Puasa dan Usaha Pembentukan Mental
NU Online Ā· Kamis, 11 Juli 2013 | 02:04 WIB
Tujuan puasa adalah membentuk insan muslim menjada manusia yang bertaqwa, yang senantiasa menjauhi larangan-larangan-Nya. Setiap diri manusia yang bertaqwa akan memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat, serta akan meraih kesuksesan yang maksimal dalam kehidupan. <>
Ų§ŁŲŁ ŲÆ ŁŁŁ,Ų§ŁŲŁ ŲÆ ŁŁŁ Ų§ŁŲ°Ł Ų£ŁŲ¹Ł Ų¹ŁŁŁŲ§ ŲØŁŲ¹Ł Ų© Ų“ŁŲ± ر٠ضاŁ, ŁŁŲŖŲØ Ų¹ŁŁŁŲ§ Ų§ŁŲµŁŲ§Ł ŁŲ³ŁŁŲ© ŁŲÆŁŲ¹ Ų§ŁŲ³ŁŲ¦Ų§ŲŖ ŁŲ§ŁŲ¹ŲµŁŲ§Ł, Ų£ŁŲ“ŁŁŁŲÆŁ Ų£ŁŁŁ ŁŲ§Ł Ų„ŁŁŁŁŁ Ų„ŁŁŲ§ŁŁ Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŲŁŲÆŁŁŁ ŁŲ§Ł Ų“ŁŲ±ŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁ Ų“ŁŲ§ŲÆŁŲ©Ł Ų£ŲÆŲ®Ų±ŁŲ§ ŁŁŁŁ Ų§ŁŲ²ŲŲ§Ł , ŁŁŲ£ŁŲ“ŁŁŁŲÆŁ Ų£ŁŁŁŁ Ų³ŁŁŁŁŲÆŁŲ§ Ł ŁŲŁŁ ŁŁŲÆŁŲ§ Ų¹ŁŲØŁŲÆŁŁŁ ŁŁŲ±ŁŲ³ŁŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŲÆŲ§Ų¹Ł ŲØŁŁŁŁ ŁŁŲ¹ŁŁ Ų„ŁŁ ŲÆŲ§Ų± Ų§ŁŲ³ŁŲ§Ł . Ų§ŁŁŁŁ Ł ŲµŁŁŁ ŁŲ³ŁŁŁŁŁ Ł Ų¹ŁŁŁ Ų¹ŁŲØŁŲÆŁŁŁ ŁŁŲ±ŁŲ³ŁŁŁŁŁŁŁ Ł ŁŲŁŁ ŁŲÆŁ ŁŲ¹ŁŁŁ Ų¢ŁŁŁ ŁŲ£ŲµŁŲŁŲ§ŲØŁŁŁ ŁŁŲÆŁŲ§Ų©Ł Ų§ŁŲ£ŁŁŁŲ§Ł Ł ŁŁŁ ŁŲµŁŲ§ŲØŁŁŁŲŁ Ų§ŁŲøŁŁŁŲ§ŁŁ Ł. Ų£Ł ŁŁŲ§ ŲØŲ¹ŁŲÆŁ, ŁŁŁŲ§ Ų£ŁŁŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁŲ§Ų³Ł Ų§ŲŖŁŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁ ŲŖŁŲ¹ŁŲ§ŁŁŁ ŲØŁŁŁŲ¹ŁŁŁ Ų§ŁŲ·ŁŁŲ§Ų¹ŁŲ§ŲŖŁ ŁŁŲŖŁŲ±ŁŁŁ Ų§ŁŲ£ŁŲ«ŁŲ§Ł Ł ŲŖŲÆŲ®ŁŁŲ§ Ų¬ŁŲ© Ų±ŲØŁŁ ŲØŲ³ŁŲ§Ł
Ibadah puasa Ramadhan yang diwajibkan kepada orang-orang yang beriman, secara garis besar dijelaskan dalam al-Qur'an surat al-Baqarah ayat 183.
