Khutbah

Khutbah Jumat: Vaksin dan Ikhtiar Menjaga Kesehatan Diri, Keluarga, dan Negara

NU Online  Ā·  Kamis, 14 Januari 2021 | 10:00 WIB

Khutbah Jumat: Vaksin dan Ikhtiar Menjaga Kesehatan Diri, Keluarga, dan Negara

Khutbah Jumat kali ini mengingatkan masyarakat untuk senantiasa peduli kepada keselamatan diri dan orang lain.

Momentum khutbah Jumat adalah saat penting mengingatkan umat tentang pesan-pesan ketakwaan, termasuk menjaga tujuan-tujuan pokok syariat yang salah satunya adalah memelihara keselamatan jiwa.

Ā 

Materi khutbah Jumat kali ini hendak menggugah kesadaran masyarakat untuk kian peduli dengan kesehatan diri dan orang lain terkait maraknya wabah Covid-19. Para jamaah pendengar khutbah diharapkan memahami pentingnya berbagai ikhtiar, baik jasmani maupun rohani.

Ā 

Berikut contoh teks khutbah Jumat tentang " Vaksin dan Ikhtiar Menjaga Kesehatan Diri, Keluarga, dan Negara". Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan dekstop). Semoga bermanfaat! (Redaksi)


Ā 

Khutbah I

Ā 

Ų§Ł„Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ للهِ Ų§Ł„Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ لله Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠ Ų£ŁŽŁ…ŁŽŲ±ŁŽŁ†ŁŽŲ§ ŲØŁŲ§Ł„ŲµŁ‘ŁŽŲØŁ’Ų±Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„ŲµŁ‘ŁŽŁ„Ų§ŁŽŲ©ŁŲŒ ŁˆŁŽŁŠŁŁˆŁŽŁŁ‘ŁŁ‰ Ų§Ł„ŲµŁ‘ŁŽŲ§ŲØŁŲ±ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų£ŁŽŲ¬Ł’Ų±ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł’ ŲØŁŲŗŁŽŁŠŁ’Ų±Ł Ų­ŁŲ³ŁŽŲ§ŲØŁ. Ų£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ أنْ Ł„ŁŽŲ§ ŁŲ§Ł„Ł‡ŁŽ Ų„ŁŁ„Ł‘ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ£Ų“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų£ŁŽŁ†Ł‘ŁŽ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ‹Ų§ Ų¹ŁŽŲØŁ’ŲÆŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ’Ł„ŁŁ‡Ł. Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ ŲµŁŽŁ„Ł‘Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŁˆŁŽŲ¹Ł„Ł‰ آله ŁˆŁŽŲµŁŽŲ­Ł’ŲØŁŁ‡Ł Ų£ŁŽŲ¬Ł’Ł…ŁŽŲ¹ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ. Ų£ŁŽŁŠŁ‘ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ų­ŁŽŲ§Ų¶ŁŲ±ŁŁˆŁ† Ų§ŲŖŁ‘ŁŽŁ‚ŁŁˆŁ’Ų§ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ Ų£ŁŁˆŁ’ŲµŁŁŠŁ’ŁƒŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŲ„ŁŁŠŁ‘ŁŽŲ§ŁŠŁŽ ŲØŁŲŖŁŽŁ‚Ł’ŁˆŁŽŁ‰ اللهِ ŁˆŁŽŲ·ŁŽŲ§Ų¹ŁŽŲŖŁŁ‡Ł Ł„ŁŽŲ¹ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ ŲŖŁŁŁ’Ł„ŁŲ­ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ. Ł‚ŁŽŲ§Ł„ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł ŲŖŁŽŲ¹ŁŽŲ§Ł„Ł‰ فِي ŁƒŁŲŖŁŽŲ§ŲØŁŁ‡Ł Ų§Ł„ŁƒŁŽŲ±ŁŁŠŁ’Ł…Ł ŁˆŁŽŲ§ŲŖŁ‘ŁŽŁ‚ŁŁˆŲ§ ŁŁŲŖŁ’Ł†ŁŽŲ©Ł‹ Ł„ŁŽŲ§ ŲŖŁŲµŁŁŠŲØŁŽŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ†ŁŽ ŲøŁŽŁ„ŁŽŁ…ŁŁˆŲ§ Ł…ŁŁ†Ł’ŁƒŁŁ…Ł’ Ų®ŁŽŲ§ŲµŁ‘ŁŽŲ©Ł‹ ŁˆŁŽŲ§Ų¹Ł’Ł„ŁŽŁ…ŁŁˆŲ§ Ų£ŁŽŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡ŁŽ Ų“ŁŽŲÆŁŁŠŲÆŁ Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŁ‚ŁŽŲ§ŲØŁ

