Khutbah

Khutbah Jumat: Ujian Hidup adalah Jalan Menuju Surga, Bukan Tanda Kehilangan Rahmat Allah

NU Online  Ā·  Jumat, 9 Mei 2025 | 10:00 WIB

Khutbah Jumat: Ujian Hidup adalah Jalan Menuju Surga, Bukan Tanda Kehilangan Rahmat Allah

Khutbah Jumat tentang ujian sebagai jalan menuju surga (via suffnetrucuter.tk)

Kehidupan di dunia adalah kehidupan sementara dan tidak akan pernah terlepas dari yang namanya ujian hidup. Status keimanan seseorang tidak akan melepaskannya dari mendapatkan ujian hidup sebagai manusia. Dengan berbagai macam bentuk ujian yang tentunya sesuai kemampuan setiap manusia, Allah swt akan menguji kesetiaan hamba-Nya. Sebab, surga yang dijanjikan oleh Allah swt tidak bisa didapatkan tanpa bersusah payah melewati ujian di dunia.Ā 
Ā 

Teks khutbah Jumat berikut ini berjudul "Khutbah Jumat: Ujian Hidup adalah Jalan Menuju Surga, Bukan Tanda Kehilangan Rahmat Allah".Ā Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan desktop). Semoga bermanfaat! (Redaksi).Ā 
Ā 

 

Khutbah I
Ā 

Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ Ł„Ł„Ł‡ŁŲŒ Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ للهِ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’ Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ‹Ų§ ŁŠŁŁˆŁŽŲ§ŁŁŁŠŁ’ Ł†ŁŲ¹ŁŽŁ…ŁŽŁ‡Ł ŁˆŁŽŁŠŁŁƒŁŽŲ§ŁŁŲ¦Ł Ł…ŁŽŲ²ŁŁŠŁ’ŲÆŁŽŁ‡ŁŲŒ ŁŠŁŽŲ§ Ų±ŁŽŲØŁ‘ŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ł„ŁŽŁƒŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ ŁƒŁŽŁ…ŁŽŲ§ ŁŠŁŽŁ†Ł’ŲØŁŽŲŗŁŁŠŁ’ Ł„ŁŲ¬ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ł„Ł ŁˆŁŽŲ¬Ł’Ł‡ŁŁƒŁŽ ŁˆŁŽŁ„ŁŲ¹ŁŽŲøŁŁŠŁ’Ł…Ł Ų³ŁŁ„Ł’Ų·ŁŽŲ§Ł†ŁŁƒŁŽ Ų³ŁŲØŁ’Ų­ŁŽŲ§Ł†ŁŽŁƒŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ł„ŁŽŲ§ Ų£ŁŲ­Ł’ŲµŁŁŠŁ’ Ų«ŁŽŁ†ŁŽŲ§Ų”ŁŽŁƒŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’ŁƒŁŽ Ų£ŁŽŁ†Ł’ŲŖŁŽ ŁƒŁŽŁ…ŁŽŲ§ Ų£ŁŽŲ«Ł’Ł†ŁŽŁŠŁ’ŲŖŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ł†ŁŽŁŁ’Ų³ŁŁƒŁŽ. ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų£ŁŽŁ†Ł’ Ł„ŁŽŲ§ Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‡ŁŽ Ų„ŁŁ„Ł‘ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ­Ł’ŲÆŁŽŁ‡Ł Ł„ŁŽŲ§ Ų“ŁŽŲ±ŁŁŠŁ’ŁƒŁŽ Ł„ŁŽŁ‡ŁŲŒ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų£ŁŽŁ†Ł‘ŁŽ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ‹Ų§ Ų¹ŁŽŲØŁ’ŲÆŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ’Ł„ŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲµŁŽŁŁŁŠŁ‘ŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ®ŁŽŁ„ŁŁŠŁ’Ł„ŁŁ‡ŁŲŒ Ų®ŁŽŁŠŁ’Ų±Ł Ł†ŁŽŲØŁŁŠŁ‘Ł Ų£ŁŽŲ±Ł’Ų³ŁŽŁ„ŁŽŁ‡Ł Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲ§Ł„ŁŽŁ…Ł ŁƒŁŁ„Ł‘ŁŁ‡Ł ŲØŁŽŲ“ŁŁŠŁ’Ų±Ł‹Ų§ ŁˆŁŽŁ†ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’Ų±Ł‹Ų§. Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ ŲµŁŽŁ„Ł‘Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŲØŁŽŲ§Ų±ŁŁƒŁ’ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų£ŁŽŁ„Ł Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŲµŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų©Ł‹ ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ł…Ł‹Ų§ Ł…ŁŲŖŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų²ŁŁ…ŁŽŁŠŁ’Ł†Ł Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‰ ŁŠŁŽŁˆŁ’Ł…Ł Ų§Ł„ŲÆŁ‘ŁŁŠŁ’Ł†ŁŲŒ Ų£ŁŽŁ…ŁŽŁ‘Ų§ ŲØŁŽŲ¹Ł’ŲÆŁ
Ā 