ŁŁŲ§ Ų£ŁŁŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŲ°ŁŁŁŁ Ų¢Ł
ŁŁŁŁŲ§ ŁŁŲŖŁŲØŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁŁ
Ł Ų§ŁŲµŁŁŁŁŲ§Ł
Ł ŁŁŁ
ŁŲ§ ŁŁŲŖŁŲØŁ Ų¹ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŲ°ŁŁŁŁ Ł
ŁŁŁ ŁŁŲØŁŁŁŁŁŁ
Ł ŁŁŲ¹ŁŁŁŁŁŁŁ
Ł ŲŖŁŲŖŁŁŁŁŁŁŁ
"Hai sekalian orang yang beriman! Diwajibkanlah puasa atas engkau semua sebagaimana yang diwajibkan atas orang-orang yang sebelum engkau semua itu, supaya engkau menjadi orang yang bertaqwa"
Dalam ayat tersebut diuraikan mengenai peraturan-peraturan yang berkaitan langsungataupun tidak langsung mengenai bulan puasa di bulan Ramadhan. Tujuan puasa adalah membentuk insan muslim menjada manusia yang bertaqwa, yang senantiasa menjauhi larangan-larangan-Nya. Setiap diri manusia yang bertaqwa akan memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat, serta akan meraih kesuksesan yang maksimal dalam kehidupan.
Bila puasa Ramadhan dikerjakan secara sungguh-sungguh, sesuai dengan tuntunan al-Qur'an dan al-Sunnah, baik yang berkaitan dengan syarat dan rukunnya ataupun yang berkaitan dengan ketika puasa, pasti akan membentuk manusia muslim menjadi orang-orang yang berkualitas, yang selalu memperoleh bimbingan dan ridha Allah s.w.t.
Hadirin Jama'ah Jum'ah Rahimakumullah
Melaksanakan puasa Ramadhan sesuai dengan bimbingan syariat Islam, dan dihayati secara mendalam akan menanamkan sifat kepatuhan dan kepasrahan yang menyeluruh pada setiap diri insan muslim terhadap Allah s.w.t. kepatuhan dan kepasrahan sepeti itu merupakan langkah awal yang sangat menentukan untuk meraih derajat takwa.
Sikap takwa kepada Allah s.w.t, merupakan kumpulam segenap kebaikan dana dasar segala keutamaan dalam kehidupan manusia. Segala perintah dan larangan dalam yang disebutkan dalam al-Qur'an ataupun al-sunnah yang diperuntukkan bagi orang-orang yang mu'min, selalu ditekankan pengaruhnya yang bersifat kerohanian dan sekaligus membentuk sikap mental. Dengan mentaati segala perintah Allah dan menghindari segala larangan-Nya, manusia akan memiliki sikap hidup yang bauk dan terpuji dalam kehidupan lahir dan bathinnya. Ini merupakan salah satu sarana untuk menuju takwa , yang menjadi akhir dari ibadah puasa yang kita kerjakan.
Manusia yang bertakwa merupakan wujud dari orang-orang yang mu'min yang jujur, terpercaya, memiliki keberanian tabah dan sabar, dapat menjaga diri dari keburukan, bersikap adil dan pemaaf terhadap sesama, pengasih dan penyayang serta memiliki jiwa yang kokoh dan kepribadian yang kuat. Agama Islam memandang, bahwa sifat-sifat normative seperti ini merupakan syarat yang harus dimiliki orang-orang yang beriman dan sekaligus dibuktikan dengan tindakan yang nyata. Ketakwaan yang dimiliki seseorang atau generasi tidak bisa hanya diwujudkan dengan pernyataan-pernyataan, perkataan-perkataan yang baik, nasuhat-nasehat yang menarik hati dan mengharukan, tetapi harus dibuktikan dalam kehidupan sehari-hari pada praktek muamalah dan prilaku anggota masyarakat.
Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah
Beranjak dari kenyatan tersebut, tidaklah heran bila pengaruh yang ditimbulkan dari ibadah puasa adalah ketakwaan yang luhur, yang di dalamnya terdapat nilai ketabahan dan kesabaran. Dengan melaksanakan ibadah puasa, seorang muslim berlatih untuk bersikap tabah dan sabar, menahan diri dan mengendalikan dorongan kehidupan, baik dorongan yang datangnya dari perut, dorongan seksual, ataupun dorongan hawa nafsu.
