Khutbah I
Ų„ŁŁŁ Ų§ŁŁŲŁŁ ŁŲÆŁ ŁŁŁŁŁĀ ŁŁŲŁŁ ŁŲÆŁŁŁ ŁŁŁŁŲ³ŁŲŖŁŲ¹ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁŲ³ŁŲŖŁŲŗŁŁŁŲ±ŁŁŁ ŁŁŁŁŲ¹ŁŁŲ°Ł ŲØŁŲ§ŁŁŁŁ Ł ŁŁŁ Ų“ŁŲ±ŁŁŁŲ±Ł Ų£ŁŁŁŁŁŲ³ŁŁŁŲ§ ŁŁŁ ŁŁŁ Ų³ŁŁŁŁŲ¦ŁŲ§ŲŖŁ Ų£ŁŲ¹ŁŁ ŁŲ§ŁŁŁŁŲ§Ų Ł ŁŁŁ ŁŁŁŁŲÆŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŁŲ§Ł Ł ŁŲ¶ŁŁŁŁ ŁŁŁŁ ŁŁŁ ŁŁŁ ŁŁŲ¶ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŁŲ§Ł ŁŁŲ§ŲÆŁŁŁ ŁŁŁŁ. ŁŁŲ£ŁŲ“ŁŁŁŲÆŁ Ų£ŁŁŁ ŁŲ§Ł Ų„ŁŁŁŁŁ Ų„ŁŁŲ§ŁŁ Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŲŁŲÆŁŁŁ ŁŲ§Ł Ų“ŁŲ±ŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁ ŁŁŲ£ŁŲ“ŁŁŁŲÆŁ Ų£ŁŁŁŁ Ł ŁŲŁŁ ŁŁŲÆŁŲ§ Ų¹ŁŲØŁŲÆŁŁŁ ŁŁŲ±ŁŲ³ŁŁŁŁŁŁŁ. Ų§ŁŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁ ŲµŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ Ł Ų¹ŁŁŁŁ ŁŁŲØŁŁŁŁŁŁŲ§ Ł ŁŲŁŁ ŁŁŲÆŁ ŁŁŲ¹ŁŁŁŁ Ų¢ŁŁŁŁ ŁŁŲµŁŲŁŲØŁŁŁ ŁŁŁ ŁŁŁ ŲŖŁŲØŁŲ¹ŁŁŁŁ Ł ŲØŁŲ„ŁŲŁŲ³ŁŲ§ŁŁ Ų„ŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁ Ł Ų§ŁŁŁŁŁŁŲ§Ł ŁŲ©Ł. ŁŁŲ§ Ų£ŁŁŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁŲ§Ų³Ł Ų£ŁŁŁŲµŁŁŁŁŁŁ Ł ŁŁŲ„ŁŁŁŁŲ§ŁŁ ŲØŁŲŖŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŁŁŲÆŁ ŁŁŲ§Ų²Ł Ų§ŁŁŁ ŁŲŖŁŁŁŁŁŁŁŁ. ŁŁŲ§ŁŁ ŲŖŁŲ¹ŁŲ§ŁŁŁ: ŁŁŲ§ Ų£ŁŁŁŁŁŲ§Ł Ų§ŁŁŁŲ°ŁŁŁŁŁ Ų”ŁŲ§Ł ŁŁŁŁŲ§ Ų§ŲŖŁŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁ ŲŁŁŁŁ ŲŖŁŁŁŲ§ŲŖŁŁŁ ŁŁŁŲ§Ł ŲŖŁŁ ŁŁŁŲŖŁŁŁŁ Ų„ŁŁŲ§ŁŁ ŁŁŲ£ŁŁŲŖŁŁ Ł Ł ŁŁŲ³ŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁ. ŁŁŲ§ŁŁ ŲŖŁŲ¹ŁŲ§ŁŁŁ: ŁŁŲ§ Ų£ŁŁŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁŲ§Ų³Ł Ų§ŲŖŁŁŁŁŁŁŲ§ Ų±ŁŲØŁŁŁŁŁ Ł Ų§ŁŁŁŲ°ŁŁŁ Ų®ŁŁŁŁŁŁŁŁ Ł Ł ŁŁŁŁ ŁŁŁŁŲ³Ł ŁŁŲ§ŲŁŲÆŁŲ©Ł ŁŁŲ®ŁŁŁŁŁ Ł ŁŁŁŁŁŲ§ Ų²ŁŁŁŲ¬ŁŁŁŲ§ ŁŁŲØŁŲ«ŁŁ Ł ŁŁŁŁŁŁ ŁŲ§ Ų±ŁŲ¬ŁŲ§ŁŲ§Ł ŁŁŲ«ŁŁŁŲ±ŁŲ§ ŁŁŁŁŲ³ŁŲ¢Ų”Ł ŁŁŲ§ŲŖŁŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŲ°ŁŁŁ ŲŖŁŲ³ŁŲ¢Ų”ŁŁŁŁŁŁŁ ŲØŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŲ£ŁŲ±ŁŲŁŲ§Ł Ł Ų„ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁŁ Ł Ų±ŁŁŁŁŁŲØŁŲ§. ŁŁŲ§ Ų£ŁŁŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŲ°ŁŁŁŁŁ Ų”ŁŲ§Ł ŁŁŁŁŲ§ Ų§ŲŖŁŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁŁŁŁŁŁŲ§ ŁŁŁŁŁŲ§Ł Ų³ŁŲÆŁŁŁŲÆŁŲ§. ŁŁŲµŁŁŁŲŁ ŁŁŁŁŁ Ł Ų£ŁŲ¹ŁŁ ŁŲ§ŁŁŁŁŁ Ł ŁŁŁŁŲŗŁŁŁŲ±Ł ŁŁŁŁŁ Ł Ų°ŁŁŁŁŁŲØŁŁŁŁ Ł ŁŁŁ ŁŁŁ ŁŁŲ·ŁŲ¹Ł Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŲ±ŁŲ³ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁŲÆŁ ŁŁŲ§Ų²Ł ŁŁŁŁŲ²ŁŲ§ Ų¹ŁŲøŁŁŁŁ ŁŲ§.