ŁŁŽŁŠŁŽŲ§ Ų£ŁŽŁŠŁ‘ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŲ§Ų¶ŁŲ±ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ Ų§ŁŲŖŁ‘ŁŽŁ‚ŁŁˆŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ Ų­ŁŽŁ‚ŁŽŁ‘ ŲŖŁŁ‚ŁŽŲ§ŲŖŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŁ„ŁŽŲ§ ŲŖŁŽŁ…ŁŁˆŁ’ŲŖŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§ŁŁ„Ł‘ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŁ†Ł’ŲŖŁŁ…Ł’ Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽĀ 
Ł‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł ŲŖŁŽŲ¹ŁŽŲ§Ł„ŁŽŁ‰ فِي Ų§Ł„Ł’Ł‚ŁŲ±Ł’Ų§Ł°Ł†Ł Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲøŁŁŠŁ’Ł…Ł. Ų£ŁŽŲ¹ŁŁˆŁ’Ų°Ł بِاللهِ Ł…ŁŁ†ŁŽ Ų§Ł„Ų“Ł‘ŁŽŁŠŁ’Ų·ŁŽŲ§Ł†Ł Ų§Ł„Ų±Ł‘ŁŽŲ¬ŁŁŠŁ’Ł…Ł بِسْمِ اللهِ Ų§Ł„Ų±Ł‘ŁŽŲ­Ł’Ł…Ł°Ł†Ł Ų§Ł„Ų±Ł‘ŁŽŲ­ŁŁŠŁ’Ł…Ł: Ų§ŁŽŁ…Ł’ Ų­ŁŽŲ³ŁŲØŁ’ŲŖŁŁ…Ł’ Ų§ŁŽŁ†Ł’ ŲŖŁŽŲÆŁ’Ų®ŁŁ„ŁŁˆŲ§ Ų§Ł„Ł’Ų¬ŁŽŁ†Ł‘ŁŽŲ©ŁŽ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲ§ ŁŠŁŽŲ£Ł’ŲŖŁŁƒŁŁ…Ł’ Ł…Ł‘ŁŽŲ«ŁŽŁ„Ł Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų®ŁŽŁ„ŁŽŁˆŁ’Ų§ مِنْ Ł‚ŁŽŲØŁ’Ł„ŁŁƒŁŁ…Ł’Ū— Ł…ŁŽŲ³Ł‘ŁŽŲŖŁ’Ł‡ŁŁ…Ł Ų§Ł„Ł’ŲØŁŽŲ£Ł’Ų³ŁŽŲ§Ū¤Ų”Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ų¶Ł‘ŁŽŲ±Ł‘ŁŽŲ§Ū¤Ų”Ł ŁˆŁŽŲ²ŁŁ„Ł’Ų²ŁŁ„ŁŁˆŁ’Ų§ Ų­ŁŽŲŖŁ‘Ł°Ł‰ ŁŠŁŽŁ‚ŁŁˆŁ’Ł„ŁŽ Ų§Ł„Ų±Ł‘ŁŽŲ³ŁŁˆŁ’Ł„Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų§Ł°Ł…ŁŽŁ†ŁŁˆŁ’Ų§ Ł…ŁŽŲ¹ŁŽŁ‡Ł— Ł…ŁŽŲŖŁ°Ł‰ Ł†ŁŽŲµŁ’Ų±Ł اللّٰهِۗ Ų§ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ł“ Ų§ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ł†ŁŽŲµŁ’Ų±ŁŽ اللّٰهِ Ł‚ŁŽŲ±ŁŁŠŁ’ŲØŁŒ