Karena itu, manusia yang dapat menahan dirinya dengan ketabahan dan kesabaran akan memperoleh balasan pahala yang sangat besar dari Allah s.w.t. demikian agungnya balasan itu, sehingga tidak mungkin dapat dihitung secara matematis.
ŁŁŁŁ ŁŁŲ§ Ų¹ŁŲØŁŲ§ŲÆŁ Ų§ŁŁŁŲ°ŁŁŁŁŁ Ų”ŁŲ§Ł
ŁŁŁŁŁŲ§ Ų§ŲŖŁŁŁŁŁŲ§ Ų±ŁŲØŁŁŁŁŁ
Ł ŁŁŁŁŁŲ°ŁŁŁŁŁ Ų§ŁŲŁŲ³ŁŁŁŁŁŲ§ ŁŁŁ ŁŁŲ°ŁŁŁ Ų§ŁŲÆŁŁŁŁŁŁŲ§ ŲŁŲ³ŁŁŁŲ©Ł ŁŁŲ§ŁŲ±ŁŲ¶Ł Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŲ¹ŁŲ©Ł Ų„ŁŁŁŁŁ
ŁŲ§ ŁŁŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŲµŁŁŲØŁŲ±ŁŁŁŁŁ Ų£ŁŲ¬ŁŲ±ŁŁŁŁ
Ł ŲØŁŲŗŁŁŁŲ±Ł ŲŁŲ³ŁŲ§ŲØŁ
"katakanlah: "wahai hamba-hambaKu yang beriman, bertakwalah kepada Tuhanmu". Bagi orang-orang yang berbuat baik di dunia ini akan memperoleh kebaikan, dan bumi Allah itu luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahala mereka tanpa batas. (QS. Al-Zumar 39:10)
Keagungan ibadah puasa dalam bulan Ramadhan dapat dilihat dengan jelas, bila kita memperhatikan beberapa hadits Nabi s.a.w, antara lain disebutkan bahwa semua ibadah itu adalah orang yang mengerjakannya, sedangkan ibadah puasa adalah Allah s.w.t, dijelaskan firman-Nya dalam hadits Qudsi:
"Allah s.w.t, berfirman: "semua amal ibadah manusia adalah baginya, kecuali puasa, sesungguhnya puasa itu adalah untuk-Ku dan Aku yang akan langsung membalasnya". (Hadits Shahih, riwayat al-Bukhari: 1771).
Jama'ah yang Dirahmati AllahIbadah puasa merupakan perisai yang dapat melindungi para pelakunya dari berbagai ancaman dan rongrongan yang merusak jiwa dan kepribadiannya. Sebagai ibadah yang dapat membentuk dan mendidik mental manusia, puasa pada hakekatnya merupakan latuhan untuk dapat mengendlikan diri ari sikap yang tercela, seperti sikap takabbur, ujub, riya, hasad, dan dengki, pamaer kemewahan atau sikap tercela lainnya.
Dalam melaksanakan perbuatan baik dan amal yang terpuji, seorang muslim diarahkan agar tidak memamerkan perbuatan baik tersebut dapat menimbulkan perbuatan riya, sebaliknya kita diarahkan agar merahasiakan perbuatan baik itu, sehingga menjadi ikhlas, semata-mata mencari keridhaan Allah s.w.t, dan tidk mencari pujian orang lain. Mengenai hal ini , Nabi s.a.w, menjelaskan; diantara mereka yang mendapat naungan Allah pada hari kiamat, adalah:
".mereka yang bersedekah. Kemudian merahasiakannya, sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diberikan oleh tangan kanannya". (Hadits Shahih, riwayat al-Bukhari: 620, Muslim: 1712)
Ketika menjalankan ibadah puasa, kita juga diperintahkan agar berlatih, kita juga diperintahkan agar berlatih untuk menghilangkan sifat hasad atau iri hati dari diri kita masing-masing. Sikap hasad, pengertiannya adalah bila kita merasa senang pada saat orang lain terkena musibah dan merasa sakit bila orang lain mendapat kebahagiaan atau keberuntungan. Sikap hasad merupakan perbuatan yang sangat tercela dalam pandangan ajaran Islam. Sikap seperti itu akan merugikan dirinya sendiri dan merusak kesucian kalbunya. Mereka yang memiliki sikap seperti ini akan tersiksa hidupnya baik lahir ataupun bathin. Nabi s.a.w, melukiskan:
"Sesungguhnya sikap dengki itu dapat merusak kebaikan-mebaikan seseorang bagaikan api yang membekar kayu". (Hadits Shahih, riwayat Abu Daud: 4257 dan Ibnu Majah: 4200).
