Khutbah KHOTBAH JUMAT

Memperkokoh Persaudaraan dan Membangun Jaringan

Kam, 12 Desember 2013 | 16:30 WIB

Allah swt memberikan bakat yang berbeda-beda dalam diri manusia. Ada olahragawan, ada petani, ada budayawan, ada agamawan, ada seniman dan lain seterusnya. Semua itu Allah ciptakan demi keberlangsungan hidup umat manusia, sekaligus menjadi cobaan bagi mereka. apakah yang diperbuatnya dengan modal bakat yang diberikan oleh Allah swt kepadanya?<>

Ų§Ł† Ų§Ł„Ų­Ł…ŲÆ Ł„Ł„Ł‡ Ų§Ł„Ų°Ł‰ Ų£Ł†Ų²Ł„ Ų§Ł„Ų±Ų­Ł…Ų© Ų£Ų“Ł‡ŲÆ Ų§Ł† Ł„Ų§ Ų§Ł„Ł‡ Ų§Ł„Ų§ Ų§Ł„Ł„Ł‡ ŁˆŲ­ŲÆŁ‡ Ł„Ų§ Ų“Ų±ŁŠŁƒ Ł„Ł‡. Ų“Ł‡Ų§ŲÆŲ© Ų§Ų¹ŲÆŁ‡Ų§ Ł„Ł„Ł‚Ų§Ų¦Ł‡ Ų°Ų®Ų±Ų£. ŁˆŲ§Ų“Ł‡ŲÆ Ų§Ł† Ł…Ų­Ł…ŲÆŲ§ Ų¹ŲØŲÆŁ‡ Łˆ Ų±Ų³ŁˆŁ„Ł‡. Ų§Ų±ŁŲ¹ Ų§Ł„ŲØŲ±ŁŠŲ© Ł‚ŲÆŲ±Ų§. Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł… ŲµŁ„ ŁˆŲ³Ł„Ł… ŁˆŲØŲ§Ų±Łƒ Ų¹Ł„Ł‰ Ų³ŁŠŲÆŁ†Ų§ Ł…Ų­Ł…ŲÆ ŁˆŲ¹Ł„Ł‰ Ų£Ł„Ł‡ ŁˆŲ£ŲµŲ­Ų§ŲØŁ‡ ŁˆŲ³Ł„Ł… ŲŖŲ³Ł„ŁŠŁ…Ų§ ŁƒŲ«ŁŠŲ±Ų§. Ų£Ł…Ų§ ŲØŲ¹ŲÆ. ŁŁŠŲ§Ų£ŁŠŁ‡Ų§ Ų§Ł„Ł†Ų§Ų³ Ų§ŲŖŁ‚ŁˆŲ§Ł„Ł„Ł‡ Ų­Ł‚ ŲŖŁ‚Ų§ŲŖŁ‡ ŁˆŁ„Ų§ŲŖŁ…ŁˆŲŖŁ† Ų§Ł„Ų§ ŁˆŲ£Ł†ŲŖŁ… Ł…Ų³Ł„Ł…ŁˆŁ†.Ā 

Maā€™asyiral Muslimin Rahimakumullah

Marilah kita bersama-sama berusaha menaikkan derajat ketaqwaan kita dengan memperkokoh bangunan persaudaraan sesama muslim dan juga menjalin hubungan yang luas dengan umat lain. Sesungguhnya yang demikian itu sangat diridhai Allah swt.

Tidak bisa dipungkiri bahwa manusia selalu hidup bersama. Tidak seorangpun kuasa hidup sendiri tanpa ada yang lainnya. Keterbatasan seorang individu baik dalam kuasa maupun karya, mau tidak mau akan membawanya berhubungan dengan manusia lainnya. Hal ini menjadikan seseorang sangat tergantung dengan orang lain. Mata rantai ketergantungan ini terus menerus bersambung tiada putus dan tiada kenal batas agama, ideologi maupun kepercayaan. Demikianlah seseorang selalu memerlukan orang lain dalam rangka memenuhi keperluan hidupnya. Sekecil apapun keperluan itu, selalu saja ada tangan orang lain disana. Sekedar conoth saja, untuk menikmati sepeiring nasi seseorang harus berhubungan dengan penjual beras, kuli pasar pemikul beras, alat transportasi, petani, penggilingan padi, pupuk, pabrik pupuk, dan demikikanlah seterusnya.