Ā 

Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah swt

Segala puji bagi Allah swt yang telah memberikan kita berbagai macam kenikmatan sehingga kita dapat memenuhi panggilan-Nya untuk menunaikan shalat Jumat. Nikmat yang harus digunakan dalam rangka memenuhi syariat yang telah ditetapkan-Nya.Ā 
Ā 

Shalawat beserta salam, mari kita haturkan bersama kepada Nabi Muhammad saw, juga kepada para keluarganya, sahabatnya, dan semoga melimpah kepada kita semua selaku umatnya. Amin ya Rabbal ā€˜alamin.Ā 
Ā 

Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah swtĀ 

Kehidupan di dunia adalah kehidupan sementara dan tidak akan pernah terlepas dari yang namanya ujian hidup. Status keimanan seseorang tidak akan melepaskannya dari mendapatkan ujian sebagai manusia. Dengan berbagai macam bentuk ujian yang tentunya sesuai kemampuan setiap manusia, Allah swt akan menguji kesetiaan hamba-Nya. Sebab, Surga yang dijanjikan oleh Allah swt tidak bisa didapatkan tanpa bersusah payah melewati ujian di dunia.Ā 
Ā 

Allah swt berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 214:
Ā 

Ų§ŁŽŁ…Ł’ Ų­ŁŽŲ³ŁŲØŁ’ŲŖŁŁ…Ł’ Ų§ŁŽŁ†Ł’ ŲŖŁŽŲÆŁ’Ų®ŁŁ„ŁŁˆŲ§ Ų§Ł„Ł’Ų¬ŁŽŁ†Ł‘ŁŽŲ©ŁŽ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲ§ ŁŠŁŽŲ£Ł’ŲŖŁŁƒŁŁ…Ł’ Ł…Ł‘ŁŽŲ«ŁŽŁ„Ł Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų®ŁŽŁ„ŁŽŁˆŁ’Ų§ مِنْ Ł‚ŁŽŲØŁ’Ł„ŁŁƒŁŁ…Ł’Ū— Ł…ŁŽŲ³Ł‘ŁŽŲŖŁ’Ł‡ŁŁ…Ł Ų§Ł„Ł’ŲØŁŽŲ£Ł’Ų³ŁŽŲ§Ū¤Ų”Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ų¶Ł‘ŁŽŲ±Ł‘ŁŽŲ§Ū¤Ų”Ł ŁˆŁŽŲ²ŁŁ„Ł’Ų²ŁŁ„ŁŁˆŁ’Ų§ Ų­ŁŽŲŖŁ‘Ł°Ł‰ ŁŠŁŽŁ‚ŁŁˆŁ’Ł„ŁŽ Ų§Ł„Ų±Ł‘ŁŽŲ³ŁŁˆŁ’Ł„Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų§Ł°Ł…ŁŽŁ†ŁŁˆŁ’Ų§ Ł…ŁŽŲ¹ŁŽŁ‡Ł— Ł…ŁŽŲŖŁ°Ł‰ Ł†ŁŽŲµŁ’Ų±Ł اللّٰهِۗ Ų§ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ł“ Ų§ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ł†ŁŽŲµŁ’Ų±ŁŽ اللّٰهِ Ł‚ŁŽŲ±ŁŁŠŁ’ŲØŁŒ
Ā 

Artinya: ā€œApakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan, dan diguncang (dengan berbagai cobaan) sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, ā€œKapankah datang pertolongan Allah?ā€ Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekatā€. (QSĀ Al-Baqarah: 214).

