Yogyakarta, NU Online
Sudah biasa, setiap pesantren pasti melahirkan para kiai dan intelektual. Tetapi ini berbeda dengan Pesantren Krapyak Yogyakarta. Yang dilahirkan dari Krapyak bukan saja kiai dan intelektual, tetapi juga empat kamus.<>
Keempatnya sekarang ini menjadi referensi sangat penting bagi santri dan pegiat kajian Islam di Nusantara.
Lahirnya keempat kamus di Krapyak ini tak bisa dilepaskan dari bimbingan dan didikan KH Ali Maksum. Sejak awal, Mbah Ali menyajikan kitab-kitab beliau diletakkan di Perpustakaan Pesantren, baik kitab-kitab kuning, dan kitab-kitab putih: kitab-kitab pemikiran masa kini. “Nyoh.. Wacanen kabeh!”... (Nih.. Baca semua...). Luar biasa.
Demikian disampaikan KH Munawir AF, santri Mbah Ali yang sekarang menjadi Mustasyar PWNU DIY di Krapyak, Jum’at (19/4).
“Sampai sekarang ada 4 Kamus yangg disusun santri-santri Mbah Ali. Pertama muncul 'Kamus Al-Munawwir' - Arab Indonesia, yang ditashih oleh Mbah Ali sendiri. Kamus ini adalah satunya kamus yang muncul di era 80-an, dan terlengkap. Disusun oleh KH A. Warson Munawwir yang baru saja wafat pada 18 April lalu,” tegasnya.
Menurut Kiai Munawir, Kamus Al-Munawwir bukan saja beredar di seluruh pelosok tanah Air, bahkan negara-negara tetangga, seperti Malaisya, Brunei Darussalam, dan lainnya. Sekarang malah sudah menjadi rujukan para santri di Asia Tenggara. Ini otomatis sudah menggeser kamus Munjid.
Kamus kedua, 'Kamus Al-'Ashry' - kamus Kontemporer, yang disusun KH.Atabik Ali dan KH.A.Drs. Zauhdi Mukhdhor, SH.M.Hum.
Ketiga, 'Kamus Al-Bisri' yg disusun oleh KH Adib Bisyri (putera KH.Bisyri Mustofa) Rembang, bersama H.Munawir Abdul Fatah, sebagai pelengkap - merupakan kamus Mahasiswa - Indonesia - Arab, dan Arab - Indonesia.
Yang keempat, 'Kamus Al-Munawwir Indonesia - Arab', kamus kebalikan dari kamus pertama Arab - Indonesia karangan KH.A.Warson Munawwir. Yang terakhir ini disusun oleh KH. Fairus Warson Munawwir.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor: Muhammadun-Rokhim
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Maulid Nabi dan 4 Sifat Teladan Rasulullah bagi Para Pemimpin
2
Jadwal Puasa Sunnah Sepanjang Bulan September 2025
3
DPR Jelaskan Alasan RUU Perampasan Aset Masih Perlu Dibahas, Kapan Disahkan?
4
Pengacara dan Keluarga Yakin Arya Daru Meninggal Bukan Bunuh Diri
5
Khutbah Jumat: Menjaga Amanah dan Istiqamah dalam Kehidupan
6
Gus Yahya Ajak Warga NU Baca Istighfar dan Shalawat Bakda Maghrib Malam 12 Rabiul Awal
Terkini
Lihat Semua