Demikianlah hikmah Allah swt memberikan bakat yang berbeda-beda dalam diri mausia. Ada olahragawan, ada petani, ada budayawan, ada agamawan, ada seniman dan lain seterusnya. Semua itu Allah ciptakan demi keberlangsungan hidup umat manusia, sekaligus menjadi cobaan bagi mereka. apakah yang diperbuatnya dengan modal bakat yang diberikan oleh Allah swt kepadanya? demikianlah Allah menerangkan dalam al-Maidah 48

ŁˆŁŽŁ„ŁŽŁˆŁ’ Ų“ŁŽŲ§Ų”ŁŽ Ų§Ł„Ł„ŁŽŁ‘Ł‡Ł Ł„ŁŽŲ¬ŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ Ų£ŁŁ…ŁŽŁ‘Ų©Ł‹ ŁˆŁŽŲ§Ų­ŁŲÆŁŽŲ©Ł‹ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŁ°ŁƒŁŁ† Ł„ŁŁ‘ŁŠŁŽŲØŁ’Ł„ŁŁˆŁŽŁƒŁŁ…Ł’ ŁŁŁŠ Ł…ŁŽŲ§ Ų¢ŲŖŁŽŲ§ŁƒŁŁ…Ł’ Ū– ŁŁŽŲ§Ų³Ł’ŲŖŁŽŲØŁŁ‚ŁŁˆŲ§ Ų§Ł„Ł’Ų®ŁŽŁŠŁ’Ų±ŁŽŲ§ŲŖŁ Ūš Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł„ŁŽŁ‘Ł‡Ł Ł…ŁŽŲ±Ł’Ų¬ŁŲ¹ŁŁƒŁŁ…Ł’ Ų¬ŁŽŁ…ŁŁŠŲ¹Ł‹Ų§ ŁŁŽŁŠŁŁ†ŁŽŲØŁŁ‘Ų¦ŁŁƒŁŁ… ŲØŁŁ…ŁŽŲ§ ŁƒŁŁ†ŲŖŁŁ…Ł’ ŁŁŁŠŁ‡Ł ŲŖŁŽŲ®Ł’ŲŖŁŽŁ„ŁŁŁŁˆŁ†ŁŽ

Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu,Ā 

Hadirin Jamaā€™ah Jumā€™ah yang Mulia

Namun demikian harmonisme yang secara teori sangat dibutuhkan dalam menjaga keberlangsungan kehidupan umat manusia ini, terkadang susah sekali ditemukan. Ketamakan dan keserakahan seringkali merusak harmoni kehidupan ini. Bukankah ketamakan para pedagang Eropa yang dulu melahirkan kolonialisme di bumi Nusantara. Tingginya harga rempah-rempah (cengkeh, lada,fuli, dll) di Eropa menggiurkan nafsu mereka untuk memonopoli perdagangan di Nusantara. Dengan memaksa pribumi menjual hasil buminya dengan harga serendah mungkin, untuk kemudian dijual di Eropa dengan harga yang melangit? Keuntungan yang berilipat ganda itulah yang memunculkan setan tamak dalam diri mereka sehingga tega merusak harmoni kehidupan di Nusantara. itulah ketamakan .

Ketamakan dan kerakusan selalu ingin menghapus jasa orang lain dalam kehidupannya. Seolah dia dapat hidup sendiri tanpa ada orang lain. Entah dengan kekuatan yang dimilikinya maupun dengan harta Ā bendanya. Sekali lagi manusia sering tidak sadar bahwa antara satu dengan yang lainnya ibarat mesin arloji yang saling berhubungan. Apabila satu rusak, maka rusaklah segalanya. Demikianlah adanya kehidupan didunia ini saling berhubungan dengan sangat eratnya. Tidak hanya dalam kehidupan sosial manusia tetapi juga dalam ekosistem alam dunia. Bukankah adanya banjir yang disebabkab oleh air, selalu berhubungan dengan gundulnya hutan?