 

Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah swt

Syekh Nawawi Al-Bantani dalam tafsirnya Marah Labid, juz I, halaman 50, menyebutkan beberapa riwayat sebab turun Al-Baqarah 214 yang di antaranya bersumber dari Ibnu Abbas. Ibnu Abbas menjelaskan bahwa ayat ini turun pada saat Rasulullah Saw dan umat Islam hijrah ke kota Madinah. Umat Islam mengalami kebuntuan sebab mereka keluar dari kota Makkah tanpa membawa harta sama sekali, mereka meninggalkannya bersama orang-orang musyrik di Meakkah. Terlebih, umat Yahudi (Madinah) saat itu juga menunjukkan permusuhan terhadap Rasulullah saw dan umat Islam.Ā 
Ā 

Allah menurunkan ayat ini untuk mengobati hati umat Islam, bahwa tidak akan ada umat manusia yang terlepas dari ujian di dunia. Ayat ini secara tegas menjelaskan bahwa untuk memperoleh surga dari Allah, tidak cukup hanya dengan keimanan saja. Umat Islam akan diberi berbagai macam cobaan sebagaimana yang menimpa pada umat sebelumnya sebagai ujian bagi mereka.Ā 
Ā 

Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah swtĀ 
Syekh Nawawi Al-Bantani menjelaskan maksud dari ayat di atas bahwa status keimanan tidak langsung menjamin seseorang masuk ke dalam surga. Umat Islam harus melewati ujian dari Allah Swt terlebih dahulu.
Ā 

ŁˆŁŽŁ…ŁŽŲ¹Ł’Ł†ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł’Ų¢ŁŠŁŽŲ©Ł Ų£ŁŽŲøŁŽŁ†ŁŽŁ†Ł’ŲŖŁŁ…Ł’ Ų£ŁŽŁŠŁ‘ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲ¤Ł’Ł…ŁŁ†ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ Ų£ŁŽŁ†Ł’ ŲŖŁŽŲÆŁ’Ų®ŁŁ„ŁŁˆŁ’Ų§ Ų§Ł„Ł’Ų¬ŁŽŁ†Ł‘ŁŽŲ©ŁŽ ŲØŁŁ…ŁŲ¬ŁŽŲ±Ł‘ŁŽŲÆŁ Ų§Ł„Ł’Ų„ŁŁŠŁ’Ł…ŁŽŲ§Ł†Ł ŲØŁŁŠŁ’ ŁˆŁŽŲŖŁŽŲµŁ’ŲÆŁŁŠŁ’Ł‚Ł Ų±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ’Ł„ŁŁŠŁ’ ŲÆŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ Ų£ŁŽŁ†Ł’ ŲŖŁŽŲ¹Ł’ŲØŁŲÆŁŁˆŁ’Ų§ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ ŲØŁŁƒŁŁ„Ł‘Ł Ł…ŁŽŲ§ ŁƒŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁŁŽŁƒŁŁ…Ł’ بِهِ ŁˆŁŽŲ§ŲØŁ’ŲŖŁŽŁ„ŁŽŲ§ŁƒŁŁ…Ł’ ŲØŁŲ§Ł„ŲµŁ‘ŁŽŲØŁ’Ų±Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲÆŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ Ų£ŁŽŁ†Ł’ ŁŠŁŽŁ†ŁŽŲ§Ł„ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ Ų£ŁŽŲ°ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł’ŁƒŁŁŁ‘ŁŽŲ§Ų±ŁŲŒ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’ŁŁŽŁ‚Ł’Ų±ŁŲŒ ŁˆŁŽŁ…ŁŁ‚ŁŽŲ§Ų³ŁŽŲ§Ų©Ł Ų§Ł„Ł’Ų£ŁŽŁ‡Ł’ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł ŁŁŁŠŁ’ Ł…ŁŲ¬ŁŽŲ§Ł‡ŁŽŲÆŁŽŲ©Ł Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲÆŁŁˆŁ‘Ł ŁƒŁŽŁ…ŁŽŲ§ ŁƒŁŽŲ§Ł†ŁŽ ŁƒŁŽŲ°ŁŽŁ„ŁŁƒŁŽ مِنْ Ł‚ŁŽŲØŁ’Ł„ŁŁƒŁŁ…Ł’ Ł…ŁŁ†ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲ¤Ł’Ł…ŁŁ†ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ
Ā 