Ā 

Hadirin jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah,

Pada hari Jumat siang ini, kita kembali melaksanakan ibadah shalat Jumat dalam keadaan sehat wa al-ā€˜afiat. Kita harus mengucap alhamdulillah dan bersyukur kepada Allah, di saat pandemi Covid-19 yang semakin mengkhawatirkan semacam ini, bisa jadi banyak di antara saudara-saudara kita (umat Islam) tidak bisa menyelenggarakan ibadah shalat Jumat dan diganti shalat Dhuhur di rumah. Kita berdoa kepada Allah ļ·», agar pandemi Covid-19 segera berakhir dan kita kembali merasakan kehidupan normal. Amin.

Ā 

Shalawat dan salam kita sampaikan kepada Nabi Muhammad ļ·ŗ, yang telah menyampaikan risalah, ajaran, dan konsep komprehensif tentang bagaimana ikhtiar menjaga dan melindungi diri, keluarga, dan negara dari acaman berbagai penyakit, termasuk pandemi Covid-19.

Ā 

Hadirin jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah,

Wabah Covid-19 masih menjadi ancaman serius bagi kesehatan global, termasuk negeri kita Indonesia. Semua manusia wajib melakukan ikhtiar menjaga kesehatan dan menjauhi tindakan yang diyakini dapat menyebabkan terinfeksi penyakit, sebagai pengamalan dan menjaga lima (5) tujuan pokok beragama (adh-dharuriyat al-khams), yaitu menjaga jiwa, agama, akal, harta, dan keturunan.

Ā 

Para ahli (dokter) yang berkompeten menyatakan, salah satu ikhtiar untuk mencegah terjadinya penularan wabah Covid-19 tersebut adalah melalui gerakan vaksinasi nasional untuk seluruh rakyat Indonesia yang telah memenuhi syarat untuk divaksin. Selain itu, produk obat dan vaksin yang akan dikonsumsi mesti melalui kajian dan persetujuan para ahli, dalah hal ini Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk memastikan bahwa vaksin tidak berdampak negatif bagi kesehatan.

Ā 

Hadirin jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah,

Beberapa hari dalam minggu ini, terhitung pandemi Covid-19 mewabah di Indonesia sejak awal Maret 2020, rakyat Indonesia yang terinveksi Covid-19 angkanya sangat tinggi, yaitu rata-rata 8.000-an kasus per hari.

Ā 

Untuk itu, siapa pun yang diuji Allah telah terinfeksi virus Corona, hendaknya bersabar, selain wajib menjaga dan mengisolasi diri agar tidak menularkan kepada orang lain. Selain itu, tidak boleh (haram) melakukan aktivitas ibadah yang membuka peluang terjadinya penularan, misalnya: jamaah shalat lima waktu, shalat Jumat, baik dilakukan di masjid atau tempat lainnya, serta haram menghadiri pengajian umum/tabligh akbar.

Ā 

Hadirin jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah,

Bagi umat Islam yang sehat dan yang belum suspect atau diyakini tidak terinfeksi Covid-19 apabila berada di suatu kawasan yang ditetapkan pihak berwenang potensi penularannya tinggi atau sangat tinggi, boleh meninggalkan shalat Jumat dan menggantikannya dengan shalat Dhuhur di tempat kediaman, serta meninggalkan ibadah sunnah lainnya.

Ā 

Sebaliknya, bagi umat Islam yang sehat dan belum suspect atau diyakini tidak terinfeksi Covid-19 apabila berada di suatu kawasan yang potensi penularannya rendah berdasarkan ketetapan pihak yang berwenang, wajib menjalankan kewajiban ibadah sebagaimana biasa dan wajib menjaga diri agar tidak terpapar virus Corona dengan memakai masker termasuk ketika shalat, menjaga jarak dan tidak kontak fisik langsung (bersalaman, berpelukan, cium tangan), membawa sajadah sendiri, dan sering membasuh tangan dengan sabun dan (sebaiknya bagi umat Islam) dilanjutkan dengan wudhu.

