Tangerang Selatan, NU Online
Babak semifinal CSSMORA Health and Medical Science (CHEMO) digelar Ahad (12/3) di FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Semifinal berlangsung dalam dua tahap, yakni semifinal pertama dan semifinal kedua. Sebanyak 14 tim terlibat dalam kompetisi yang menguji pengetahuan dan keterampilan dalam bidang IPA dan medis tersebut.
Ke-14 tim diseleksi dari 31 tim yang berasal dari 10 regional, yaitu Serang, Pandeglang, Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Tasikmalaya, Cirebon, Depok dan Bandung.
Ketua Panitia Pelaksana CHEMO, Muhammad Rizki Ramadan mengungkapkan, tahun 2017 ini merupakan penyelenggaraan CHEMO kelima. CHEMO diadakan sebagai ajang silaturahim dan olimpiade para santri yang bersekolah di bawah naungan Kementerian Agama RI.
“CHEMO ini untuk mengumpulkan para santri yang bersekolah di tingkat MA dan SMA untuk berkompetisi dan silaturahim dalam wadah olimpiade IPA dan medis. Selama ini masih jarang ada olimpiade bagi para santri yang menguji di bidang tersebut,” terang mahasiswa FKIK UIN Syarif Hidayatullah alumni Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Mojokerto.
Pada tahap semifinal hari ini, panitia menyaring tim menjadi 6 besar. Selanjutnya pada tahap semifinal kedua dilakukan untuk memilih 3 besar. Dan pada tahap final akan terpilih juara 1, 2, dan 3.
Pengujian pada tahap semifinal dilakukan dengan mengerjakan praktikum. Tahap semifinal kedua dengan presentasi, dan pada tahap final dengan soal cerdas cermat.
CSSMORA sendiri kependekan dari Community of Santri Scholarship of Ministry of Religious Affair (CSSMORA), sebuah komunitas yang menaungi mahasiswa penerima Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB). Adapun PBBS merupakan program yang diselenggarakan oleh Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Ditjen Pendidikan Islam Kemenag RI. (Kendi Setiawan/Fathoni)