Di sisa bulan Sya'ban ini, marilah kita persiapkan diri menghadapi bulan Ramadhan, bulan paling mulia dari segala bulan. Bentuk persiapan itu tentunya boleh berbeda-beda. Bagi pedagang pakaian segeralah mengumpulkan modal dagangnya, untuk menyambut bulan Ramdhan dan hari yang fitri. Bagi pengusaha hendaklah segera mempersiapkan diri mengatur jadwal kerja yang tidak merusak hidmat bulan Ramadhan tetapi juga tidak mengurangi kwalitas produksi. Bagi para pengajar, guru dan dosen juga para ustadz, bersiaplah dengan materi seputar tema ramadhan, mulai dari sisi fiqih, hikmah dan rahasia Ramadhan.
Namun bagi siapapun saja, hendaknya menyiapkan diri memasuki Ramadhan dengan bermuhasabah mengintropeksi diri. Menghitung dan mengkalkulasi amal yang telah kita lakukan selama hidup hingga kini. Jikalau kita merasa amal baik lebih mendominasi dalam kehidupan kita, maka janganlah besar hati, karena itu menunjukkan buruknya amal hati kita. Dan biasanya perasaan tersebut (merasa diri baik) akan menyeret manusia dalam kehinaan dan ketakabburan. Ingatlah sebuah maqalah (pesan) yang menyatakan bahwa "orang baik adalah merasa dirinya buruk, dan orang buruk adalah mereka yang mengaku dirinya baik"
Namun jika hasil kalkulasi itu menjadikan diri kita semakin merasa kurang baik, maka segeralah menambahkan berbagai amal kebaikan, selagi umur masih di kandung badan, semoga Allah Yang Maha Kuasa memanjangkan umur kita hingga menikmati bulan Ramadhan yang suci.
Hadirin Jamaah Jumat Rahimakumullah,
Para orang tua kita menyebutkan bulan Sya'ban dengan nama bulan ruwah, yang sangat identik dengan kata arwah. Sebenarnya kata ruwah atau arwah hanyalah sebagai penanda bahwa bulan sya'ban adalah bulan paling tepat untuk mengingatkan manusia akan wacana akhirat mulai dari sakaraul maut, kematian, alam kubur dan alam akhirat.