Sejarah selalu mencatat seringnya kegagalan manusia mengelola hubungan antar sesama, hanya karena ketidak mampuan mereka mengekang nafsu ketamakan dan keserakahan. Dan itulah drama kehidupan dalam dunia ini yang cerita utamanya selalu muncul dari perbedaan dan kesenjangan. Oleh karena itulah Allah swt menurunkan kitab-kitabnya dan Rasulnya sebagai buku petunjuk merajut kebersamaan. Karena pada dasarnya manusia adalah satu kelompok besar yang saling bertautan. Al-Baqarah 213 telah menegaskan hal ini

ŁƒŁŽŲ§Ł†ŁŽ Ų§Ł„Ł†ŁŽŁ‘Ų§Ų³Ł Ų£ŁŁ…ŁŽŁ‘Ų©Ł‹ ŁˆŁŽŲ§Ų­ŁŲÆŁŽŲ©Ł‹ ŁŁŽŲØŁŽŲ¹ŁŽŲ«ŁŽ Ų§Ł„Ł„ŁŽŁ‘Ł‡Ł Ų§Ł„Ł†ŁŽŁ‘ŲØŁŁŠŁŁ‘ŁŠŁ†ŁŽ Ł…ŁŲØŁŽŲ“ŁŁ‘Ų±ŁŁŠŁ†ŁŽ ŁˆŁŽŁ…ŁŁ†Ł’Ų°ŁŲ±ŁŁŠŁ†ŁŽ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŁ†Ł’Ų²ŁŽŁ„ŁŽ Ł…ŁŽŲ¹ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł Ų§Ł„Ł’ŁƒŁŲŖŁŽŲ§ŲØŁŽ ŲØŁŲ§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁ‚ŁŁ‘ Ł„ŁŁŠŁŽŲ­Ł’ŁƒŁŁ…ŁŽ ŲØŁŽŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų§Ł„Ł†ŁŽŁ‘Ų§Ų³Ł ŁŁŁŠŁ…ŁŽŲ§ Ų§Ų®Ł’ŲŖŁŽŁ„ŁŽŁŁŁˆŲ§ ŁŁŁŠŁ‡Ł ŁˆŁŽŁ…ŁŽŲ§ Ų§Ų®Ł’ŲŖŁŽŁ„ŁŽŁŁŽ ŁŁŁŠŁ‡Ł Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‘Ų§ Ų§Ł„ŁŽŁ‘Ų°ŁŁŠŁ†ŁŽ Ų£ŁŁˆŲŖŁŁˆŁ‡Ł Ł…ŁŁ†Ł’ ŲØŁŽŲ¹Ł’ŲÆŁ Ł…ŁŽŲ§ Ų¬ŁŽŲ§Ų”ŁŽŲŖŁ’Ł‡ŁŁ…Ł Ų§Ł„Ł’ŲØŁŽŁŠŁŁ‘Ł†ŁŽŲ§ŲŖŁ ...

Manusia itu adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata,

Akan tetapi perbedaan yang diciptakan Allah sebagai sebuah anugrah untuk saling melengkapi malah sering kali disalah pahami dan disalah gunakan menjadi alat saling bersaing, saling menindas dan saling unjuk kekuatan. Dan itulah realita kehidupan semenjak generasi Adam pertama (Qabil dan Habil) hingga hari ini.

Oleh kerena itulah Rasulullah saw selalu menghimbau kepada umatnya agar bersatu-padu dalam berbagai keadaan. Al-muslimu kaljasadil wahid orang Islam bagaikan satu tubuh utuh yang kalau terjadi kesakitan salah satu organnya yang lainpun merasa sakit. Ā Kaki terkilir akan menyebabkan tubuh meriang dan kepala pusing. Itulah ibaratnya sebuah kesatuan yang utuh.

Dalam hdits yang amat terkenal Rasulullah saw bersabda

Ā Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…Ł Ł„ŁŁ„Ł’Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…Ł ŁƒŁŽŲ§Ł„Ł’ŲØŁŁ†Ł’ŁŠŁŽŲ§Ł†Ł ŁŠŁŽŲ“ŁŲÆŁŁ‘ ŲØŁŽŲ¹Ł’Ų¶ŁŁ‡Ł ŲØŁŽŲ¹Ł’Ų¶Ł‹Ų§ "

Orang muslim bagaikan satu bangunan yang bagian-bagiannya saling menguatkan satu dan lainnya.

