Nasional

Akademisi Leiden Ungkap Tantangan Umat Islam Indonesia

NU Online  ·  Sabtu, 13 Oktober 2018 | 04:45 WIB

Yogyakarta, NU Online
Menurut Merrik Bellen, seorang akademisi asal Leiden University, Belanda, umat Islam Indonesia memiliki tantangan yang besar, yaitu mengubah persepsi Barat mengenai Islam.

"Selama ini Barat menilai Islam sebagai agama ekstrem yang gemar melakukan kejahatan seperti aksi terorisme," ujar Bellen pada diskusi panel khusus bertajuk Reinventing Subculture of Pesantren and Islamic Moderation pada gelaran Muktamar Pemikiran Santri Nusantara di Pesantren Krapyak Yogyakarta, Kamis (11/10).

Menurutnya, persepsi demikian dipengaruhi oleh sejumlah aksi terorisme yang dilakukan oleh golongan yang mengaku sebagai Islam.

"Tidak bisa dipungkiri, aksi September 2001 silam mempengaruhi persepsi Barat," ujar pria yang juga ketua perpustakaan kajian keindonesiaan Leiden di Jakarta itu.

Apalagi, lanjutnya, sejumlah negara Islam di Timur Tengah sampai saat ini terlibat konflik berkepanjangan yang seolah tak kunjung usai. "Ini makin meneguhkan persepsi mereka bahwa Islam agama yang keras," ujarnya.

Meski demikian, ia mengakui bahwa apa yang dilakukan Barat adalah sebuah generalisasi karena hal itu hanya dilakukan segelintir umat Islam. "Saya lama hidup di Indonesia dan merasakan keramahan orang-orang Islam di sini," tuturnya.

Tetapi, masih kata Bellen, persoalannya, Barat sudan telanjur mencap bahwa Islam agama yang keras, agama teroris. "Karena itu, ini adalah tantangan kalian semua, umat Islam Indonesia untuk mengubah persepsi itu," pungkasnya. (Moh Salapudin/Kendi Setiawan)