Selain sikap hasad atau dengki, sikap ujub atau membanggakan diri, tidak kalah tercelanya. Bila seseorang telah terjangkit penyakit ini, ia akan senantiasa menganggap remeh orang lain dan merasa dirinya yang paling baik dan benar. Sikap seeperti ini, nantinya akan membentuk manusia-manusia yang angkuh, padahal sebenarnya manusia itu sama, satu dengan yang liannya tidak banyak berbeda. Bila ada yang yang memiliki kelebihan pada suatu aspek, ia memiliki kekurangan pada aspek yang lain dan sebaliknya. Wajarlah bila orang yang memiliki watak seperti ini digambarkan sebagai orang yang jahil, karena ia tidak mampu memahami potensi dan kemampuan yang dimiliki orang lain. "cukup seorang manusia disebut bodoh, apabila ia terlampau mengagumi dirinya sendiri".
Setiap individu manusia muslim diharapakan dapat meningkatkan kualitas puasanya, untuk itu, mari kita perhatikan tentang sabda Nabi s.a.w:
"Bila salah seorang diantaramu melaksanakan ibadah puasa, maka janganlah mengucupkan kata-kata yang kotor, tidak sopan atau menghina. Bahkan bila ia dicacai dan dimaki orang lain, atau diajak berkelahi sekalipun, katakanlah: "Aku sedang berpuasa". (Hadits Shahih, riwayat Abu Daud: 2016)
Demikianlah khutbah jum'ah di awal Ramadhan kali ini, semoga bisa menjadi bahan permenungan tersendiri.
ŲØŲ§ŁŲ±ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁ
Ł ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŲ±ŁŲ¢ŁŁ Ų§ŁŲ¹ŁŲøŁŁŁŁ
Ł, ŁŁŁŁŁŁŲ¹ŁŁŁŁŁ ŁŁŲ„ŁŁŁŲ§ŁŁŁ
Ł ŲØŁŲ§ŁŲ¢ŁŲ§ŲŖŁ ŁŲ§ŁŲ°ŁŁŁŁŲ±Ł Ų§ŁŲŁŁŁŁŁŁ
Ł. Ų„ŁŁŁŁ ŲŖŁŲ¹Ų§ŁŁŁŁ Ų¬ŁŁŁŲ§ŲÆŁ ŁŁŲ±ŁŁŁŁ
Ł Ł
ŁŁŁŁŁ ŲØŁŲ±ŁŁ Ų±ŁŲ¤ŁŁŁŁŁ Ų±ŁŲŁŁŁŁ
Ł.