Bata, batu, semen, pasir, kusen, jendela, pintu, dan seterusnya adalah bagian tak terpisahkan dalam sebuah bangunan rumah. Itulah tamsil yang diambil Rasulullah saw untuk menunjukkan kesatuan umat Islam.

Jamaā€™ah yang Berbahagia

Demikianlah pentingnya persatuan diantara umat manusia dan bagi komunitas muslim khususnya. Oleh karena itulah membangun persatuan sesama muslim adalah kewajiban dan menjalin hubungan dengan umat manusia seluruhnya adalah sebuah kepentingan yang tak terelakkan. Hanya saja hubungan ini haruslah didasari dengan peraturan-peraturan dan kaedah syariah yang telah ditetapkan oleh Allah swt. Tentunya berbeda model kerjasama sesama muslim dengan umat agama lain. Kerjasama boleh saja dijalin dengan umat agama lain asalkan tidak dalam masalah aqidah dan ubudiyah. Kerjasama harus tertulis dengan perjanjian yang tidak merugikan kedua belah pihak tentunya. Demikian perintah Allah sebagaimana termaktub dalam Ali Imran 112

Ų¶ŁŲ±ŁŲØŁŽŲŖŁ’ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡ŁŁ…Ł’ Ų§Ł„Ų°ŁŁ‘Ł„ŁŽŁ‘Ų© Ų£ŁŽŁŠŁ’Ł†ŁŽŁ…ŁŽŲ§ Ų«ŁŁ‚ŁŁŁŁˆŲ§ Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‘Ų§ ŲØŁŲ­ŁŽŲØŁ’Ł„Ł Ł…ŁŁ†Ł’ Ų§Ł„Ł„ŁŽŁ‘Ł‡ ŁˆŁŽŲ­ŁŽŲØŁ’Ł„ Ł…ŁŁ†Ł’ Ų§Ł„Ł†ŁŽŁ‘Ų§Ų³

Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia

Ā Jikalau kebersamaan telah tercipta maka pastilah hamoni kehidupan pun terlaksana. Harmonisme kehidupan ini merupakan berkah langsung dari Allah swt. sebagaimana yang dijanjikan oleh Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi

ŁŠŲÆ Ų§Ł„Ł„Ł‡ Ų¹Ł„Ł‰ Ų§Ł„Ų¬Ł…Ų§Ų¹Ų©

Tangan Allah berada diatas kebersamaan.

Namun sebaliknya, sungguh Allah dengan nyata telah mengancam manusia yang dengan sengaja meruntuhkan harmonisme kehidupan ini dengan merusak persatuan yang telah terbangun dengan rapih.

ŁˆŁŽŁ„ŁŽŲ§ ŲŖŁŽŁƒŁŁˆŁ†ŁŁˆŲ§ ŁƒŁŽŲ§Ł„ŁŽŁ‘Ų°ŁŁŠŁ†ŁŽ ŲŖŁŽŁŁŽŲ±ŁŽŁ‘Ł‚ŁŁˆŲ§ ŁˆŁŽŲ§Ų®Ł’ŲŖŁŽŁ„ŁŽŁŁŁˆŲ§ Ł…ŁŁ† ŲØŁŽŲ¹Ł’ŲÆŁ Ł…ŁŽŲ§ Ų¬ŁŽŲ§Ų”ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł Ų§Ł„Ł’ŲØŁŽŁŠŁŁ‘Ł†ŁŽŲ§ŲŖŁ Ūš ŁˆŁŽŲ£ŁŁˆŁ„ŁŽŁ°Ų¦ŁŁƒŁŽ Ł„ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł’ Ų¹ŁŽŲ°ŁŽŲ§ŲØŁŒ Ų¹ŁŽŲøŁŁŠŁ…ŁŒ

Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat.

