Akademisi Leiden Ungkap Tantangan Umat Islam Indonesia
NU Online · Sabtu, 13 Oktober 2018 | 04:45 WIB
"Selama ini Barat menilai Islam sebagai agama ekstrem yang gemar melakukan kejahatan seperti aksi terorisme," ujar Bellen pada diskusi panel khusus bertajuk Reinventing Subculture of Pesantren and Islamic Moderation pada gelaran Muktamar Pemikiran Santri Nusantara di Pesantren Krapyak Yogyakarta, Kamis (11/10).
Menurutnya, persepsi demikian dipengaruhi oleh sejumlah aksi terorisme yang dilakukan oleh golongan yang mengaku sebagai Islam.
Apalagi, lanjutnya, sejumlah negara Islam di Timur Tengah sampai saat ini terlibat konflik berkepanjangan yang seolah tak kunjung usai. "Ini makin meneguhkan persepsi mereka bahwa Islam agama yang keras," ujarnya.
Meski demikian, ia mengakui bahwa apa yang dilakukan Barat adalah sebuah generalisasi karena hal itu hanya dilakukan segelintir umat Islam. "Saya lama hidup di Indonesia dan merasakan keramahan orang-orang Islam di sini," tuturnya.
Terpopuler
1
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
2
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
3
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
5
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
Terkini
Lihat Semua