Artinya: ā€œMakna ayat di atas ialah ā€œapakah kalian menyangka wahai orang yang beriman! Akan masuk Surga dengan hanya beriman kepada-Ku dan membenarkan utusan-Ku tanpa beribadah kepada-Ku (Allah) dengan segala yang dibebankan kepada kalian, memberi cobaan Ā  agar kalian sabar terhadapnya dan tanpa menimpakan kepada kalian rasa sakit dari orang-orang kafir, kefakiran, ketakutan dalam berjihad menghadapi musuh sama seperti halnya yang terjadi pada orang-orang beriman sebelum kalian?ā€.Ā 
Ā 

Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah swtĀ 

Lebih lanjut, pada ayat di atas disebutkan ada tiga kata yang disebutkan sebagai gambaran ujian yang menimpa umat terdahulu yaitu al-ba’sa, ad-dharra’ dan zilzal (zulzilu). Ibnu Katsir dalam tafsirnya Tafsir Al-Qur’anulĀ 'Azhim, juz I, halaman 568, menjelaskan bahwa arti dari ketiga kata tersebut ialah penyakit, musibah-musibah dan bencana yang menimpa umat manusia.Ā 
Terdapat banyak penafsiran terkait maksud dari macam-macam ujian dari Allah swt yang dijelaskan dalam ayat di atas. Namun dari berbagai macam ujian tersebut, Allah memberikan gambaran yang jelas bahwa ujian yang dihadapi tentu bukan ujian yang ringan.
Ā 

Bahkan saking beratnya ujian yang dihadapi oleh umat sebelumnya, Syekh Nawawi menjelaskan bahwa ujian yang diturunkan oleh Allah saat itu akan hilang hingga para rasul yang memiliki kesabaran ekstra ketika menghadapi ujian akan sampai pada puncak kesabarannya hingga berkata, ā€œKapan pertolongan Allah akan datang?ā€. Maka pada saat itulah pertolongan Allah akan datang. Ā Ada juga yang berpendapat kalimat, ā€œKapan pertolongan Allah akan datang?ā€ itu dikatakan oleh orang-orang beriman sehingga kemudian para utusan Allah menjelaskan bahwa ā€œpertolongan Allah sangat dekatā€.Ā 
Ā 

Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah swtĀ 

Ada beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari khutbah Jumat kali ini, di antaranya:

  1. Sebagaimana dijelaskan ayat di atas, status sebagai orang beriman tidak melulu menjadikan seseorang akan mudah memperoleh Surga Allah tanpa melewati ujian dari-Nya. Ia akan tetap diuji dengan berbagai ujian hingga ia dikatakan lulus darinya sebagaimana orang-orang beriman umat sebelumnya pun diuji.
    Ā 
  2. Terlepas dari berbagai bentuk ujian yang diberikan oleh Allah yang disebutkan pada ayat di atas, ujian itu akan hilang pada waktunya. Namun, dibutuhkan kesabaran, usaha dan doa untuk menghadapinya. Bahkan pada ayat di atas disebutkan ā€œhingga para utusan berkata: kapan pertolongan Allah akan datang?ā€, yang mengisyaratkan bahwa ujian yang diberikan meski akan datang jalan keluar setelahnya namun membutuhkan keteguhan hati untuk menghadapinya.