Demikianlah khutbah jumā€™ah kali ini semoga memberikan inspirasi bagi kita semua untuk menyadari beberapa hal pertama, kompleksitas kehidupan yang sangat tinggi tidak memungkinkan manusia hidup sendiri saja ataupun mengandalkan kelompoknya saja. Oleh karena itu fanatisme tidak dapat lagi diberlakukan di sini. Kedua, pentingnya membangun persatuan antar umat muslim sebagaimana diperintahkan Rasulullah saw. ketiga, perlunya menjalin hubungan dengan umat lain dengan tatacara dan tatatertib sesuai aqidah Islam.

ŲØŲ§ŁŽŲ±ŁŽŁƒŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ł„ŁŁŠŁ’ ŁˆŁŽŁ„ŁƒŁ…Ł’ ŁŁŁŠ Ų§Ł„Ł‚ŁŲ±Ł’Ų¢Ł†Ł Ų§Ł„Ų¹ŁŽŲøŁŁŠŁ’Ł…Ł, ŁˆŁŽŁ†ŁŽŁŁŽŲ¹ŁŽŁ†ŁŁŠŁ’ ŁˆŁŽŲ„ŁŁŠŁ‘Ų§ŁƒŁŁ…Ł’ ŲØŁŲ§Ł„Ų¢ŁŠŲ§ŲŖŁ ŁˆŲ§Ł„Ų°Ł‘ŁŁƒŁ’Ų±Ł Ų§Ł„Ų­ŁŽŁƒŁŁŠŁ’Ł…Ł. Ų„Ł†Ł‘Ł‡Ł ŲŖŁŽŲ¹Ų§ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų¬ŁŽŁˆŁ‘Ų§ŲÆŁŒ ŁƒŁŽŲ±ŁŁŠŁ’Ł…ŁŒ Ł…ŁŽŁ„ŁŁƒŁŒ ŲØŁŽŲ±Ł‘ŁŒ Ų±ŁŽŲ¤ŁŁˆŁ’ŁŁŒ Ų±ŁŽŲ­ŁŁŠŁ’Ł…ŁŒ.

