 1910 dan wafat pada 1969.

ā€œBeliau dicacat dalam seluruh dunia kesusasteraan Arab modern sebagai Raid Al Misrihiyah Al Arabiyah atau pelopor sastra drama Arab di Arab,ā€ kata Ginanjar di Sekretariat INC di Tangerang Selatan, Sabtu (18/11).

Bapak Ba-Katsir adalah orang Yaman, sementara Ibunya adalah orang Jawa. Saat kecil, Ba-Katsir pergi ke Mesir untuk belajar. Selama di Mesir, ia menggeluti dan menekuni dunia sastra. Usai menamatkan studinya, Ba-Katsir tidak pulang ke Indonesia lagi. Ia berkiprah di Mesir sampai dinaturalisasi oleh Pemerintah Mesir.

ā€œDikasih kewarganegaraan Mesir oleh Raja Fuad dan dipatenkan sebagai sastrawan besar Mesir,ā€ terangnya.

ā€œSemua sastra Arab modern dengan turunannya itu muncul di Mesir. Walaupun yang menjadi pelopor sastra modern bukan orang Mesir asli, tetapi orang Surabaya,ā€ tambahnya.

Ba-Katsir banyak menulis karya sastra seperti novel, puisi, dan drama. Dari Diantara karya Ali Ahmad Ba-Katsir adalah Al Tsair Al Ahmar, Salamah Al Qis, Siratu Syuja’, Wa Islamah, Al Faris Al Jamil, Lailah Al Nahr, dan Audah Al Musytaq.Ā 

ā€œBeberapa karyanya bahkan difilmkan. Salamah Al Qis dan Wa Islamah itu difilmkan,ā€ tukasnya. (Muchlishon Rochmat)