Ā 

ŲØŁŽŲ§Ų±ŁŽŁƒŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ł„ŁŁŠŁ’ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ فِي Ų§Ł„Ł’Ł‚ŁŲ±Ł’Ų§Ł°Ł†Ł Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲøŁŁŠŁ’Ł…Ł ŁˆŁŽŁ†ŁŽŁŁŽŲ¹ŁŽŁ†ŁŁŠ ŁˆŁŽŲ§ŁŁŠŁ‘ŁŽŲ§ŁƒŁŁ…Ł’ ŲØŁŁ…ŁŽŲ§ ŁŁŁŠŁ’Ł‡Ł Ł…ŁŁ†ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų§Ł°ŁŠŁŽŲ§ŲŖŁ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ų°Ł‘ŁŁƒŁ’Ų±Ł Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁƒŁŁŠŁ’Ł…Ł ŁˆŁŽŲŖŁŽŁ‚ŁŽŲØŁ‘ŁŽŁ„ŁŽ Ł…ŁŁ†Ł‘ŁŁŠŁ’ ŁˆŁŽŁ…ŁŁ†Ł’ŁƒŁŁ…Ł’ ŲŖŁŁ„ŁŽŲ§ŁˆŁŽŲŖŁŽŁ‡Ł Ų§ŁŁ†Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ł‡ŁŁˆŁŽ Ų§Ł„Ų³Ł‘ŁŽŁ…ŁŁŠŁ’Ų¹Ł Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŁ„ŁŁŠŁ’Ł…Ł. ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ³Ł’ŲŖŁŽŲŗŁ’ŁŁŲ±Ł Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲøŁŁŠŁ’Ł…ŁŽ Ł„ŁŁŠŁ’ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŁ„ŁŲ³ŁŽŲ§Ų¦ŁŲ±Ł Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŽŲ§ŲŖŁ ŁŁŽŁŠŁŽŲ§ ŁŁŽŁˆŁ’Ų²ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲ³Ł’ŲŖŁŽŲŗŁ’ŁŁŲ±ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŁŠŁŽŲ§ Ł†ŁŽŲ¬ŁŽŲ§Ų©ŁŽ Ų§Ł„ŲŖŁ‘ŁŽŲ§Ų¦ŁŲØŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ
Ā 


Khutbah IIĀ 
Ā 

Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ للهِ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’ Ų£ŁŽŁ†Ł’Ų¹ŁŽŁ…ŁŽŁ†ŁŽŲ§ ŲØŁŁ†ŁŲ¹Ł’Ł…ŁŽŲ©Ł Ų§Ł„Ł’Ų§ŁŁŠŁ’Ł…ŁŽŲ§Ł†Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ų§ŁŲ³Ł’Ł„ŁŽŲ§Ł…Ł. ŁˆŁŽŲ§Ł„ŲµŁ‘ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų©Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ų³Ł‘ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ł…Ł Ų¹ŁŽŁ„Ł°Ł‰ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ Ų®ŁŽŁŠŁ’Ų±Ł Ų§Ł„Ł’Ų£ŁŽŁ†ŁŽŲ§Ł…Ł. ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„Ł°Ł‰ اٰلِهِ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲµŁ’Ų­ŁŽŲ§ŲØŁŁ‡Ł Ų§Ł„Ł’ŁƒŁŲ±ŁŽŲ§Ł…Ł. Ų£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų§ŁŽŁ†Ł’ Ł„ŁŽŲ§ Ų§ŁŁ„Ł°Ł‡ŁŽ Ų§ŁŁ„Ł‘ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŽŁ„ŁŁƒŁ Ų§Ł„Ł’Ł‚ŁŲÆŁ‘ŁŁˆŁ’Ų³Ł Ų§Ł„Ų³Ł‘ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ł…Ł ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų§ŁŽŁ†Ł‘ŁŽ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŽŁ†ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŲ­ŁŽŲØŁŁŠŁ’ŲØŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ‹Ų§ Ų¹ŁŽŲØŁ’ŲÆŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ’Ł„ŁŁ‡Ł ŲµŁŽŲ§Ų­ŁŲØŁ Ų§Ł„Ų“Ł‘ŁŽŲ±ŁŽŁŁ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ų„ŁŲ­Ł’ŲŖŁŲ±ŁŽŲ§Ł…ŁŲŒĀ Ų£ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲ§ ŲØŁŽŲ¹Ł’ŲÆŁ
Ā 

