Aklamasi, Duet KH Aziz Mansyur-Muhaimin Terpilih Lagi
NU Online · Senin, 1 September 2014 | 01:00 WIB
Surabaya, NU Online
Muktamar Partai Kebangkitan Bangsa yang digelar di Hotel Empire Palace di Surabaya, (31/8), telah usai menyusul berakhirnya sidang pleno kelima dengan agenda pemilihan ketua dewan syuro dan ketua umum dewan tanfidz.<>
Sidang pleno terakhir itu diikuti seluruh perwakilan DPW PKB dari Sabang sampai Merauke. Mayoritas muktamirin (sebutan peserta muktamar) mendukung kembali duet KH Abdul Aziz Mansyur dan Abdul Muhaimin Iskandar untuk dikukuhkan sebagai mandataris muktamar.
Keduanya terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Dewan Syuro dan Ketua Dewan Tanfidz Dewan Pengurus Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB) masa khidmat 2014-2019.
Ketua sidang pleno kelima Marwan Ja’far sebelumnya menanyakan kepada forum terkait materi sidang. “Sidang pleno kelima dengan agenda pemilihan ketua umum dewan tanfidz dan ketua dewan syuro apakah disepakati?” Forum pun menjawab spontan. “Setuju...” koor para muktamirin.
Sejurus kemudian, Marwan meminta kesanggupan kedua tokoh tersebut untuk dikukuhkan kembali sebagai ketua dewan syuro dan ketua umum dewan tanfidz. Muhaimin pertama kali menyatakan siap untuk dipilih kembali disusul Kiai Aziz menyatakan hal yang sama.
“Setelah ada pernyataan sikap dari kedua calon, apakah forum menyepakati keduanya untuk menjadi ketua dewan syuro dan ketua dewan tanfidz yang baru,” lempar Marwan kepada forum.
Dengan demikian, lanjut Marwan, Ketua Dewan Syuro PKB yang baru adalah Almukarrom KH Abdul Aziz Mansyur dan Ketua Umum Dewan Tanfidz saudara Abdul Muhaimin Iskandar.
Sebelumnya, suasana sidang pleno keempat mengagendakan perubahan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai. Utusan dari Aceh sempat menginterupsi pimpinan sidang agar menyetujui usulan untuk kembali ke AD/ART Muktamar II Semarang.
“Kami meminta pimpinan sidang untuk memberlakukan kembali AD/ART hasil Muktamar kedua di Semarang. Hal ini agar posisi dewan syuro tidak hanya sekedar menjadi stempel bagi dewan tanfidz,” pintanya. (Ali Musthofa Asrori/Anam)
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Workshop Jalantara Berhasil Preservasi Naskah Kuno KH Raden Asnawi Kudus
3
Rapimnas FKDT Tegaskan Komitmen Perkuat Kaderisasi dan Tolak Full Day School
4
Ketum FKDT: Ustadz Madrasah Diniyah Garda Terdepan Pendidikan Islam, Layak Diakui Negara
5
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
6
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
Terkini
Lihat Semua