Sesungguhnya mengenang kematian dengan datang ke kuburan atau mengirim doa arwahan adalah banyak faedahnya bagi kita yang masih ada umur di dunia. Karena hal itu bisa menyemangati diri meningkatkan dan melipatgandakan amal di bulan Ramadhan nanti, dan akan menambah rasa takut dalam diri hingga senantiasa menghindari segala dosa amin.
Mengenai keadaan alam kubur, ada sebuah hikayat yang patut untuk disimak. Hikayat yang diceritakan melalui Abu Bakar al-Ismaili bahwasannya Sayyidina Utsman bin Affan tidak meneteskan air mata ketika digambarkan kepedihan neraka dengan segala siksanya. Beliau juga tidak menangis ketika dijabarkan mengenai kedahsyatan hari kiamat. Dan beliau juga tetap kuat mendengarkan gambaran tentang kehidupan di akhirat. Akan tetapi beliau menangis ketika diterangkan tentang kehidupan di alam kubur. Kenapa bisa demikian?
Sayyidina Utsman menjawab "jika saya berada di dalam neraka, saya masih bersama-sama manusia. Jika saya di hari kiamat nanti, saya juga masih bersama-sama dengan manusia lainnya. Tapi jika saya di dalam kuburan, maka saya sendirian tidak ada teman yang menemani. Sedangkan kunci kuburan itu ada pada malaikat Israfil yang hanya akan membukanya ketika kiamat tiba"
Jamaah Jumat yang Dirahmati Allah
Demikianlah sayyidina Utsman gentar dengan kehidupan di dalam kubur. Karena sesungguhnya kuburan itu adalah salah satu lubang dari lubang neraka (tempat yang menyengsarakan bagi mereka yang hidupnya penuh dengan dosa). Dan menjadi bagian dari taman surga (bagi mereka yang beramal saleh). Demikianlah hadits Rasulullah saw
ŁŲ§Ł Ų±Ų³ŁŁ Ų§ŁŁŁ ŲµŁŁ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ
Ų„ŁŁ
Ų§ Ų§ŁŁŲØŲ± Ų±ŁŲ¶Ų© Ł
Ł Ų±ŁŲ§Ų¶ Ų§ŁŲ¬ŁŲ© Ų£Ł ŲŁŲ±Ų© Ł
Ł ŲŁŲ± Ų§ŁŁŲ§Ų± .
