Khutbah

Khutbah Tahun Baru: Memperbaiki Orientasi Hidup

NU Online  Ā·  Kamis, 2 Januari 2020 | 08:00 WIB

Khutbah Tahun Baru: Memperbaiki Orientasi Hidup

Niat merupakan fondasi bagi kualitas amal yang kita perbuat.

Ā Khutbah I

Ā Ā 

Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁŽ لِلهِ Ł†ŁŽŲ­Ł’Ł…ŁŽŲÆŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŁ†ŁŽŲ³Ł’ŲŖŁŽŲ¹ŁŁŠŁ’Ł†ŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŁ†ŁŽŲ³Ł’ŲŖŁŽŲŗŁ’ŁŁŲ±ŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŁ†ŁŽŲ¹ŁŁˆŁ’Ų°Ł بِاللهِ مِنْ Ų“ŁŲ±ŁŁˆŁ’Ų±Ł Ų£ŁŽŁ†Ł’ŁŁŲ³ŁŁ†ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŁ…ŁŁ†Ł’ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲ¦ŁŽŲ§ŲŖŁ Ų£ŁŽŲ¹Ł’Ł…ŁŽŲ§Ł„ŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŽŁ†Ł’ ŁŠŁŽŁ‡Ł’ŲÆŁŁ‡Ł Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł ŁŁŽŁ„ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ¶ŁŁ„Ł‘ŁŽ Ł„ŁŽŁ‡Ł ŁˆŁŽŁ…ŁŽŁ†Ł’ ŁŠŁŲ¶Ł’Ł„ŁŁ„Ł’ ŁŁŽŁ„ŁŽŲ§Ł‡ŁŽŲ§ŲÆŁŁŠŁŽ Ł„ŁŽŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų£ŁŽŁ†Ł’ Ł„ŁŽŲ§ Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‡ŁŽ Ų„ŁŁ„Ł‘ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ­Ł’ŲÆŁŽŁ‡Ł Ł„ŁŽŲ§ Ų“ŁŽŲ±ŁŁŠŁ’ŁƒŁŽ Ł„ŁŽŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų£ŁŽŁ†Ł‘ŁŽ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ‹Ų§ Ų¹ŁŽŲØŁ’ŲÆŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ’Ł„ŁŁ‡ŁŲŒ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ ŲµŁŽŁ„Ł‘Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ آلِهِ ŁˆŁŽŲµŁŽŲ­Ł’ŲØŁŁ‡Ł Ų£ŁŽŲ¬Ł’Ł…ŁŽŲ¹ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ

Ā 

Ų§ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲ§ ŲØŁŽŲ¹Ł’ŲÆŁŲŒ ŁŁŽŁŠŁŽŲ§Ų§ŁŽŁŠŁ‘ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽŲŒ Ų§ŁŲŖŁ‘ŁŽŁ‚ŁŁˆŁ’Ų§Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ Ų­ŁŽŁ‚Ł‘ŁŽ ŲŖŁŁ‚ŁŽŲ§ŲŖŁŁ‡ ŁˆŁŽŁ„Ų§ŁŽŲŖŁŽŁ…ŁŁˆŁ’ŲŖŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§ŁŁ„Ų§Ł‘ŁŽŁˆŁŽŲ£ŁŽŁ†Ł€Ł’ŲŖŁŁ…Ł’ Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ ŁŁŽŁ‚ŁŽŲÆŁ’ Ł‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł ŲŖŁŽŲ¹ŁŽŲ§Ł„Ł‰ŁŽ فِي ŁƒŁŲŖŁŽŲ§ŲØŁŁ‡Ł Ų§Ł„Ł’ŁƒŁŽŲ±ŁŁŠŁ’Ł…Ł: ŁˆŁŽŁ…ŁŽŲ§ Ų®ŁŽŁ„ŁŽŁ‚Ł’ŲŖŁ Ų§Ł„Ł’Ų¬ŁŁ†Ł‘ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ų„Ł†Ł’Ų³ŁŽ ؄ِلا Ł„ŁŁŠŁŽŲ¹Ł’ŲØŁŲÆŁŁˆŁ†Ł

Ā 

Hadirin jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,

Alhamdulillah, kita semua diberikan nikmat oleh Allah subhanahu wata’ala, nikmat iman, nikmat sehat, sehingga bisa menjalankan ibadah shalat Jumat sembari bersilaturrahim dengan keluarga kita, kerabat kita, dan tetangga kita.