ŁŁŽŁŠŁŽŲ§ Ų£ŁŽŁŠŁ‘ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲ§Ų³Ł Ų£ŁŁˆŁ’ŲµŁŁŠŁ’ŁƒŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŁ†ŁŽŁŁ’Ų³ŁŁŠŁ’ ŲØŁŲŖŁŽŁ‚Ł’ŁˆŁŽŁ‰ اللهِ ŁŁŽŁ‚ŁŽŲÆŁ’ ŁŁŽŲ§Ų²ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲŖŁ‘ŁŽŁ‚ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ. ŁŁŽŁ‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł ŲŖŁŽŲ¹ŁŽŲ§Ł„ŁŽŁ‰ Ų§ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ ŁˆŁŽ Ł…ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų¦ŁŁƒŁŽŲŖŁŽŁ‡Ł ŁŠŁŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲØŁŁŠŁ‘Ł ŁŠŁ°Ų£ŁŽŁŠŁ‘ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų£Ł°Ł…ŁŽŁ†ŁŁˆŁ’Ų§ ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŁˆŁ’Ų§ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽ Ų³ŁŽŁ„Ł‘ŁŁ…ŁŁˆŁ’Ų§ ŲŖŁŽŲ³Ł’Ł„ŁŁŠŁ’Ł…Ł‹Ų§
Ā 

Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ ŲµŁŽŁ„Ł‘Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŁ…Ł’ Ų¹ŁŽŁ„Ł°Ł‰ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŁˆŁŽ Ų¹ŁŽŁ„Ł°Ł‰ أٰلِ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŁƒŁŽŁ…ŁŽŲ§ ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁŠŁ’ŲŖŁŽ Ų¹ŁŽŁ„Ł°Ł‰ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ų§ŁŲØŁ’Ų±ŁŽŲ§Ł‡ŁŁŠŁ’Ł…ŁŽ ŁˆŁŽŲØŁŽŲ§Ų±ŁŁƒŁ’ Ų¹ŁŽŁ„Ł°Ł‰ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„Ł°Ł‰ اٰلِ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŁƒŁŽŁ…ŁŽŲ§ ŲØŁŽŲ§Ų±ŁŽŁƒŁ’ŲŖŁŽ Ų¹ŁŽŁ„Ł°Ł‰ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ų§ŁŲØŁ’Ų±ŁŽŲ§Ł‡ŁŁŠŁ’Ł…ŁŽ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„Ł°Ł‰ اٰ لِ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ų§ŁŲØŁ’Ų±ŁŽŲ§Ł‡ŁŁŠŁ’Ł…ŁŽ ŁŁ’ŁŠ Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲ§Ł„ŁŽŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų§ŁŁ†Ł‘ŁŽŁƒŁŽ Ų­ŁŽŁ…ŁŁŠŁ’ŲÆŁŒ Ł…ŁŽŲ¬ŁŁŠŁ’ŲÆŁŒ
Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŁ…ŁŽŁ‘ ŁˆŁŽŲ§Ų±Ł’Ų¶ŁŽ Ų¹ŁŽŁ†Ł Ų§Ł„Ł’Ų®ŁŁ„ŁŽŁŁŽŲ§Ų”Ł Ų§Ł„Ų±Ł‘ŁŽŲ§Ų“ŁŲÆŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ. ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ†Ł’ Ų§ŁŽŲµŁ’Ų­ŁŽŲ§ŲØŁ Ł†ŁŽŲØŁŁŠŁ‘ŁŁƒŁŽ Ų§ŁŽŲ¬Ł’Ł…ŁŽŲ¹ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ. ŁˆŁŽŲ§Ł„ŲŖŁ‘ŁŽŲ§ŲØŁŲ¹ŁŲØŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲŖŁŽŲ§ŲØŁŲ¹Ł Ų§Ł„ŲŖŁ‘ŁŽŲ§ŲØŁŲ¹ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽ ŲŖŁŽŲ§ŲØŁŲ¹ŁŁ‡ŁŁ…Ł’ اِلٰى ŁŠŁŽŁˆŁ’Ł…Ł Ų§Ł„ŲÆŁ‘ŁŁŠŁ’Ł†ŁĀ 

Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŁ…ŁŽŁ‘ اغْفِرْ Ł„ŁŁ„Ł’Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŽŲ§ŲŖŁ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŲ¤Ł’Ł…ŁŁ†ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŲ¤Ł’Ł…ŁŁ†ŁŽŲ§ŲŖŁ. Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ų§ŲÆŁ’ŁŁŽŲ¹Ł’ Ų¹ŁŽŁ†Ł‘ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł’ŲŗŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų”ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’ŁˆŁŽŲØŁŽŲ§Ų”ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ų·Ł‘ŁŽŲ§Ų¹ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ų§ŁŽŁ…Ł’Ų±ŁŽŲ§Ų¶ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’ŁŁŲŖŁŽŁ†ŁŽ Ł…ŁŽŲ§ Ł„ŁŽŲ§ ŁŠŁŽŲÆŁ’ŁŁŽŲ¹ŁŁ‡Ł ŲŗŁŽŁŠŁ’Ų±ŁŁƒŁŽ Ų¹ŁŽŁ†Ł’ ŲØŁŽŁ„ŁŽŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł‡Ł°Ų°ŁŽŲ§ Ų§ŁŁ†Ł’ŲÆŁŁˆŁ’Ł†ŁŁŠŁ’Ų³ŁŁŠŁ‘ŁŽŲ§ Ų®ŁŽŲ§ŲµŁ‘ŁŽŲ©Ł‹ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ†Ł’ Ų³ŁŽŲ§Ų¦ŁŲ±Ł ŲØŁŁ„ŁŽŲ§ŲÆŁ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų¹ŁŽŲ§Ł…Ł‘ŁŽŲ©Ł‹ ŁŠŁŽŲ§ Ų±ŁŽŲØŁ‘ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲ§Ł„ŁŽŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ. Ų±ŁŽŲØŁ‘ŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ų§Ł°ŲŖŁŁ†ŁŽŲ§ فِي Ų§Ł„ŲÆŁ‘ŁŁ†Ł’ŁŠŁŽŲ§ Ų­ŁŽŲ³ŁŽŁ†ŁŽŲ©Ł‹ ŁˆŁŽ فِي Ų§Ł„Ł’Ų§Ł°Ų®ŁŲ±ŁŽŲ©Ł Ų­ŁŽŲ³ŁŽŁ†ŁŽŲ©Ł‹ ŁˆŁŽ Ł‚ŁŁ†ŁŽŲ§ Ų¹ŁŽŲ°ŁŽŲ§ŲØŁŽ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲ§Ų±Ł
​​​​​​​

Ų¹ŁŲØŁŽŲ§ŲÆŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŲŒ Ų§ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ ŁŠŁŽŲ£Ł’Ł…ŁŲ±Ł ŲØŁŲ§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲÆŁ’Ł„Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ų§ŁŲ­Ł’Ų³ŁŽŲ§Ł†Ł ŁˆŁŽŁŠŁŽŁ†Ł’Ł‡ŁŽŁ‰ Ų¹ŁŽŁ†Ł Ų§Ł„Ł’ŁŁŽŲ­Ł’Ų“ŁŽŲ§Ų”Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŁ†Ł’ŁƒŁŽŲ±Ł. ŁŠŁŽŲ¹ŁŲøŁŁƒŁŁ…Ł’ Ł„ŁŽŲ¹ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ ŲŖŁŽŲ°ŁŽŁƒŁ‘ŁŽŲ±ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ. ŁŁŽŲ§Ų°Ł’ŁƒŁŲ±ŁŁˆŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲøŁŁŠŁ’Ł…ŁŽ ŁŠŁŽŲ°Ł’ŁƒŁŲ±Ł’ŁƒŁŁ…Ł’. ŁˆŁŽ Ų§Ų“Ł’ŁƒŁŲ±ŁŁˆŁ’Ł‡Ł Ų¹ŁŽŁ„Ł°Ł‰ Ł†ŁŲ¹ŁŽŁ…ŁŁ‡Ł ŁŠŁŽŲ²ŁŲÆŁ’ŁƒŁŁ…Ł’. ŁˆŁŽŁ„ŁŽŲ°ŁŁƒŁ’Ų±Ł اللهِ Ų§ŁŽŁƒŁ’ŲØŁŽŲ±ŁĀ 
Ā 


Ustadz Alwi Jamalulel Ubab, Alumni Khas Kempek Cirebon dan Mahad Aly Jakarta