Maka kuburan adalah serambi akhirat atau miniature akhirat yang penuh dengan pembalasan amal. Jika amal kita di dunia baik, maka kuburan akan menjadi surga yang bersahabat. Tetapi jika amal kita di dunia penuh maksiat, maka kuburan menjadi neraka dan musuh yang sangat jahat. Demikianlah keterangan hadits Rasulullah saw
Ų®Ų±Ų¬ Ų§ŁŲŖŲ±Ł
Ų°Ł Ł
Ł ŲŲÆŁŲ« Ų¹ŲØŲÆ Ų§ŁŁŁ ŲØŁ Ų§ŁŁŁŁŲÆ Ų§ŁŁŲµŲ§ŁŁ Ų¹Ł Ų¹Ų·ŁŁ ع٠أب٠سعŁŲÆ ŁŲ§Ł : ŲÆŲ®Ł Ų±Ų³ŁŁ Ų§ŁŁŁ ŲµŁŁ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ
Ł
ŲµŁŲ§ŁŁ ŁŲ±Ų£Ł Ų£ŁŲ§Ų³Ų§ ŁŲ£ŁŁŁ
ŁŁŲ«Ų±ŁŁ Ų Ų£Ł ŁŲ¶ŲŁŁŁ ŁŁŲ§Ł : " Ų£Ł
Ų§ Ų„ŁŁŁ
ŁŁ Ų£ŁŲ«Ų±ŲŖŁ
Ł
Ł Ų°ŁŲ± ŁŲ§ŲÆŁ
Ų§ŁŁŲ°Ų§ŲŖ ŁŲ£Ų“ŲŗŁŁŁ
Ų¹Ł
Ų§ Ų£Ų±Ł Ų§ŁŁ
ŁŲŖ ŁŲ£ŁŲ«Ų±ŁŲ§ Ų°ŁŲ± ŁŲ§ŲÆŁ
Ų§ŁŁŲ°Ų§ŲŖ Ų ŁŲ„ŁŁ ŁŁ
ŁŲ£ŲŖ ŁŁŁ
Ų¹ŁŁ Ų§ŁŁŲØŲ± Ų„ŁŲ§ ŁŲŖŁŁŁ
ŁŁŁ ŁŁŁŁŁ : Ų£ŁŲ§ ŲØŁŲŖ Ų§ŁŲŗŲ±ŲØŲ© Ų Ų£ŁŲ§ ŲØŁŲŖ Ų§ŁŁŲŲÆŲ© Ų Ų£ŁŲ§ ŲØŁŲŖ Ų§ŁŲŖŲ±Ų§ŲØ Ų Ų£ŁŲ§ ŲØŁŲŖ Ų§ŁŲÆŁŲÆ ŁŲ„Ų°Ų§ ŲÆŁŁ Ų§ŁŲ¹ŲØŲÆ Ų§ŁŁ
Ų¤Ł
Ł ŁŲ§Ł ŁŁ Ų§ŁŁŲØŲ± Ų Ł
Ų±ŲŲØŲ§Ł ŁŲ£ŁŁŲ§Ł : Ų„ŁŁ ŁŁŲŖ ŁŲ£ŲŲØ Ł
Ł ŁŁ
Ų“Ł Ų¹ŁŁ ŲøŁŲ±Ł Ų ŁŲ„Ų°Ų§ ŁŁŁŲŖŁ Ų§ŁŁŁŁ
ŁŲµŲ±ŲŖ Ų„ŁŁ ŁŲ³ŲŖŲ±Ł ŲµŁŁŲ¹Ł ŲØŁ Ų ŁŁŲŖŲ³Ų¹ ŁŁ Ł
ŲÆ ŲØŲµŲ±Ł Ų ŁŁŁŲŖŲ ŁŁ ŲØŲ§ŲØ Ų„ŁŁ Ų§ŁŲ¬ŁŲ© Ų ŁŲ„Ų°Ų§ ŲÆŁŁ Ų§ŁŲ¹ŲØŲÆ Ų§ŁŁŲ§ŁŲ± Ų£Ł Ų§ŁŁŲ§Ų¬Ų± ŁŲ§Ł Ų§ŁŁŲØŲ± : ŁŲ§ Ų£ŁŁŲ§Ł ŁŁŲ§ Ł
Ų±ŲŲØŲ§Ł Ų Ų£Ł
Ų§ Ų„Ł ŁŁŲŖ ŁŲ£ŲØŲŗŲ¶ Ł
Ł ŁŁ
Ų“Ł Ų¹ŁŁ ŲøŁŲ±Ł ŁŲ„Ų°Ų§ ŁŁŁŲŖŁ Ų§ŁŁŁŁ
ŁŲµŲ±ŲŖ Ų„ŁŁ ŁŲ³ŲŖŲ±Ł ŲµŁŁŲ¹Ł ŲØŁ ŁŲ§Ł : ŁŁŁŲŖŲ¦Ł
Ų¹ŁŁŁ Ų§ŁŁŲØŲ± ŲŲŖŁ ŲŖŁŲŖŁŁ ŁŲŖŲ®ŲŖŁŁ Ų£Ų¶ŁŲ§Ų¹Ł " Ų ŁŲ§Ł ŁŲ£Ų“Ų§Ų± Ų±Ų³ŁŁ Ų§ŁŁŁ ŲµŁŁ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ
بأصابع٠ŁŲ£ŲÆŲ®ŁŁŲ§ ŲØŲ¹Ų¶ŁŲ§ ŁŁ ŲØŲ¹Ų¶ ŁŲ§Ł : " ŁŁŁŁŲ¶ ŁŁ Ų³ŲØŲ¹ŁŁ ŲŖŁŁŁŲ§Ł ŁŁ أ٠ŁŲ§ŲŲÆŲ§Ł Ł
ŁŁŁ
ŁŁŲ® Ų¹ŁŁ Ų§ŁŲ£Ų±Ų¶ Ł
Ų§ Ų£ŁŲØŲŖŲŖ Ų“ŁŲ¦Ų§Ł Ų Ł
Ų§ ŲØŁŁŲŖ Ų§ŁŲÆŁŁŲ§ ŁŲŖŁŁŲ“Ł ŁŲŖŲ®ŲÆŲ“Ł ŲŲŖŁ ŁŁŲ¶Ł ŲØŁ Ų„ŁŁ Ų§ŁŲŲ³Ų§ŲØ
Bersumber dari Abi Said Al-Khudry ra. bahwa Rasulullah saw pernah masuk ke Mushallanya. Di situ beliau bertemu dengan orang-orang yang sedang tertawa-tawa.