Ā 

Hadirin jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah,

Istilah ā€œvaksinā€ menurutĀ Pasal 1 angka 2 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan ImunisasiĀ adalah Produk biologi yang berisi antigen berupa mikroorganisme yang sudah mati atau masih hidup yang dilemahkan, masih utuh atau bagiannya, atau berupa toksin mikroorganisme yang telah diolah menjadi toksoid atau protein rekombinan, yang ditambahkan dengan zat lainnya, yang bila diberikan kepada seseorang akanĀ menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu.

Ā 

Sedangkan vaksinasi berdasarkanĀ Pasal 1 angka 3 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 23 Tahun 2018 tentang Pelayanan dan Penerbitan Sertifikat Vaksinasi InternasionalĀ adalah Pemberian vaksin dalam rangka meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat terpajan dengan penyakitĀ tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan dan tidak menjadi sumber penularan.

Ā 

Hadirin jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah,

Pemerintah sudah menetapkan program vaksinasi nasional Covid-19. Program pemerintah ini tentu setelah memperhatikan fatwa ormas-ormas Islam seperti NU dan MUI dan mempertimbangkan hasil kajian BPOM. Berdasarkan fatwa MUI No. 2 tahun 2021 yang diteken pada hari Senin, 11 Januari 2021 ditetapkan, produk Vaksin Covid-19 dari Sinovac Life Sciences Co. Ltd. China dan PT. Bio Farma (Persero) adalah suci (thahiran) dan halal, yang kebolehan penggunaannya menunggu hasil kajian BPOM. Beberapa saat kemudian, Badan POM memberikan persetujuan penggunaan dalam kondisi emergency (emergency use authorization) untuk vaksin Covid-19 yang pertama kali kepada vaksin Corona vax produksi Sinovac Biotech Incorporated yang bekerja sama dengan PT Bio Farma. Ini artinya, BPOM menetapkan, vaksin dari Sinovac adalah thayyib (baik) dan diyakini tidak berdampak buruk bagi kesehatan manusia.

Ā 

Hadirin jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah,

Setelah MUI mengeluarkan fatwa Vaksin Covid-19 dari Sinovac Life Sciences Co. Ltd. China dan PT. Bio Farma (Persero) adalah suci (thahiran) dan halal, dan Badan POM menetapkan, vaksin dari Sinovac adalah thayyib (baik) dan memberikan persetujuan penggunaan vaksin Covid-19 dalam kondisi emergency (emergency use authorization, pemerintah akan segera melakukan vaksinasi Covid-19 secara nasional, bahkan Presiden telah mengawali untuk divaksin.

Ā 

Untuk itu, kita sebagai umat Islam wajib patuh terhadap semua aturan dan ketentuan pemerintah terkait vaksin; jangan nyinyir, ngeyel, apalagi melakukan pembangkangan terhadap program vaksinasi Covid-19. Pemerintah tentunya ingin agar seluruh rakyat Indonesia sehat, negara kuat, dan kehidupan kembali normal.

Ā 

Hadirin jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah,

Program vaksinasi Covid-19 diatur melaluiĀ Peraturan Presiden Nomor 99 tahun 2020 tentang Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Ā 

Dalam ketentuan fiqih, tindakan yang menyebabkan bahaya (madlarat) itu hukumnya haram. Termasuk tindakan menolak vaksin yang membahayakan kepada diri sendiri dan orang lain. Memang, di Negara RI, tampaknya belum ada peraturan di tingkat PusatĀ yangĀ mengatur sanksi pidanaĀ bagi pihak yangĀ menolak divaksinasi Covid-19. Sanksi itu, bisa jadi berbentuk sanksi administratif bukan pidana. Misalnya aturanĀ kewajiban vaksinasiĀ bagiĀ pihak yang akan melakukan perjalanan internasional dari dan ke negara terjangkitĀ dan/atauĀ endemis penyakit menular tertentuĀ dan/atau atas permintaan negara tujuan.