Ā 

Shalwat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad shallallahu ā€˜alaihi wasallam yang sangat kita harapkan syafaatnya kelak di hari kiamat.

Ā 

Hadirin jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,

Pada kesempatan khutbah Jumat ini, khatib tidak jemu-jemu untuk mengingatkan kita semua, marilah kita meningkatkan kualitas ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wata’ala, dengan menjalankan semua perintahnya dan menjauhi larangannya; takwa di mana pun kita berada: di tempat kerja, di jalan raya, di tempat-tempat umum, di tempat sepi semoga kita tetap menjalankan ketakwaan kepada Allah subhanahu wata’ala.

Ā 

Hadirin jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,

Beberapa hari yang lalu kita menyaksikan peristiwa alam berupa gerhana matahari dan sebagian kita telah menjalankan shalat kusuf atau shalat sunnah gerhana matahari sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu ā€˜alaihi wasallam.

Ā 

Hadirin jamaah jum’at yang dimuliakan Allah subhanahu wata’ala,

Ā 

Gerhana matahari adalah bagian kecil dari tanda-tanda kebesaran Allah subhanahu wata’ala. Di dalam Al-Qur’an banyak sekali ayat-ayat yang menjelaskan tentang tanda-tanda kebesaran Allah yang berkaitan dengan benda-benda langit, yang berkaitan dengan disiplin ilmu Falak atau ilmu astronomi. Di dalam surat Yasin ayat 38-40 yang sering sekali kita baca, Allah subhanahu wata’ala berfirman:

Ā 

ŁˆŁŽŲ§Ł„Ų“Ł‘ŁŽŁ…Ł’Ų³Ł ŲŖŁŽŲ¬Ł’Ų±ŁŁŠ Ł„ŁŁ…ŁŲ³Ł’ŲŖŁŽŁ‚ŁŽŲ±Ł‘Ł Ł„ŁŽŁ‡ŁŽŲ§ ۚ Ų°ŁŽŁ°Ł„ŁŁƒŁŽ ŲŖŁŽŁ‚Ł’ŲÆŁŁŠŲ±Ł Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲ²ŁŁŠŲ²Ł Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŁ„ŁŁŠŁ…Ł

ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł‚ŁŽŁ…ŁŽŲ±ŁŽ Ł‚ŁŽŲÆŁ‘ŁŽŲ±Ł’Ł†ŁŽŲ§Ł‡Ł Ł…ŁŽŁ†ŁŽŲ§Ų²ŁŁ„ŁŽ Ų­ŁŽŲŖŁ‘ŁŽŁ‰Ł° Ų¹ŁŽŲ§ŲÆŁŽ ŁƒŁŽŲ§Ł„Ł’Ų¹ŁŲ±Ł’Ų¬ŁŁˆŁ†Ł Ų§Ł„Ł’Ł‚ŁŽŲÆŁŁŠŁ…Ł

Ł„ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ų“Ł‘ŁŽŁ…Ł’Ų³Ł ŁŠŁŽŁ†Ł’ŲØŁŽŲŗŁŁŠ Ł„ŁŽŁ‡ŁŽŲ§ Ų£ŁŽŁ†Ł’ ŲŖŁŲÆŁ’Ų±ŁŁƒŁŽ Ų§Ł„Ł’Ł‚ŁŽŁ…ŁŽŲ±ŁŽ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁŠŁ’Ł„Ł Ų³ŁŽŲ§ŲØŁŁ‚Ł Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŁ‡ŁŽŲ§Ų±Ł ۚ ŁˆŁŽŁƒŁŁ„Ł‘ŁŒ فِي ŁŁŽŁ„ŁŽŁƒŁ ŁŠŁŽŲ³Ł’ŲØŁŽŲ­ŁŁˆŁ†ŁŽ

Ā 

Hadirin jamaah jumat yang dimuliakan Allah,

Semua benda langit beredar pada orbitnya

Ā 

ŁˆŁŽŁƒŁŁ„Ł‘ŁŒ فِي ŁŁŽŁ„ŁŽŁƒŁ ŁŠŁŽŲ³Ł’ŲØŁŽŲ­ŁŁˆŁ†ŁŽ

Ā 

ā€œPeredaran benda langit, terutama bumi, bulan, dan matahari ini digunakan oleh manusia sebagai penanda waktu, penanda hari, penanda bulan, dan penanda tahun.ā€

Ā 

Dua hari yang lalu terjadi pergantian tahun baru syamsiyah yang didasarkan atas revolusi bumi mengelilingi matahari selama 365,25 hari dalam setahun.

Ā 

Hadirin jamaah jumat yang dimuliakan Allah,

Beberapa di antara kita merayakan tahun baru syamsiyah 2020. Beberapa di antara kita melakukan refleksi akhir tahun, lalu membuat perencanaan-perancanaan di awal tahun 2020, menyampaikan resolusi di tahun 2020, berharap tahun ini lebih baik dari tahun kemarin dan semua terget kita bisa tercapai.

Ā 

Hadirin jamaah jum’at yang dimuliakan Allah,

Tidak ada salahnya membuat perencanaan-perencanaan duniawi. Namun kita telah diingatkan agar mengarahkan semua aktivitas hidup kita untuk kepentingan ukhrawi. Kita diciptakan hanya untuk menyembah Allah subhanahu wata’ala.

Ā 

ŁˆŁŽŁ…ŁŽŲ§ Ų®ŁŽŁ„ŁŽŁ‚Ł’ŲŖŁ Ų§Ł„Ł’Ų¬ŁŁ†Ł‘ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ų„Ł†Ł’Ų³ŁŽ ؄ِلا Ł„ŁŁŠŁŽŲ¹Ł’ŲØŁŲÆŁŁˆŁ†Ł

Ā 

ā€œAku (kata Allah) tidak menciptakan jin dan manusia kecuali hanya untuk menyembahnya.ā€

Ā 

Hadirin sekalian, khatib mengingatkan, marilah kita melakukan tajdƮdun niyat, memperbaharui niat hidup kita, mengubah orientasi kita, memperbaharui orientasi duniawi kita menjadi orientasi ukhrawi.

Ā 

Para ulama kita, sebagaimana dalam kitab Ta’limul Muta’allim yang diajarkan kepada santri di pesantren mengingatkan kita:

Ā 

ŁƒŁŽŁ…Ł’ مِنْ Ų¹ŁŽŁ…ŁŽŁ„Ł ŁŠŁŽŲŖŁŽŲµŁŽŁˆŁ‘ŁŽŲ±Ł ŲØŁŲµŁŁˆŁ’Ų±ŁŽŲ© أعْمالِ Ų§Ł„ŲÆŁ‘Ł†Ł’ŁŠŲ§ŁŽ ŁˆŁŽŁŠŁŽŲµŁŁŠŁ’Ų±Ł ŲØŁŲ­ŁŲ³Ł’Ł†Ł Ų§Ł„Ł†ŁŁŠŁ‘ŁŽŲ© مِن Ų£ŁŽŲ¹Ł’Ł…ŁŽŲ§Ł„Ł Ų§Ł„Ų¢Ų®ŁŲ±ŁŽŲ©ŲŒ ŁƒŁŽŁ…Ł’ مِنْ Ų¹ŁŽŁ…ŁŽŁ„Ł ŁŠŁŽŲŖŁŽŲµŁŽŁˆŁ‘ŁŽŲ±Ł ŲØŁŲµŁŁˆŁ’Ų±ŁŽŲ© أعْمالِ الأخرة Ų«ŁŁ…Ł‘ŁŽ ŁŠŁŽŲµŁŁŠŁ’Ų± مِن Ų£ŁŽŲ¹Ł’Ł…ŁŽŲ§Ł„Ł Ų§Ł„ŲÆŁ‘ŁŁ†Ł’ŁŠŁŽŲ§ ŲØŁŲ³ŁŁˆŁ’Ų”Ł Ų§Ł„Ł†ŁŁŠŁ‘ŁŽŲ©

Ā 

ā€œBanyak sekali amal duniawi kita yang seakan-akan merupakan amal dunia semata, seperti makan dan minum, berkerja dan beraktifitas sehari hari yang seakan-akan merupakan amalan duniawi namun menjadi amalan ukhrawi dengan niat yang baik, niat melakukan sesuatu perbuatan karena Allah.ā€

Ā 

Sebaliknya, banyak sekali amalan kita yang seakan-akan amalan akhirat namun dengan niat yang tidak tepat, semua itu menjadi amalan duniawi belaka. Shalat kita, zakat kita, wakaf kita untuk pembangunan masjid dan pesantren, haji kita, santunan kita terhadap fakir miskin dan anak yatim yang seakan-akan merupakan amalan akhirat bisa jadi merupakan amalan duniawi semata, hanya gara-gara kita salah dalam menata niat kita. Kita melakukan shalat, zakat, haji, santunan yatim hanya untuk orientasi duniawi, agar dipuji orang, disegani orang dihormati orang. Kita sering salah dalam menata niat ibadah kita.

Ā 

Hadirin sekalian, jamaah jumat yang dimuliakan oleh Allah,

Niat adalah urusan hati.

Ā 

Rasulullah shallallahu ā€˜alaihi wasallam bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Sahabat Umar bin Khattab radliyallahu ā€˜anh:

Ā 

Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽŁ…ŁŽŲ§ Ų§Ł’Ł„Ų£ŁŽŲ¹Ł’Ł…ŁŽŲ§Ł„Ł ŲØŁŲ§Ł„Ł†Ł‘ŁŁŠŁ‘ŁŽŲ§ŲŖŁŲŒ ŁˆŁŽŲ„ŁŁ†Ł‘ŁŽŁ…ŁŽŲ§ Ł„ŁŁƒŁŁ„Ł‘Ł Ų§Ł…Ł’Ų±ŁŲ¦Ł Ł…ŁŽŲ§ Ł†ŁŽŁˆŁŽŁ‰

Ā 

ā€œSesungguhnya segala amalan itu tergantung kepada niatnya; dan sesungguhnya tiap-tiap orang akan memperoleh balasan sesuai dengan apa yang diniatkannya.

Ā 

Dalam kajian fiqih, niat didefinisikan dengan ā€œmenyengaja sesuatu dengan disertai perbuatannyaā€. Niat kita ada bersamaan dengan permulaan kegiatan kita.

Ā 

Ketika melakukan shalat, sama-sama kita mengerjakan shalat empat rakaat, tapi niatlah yang membedakan antara shalat dzuhur, ashar, dan shalat isya’. Sama-sama shalat dua rakaat, niatlah yang membedakan antara shalat subuh dengan shalat sunnah tahiyatul masjid, dan seterusnya.

Ā 

Hadirin sekalian yang dimuliakan Allah

Niat inilah juga yang akan mengubah aktivitas duniawi kita menjadi aktivitas akhirat. Makan kita, minum kita, jalan kita, kerja kita, semua aktivitas kita yang berupa aktivitas duniawi akan menjadi aktivitas akhirat apabila kita niatkan semuanya dalam rangka untuk beribadah kepada Allah subhanahu wata’ala. Keberangkatan kita ke kantor atau ke pasar, ke tempat kerja masing-masing akan bernilai ibadah apabila kita niatkan untuk mencari nafkah guna menghidupi keluarga dalam rangka menjalankan perintah Allah subhanahu wata’ala.

Ā 

Hadirin sekalian yang dimuliakan Allah,

Kalaupun kita ingin melakukan refleksi atas semua yang sudah kita lakukan maka sebenarnya refleksi yang tepat kita lakukan, bukan setiap tahun, tapi setiap hari sebelum tidur. Setelah kita mengambil air wudlu, kita melakukan shalat isya’, kita jauhkan hanphone dari tempat tidur kita, lalu kita berdoa sembari kita merefleksikan apa yang selama sehari ini sudah kita perbuat. Sebelum tidur, kita meminta ampun kepada Allah atas semua kesalahan yang kita perbuat dan berkomitmen untuk memperbaiki diri di esok hari.

Ā 

Hadirin sekalian yang dimuliakan Allah,

Keesokan harinya, setelah kita bangun tidur, sebelum kita memegang hanphone, kita berdoa, mengambil air wudhu, shalat shubuh, kemudian berzikir seraya berdoa, dan menata niat kita. Kita berangkat kerja dengan membaca Bismillahirrahmanirrahim. Kita mulai aktivitas kerja kita dengan niat mencari nafkah, guna memenuhi perintah Allah, guna ibadah kepada Allah. Semua aktivitas kita di tempat kerja, di lembaga pendidikan, di rumah tangga atau dimanapun, kita niatkan semuanya untuk beribadah kepada Allah subhanahu wata’ala.

Ā 

Inilah hakikat tajdĆ®nun niyat. Dengan menata niat, kita juga akan tertuntun untuk senantiasa takwa kepada Allah. Kita tidak akan terjerumus dalam tindakan-tindakan curang, menipu, atau tindakan lain yang dilarang oleh Allah subhanahu wata’ala.

Ā 

Dengan menata niat, semua aktifitas kita akan dibimbing oleh Allah; akan sesuai dengan apa yang dikehendaki olehnya.