Kemudian Rasulullah saw berkata kepada mereka "andaikan kalian mau mengingat kematian, tentu saja akan menyibukkanmu tentang kedahsyatan apa yang pernah aku lihat, maka perbanyaklah mengingat kematian karena setiap hari kuburan berkata "aku adalah rumah pengasingan, aku adalah rumah kesendirian, aku adalah rumah tanah, aku adalah rumah cacing. Maka jikalau yang dikebumikan adalah orang mukmin kuburan akan menyambutnya "Marhaban ahlan wa sahlan, engkau adalah salah satu orang yang kucinta dari sekian orang yang berjalan di atas punggungku. Sekarang engkau telah berada di dalam kekuasaanku, maka engkau akan tahu bagaimana caraku memperlakukanmu". Kemudan kuburan akan memperluas rongganya untuk mayit seolah-olah panjang dan luas sepanjang penglihatannya, dan juga di buka pintu surga banginya,
Dan apabila yang dikebumikan adalah orang kafir, atau orang yang durhaka, maka kuburan itu menyambutnya "la marhaban wala ahlan wala sahlan, engkau adalah salah satu orang yang kubenci dari sekian orang yang berjalan di atas punggungku. Sekarang kau berada di bawah kekuasaanku. Sekarang kau akan tahu sendiri apa yang akan aku lakukan kepadamu" Maka kuburanpun menghimpitnya, sehingga tulang-tulang rusuknya akan patah berlawanan".
Kemudian periwayat mengatakan "lalu Rasulullah saw berisyarat dengan memasukkan jari-jari tangan ke dalam jari-jari tangan yang lain" (dan kemudian Rasulullah saw melanjutkan perkataannya). Kemudian Allah swt mengirimkan kedalam kubur itu tujuh puluh naga yang andaikan salah satu naga itu mengembus bumi, niscaya bumi tidak akan menumbuhkan tumbuha selamanya. Tujuh puluh naga tersebut lalu menguis-nguis dan mencakar-cakarnya sehingga kuburan menjadi kosong sampai besok hari hisab.
Demikianlah perlakuan kuburan bagi mayit yang diceritakan Rasulullah saw kepada kita sebagai pelajaran agar kita selalu ingat akan mati. Karena dengan demikian akan menjadiakan kita bersemangat menjalankan ibadah dan amal saleh.
Jamaah Jumat yang disayangi Allah
