Nasional

AISINDO Bahas Tren dan Isu Terbaru SIstem Informasi

NU Online  ·  Kamis, 6 Desember 2018 | 18:48 WIB

Jakarta, NU Online 
Forum AISINDO IS CIO membahas tren dan isu terbaru dalam Sistem Informasi (SI) dengan para pemimpin perusahaan dan profesional. Tahun lalu acara ini hanya fokus pada sisi akademis, sementara tahun ini menghubungkan akademisi dengan industri serta menyoroti masalah krisis talenta ahli SI-Teknik Informatika. 

Acara yang berlangsung Rabu-Kamis (5-6/12) ini diadakan di Balai Kartini sebagai konferensi para pimpinan perusahaan berbasis teknologi informasi dan komunikasi. 

AISINDO IS CIO (www.cioforum.id) sepenuhnya didukung dan diorganisir oleh AISINDO (Indonesian Chapter of Association for Information Systems). AISINDO (www.aisindo.org) adalah bagian dari AIS (Association for Information Systems), asosiasi bagi individu dan organisasi yang memimpin penelitian, pengajaran, dan penerapan Sistem Informasi di seluruh dunia. AIS memiliki anggota dari lebih dari 90 negara, dari beberapa wilayah yaitu Benua Amerika, Eropa, Timur Tengah, Afrika, Asia dan Pasifik. 

Acara ini dibuka melalui video taping Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Bapak Rudiantara. Kemudian dilanjutkan dengan paparan utama dari Menteri Ketenagakerjaan RI Hanif Dhakiri. Hadir juga Perwakilan Kamar Dagang Indonesia. 

Acara yang berlangsung selama dua hari ini mencakup program-program berikut: panel utama, pembicaraan CEO dan CIO, panel direktur, empat panel profesi SI, IS/IT career festival dan bursa karir SDM SI-TI, Panel SDM dari para pemimpin startup dan program studi sistem informasi.

Para pembicara berbagi pandangan mereka tentang peluang dan tantangan yang dihadapi oleh profesional SI-TI, dan wawasan berharga lainnya pada pengembangan manusia. Wawasan yang diperoleh dari setiap panel akan disusun sebagai rekomendasi yang dirilis dalam pertemuan tahunan AISINDO pada hari kedua. 

Melalui acara ini, semua peserta dari latar belakang akademi dan profesional SI-TI, serta para pemimpin industri dan startup didorong untuk membangun kemitraan bersama. (Red: Abdullah Alawi)