Al-Habbash Sambut Baik Upaya PBNU Suarakan Narasi Dukungan Kemerdekaan Palestina
NU Online · Kamis, 8 Agustus 2024 | 15:45 WIB

Penasihat Presiden dan Menteri Kehakiman Palestina Mahmoud Al-Habbash saat berkunjung ke PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Kamis (8/8/2024). (Foto: NU Online/Suwitno)
Afrilia Tristara
Kontributor
Jakarta, NU Online
Menteri Kehakiman dan Penasihat Presiden Palestina Mahmoud Al-Habbash mengungkapkan rasa terima kasihnya atas upaya PBNU yang terus aktif menyuarakan narasi realitas yang terjadi di Palestina.
"Kami berterima kasih kepada Nahdlatul Ulama yang telah berupaya untuk menyebarkan narasi atas apa yang sebenarnya terjadi di Palestina," ungkap Al-Habbash dalam Konferensi Pers yang dilaksanakan di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat pada Kamis (8/8/2024).
Ia juga berharap agar hubungan antara Indonesia dan Palestina berjalan dengan baik. Tidak hanya itu, ia juga mengharapkan adanya kunjungan balik dari PBNU ke Palestina sebagai langkah lebih lanjut dari kunjungannya ini.
Menurut Al Habbash, Indonesia merupakan negara dengan jumlah Muslim terbesar yang memiliki posisi strategis di Asia Tenggara dan negara-negara Liga Arab.
Oleh karena itu, Indonesia dapat berperan secara signifikan dalam upaya-upaya mendukung kemerdekaan Palestina di kancah Internasional.
"Kami sangat percaya pada peran Indonesia dalam menyebarkan narasi yang tepat mengenai isu Palestina dan akan terus mendukung rakyat Palestina dalam perjuangannya," tutur sosok yang lahir di Nuseirat, Gaza ini.
Dalam kesempatan itu, Al-Habbash menjelaskan bahwa faksi-faksi seperti Hamas dan Fatah merupakan bagian dari Palestina. Namun, perjuangan mereka bukan berarti merepresentasikan seluruh masyarakat Palestina.
Al-Habbash menekankan, "Tidak ada satu faksi atau partai apa pun yang merepresentasikan seluruh masyarakat Palestina karena representasi rakyat Palestina adalah PLO (Palestinian Liberation Organization)."
Ia berharap rakyat beserta faksi yang ada di Palestina dapat bersatu di bawah naungan PLO untuk bergerak bersama mewujudkan upaya kemerdekaan Palestina dan menghadapi tantangan dunia, khususnya kekejaman Israel.
Al-Habbash menegaskan bahwa rakyat Palestina tidak akan mengibarkan bendera putih atas okupasi yang terus terjadi. Sebab, Gaza, Tepi Barat, dan Yerussalem merupakan bagian dari wilayah Palestina. Mereka tidak bisa menerima jika wilayah-wilayah tersebut dipecah belah dan dirampas oleh pihak tertentu.
"Rakyat Palestina mendambakan perdamaian. Namun, perdamaian tidak dapat dicapai tanpa adanya legitimasi dari dunia Internasional dan kami membutuhkan peran dari setiap negara di dunia untuk mewujudkan perdamaian ini," tuturnya.
Dalam konferensi pers tersebut, turut hadir pula Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) dan Duta Besar Palestina Zuhair Al Shun.
Gus Yahya menjelaskan bahwa melalui agenda ini PBNU ingin membantu Palestina untuk mendapatkan ruang yang lebih luas dalam menyuarakan perjuangan kemerdekaannya.
"Kami ingin membantu agar suara dari negara Palestina mendapatkan ruang yang lebih luas di Indonesia baik di kalangan masyarakat maupun di kalangan para pengambil kebijakan di negeri ini," jelas Gus Yahya.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat HUT Ke-80 RI: 3 Pilar Islami dalam Mewujudkan Indonesia Maju
2
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
3
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
4
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
5
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
6
Sri Mulyani Sebut Bayar Pajak Sama Mulianya dengan Zakat dan Wakaf
Terkini
Lihat Semua