Lalu bagaimanakah jika ternyata memang amal-amal buruk kita terlalu banyak? Maka bertaubatlah sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat 'innallaha yuhibbut tawwabiina wa yuhibbul mutathahhiriin.
Demikianlah khutbah jumah kali ini, semoga sisa bulan Sya'ban ini dapat kita manfaatkan sebagai media muhasabah yang nantinya kita gunakan sebagai bahan pertimbangan menindak lanjuti kehidupan kita di bulan Ramadhan "Allahumma bariklana fi Rajaba wa Sya'bana wa ballighna Ramadhan"
ŲØŁŲ§Ų±ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁŁŁ
Ł ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲ±ŁŲ¢ŁŁ Ų§ŁŁŲ¹ŁŲøŁŁŁŁ
Ł ŁŁŁŁŁŁŲ¹ŁŁŁŁ ŁŁŲ„ŁŁŁŲ§ŁŁŁ
Ł ŁŲØŁ
ŁŲ§ ŁŁŁŁŁŁ Ł
ŁŁŁ Ų§ŁŁŲ¢ŁŲ§ŁŲŖŁ ŁŁŲ§ŁŲ°ŁŁŲ± ŁŲ§ŁŁŲŁŁŁŁŁŁ
Ł ŁŁŲŖŁŁŁŲØŁŁŁŁ Ł
ŁŁŁŁŁ ŁŁŁ
ŁŁŁŁŁŁ
Ł ŲŖŁŁŲ§ŁŁŁŲŖŁŁŁ Ų„ŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁ Ų§ŁŲ³ŁŁŁ
ŁŁŁŲ¹Ł Ų§ŁŁŲ¹ŁŁŁŁŁŁ
Ł
Khutbah II
Ų§ŁŁŁŲŁŁ
ŁŲÆŁ ŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁ Ų§ŁŲŁŲ³ŁŲ§ŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŲ“ŁŁŁŁŲ±Ł ŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁ ŲŖŁŁŁŁŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁ
ŁŲŖŁŁŁŲ§ŁŁŁŁ. ŁŁŲ§ŁŲ“ŁŁŁŲÆŁ Ų§ŁŁŁ ŁŲ§Ł Ų§ŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲ§ŁŁ Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŁŁ ŁŁŲŁŲÆŁŁŁ ŁŲ§Ł Ų“ŁŲ±ŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŲ“ŁŁŁŲÆŁ Ų§ŁŁŁŁ Ų³ŁŁŁŁŲÆŁŁŁŲ§ Ł
ŁŲŁŁ
ŁŁŲÆŁŲ§ Ų¹ŁŲØŁŲÆŁŁŁ ŁŁŲ±ŁŲ³ŁŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŲÆŁŁŲ§Ų¹ŁŁ Ų§ŁŁŁŁ Ų±ŁŲ¶ŁŁŁŲ§ŁŁŁŁ. Ų§ŁŁŁŁŁ
ŁŁ ŲµŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁ Ų³ŁŁŁŁŲÆŁŁŁŲ§ Ł
ŁŲŁŁ
ŁŁŲÆŁ ŁŁŲ¹ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŲµŁŲŁŲ§ŲØŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ
Ł ŲŖŁŲ³ŁŁŁŁŁŁ
ŁŲ§ ŁŁŲ«ŁŁŲ±ŁŲ§Ų§ŁŁ
ŁŁŲ§ ŲØŁŲ¹ŁŲÆŁ ŁŁŁŲ§Ł Ų§ŁŁŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁŲ§Ų³Ł Ų§ŁŲŖŁŁŁŁŁŲ§Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁ
ŁŲ§ Ų§ŁŁ
ŁŲ±Ł ŁŁŲ§ŁŁŲŖŁŁŁŁŁŲ§ Ų¹ŁŁ
ŁŁŲ§ ŁŁŁŁŁŁŁŲ§Ų¹ŁŁŁŁ
ŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ Ų§ŁŁ
ŁŲ±ŁŁŁŁ
Ł ŲØŁŲ§ŁŁ