Ā 

Konsekuensinya, bagi orang yang menolak divaksinasi untuk perjalanan internasional tertentu, orang itu tidak memperolehĀ Sertifikat Vaksinasi Internasional, yang diperlukan untuk perjalanan internasional tertentu, dilengkapi dengan nomor seri yang bersifat nasional, kodefikasi tertentu, lambang WHO, lambang garuda, berbahasa Inggris dan Perancis, serta memilikiĀ security printing yang ditetapkan Menteri Kesehatan. Konsekuensi lainnya, orang yangĀ datangĀ dari negara terjangkit dan/atau endemis penyakit menular tertentu, yang tidak dapat menunjukkan Sertifikat Vaksinasi Internasional atau yang ditunjukkan tidak valid, dilakukanĀ tindakan kekarantinaan kesehatan atau harus divaksinasi di tempat dan/atau profilaksis, penundaan keberangkatan.

Ā 

Hadirin jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah,

Merujuk padaĀ Pasal 14 ayat (1)Ā Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular, seseorang/sekelompok orang yang menghalang-halangi penyelenggaraan imunisasi dapat dikenakan sanksi yaitu diancam dengan pidana penjara selama-lamanya 1 tahun dan/atau denda setinggi-tingginya Rp1 juta.

Ā 

Hadirin jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah,

Dalam situasi pandemi Covid-19 semacam ini, umat Islam dianjurkan untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah dengan memperbanyak ibadah, tobat, istighfar, dzikir, membaca Qunut Nazilah, shalawat, sedekah, dan senantiasa berdoa kepada Allah ļ·» agar diberikan perlindungan dan keselamatan dari musibah dan marabahaya (doa daf’u al-bala’), khususnya dari wabah Covid-19.

Ā 

Umat Islam wajib mendukung dan menaati kebijakan pemerintah yang memprogramkan vaksinasi nasional Covid-19, agar rakyat Indonesia tetap sehat dan terlindungi dari pandemi Covid-19.

Ā 

Terakhir, mari berdoa dan memohon kepada Allah, agar kita semua dilindungi dari berbagai penyakit dan marabahaya, serta tidak diuji di luar batas kemampuan kita.

Ā 

Ų±ŲØŁ‘ŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ł„ŁŽŲ§ ŲŖŁŲ¤ŁŽŲ§Ų®ŁŲ°Ł’Ł†ŁŽŲ§ ؄ِنْ Ł†ŁŽŲ³ŁŁŠŁ†ŁŽŲ§ Ų£ŁŽŁˆŁ’ Ų£ŁŽŲ®Ł’Ų·ŁŽŲ£Ł’Ł†ŁŽŲ§ Ų±ŁŽŲØŁ‘ŁŽŁ†ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŲ§ ŲŖŁŽŲ­Ł’Ł…ŁŁ„Ł’ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł†ŁŽŲ§ ؄ِصْرًا ŁƒŁŽŁ…ŁŽŲ§ Ų­ŁŽŁ…ŁŽŁ„Ł’ŲŖŁŽŁ‡Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ†ŁŽ مِنْ Ł‚ŁŽŲØŁ’Ł„ŁŁ†ŁŽŲ§ Ų±ŁŽŲØŁ‘ŁŽŁ†ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŲ§ ŲŖŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŁ„Ł’Ł†ŁŽŲ§ Ł…ŁŽŲ§ Ł„ŁŽŲ§ Ų·ŁŽŲ§Ł‚ŁŽŲ©ŁŽ Ł„ŁŽŁ†ŁŽŲ§ بِهِ ŁˆŁŽŲ§Ų¹Ł’ŁŁ Ų¹ŁŽŁ†Ł‘ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŲ§ŲŗŁ’ŁŁŲ±Ł’ Ł„ŁŽŁ†ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŲ§Ų±Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’Ł†ŁŽŲ§ Ų£ŁŽŁ†Ł’ŲŖŁŽ Ł…ŁŽŁˆŁ’Ł„ŁŽŲ§Ł†ŁŽŲ§ ŁŁŽŲ§Ł†Ł’ŲµŁŲ±Ł’Ł†ŁŽŲ§ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł’Ł‚ŁŽŁˆŁ’Ł…Ł Ų§Ł„Ł’ŁƒŁŽŲ§ŁŁŲ±ŁŁŠŁ†ŁŽ