Ā 

Hadirin sekalian yang dimuliakan Allah,

Marilah kita senantiasa memperbaharuni niat kita. Bisa jadi, sempat terbesit niat kita yang kurang bagus di suatu aktivitas kita, atau kita lupa dengan Allah di tengah aktivitas kita, namun tidak tertutup bagi kita untuk bisa memperbaharui niat kita dengan mengorientasikan kembali semua aktifitas kita agar sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh Allah subhanahu wata’ala.

Ā 

Akhirul kalam, mudah-mudahan apa yang khatib sampaikan bermanfaat buat diri pribadi dan buat kita semua. ƂmĆ®n yĆ¢ rabbal ā€˜Ć¢lamĆ®n.

Ā 

ŁˆŁŽŲ³ŁŽŲ§Ų±ŁŲ¹ŁŁˆŲ§ Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‰ Ł…ŁŽŲŗŁ’ŁŁŲ±ŁŽŲ©Ł مِنْ Ų±ŁŽŲØŁŁ‘ŁƒŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŲ¬ŁŽŁ†Ł‘ŁŽŲ©Ł Ų¹ŁŽŲ±Ł’Ų¶ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ų³Ł‘ŁŽŁ…ŁŽŲ§ŁˆŁŽŲ§ŲŖŁ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ų£Ų±Ł’Ų¶Ł Ų£ŁŲ¹ŁŲÆŁ‘ŁŽŲŖŁ’ Ł„ŁŁ„Ł’Ł…ŁŲŖŁ‘ŁŽŁ‚ŁŁŠŁ†ŁŽ (ٔ٣٣)

ŲØŁŽŲ§Ų±ŁŽŁƒŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ł„ŁŁŠŁ’ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ فِي Ų§Ł„Ł’Ł‚ŁŲ±Ł’Ų¢Ł†Ł Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲøŁŁŠŁ’Ł…ŁŲŒ ŁˆŁŽŁ†ŁŽŁŁŽŲ¹ŁŽŁ†ŁŁŠŁ’ ŁˆŁŽŲ„ŁŁŠŁ‘ŁŽŲ§ŁƒŁŁ…Ł’ ŲØŁŁ…ŁŽŲ§ ŁŁŁŠŁ’Ł‡Ł Ł…ŁŁ†ŁŽ Ų§Ł’Ł„Ų¢ŁŠŁŽŲ§ŲŖŁ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ų°Ł‘ŁŁƒŁ’Ų±Ł Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁƒŁŁŠŁ’Ł…Ł. Ų£ŁŽŁ‚ŁŁˆŁ’Ł„Ł Ł‚ŁŽŁˆŁ’Ł„ŁŁŠŁ’ Ł‡ŁŽŲ°ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ³Ł’ŲŖŁŽŲŗŁ’ŁŁŲ±Ł Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ Ł„ŁŁŠŁ’ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŁ„ŁŁ„Ł’Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁŁŽŲ§Ų³Ł’ŲŖŁŽŲŗŁ’ŁŁŲ±ŁŁˆŁ’Ł‡Ł Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ł‡ŁŁˆŁŽ Ų§Ł„Ł’ŲŗŁŽŁŁŁˆŁ’Ų±Ł Ų§Ł„Ų±Ł‘ŁŽŲ­ŁŁŠŁ’Ł…Ł

Ā 

Khutbah II

Ā 

Ų§ŁŽŁ„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ للهِ Ų¹ŁŽŁ„Ł‰ŁŽ Ų„ŁŲ­Ł’Ų³ŁŽŲ§Ł†ŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ų“Ł‘ŁŁƒŁ’Ų±Ł Ł„ŁŽŁ‡Ł Ų¹ŁŽŁ„Ł‰ŁŽ ŲŖŁŽŁˆŁ’ŁŁŁŠŁ’Ł‚ŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ§ŁŁ…Ł’ŲŖŁŁ†ŁŽŲ§Ł†ŁŁ‡Ł. ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų£ŁŽŁ†Ł’ Ł„Ų§ŁŽ Ų§ŁŁ„ŁŽŁ‡ŁŽ Ų„ŁŁ„Ų§Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł„Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ­Ł’ŲÆŁŽŁ‡Ł Ł„Ų§ŁŽ Ų“ŁŽŲ±ŁŁŠŁ’ŁƒŁŽ Ł„ŁŽŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų£Ł†Ł‘ŁŽ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ‹Ų§ Ų¹ŁŽŲØŁ’ŲÆŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ’Ł„ŁŁ‡Ł Ų§Ł„ŲÆŁ‘ŁŽŲ§Ų¹ŁŁ‰ Ų„Ł„Ł‰ŁŽ Ų±ŁŲ¶Ł’ŁˆŁŽŲ§Ł†ŁŁ‡Ł.

Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ ŲµŁŽŁ„Ł‘Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŁˆŁŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų§ŁŽŁ„ŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ§ŁŽŲµŁ’Ų­ŁŽŲ§ŲØŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŁ…Ł’ ŲŖŁŽŲ³Ł’Ł„ŁŁŠŁ’Ł…Ł‹Ų§ ŁƒŁŲ«ŁŠŁ’Ų±Ł‹Ų§

Ų£ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲ§ ŲØŁŽŲ¹Ł’ŲÆŁ ŁŁŽŁŠŲ§ŁŽ Ų§ŁŽŁŠŁ‘ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲ§Ų³Ł Ų§ŁŲŖŁ‘ŁŽŁ‚ŁŁˆŲ§Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ ŁŁŁŠŁ’Ł…ŁŽŲ§ Ų£ŁŽŁ…ŁŽŲ±ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł†Ł’ŲŖŁŽŁ‡ŁŁˆŁ’Ų§ Ų¹ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲ§ Ł†ŁŽŁ‡ŁŽŁ‰ ŁˆŁŽŲ§Ų¹Ł’Ł„ŁŽŁ…ŁŁˆŁ’Ų§ Ų£ŁŽŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ Ų£ŁŽŁ…ŁŽŲ±ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ ŲØŁŲ£ŁŽŁ…Ł’Ų±Ł ŲØŁŽŲÆŁŽŲ£ŁŽ ŁŁŁŠŁ’Ł‡Ł ŲØŁŁ†ŁŽŁŁ’Ų³ŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ«ŁŽŁ€Ł†ŁŽŁ‰ ŲØŁŁ…ŁŽŁ„Ų¢Ų¦ŁŁƒŁŽŲŖŁŁ‡Ł ŲØŁŁ‚ŁŲÆŁ’Ų³ŁŁ‡Ł

ŁˆŁŽŁ‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ ŲŖŁŽŲ¹Ų§ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ ŁˆŁŽŁ…ŁŽŁ„Ų¢Ų¦ŁŁƒŁŽŲŖŁŽŁ‡Ł ŁŠŁŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ Ų¹ŁŽŁ„Ł‰ŁŽ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲØŁŁ‰ يآ Ų§ŁŽŁŠŁ‘ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų¢Ł…ŁŽŁ†ŁŁˆŁ’Ų§ ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŁˆŁ’Ų§ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŁ…ŁŁˆŁ’Ų§ ŲŖŁŽŲ³Ł’Ł„ŁŁŠŁ’Ł…Ł‹Ų§

Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ ŲµŁŽŁ„Ł‘Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ آلِ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†Ų§ŁŽ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų§ŁŽŁ†Ł’ŲØŁŁŠŲ¢Ų¦ŁŁƒŁŽ ŁˆŁŽŲ±ŁŲ³ŁŁ„ŁŁƒŁŽ ŁˆŁŽŁ…ŁŽŁ„Ų¢Ų¦ŁŁƒŁŽŲ©Ł Ų§Ł’Ł„Ł…ŁŁ‚ŁŽŲ±Ł‘ŁŽŲØŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ų±Ł’Ų¶ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‘Ł‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ų¹ŁŽŁ†Ł Ų§Ł’Ł„Ų®ŁŁ„ŁŽŁŁŽŲ§Ų”Ł Ų§Ł„Ų±Ł‘ŁŽŲ§Ų“ŁŲÆŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų£ŁŽŲØŁŁ‰ ŲØŁŽŁƒŁ’Ų±Ł ŁˆŁŽŲ¹ŁŁ…ŁŽŲ± ŁˆŁŽŲ¹ŁŲ«Ł’Ł…ŁŽŲ§Ł† ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŁ‰ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ†Ł’ ŲØŁŽŁ‚ŁŁŠŁ‘ŁŽŲ©Ł Ų§Ł„ŲµŁ‘ŁŽŲ­ŁŽŲ§ŲØŁŽŲ©Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„ŲŖŁ‘ŁŽŲ§ŲØŁŲ¹ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲŖŁŽŲ§ŲØŁŲ¹ŁŁŠ Ų§Ł„ŲŖŁ‘ŁŽŲ§ŲØŁŲ¹ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ł„ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł’ ŲØŁŲ§ŁŲ­Ł’Ų³ŁŽŲ§Ł†Ł Ų§ŁŁ„ŁŽŁ‰ŁŠŁŽŁˆŁ’Ł…Ł Ų§Ł„ŲÆŁ‘ŁŁŠŁ’Ł†Ł ŁˆŁŽŲ§Ų±Ł’Ų¶ŁŽ Ų¹ŁŽŁ†Ł‘ŁŽŲ§ Ł…ŁŽŲ¹ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł’ ŲØŁŲ±ŁŽŲ­Ł’Ł…ŁŽŲŖŁŁƒŁŽ ŁŠŁŽŲ§ Ų§ŁŽŲ±Ł’Ų­ŁŽŁ…ŁŽ Ų§Ł„Ų±Ł‘ŁŽŲ§Ų­ŁŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ

Ā 

Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ اغْفِرْ Ł„ŁŁ„Ł’Ł…ŁŲ¤Ł’Ł…ŁŁ†ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ł…ŁŲ¤Ł’Ł…ŁŁ†ŁŽŲ§ŲŖŁ ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŽŲ§ŲŖŁ Ų§ŁŽŁ„Ų§ŁŽŲ­Ł’ŁŠŲ¢Ų”Ł Ł…ŁŁ†Ł’Ł‡ŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ų§ŁŽŁ…Ł’ŁˆŁŽŲ§ŲŖŁ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ų£ŁŽŲ¹ŁŲ²Ł‘ŁŽ Ų§Ł’Ł„Ų„ŁŲ³Ł’Ł„Ų§ŁŽŁ…ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ°ŁŁ„Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ų“Ł‘ŁŲ±Ł’ŁƒŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ł…ŁŲ“Ł’Ų±ŁŁƒŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł†Ł’ŲµŁŲ±Ł’ Ų¹ŁŲØŁŽŲ§ŲÆŁŽŁƒŁŽ Ų§Ł’Ł„Ł…ŁŁˆŁŽŲ­Ł‘ŁŲÆŁŁŠŁ‘ŁŽŲ©ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł†Ł’ŲµŁŲ±Ł’ Ł…ŁŽŁ†Ł’ Ł†ŁŽŲµŁŽŲ±ŁŽ Ų§Ł„ŲÆŁ‘ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ų®Ł’Ų°ŁŁ„Ł’ Ł…ŁŽŁ†Ł’ Ų®ŁŽŲ°ŁŽŁ„ŁŽ Ų§Ł’Ł„Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽ ŲÆŁŽŁ…Ł‘ŁŲ±Ł’ Ų£ŁŽŲ¹Ł’ŲÆŁŽŲ§Ų”ŁŽŲ§Ł„ŲÆŁ‘ŁŁŠŁ’Ł†Ł ŁˆŁŽŲ§Ų¹Ł’Ł„Ł ŁƒŁŽŁ„ŁŁ…ŁŽŲ§ŲŖŁŁƒŁŽ Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‰ ŁŠŁŽŁˆŁ’Ł…ŁŽ Ų§Ł„ŲÆŁ‘ŁŁŠŁ’Ł†Ł.

Ā 

Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ų§ŲÆŁ’ŁŁŽŲ¹Ł’ Ų¹ŁŽŁ†Ł‘ŁŽŲ§ Ų§Ł’Ł„ŲØŁŽŁ„Ų§ŁŽŲ”ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„ŁˆŁŽŲØŁŽŲ§Ų”ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ų²Ł‘ŁŽŁ„Ų§ŁŽŲ²ŁŁ„ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ł…ŁŲ­ŁŽŁ†ŁŽ ŁˆŁŽŲ³ŁŁˆŁ’Ų”ŁŽ Ų§Ł’Ł„ŁŁŲŖŁ’Ł†ŁŽŲ©Ł ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ł…ŁŲ­ŁŽŁ†ŁŽ Ł…ŁŽŲ§ ŲøŁŽŁ‡ŁŽŲ±ŁŽ Ł…ŁŁ†Ł’Ł‡ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŁ…ŁŽŲ§ ŲØŁŽŲ·ŁŽŁ†ŁŽ Ų¹ŁŽŁ†Ł’ ŲØŁŽŁ„ŁŽŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ų§ŁŁ†Ł’ŲÆŁŁˆŁ†ŁŁŠŁ’Ų³ŁŁŠŁ‘ŁŽŲ§ Ų®Ų¢ŲµŁ‘ŁŽŲ©Ł‹ ŁˆŁŽŲ³ŁŽŲ§Ų¦ŁŲ±Ł Ų§Ł’Ł„ŲØŁŁ„Ł’ŲÆŁŽŲ§Ł†Ł Ų§Ł’Ł„Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų¹Ų¢Ł…Ł‘ŁŽŲ©Ł‹ ŁŠŁŽŲ§ Ų±ŁŽŲØŁ‘ŁŽ Ų§Ł’Ł„Ų¹ŁŽŲ§Ł„ŁŽŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ.