ŁŲ±Ł ŲØŁŲÆŁŲ£Ł ŁŁŁŁŁŁ ŲØŁŁŁŁŁŲ³ŁŁŁ ŁŁŲ«ŁŁŁŁŁ ŲØŁŁ
ŁŁŲ¢ Ų¦ŁŁŁŲŖŁŁŁ ŲØŁŁŁŲÆŁŲ³ŁŁŁ ŁŁŁŁŲ§ŁŁ ŲŖŁŲ¹Ų§ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŁ
ŁŁŲ¢ Ų¦ŁŁŁŲŖŁŁŁ ŁŁŲµŁŁŁŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲØŁŁ ŁŲ¢ Ų§ŁŁŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŲ°ŁŁŁŁŁ Ų¢Ł
ŁŁŁŁŁŲ§ ŲµŁŁŁŁŁŁŲ§ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ
ŁŁŁŲ§ ŲŖŁŲ³ŁŁŁŁŁŁ
ŁŲ§. Ų§ŁŁŁŁŁ
ŁŁ ŲµŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁ Ų³ŁŁŁŁŲÆŁŁŁŲ§ Ł
ŁŲŁŁ
ŁŁŲÆŁ ŲµŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ
Ł ŁŁŲ¹ŁŁŁŁ Ų¢ŁŁ Ų³ŁŁŁŁŲÆŁŁŲ§Ł Ł
ŁŲŁŁ
ŁŁŲÆŁ ŁŁŲ¹ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŲØŁŁŲ¢Ų¦ŁŁŁ ŁŁŲ±ŁŲ³ŁŁŁŁŁ ŁŁŁ
ŁŁŲ¢Ų¦ŁŁŁŲ©Ł Ų§ŁŁŁ
ŁŁŁŲ±ŁŁŲØŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§Ų±ŁŲ¶Ł Ų§ŁŁŁŁŁŁ
ŁŁ Ų¹ŁŁŁ Ų§ŁŁŲ®ŁŁŁŁŁŲ§Ų”Ł Ų§ŁŲ±ŁŁŲ§Ų“ŁŲÆŁŁŁŁŁ Ų§ŁŲØŁŁ ŲØŁŁŁŲ±ŁŁŁŲ¹ŁŁ
ŁŲ±ŁŁŲ¹ŁŲ«ŁŁ
ŁŲ§Ł ŁŁŲ¹ŁŁŁŁ ŁŁŲ¹ŁŁŁ ŲØŁŁŁŁŁŁŲ©Ł Ų§ŁŲµŁŁŲŁŲ§ŲØŁŲ©Ł ŁŁŲ§ŁŲŖŁŁŲ§ŲØŁŲ¹ŁŁŁŁŁ ŁŁŲŖŁŲ§ŲØŁŲ¹ŁŁ Ų§ŁŲŖŁŁŲ§ŲØŁŲ¹ŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁ
Ł ŲØŁŲ§ŁŲŁŲ³ŁŲ§ŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁŁŁŁ
Ł Ų§ŁŲÆŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§Ų±ŁŲ¶Ł Ų¹ŁŁŁŁŲ§ Ł
ŁŲ¹ŁŁŁŁ
Ł ŲØŁŲ±ŁŲŁŁ
ŁŲŖŁŁŁ ŁŁŲ§ Ų§ŁŲ±ŁŲŁŁ
Ł Ų§ŁŲ±ŁŁŲ§ŲŁŁ
ŁŁŁŁŁŲ§ŁŁŁŁŁŁ
ŁŁ Ų§ŲŗŁŁŁŲ±Ł ŁŁŁŁŁ
ŁŲ¤ŁŁ
ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŁ
ŁŲ¤ŁŁ
ŁŁŁŲ§ŲŖŁ ŁŁŲ§ŁŁŁ
ŁŲ³ŁŁŁŁ
ŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŁ
ŁŲ³ŁŁŁŁ
ŁŲ§ŲŖŁ Ų§ŁŁŲ§ŁŲŁŁŲ¢Ų”Ł Ł
ŁŁŁŁŁŁ
Ł ŁŁŲ§ŁŁŲ§ŁŁ
ŁŁŁŲ§ŲŖŁ Ų§ŁŁŁŁŁ
ŁŁ Ų§ŁŲ¹ŁŲ²ŁŁ Ų§ŁŁŲ§ŁŲ³ŁŁŲ§ŁŁ
Ł ŁŁŲ§ŁŁŁ
ŁŲ³ŁŁŁŁ
ŁŁŁŁŁ ŁŁŲ£ŁŲ°ŁŁŁŁ Ų§ŁŲ“ŁŁŲ±ŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŁ
ŁŲ“ŁŲ±ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŲµŁŲ±Ł Ų¹ŁŲØŁŲ§ŲÆŁŁŁ Ų§ŁŁŁ
ŁŁŁŲŁŁŲÆŁŁŁŁŲ©Ł ŁŁŲ§ŁŁŲµŁŲ±Ł Ł
ŁŁŁ ŁŁŲµŁŲ±Ł Ų§ŁŲÆŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§Ų®ŁŲ°ŁŁŁ Ł
ŁŁŁ Ų®ŁŲ°ŁŁŁ Ų§ŁŁŁ
ŁŲ³ŁŁŁŁ
ŁŁŁŁŁ ŁŁ ŲÆŁŁ
ŁŁŲ±Ł Ų§ŁŲ¹ŁŲÆŁŲ§Ų”ŁŲ§ŁŲÆŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§Ų¹ŁŁŁ ŁŁŁŁŁ
ŁŲ§ŲŖŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁ
Ł Ų§ŁŲÆŁŁŁŁŁŁ. Ų§ŁŁŁŁŁ