Khutbah II

Ā 

Ų§ŁŽŁ„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ Ł„Ł„Ł‡Ł Ų¹ŁŽŁ„Ł‰ŁŽ Ų§ŁŲ­Ł’Ų³ŁŽŲ§Ł†ŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ų“Ł‘ŁŁƒŁ’Ų±Ł Ł„ŁŽŁ‡Ł Ų¹ŁŽŁ„Ł‰ŁŽ ŲŖŁŽŁˆŁ’ŁŁŁŠŁ’Ł‚ŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ§ŁŁ…Ł’ŲŖŁŁ†ŁŽŲ§Ł†ŁŁ‡Ł. ŁˆŁŽŲ§ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų§ŁŽŁ†Ł’ Ł„Ų§ŁŽ Ų§ŁŁ„ŁŽŁ‡ŁŽ Ų§ŁŁ„Ų§Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł„Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ­Ł’ŲÆŁŽŁ‡Ł Ł„Ų§ŁŽ Ų“ŁŽŲ±ŁŁŠŁ’ŁƒŁŽ Ł„ŁŽŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ§ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų§ŁŽŁ†Ł‘ŁŽ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ‹Ų§ Ų¹ŁŽŲØŁ’ŲÆŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ’Ł„ŁŁ‡Ł Ų§Ł„ŲÆŁ‘ŁŽŲ§Ų¹ŁŁ‰ Ų§ŁŁ„Ł‰ŁŽ Ų±ŁŲ¶Ł’ŁˆŁŽŲ§Ł†ŁŁ‡Ł. Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ ŲµŁŽŁ„Ł‘Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŁˆŁŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų§ŁŽŁ„ŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ§ŁŽŲµŁ’Ų­ŁŽŲ§ŲØŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŁ…Ł’ ŲŖŁŽŲ³Ł’Ł„ŁŁŠŁ’Ł…Ł‹Ų§ ŁƒŁŲ«ŁŠŁ’Ų±Ł‹Ų§ Ų§ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲ§ ŲØŁŽŲ¹Ł’ŲÆŁ ŁŁŽŁŠŲ§ŁŽ Ų§ŁŽŁŠŁ‘ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲ§Ų³Ł Ų§ŁŲŖŁ‘ŁŽŁ‚ŁŁˆŲ§Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ ŁŁŁŠŁ’Ł…ŁŽŲ§ Ų§ŁŽŁ…ŁŽŲ±ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł†Ł’ŲŖŁŽŁ‡ŁŁˆŁ’Ų§ Ų¹ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲ§ Ł†ŁŽŁ‡ŁŽŁ‰ ŁˆŁŽŲ§Ų¹Ł’Ł„ŁŽŁ…ŁŁˆŁ’Ų§ Ų§ŁŽŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł‘ Ų§ŁŽŁ…ŁŽŲ±ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ ŲØŁŲ§ŁŽŁ…Ł’Ų±Ł ŲØŁŽŲÆŁŽŲ£ŁŽ ŁŁŁŠŁ’Ł‡Ł ŲØŁŁ†ŁŽŁŁ’Ų³ŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ«ŁŽŁ€Ł†ŁŽŁ‰ ŲØŁŁ…ŁŽŁ„Ų¢ Ų¦ŁŁƒŁŽŲŖŁŁ‡Ł ŲØŁŁ‚ŁŲÆŁ’Ų³ŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŁ‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ ŲŖŁŽŲ¹Ų§ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų§ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ ŁˆŁŽŁ…ŁŽŁ„Ų¢ Ų¦ŁŁƒŁŽŲŖŁŽŁ‡Ł ŁŠŁŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ Ų¹ŁŽŁ„Ł‰ŁŽ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲØŁŁ‰ ŁŠŲ¢ Ų§ŁŽŁŠŁ‘ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų¢Ł…ŁŽŁ†ŁŁˆŁ’Ų§ ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŁˆŁ’Ų§ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŁ…ŁŁˆŁ’Ų§ ŲŖŁŽŲ³Ł’Ł„ŁŁŠŁ’Ł…Ł‹Ų§. Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ ŲµŁŽŁ„Ł‘Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų¢Ł„Ł Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†Ų§ŁŽ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų§ŁŽŁ†Ł’ŲØŁŁŠŲ¢Ų¦ŁŁƒŁŽ ŁˆŁŽŲ±ŁŲ³ŁŁ„ŁŁƒŁŽ ŁˆŁŽŁ…ŁŽŁ„Ų¢Ų¦ŁŁƒŁŽŲ©Ł Ų§Ł’Ł„Ł…ŁŁ‚ŁŽŲ±Ł‘ŁŽŲØŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ų±Ł’Ų¶ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‘Ł‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ų¹ŁŽŁ†Ł Ų§Ł’Ł„Ų®ŁŁ„ŁŽŁŁŽŲ§Ų”Ł Ų§Ł„Ų±Ł‘ŁŽŲ§Ų“ŁŲÆŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų§ŁŽŲØŁŁ‰ ŲØŁŽŁƒŁ’Ų±ŁŁˆŁŽŲ¹ŁŁ…ŁŽŲ±ŁˆŁŽŲ¹ŁŲ«Ł’Ł…ŁŽŲ§Ł† ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŁ‰ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ†Ł’ ŲØŁŽŁ‚ŁŁŠŁ‘ŁŽŲ©Ł Ų§Ł„ŲµŁ‘ŁŽŲ­ŁŽŲ§ŲØŁŽŲ©Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„ŲŖŁ‘ŁŽŲ§ŲØŁŲ¹ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲŖŁŽŲ§ŲØŁŲ¹ŁŁŠ Ų§Ł„ŲŖŁ‘ŁŽŲ§ŲØŁŲ¹ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ł„ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł’ ŲØŁŲ§ŁŲ­Ł’Ų³ŁŽŲ§Ł†Ł Ų§ŁŁ„ŁŽŁ‰ŁŠŁŽŁˆŁ’Ł…Ł Ų§Ł„ŲÆŁ‘ŁŁŠŁ’Ł†Ł ŁˆŁŽŲ§Ų±Ł’Ų¶ŁŽ Ų¹ŁŽŁ†Ł‘ŁŽŲ§ Ł…ŁŽŲ¹ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł’ ŲØŁŲ±ŁŽŲ­Ł’Ł…ŁŽŲŖŁŁƒŁŽ ŁŠŁŽŲ§ Ų§ŁŽŲ±Ł’Ų­ŁŽŁ…ŁŽ Ų§Ł„Ų±Ł‘ŁŽŲ§Ų­ŁŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ

Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ų§ŲŗŁ’ŁŁŲ±Ł’ Ł„ŁŁ„Ł’Ł…ŁŲ¤Ł’Ł…ŁŁ†ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ł…ŁŲ¤Ł’Ł…ŁŁ†ŁŽŲ§ŲŖŁ ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŽŲ§ŲŖŁ Ų§ŁŽŁ„Ų§ŁŽŲ­Ł’ŁŠŲ¢Ų”Ł Ł…ŁŁ†Ł’Ł‡ŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ų§ŁŽŁ…Ł’ŁˆŁŽŲ§ŲŖŁ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ų§ŁŽŲ¹ŁŲ²Ł‘ŁŽ Ų§Ł’Ł„Ų§ŁŲ³Ł’Ł„Ų§ŁŽŁ…ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ°ŁŁ„Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ų“Ł‘ŁŲ±Ł’ŁƒŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ł…ŁŲ“Ł’Ų±ŁŁƒŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł†Ł’ŲµŁŲ±Ł’ Ų¹ŁŲØŁŽŲ§ŲÆŁŽŁƒŁŽ Ų§Ł’Ł„Ł…ŁŁˆŁŽŲ­Ł‘ŁŲÆŁŁŠŁ‘ŁŽŲ©ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł†Ł’ŲµŁŲ±Ł’ Ł…ŁŽŁ†Ł’ Ł†ŁŽŲµŁŽŲ±ŁŽ Ų§Ł„ŲÆŁ‘ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ų®Ł’Ų°ŁŁ„Ł’ Ł…ŁŽŁ†Ł’ Ų®ŁŽŲ°ŁŽŁ„ŁŽ Ų§Ł’Ł„Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽ ŲÆŁŽŁ…Ł‘ŁŲ±Ł’ Ų§ŁŽŲ¹Ł’ŲÆŁŽŲ§Ų”ŁŽŲ§Ł„ŲÆŁ‘ŁŁŠŁ’Ł†Ł ŁˆŁŽŲ§Ų¹Ł’Ł„Ł ŁƒŁŽŁ„ŁŁ…ŁŽŲ§ŲŖŁŁƒŁŽ Ų§ŁŁ„ŁŽŁ‰ ŁŠŁŽŁˆŁ’Ł…ŁŽ Ų§Ł„ŲÆŁ‘ŁŁŠŁ’Ł†Ł. Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ų§ŲÆŁ’ŁŁŽŲ¹Ł’ Ų¹ŁŽŁ†Ł‘ŁŽŲ§ Ų§Ł’Ł„ŲØŁŽŁ„Ų§ŁŽŲ”ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„ŁˆŁŽŲØŁŽŲ§Ų”ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ų²Ł‘ŁŽŁ„Ų§ŁŽŲ²ŁŁ„ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ł…ŁŲ­ŁŽŁ†ŁŽ ŁˆŁŽŲ³ŁŁˆŁ’Ų”ŁŽ Ų§Ł’Ł„ŁŁŲŖŁ’Ł†ŁŽŲ©Ł ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ł…ŁŲ­ŁŽŁ†ŁŽ Ł…ŁŽŲ§ ŲøŁŽŁ‡ŁŽŲ±ŁŽ Ł…ŁŁ†Ł’Ł‡ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŁ…ŁŽŲ§ ŲØŁŽŲ·ŁŽŁ†ŁŽ Ų¹ŁŽŁ†Ł’ ŲØŁŽŁ„ŁŽŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ų§ŁŁ†Ł’ŲÆŁŁˆŁ†ŁŁŠŁ’Ų³ŁŁŠŁ‘ŁŽŲ§ Ų®Ų¢ŲµŁ‘ŁŽŲ©Ł‹ ŁˆŁŽŲ³ŁŽŲ§Ų¦ŁŲ±Ł Ų§Ł’Ł„ŲØŁŁ„Ł’ŲÆŁŽŲ§Ł†Ł Ų§Ł’Ł„Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų¹Ų¢Ł…Ł‘ŁŽŲ©Ł‹ ŁŠŁŽŲ§ Ų±ŁŽŲØŁ‘ŁŽ Ų§Ł’Ł„Ų¹ŁŽŲ§Ł„ŁŽŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ. Ų±ŁŽŲØŁ‘ŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ų¢ŲŖŁŁ†Ų§ŁŽ ŁŁŁ‰ Ų§Ł„ŲÆŁ‘ŁŁ†Ł’ŁŠŁŽŲ§ Ų­ŁŽŲ³ŁŽŁ†ŁŽŲ©Ł‹ ŁˆŁŽŁŁŁ‰ Ų§Ł’Ł„Ų¢Ų®ŁŲ±ŁŽŲ©Ł Ų­ŁŽŲ³ŁŽŁ†ŁŽŲ©Ł‹ ŁˆŁŽŁ‚ŁŁ†ŁŽŲ§ Ų¹ŁŽŲ°ŁŽŲ§ŲØŁŽ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲ§Ų±Ł. Ų±ŁŽŲØŁ‘ŁŽŁ†ŁŽŲ§ ŲøŁŽŁ„ŁŽŁ…Ł’Ł†ŁŽŲ§ Ų§ŁŽŁ†Ł’ŁŁŲ³ŁŽŁ†ŁŽŲ§ŁˆŁŽŲ§ŁŁ†Ł’ Ł„ŁŽŁ…Ł’ ŲŖŁŽŲŗŁ’ŁŁŲ±Ł’ Ł„ŁŽŁ†ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŲŖŁŽŲ±Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’Ł†ŁŽŲ§ Ł„ŁŽŁ†ŁŽŁƒŁŁˆŁ’Ł†ŁŽŁ†Ł‘ŁŽ Ł…ŁŁ†ŁŽ Ų§Ł’Ł„Ų®ŁŽŲ§Ų³ŁŲ±ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ. Ų¹ŁŲØŁŽŲ§ŲÆŁŽŲ§Ł„Ł„Ł‡Ł ! Ų§ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ ŁŠŁŽŲ£Ł’Ł…ŁŲ±ŁŁ†ŁŽŲ§ ŲØŁŲ§Ł’Ł„Ų¹ŁŽŲÆŁ’Ł„Ł ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ų§ŁŲ­Ł’Ų³ŁŽŲ§Ł†Ł ŁˆŁŽŲ„ŁŁŠŁ’ŲŖŲ¢Ų”Ł Ų°ŁŁ‰ Ų§Ł’Ł„Ł‚ŁŲ±Ł’ŲØŁ‰ŁŽ ŁˆŁŽŁŠŁŽŁ†Ł’Ł‡ŁŽŁ‰ Ų¹ŁŽŁ†Ł Ų§Ł’Ł„ŁŁŽŲ­Ł’Ų“Ų¢Ų”Ł ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ł…ŁŁ†Ł’ŁƒŁŽŲ±Ł ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„ŲØŁŽŲŗŁ’ŁŠ ŁŠŁŽŲ¹ŁŲøŁŁƒŁŁ…Ł’ Ł„ŁŽŲ¹ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ ŲŖŁŽŲ°ŁŽŁƒŁ‘ŁŽŲ±ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ų°Ł’ŁƒŁŲ±ŁŁˆŲ§Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ Ų§Ł’Ł„Ų¹ŁŽŲøŁŁŠŁ’Ł…ŁŽ ŁŠŁŽŲ°Ł’ŁƒŁŲ±Ł’ŁƒŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŲ§Ų“Ł’ŁƒŁŲ±ŁŁˆŁ’Ł‡Ł Ų¹ŁŽŁ„Ł‰ŁŽ Ł†ŁŲ¹ŁŽŁ…ŁŁ‡Ł ŁŠŁŽŲ²ŁŲÆŁ’ŁƒŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŲ°ŁŁƒŁ’Ų±Ł Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ų§ŁŽŁƒŁ’ŲØŁŽŲ±Ł’

Ā 

Ā