Ā 

ŲØŁŽŲ§Ų±ŁŽŁƒŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ł„ŁŁŠŁ’ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ فِي Ų§Ł„Ł’Ł‚ŁŲ±Ł’Ų¢Ł†Ł Ų§Ł’Ł„ŁƒŁŽŲ±ŁŁŠŁ’Ł…Ł ŁˆŁŽŁ†ŁŽŁŁŽŲ¹ŁŽŁ†ŁŁŠŁ’ ŁˆŁŽŲ„ŁŁŠŁ‘ŁŽŲ§ŁƒŁŁ…Ł’ ŲØŁŁ…ŁŽŲ§ ŁŁŁŠŁ’Ł‡Ł Ł…ŁŁ†ŁŽ Ų§Ł’Ł„Ų¢ŁŠŁŽŲ§ŲŖŁ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ų°Ł‘ŁŁƒŁ’Ų±Ł Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁƒŁŁŠŁ’Ł…Ł ŁˆŁŽŲŖŁŽŁ‚ŁŽŲØŁ‘ŁŽŁ„ŁŽ Ł…ŁŁ†Ł‘ŁŁŠ ŁˆŁŽŁ…ŁŁ†Ł’ŁƒŁŁ…Ł’ ŲŖŁŁ„ŁŽŲ§ŁˆŁŽŲŖŁŽŁ‡Ł Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ł‡ŁŁˆŁŽ Ų§Ł„Ų³Ł‘ŁŽŁ…ŁŁŠŁ’Ų¹Ł Ų§Ł’Ł„Ų¹ŁŽŁ„ŁŁŠŁ’Ł…Ł

Ā 

Ā 

Ā 

Khutbah II

Ā 

Ų§ŁŽŁ„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ للهِ ŁˆŁŽŁƒŁŽŁŁŽŁ‰ŲŒ ŁˆŁŽŲ£ŁŲµŁŽŁ„ŁŁ‘ŁŠŁ’ ŁˆŁŽŲ£ŁŲ³ŁŽŁ„ŁŁ‘Ł…Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲµŁ’Ų·ŁŽŁŁŽŁ‰ŲŒ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ آلِهِ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲµŁ’Ų­ŁŽŲ§ŲØŁŁ‡Ł Ų£ŁŽŁ‡Ł’Ł„Ł Ų§Ł„Ł’ŁˆŁŽŁŁŽŲ§. Ų£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų£ŁŽŁ†Ł’ Ł„Ł‘ŁŽŲ§ Ų„ŁŁ„Ł‡ŁŽ Ų„ŁŁ„Ł‘ŁŽŲ§Ā  Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ­Ł’ŲÆŁŽŁ‡Ł Ł„ŁŽŲ§ Ų“ŁŽŲ±ŁŁŠŁ’ŁƒŁŽ Ł„ŁŽŁ‡ŁŲŒ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų£ŁŽŁ†Ł‘ŁŽ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ‹Ų§ Ų¹ŁŽŲØŁ’ŲÆŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ’Ł„ŁŁ‡ŁĀ  Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ ŲµŁŽŁ„Ł‘Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŁˆŁŽŲ¹Ł„Ł‰ آله ŁˆŁŽŲµŁŽŲ­Ł’ŲØŁŁ‡Ł Ų£ŁŽŲ¬Ł’Ł…ŁŽŲ¹ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ

Ų£ŁŠŁ‡Ų§ Ų§Ł„Ł†Ų§Ų³ŲŒ Ų§ŲŖŁ‚ŁˆŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŲŒ ŁˆŲ§ŁŲ¹Ł„ŁˆŲ§ Ų§Ł„Ų®ŁŠŲ±Ų§ŲŖŲŒ ŁˆŲ§Ų¬ŲŖŁ†ŲØŁˆŲ§ Ų§Ł„Ų³ŁŠŲ¦Ų§ŲŖ. Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ ŁˆŁŽŁ…ŁŽŁ„Ų¢Ų¦ŁŁƒŁŽŲŖŁŽŁ‡Ł ŁŠŁŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ Ų¹ŁŽŁ„Ł‰ŁŽ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲØŁŁ‰ يآ Ų§ŁŽŁŠŁ‘ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų¢Ł…ŁŽŁ†ŁŁˆŁ’Ų§ ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŁˆŁ’Ų§ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŁ…ŁŁˆŁ’Ų§ ŲŖŁŽŲ³Ł’Ł„ŁŁŠŁ’Ł…Ł‹Ų§. Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ ŲµŁŽŁ„Ł‘Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŁ…Ł’ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ آلِ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†Ų§ŁŽ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ اله ŁˆŁŽŲµŁŽŲ­Ł’ŲØŁŁ‡Ł Ų£Ų¬Ł…Ų¹ŁŠŁ† ŁˆŁŽŲ§Ų±Ł’Ų¶ŁŽ Ų¹ŁŽŁ†Ł‘ŁŽŲ§ Ł…ŁŽŲ¹ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł’ ŲØŁŲ±ŁŽŲ­Ł’Ł…ŁŽŲŖŁŁƒŁŽ ŁŠŁŽŲ§ Ų£ŁŽŲ±Ł’Ų­ŁŽŁ…ŁŽ Ų§Ł„Ų±Ł‘ŁŽŲ§Ų­ŁŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ

Ā Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ اغْفِرْ Ł„ŁŁ„Ł’Ł…ŁŲ¤Ł’Ł…ŁŁ†ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ł…ŁŲ¤Ł’Ł…ŁŁ†ŁŽŲ§ŲŖŁ ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŽŲ§ŲŖŁ Ų§ŁŽŁ„Ų§ŁŽŲ­Ł’ŁŠŲ¢Ų”Ł Ł…ŁŁ†Ł’Ł‡ŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ų§ŁŽŁ…Ł’ŁˆŁŽŲ§ŲŖŁŲŒ Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽŁƒŁŽ Ł‚ŁŽŲ±ŁŁŠŁ’ŲØŁŒ Ł…ŁŽŲ¬ŁŁŠŁ’ŲØŁ Ų§Ł„ŲÆŁ‘ŁŽŲ¹ŁŽŁˆŁŽŲ§ŲŖŁ.Ā 

Ų±ŲØŁ‘ŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ł„ŁŽŲ§ ŲŖŁŲ¤ŁŽŲ§Ų®ŁŲ°Ł’Ł†ŁŽŲ§ ؄ِنْ Ł†ŁŽŲ³ŁŁŠŁ†ŁŽŲ§ Ų£ŁŽŁˆŁ’ Ų£ŁŽŲ®Ł’Ų·ŁŽŲ£Ł’Ł†ŁŽŲ§ Ų±ŁŽŲØŁ‘ŁŽŁ†ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŲ§ ŲŖŁŽŲ­Ł’Ł…ŁŁ„Ł’ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł†ŁŽŲ§ ؄ِصْرًا ŁƒŁŽŁ…ŁŽŲ§ Ų­ŁŽŁ…ŁŽŁ„Ł’ŲŖŁŽŁ‡Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ†ŁŽ مِنْ Ł‚ŁŽŲØŁ’Ł„ŁŁ†ŁŽŲ§ Ų±ŁŽŲØŁ‘ŁŽŁ†ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŲ§ ŲŖŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŁ„Ł’Ł†ŁŽŲ§ Ł…ŁŽŲ§ Ł„ŁŽŲ§ Ų·ŁŽŲ§Ł‚ŁŽŲ©ŁŽ Ł„ŁŽŁ†ŁŽŲ§ بِهِ ŁˆŁŽŲ§Ų¹Ł’ŁŁ Ų¹ŁŽŁ†Ł‘ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŲ§ŲŗŁ’ŁŁŲ±Ł’ Ł„ŁŽŁ†ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŲ§Ų±Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’Ł†ŁŽŲ§ Ų£ŁŽŁ†Ł’ŲŖŁŽ Ł…ŁŽŁˆŁ’Ł„ŁŽŲ§Ł†ŁŽŲ§ ŁŁŽŲ§Ł†Ł’ŲµŁŲ±Ł’Ł†ŁŽŲ§ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł’Ł‚ŁŽŁˆŁ’Ł…Ł Ų§Ł„Ł’ŁƒŁŽŲ§ŁŁŲ±ŁŁŠŁ†ŁŽ