ŁŁ Ų§ŲÆŁŁŁŲ¹Ł Ų¹ŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŲØŁŁŲ§ŁŲ”Ł ŁŁŲ§ŁŁŁŁŲØŁŲ§Ų”Ł ŁŁŲ§ŁŲ²ŁŁŁŲ§ŁŲ²ŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŁ
ŁŲŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŲ”Ł Ų§ŁŁŁŁŲŖŁŁŁŲ©Ł ŁŁŲ§ŁŁŁ
ŁŲŁŁŁ Ł
ŁŲ§ ŲøŁŁŁŲ±Ł Ł
ŁŁŁŁŁŲ§ ŁŁŁ
ŁŲ§ ŲØŁŲ·ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŲØŁŁŁŲÆŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŲÆŁŁŁŁŁŁŲ³ŁŁŁŁŲ§ Ų®Ų¢ŲµŁŁŲ©Ł ŁŁŲ³ŁŲ§Ų¦ŁŲ±Ł Ų§ŁŁŲØŁŁŁŲÆŁŲ§ŁŁ Ų§ŁŁŁ
ŁŲ³ŁŁŁŁ
ŁŁŁŁŁ Ų¹Ų¢Ł
ŁŁŲ©Ł ŁŁŲ§ Ų±ŁŲØŁŁ Ų§ŁŁŲ¹ŁŲ§ŁŁŁ
ŁŁŁŁŁ. Ų±ŁŲØŁŁŁŁŲ§ Ų¢ŲŖŁŁŲ§Ł ŁŁŁ Ų§ŁŲÆŁŁŁŁŁŁŲ§ ŲŁŲ³ŁŁŁŲ©Ł ŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲ¢Ų®ŁŲ±ŁŲ©Ł ŲŁŲ³ŁŁŁŲ©Ł ŁŁŁŁŁŁŲ§ Ų¹ŁŲ°ŁŲ§ŲØŁ Ų§ŁŁŁŁŲ§Ų±Ł. Ų±ŁŲØŁŁŁŁŲ§ ŲøŁŁŁŁ
ŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁŁŲ³ŁŁŁŲ§ŁŁŲ§ŁŁŁ ŁŁŁ
Ł ŲŖŁŲŗŁŁŁŲ±Ł ŁŁŁŁŲ§ ŁŁŲŖŁŲ±ŁŲŁŁ
ŁŁŁŲ§ ŁŁŁŁŁŁŁŁŁŁŁŁŁ Ł
ŁŁŁ Ų§ŁŁŲ®ŁŲ§Ų³ŁŲ±ŁŁŁŁŁ. Ų¹ŁŲØŁŲ§ŲÆŁŲ§ŁŁŁŁ ! Ų§ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŲ£ŁŁ
ŁŲ±ŁŁŁŲ§ ŲØŁŲ§ŁŁŲ¹ŁŲÆŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŲ§ŁŲŁŲ³ŁŲ§ŁŁ ŁŁŲ„ŁŁŁŲŖŲ¢Ų”Ł Ų°ŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲ±ŁŲØŁŁ ŁŁŁŁŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲŁŲ“Ų¢Ų”Ł ŁŁŲ§ŁŁŁ
ŁŁŁŁŁŲ±Ł ŁŁŲ§ŁŁŲØŁŲŗŁŁ ŁŁŲ¹ŁŲøŁŁŁŁ
Ł ŁŁŲ¹ŁŁŁŁŁŁŁ
Ł ŲŖŁŲ°ŁŁŁŁŲ±ŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§Ų°ŁŁŁŲ±ŁŁŲ§Ų§ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲ¹ŁŲøŁŁŁŁ
Ł ŁŁŲ°ŁŁŁŲ±ŁŁŁŁ
Ł ŁŁŲ§Ų“ŁŁŁŲ±ŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁ ŁŁŲ¹ŁŁ
ŁŁŁ ŁŁŲ²ŁŲÆŁŁŁŁ
Ł ŁŁŁŁŲ°ŁŁŁŲ±Ł Ų§ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŲØŁŲ±Ł
Ā
Terpopuler
1
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
2
Khutbah Idul Adha: Menanamkan Nilai Takwa dalam Ibadah Kurban
3
Bolehkah Tinggalkan Shalat Jumat karena Jadi Panitia Kurban? Ini Penjelasan Ulama
4
Khutbah Idul Adha: Implementasi Nilai-Nilai Ihsan dalam Momentum Lebaran Haji
5
Khutbah Idul Adha Bahasa Jawa 1446 H: Makna Haji lan Kurban minangka Bukti Taat marang Gusti Allah
6
Khutbah Idul Adha: Menyembelih Hawa Nafsu, Meraih Ketakwaan
Terkini
Lihat Semua