Khutbah II
Ų§ŁŁŁŲŁŁ
ŁŲÆŁ ŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁ Ų§ŁŲŁŲ³ŁŲ§ŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŲ“ŁŁŁŁŲ±Ł ŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁ ŲŖŁŁŁŁŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁ
ŁŲŖŁŁŁŲ§ŁŁŁŁ. ŁŁŲ§ŁŲ“ŁŁŁŲÆŁ Ų§ŁŁŁ ŁŲ§Ł Ų§ŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲ§ŁŁ Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŁŁ ŁŁŲŁŲÆŁŁŁ ŁŲ§Ł Ų“ŁŲ±ŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŲ“ŁŁŁŲÆŁ Ų§ŁŁŁŁ Ų³ŁŁŁŁŲÆŁŁŁŲ§ Ł
ŁŲŁŁ
ŁŁŲÆŁŲ§ Ų¹ŁŲØŁŲÆŁŁŁ ŁŁŲ±ŁŲ³ŁŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŲÆŁŁŲ§Ų¹ŁŁ Ų§ŁŁŁŁ Ų±ŁŲ¶ŁŁŁŲ§ŁŁŁŁ. Ų§ŁŁŁŁŁ
ŁŁ ŲµŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁ Ų³ŁŁŁŁŲÆŁŁŁŲ§ Ł
ŁŲŁŁ
ŁŁŲÆŁ ŁŁŲ¹ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŲµŁŲŁŲ§ŲØŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ
Ł ŲŖŁŲ³ŁŁŁŁŁŁ
ŁŲ§ ŁŁŲ«ŁŁŲ±ŁŲ§ Ų§ŁŁ
ŁŁŲ§ ŲØŁŲ¹ŁŲÆŁ ŁŁŁŲ§Ł Ų§ŁŁŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁŲ§Ų³Ł Ų§ŁŲŖŁŁŁŁŁŲ§Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁ
ŁŲ§ Ų§ŁŁ
ŁŲ±Ł ŁŁŲ§ŁŁŲŖŁŁŁŁŁŲ§ Ų¹ŁŁ
ŁŁŲ§ ŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§Ų¹ŁŁŁŁ
ŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ Ų§ŁŁ
ŁŲ±ŁŁŁŁ
Ł ŲØŁŲ§ŁŁ
ŁŲ±Ł ŲØŁŲÆŁŲ£Ł ŁŁŁŁŁŁ ŲØŁŁŁŁŁŲ³ŁŁŁ ŁŁŲ«ŁŁŁŁŁ ŲØŁŁ
ŁŁŲ¢ Ų¦ŁŁŁŲŖŁŁŁ ŲØŁŁŁŲÆŁŲ³ŁŁŁ ŁŁŁŁŲ§ŁŁ ŲŖŁŲ¹Ų§ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŁ
ŁŁŲ¢ Ų¦ŁŁŁŲŖŁŁŁ ŁŁŲµŁŁŁŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲØŁŁ ŁŲ¢ Ų§ŁŁŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŲ°ŁŁŁŁŁ Ų¢Ł
ŁŁŁŁŁŲ§ ŲµŁŁŁŁŁŁŲ§ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ
ŁŁŁŲ§ ŲŖŁŲ³ŁŁŁŁŁŁ
ŁŲ§. Ų§ŁŁŁŁŁ
ŁŁ ŲµŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁ Ų³ŁŁŁŁŲÆŁŁŁŲ§ Ł
ŁŲŁŁ
ŁŁŲÆŁ ŲµŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ
Ł ŁŁŲ¹ŁŁŁŁ Ų¢ŁŁ Ų³ŁŁŁŁŲÆŁŁŲ§Ł Ł
ŁŲŁŁ
ŁŁŲÆŁ ŁŁŲ¹ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŲØŁŁŲ¢Ų¦ŁŁŁ ŁŁŲ±ŁŲ³ŁŁŁŁŁ ŁŁŁ
ŁŁŲ¢Ų¦ŁŁŁŲ©Ł Ų§ŁŁŁ
ŁŁŁŲ±ŁŁŲØŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§Ų±ŁŲ¶Ł Ų§ŁŁŁŁŁŁ
ŁŁ Ų¹ŁŁŁ Ų§ŁŁŲ®ŁŁŁŁŁŲ§Ų”Ł Ų§ŁŲ±ŁŁŲ§Ų“ŁŲÆŁŁŁŁŁ Ų§ŁŲØŁŁ ŲØŁŁŁŲ±ŁŁŁŲ¹ŁŁ
ŁŲ±ŁŁŲ¹ŁŲ«ŁŁ
ŁŲ§Ł ŁŁŲ¹ŁŁŁŁ ŁŁŲ¹ŁŁŁ ŲØŁŁŁŁŁŁŲ©Ł Ų§ŁŲµŁŁŲŁŲ§ŲØŁŲ©Ł ŁŁŲ§ŁŲŖŁŁŲ§ŲØŁŲ¹ŁŁŁŁŁ ŁŁŲŖŁŲ§ŲØŁŲ¹ŁŁ Ų§ŁŲŖŁŁŲ§ŲØŁŲ¹ŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁ
Ł ŲØŁŲ§ŁŲŁŲ³ŁŲ§ŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁŁŁŁ
Ł Ų§ŁŲÆŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§Ų±ŁŲ¶Ł Ų¹ŁŁŁŁŲ§ Ł
ŁŲ¹ŁŁŁŁ
Ł ŲØŁŲ±ŁŲŁŁ
ŁŲŖŁŁŁ ŁŁŲ§ Ų§ŁŲ±ŁŲŁŁ
Ł Ų§ŁŲ±ŁŁŲ§ŲŁŁ
ŁŁŁŁŁŲ§ŁŁŁŁŁŁ
ŁŁ Ų§ŲŗŁŁŁŲ±Ł ŁŁŁŁŁ
ŁŲ¤ŁŁ
ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŁ
ŁŲ¤ŁŁ
ŁŁŁŲ§ŲŖŁ ŁŁŲ§ŁŁŁ
ŁŲ³ŁŁŁŁ
ŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŁ
ŁŲ³ŁŁŁŁ
ŁŲ§ŲŖŁ Ų§ŁŁŲ§ŁŲŁŁŲ¢Ų”Ł Ł
ŁŁŁŁŁŁ
Ł ŁŁŲ§ŁŁŲ§ŁŁ
ŁŁŁŲ§ŲŖŁ Ų§ŁŁŁŁŁ
ŁŁ Ų§ŁŲ¹ŁŲ²ŁŁ Ų§ŁŁŲ§ŁŲ³ŁŁŲ§ŁŁ
Ł ŁŁŲ§ŁŁŁ
ŁŲ³ŁŁŁŁ
ŁŁŁŁŁ ŁŁŲ£ŁŲ°ŁŁŁŁ Ų§ŁŲ“ŁŁŲ±ŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŁ
ŁŲ“ŁŲ±ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŲµŁŲ±Ł Ų¹ŁŲØŁŲ§ŲÆŁŁŁ Ų§ŁŁŁ
ŁŁŁŲŁŁŲÆŁŁŁŁŲ©Ł ŁŁŲ§ŁŁŲµŁŲ±Ł Ł
ŁŁŁ ŁŁŲµŁŲ±Ł Ų§ŁŲÆŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§Ų®ŁŲ°ŁŁŁ Ł
ŁŁŁ Ų®ŁŲ°ŁŁŁ Ų§ŁŁŁ
ŁŲ³ŁŁŁŁ
ŁŁŁŁŁ ŁŁ ŲÆŁŁ
ŁŁŲ±Ł Ų§ŁŲ¹ŁŲÆŁŲ§Ų”ŁŲ§ŁŲÆŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§Ų¹ŁŁŁ ŁŁŁŁŁ
ŁŲ§ŲŖŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁ
Ł Ų§ŁŲÆŁŁŁŁŁŁ. Ų§ŁŁŁŁŁ
ŁŁ Ų§ŲÆŁŁŁŲ¹Ł Ų¹ŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŲØŁŁŲ§ŁŲ”Ł ŁŁŲ§ŁŁŁŁŲØŁŲ§Ų”Ł ŁŁŲ§ŁŲ²ŁŁŁŲ§ŁŲ²ŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŁ
ŁŲŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŲ”Ł Ų§ŁŁŁŁŲŖŁŁŁŲ©Ł ŁŁŲ§ŁŁŁ
ŁŲŁŁŁ Ł
ŁŲ§ ŲøŁŁŁŲ±Ł Ł
ŁŁŁŁŁŲ§ ŁŁŁ
ŁŲ§ ŲØŁŲ·ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŲØŁŁŁŲÆŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŲÆŁŁŁŁŁŁŲ³ŁŁŁŁŲ§ Ų®Ų¢ŲµŁŁŲ©Ł ŁŁŲ³ŁŲ§Ų¦ŁŲ±Ł Ų§ŁŁŲØŁŁŁŲÆŁŲ§ŁŁ Ų§ŁŁŁ
ŁŲ³ŁŁŁŁ
ŁŁŁŁŁ Ų¹Ų¢Ł
ŁŁŲ©Ł ŁŁŲ§ Ų±ŁŲØŁŁ Ų§ŁŁŲ¹ŁŲ§ŁŁŁ
ŁŁŁŁŁ. Ų±ŁŲØŁŁŁŁŲ§ Ų¢ŲŖŁŁŲ§Ł ŁŁŁ Ų§ŁŲÆŁŁŁŁŁŁŲ§ ŲŁŲ³ŁŁŁŲ©Ł ŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲ¢Ų®ŁŲ±ŁŲ©Ł ŲŁŲ³ŁŁŁŲ©Ł ŁŁŁŁŁŁŲ§ Ų¹ŁŲ°ŁŲ§ŲØŁ Ų§ŁŁŁŁŲ§Ų±Ł. Ų±ŁŲØŁŁŁŁŲ§ ŲøŁŁŁŁ
ŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁŁŲ³ŁŁŁŲ§ŁŁŲ§ŁŁŁ ŁŁŁ
Ł ŲŖŁŲŗŁŁŁŲ±Ł ŁŁŁŁŲ§ ŁŁŲŖŁŲ±ŁŲŁŁ
ŁŁŁŲ§ ŁŁŁŁŁŁŁŁŁŁŁŁŁ Ł
ŁŁŁ Ų§ŁŁŲ®ŁŲ§Ų³ŁŲ±ŁŁŁŁŁ. Ų¹ŁŲØŁŲ§ŲÆŁŲ§ŁŁŁŁ ! Ų§ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŲ£ŁŁ
ŁŲ±ŁŁŁŲ§ ŲØŁŲ§ŁŁŲ¹ŁŲÆŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŲ§ŁŲŁŲ³ŁŲ§ŁŁ ŁŁŲ„ŁŁŁŲŖŲ¢Ų”Ł Ų°ŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲ±ŁŲØŁŁ ŁŁŁŁŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲŁŲ“Ų¢Ų”Ł ŁŁŲ§ŁŁŁ
ŁŁŁŁŁŲ±Ł ŁŁŲ§ŁŁŲØŁŲŗŁŁ ŁŁŲ¹ŁŲøŁŁŁŁ
Ł ŁŁŲ¹ŁŁŁŁŁŁŁ
Ł ŲŖŁŲ°ŁŁŁŁŲ±ŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§Ų°ŁŁŁŲ±ŁŁŲ§Ų§ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲ¹ŁŲøŁŁŁŁ
Ł ŁŁŲ°ŁŁŁŲ±ŁŁŁŁ
Ł ŁŁŲ§Ų“ŁŁŁŲ±ŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁ ŁŁŲ¹ŁŁ
ŁŁŁ ŁŁŲ²ŁŲÆŁŁŁŁ
Ł ŁŁŁŁŲ°ŁŁŁŲ±Ł Ų§ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŲØŁŲ±Ł
Terpopuler
1
Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi Beasiswa PBNU ke Maroko 2025, Cek di Sini
2
Kronologi 3 WNI Tertangkap di Gurun Pasir Hendak Masuk Makkah, 1 Orang Meninggal
3
Prof Masud Said Ungkap Peran KH Tolchah Hasan dalam Pendidikan hingga Kebangsaan
4
Alasan Tanggal 11-13 Dzulhijjah Disebut Hari Tasyrik dan Haram Berpuasa
5
Gus Yahya: Ketegasan dan Konsolidasi Internasional Kunci Wujudkan Solusi Palestina-IsraelĀ
6
7 Hal yang Perlu Diperhatikan dalam RUU Sisdiknas bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Terkini
Lihat Semua