Ā 

Ų±ŁŽŲØŁ‘ŁŽŁ†ŁŽŲ§ ŲøŁŽŁ„ŁŽŁ…Ł’Ł†ŁŽŲ§ Ų§ŁŽŁ†Ł’ŁŁŲ³ŁŽŁ†ŁŽŲ§ŁˆŁŽŲ§ŁŁ†Ł’ Ł„ŁŽŁ…Ł’ ŲŖŁŽŲŗŁ’ŁŁŲ±Ł’ Ł„ŁŽŁ†ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŲŖŁŽŲ±Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’Ł†ŁŽŲ§ Ł„ŁŽŁ†ŁŽŁƒŁŁˆŁ’Ł†ŁŽŁ†Ł‘ŁŽ Ł…ŁŁ†ŁŽ Ų§Ł’Ł„Ų®ŁŽŲ§Ų³ŁŲ±ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ. Ų±ŁŽŲØŁ‘ŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ų¢ŲŖŁŁ†Ų§ŁŽ فِى Ų§Ł„ŲÆŁ‘ŁŁ†Ł’ŁŠŁŽŲ§ Ų­ŁŽŲ³ŁŽŁ†ŁŽŲ©Ł‹ ŁˆŁŽŁŁŁ‰ Ų§Ł’Ł„Ų¢Ų®ŁŲ±ŁŽŲ©Ł Ų­ŁŽŲ³ŁŽŁ†ŁŽŲ©Ł‹ ŁˆŁŽŁ‚ŁŁ†ŁŽŲ§ Ų¹ŁŽŲ°ŁŽŲ§ŲØŁŽ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲ§Ų±Ł.

Ā 

Ų¹ŁŲØŁŽŲ§ŲÆŁŽ اللهِ ! Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ ŁŠŁŽŲ£Ł’Ł…ŁŲ±Ł ŲØŁŲ§Ł’Ł„Ų¹ŁŽŲÆŁ’Ł„Ł ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ų„ŁŲ­Ł’Ų³ŁŽŲ§Ł†Ł ŁˆŁŽŲ„ŁŁŠŁ’ŲŖŲ¢Ų”Ł ذِي Ų§Ł’Ł„Ł‚ŁŲ±Ł’ŲØŁ‰ŁŽ ŁˆŁŽŁŠŁŽŁ†Ł’Ł‡ŁŽŁ‰ Ų¹ŁŽŁ†Ł Ų§Ł’Ł„ŁŁŽŲ­Ł’Ų“Ų¢Ų”Ł ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ł…ŁŁ†Ł’ŁƒŁŽŲ±Ł ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„ŲØŁŽŲŗŁ’ŁŠ ŁŠŁŽŲ¹ŁŲøŁŁƒŁŁ…Ł’ Ł„ŁŽŲ¹ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ ŲŖŁŽŲ°ŁŽŁƒŁ‘ŁŽŲ±ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ų°Ł’ŁƒŁŲ±ŁŁˆŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ Ų§Ł’Ł„Ų¹ŁŽŲøŁŁŠŁ’Ł…ŁŽ ŁŠŁŽŲ°Ł’ŁƒŁŲ±Ł’ŁƒŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŲ§Ų“Ł’ŁƒŁŲ±ŁŁˆŁ’Ł‡Ł Ų¹ŁŽŁ„Ł‰ŁŽ Ł†ŁŲ¹ŁŽŁ…ŁŁ‡Ł ŁŠŁŽŲ²ŁŲÆŁ’ŁƒŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŲ°ŁŁƒŁ’Ų±Ł اللهِ Ų£ŁŽŁƒŁ’ŲØŁŽŲ±Ł’

Ā 

Ā 

A. Khoirul Anam, Dosen Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) JakartaĀ 

Ā Ā 

Ā