- Ų±ŁŽŲØŁ‘ŁŽŁ†ŁŽŲ§ اغْفِرْ Ł„ŁŽŁ†ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŁ„ŁŲ„ŁŲ®Ł’ŁˆŁŽŲ§Ł†ŁŁ†ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ†ŁŽ Ų³ŁŽŲØŁŽŁ‚ŁŁˆŁ†ŁŽŲ§ ŲØŁŲ§Ł„Ł’Ų„ŁŁŠŁ…ŁŽŲ§Ł†Ł ŁˆŁŽŁ„ŁŽŲ§ ŲŖŁŽŲ¬Ł’Ų¹ŁŽŁ„Ł’ فِي Ł‚ŁŁ„ŁŁˆŲØŁŁ†ŁŽŲ§ غِلًّا Ł„Ł‘ŁŁ„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ†ŁŽ Ų¢Ł…ŁŽŁ†ŁŁˆŲ§ Ų±ŁŽŲØŁ‘ŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽŁƒŁŽ Ų±ŁŽŲ”ŁŁˆŁŁŒ Ų±Ł‘ŁŽŲ­ŁŁŠŁ…ŁŒ. Ų³ŁŲØŁ’Ų­ŁŽŲ§Ł†ŁŽ Ų±ŁŽŲØŁŁ‘ŁƒŁŽ Ų±ŁŽŲØŁŁ‘ Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŲ²ŁŽŁ‘Ų©Ł Ų¹ŁŽŁ…ŁŽŁ‘Ų§ ŁŠŁŽŲµŁŁŁŁˆŁ†ŁŽ ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ł…ŁŒ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲ±Ł’Ų³ŁŽŁ„ŁŁŠŁ†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ Ł„ŁŁ„ŁŽŁ‘Ł‡Ł Ų±ŁŽŲØŁŁ‘ Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲ§Ł„ŁŽŁ…ŁŁŠŁ†ŁŽ.

Ų¹ŁŲØŁŽŲ§ŲÆŁŽŲ§Ł„Ł„Ł‡Ł! Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ ŁŠŁŽŲ£Ł’Ł…ŁŲ±Ł ŲØŁŲ§Ł’Ł„Ų¹ŁŽŲÆŁ’Ł„Ł ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ų„ŁŲ­Ł’Ų³ŁŽŲ§Ł†Ł ŁˆŁŽŲ„ŁŁŠŁ’ŲŖŲ¢Ų”Ł ذِي Ų§Ł’Ł„Ł‚ŁŲ±Ł’ŲØŁ‰ŁŽ ŁˆŁŽŁŠŁŽŁ†Ł’Ł‡ŁŽŁ‰ Ų¹ŁŽŁ†Ł Ų§Ł’Ł„ŁŁŽŲ­Ł’Ų“Ų¢Ų”Ł ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ł…ŁŁ†Ł’ŁƒŁŽŲ±Ł ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„ŲØŁŽŲŗŁ’ŁŠ ŁŠŁŽŲ¹ŁŲøŁŁƒŁŁ…Ł’ Ł„ŁŽŲ¹ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ ŲŖŁŽŲ°ŁŽŁƒŁ‘ŁŽŲ±ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ų°Ł’ŁƒŁŲ±ŁŁˆŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ Ų§Ł’Ł„Ų¹ŁŽŲøŁŁŠŁ’Ł…ŁŽ ŁŠŁŽŲ°Ł’ŁƒŁŲ±Ł’ŁƒŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŲ§Ų“Ł’ŁƒŁŲ±ŁŁˆŁ’Ł‡Ł Ų¹ŁŽŁ„Ł‰ŁŽ Ł†ŁŲ¹ŁŽŁ…ŁŁ‡Ł ŁŠŁŽŲ²ŁŲÆŁ’ŁƒŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŲ°ŁŁƒŁ’Ų±Ł اللهِ Ų£ŁŽŁƒŁ’ŲØŁŽŲ±Ł

Ų£ŁŽŁ‚ŁŁŠŁ’Ł…ŁŁˆŲ§ Ų§Ł„ŲµŁ‘ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų©.

Ā 

Dr. KH. Fuad Thohari, MA, Pengurus LDNU PBNU, MUI DKI Jakarta, Dosen Fak. Syari'ah dan Hukum, UIN Jakarta

Ā 


Baca naskah khutbah Jumat lainnya: