Khutbah

Khutbah Jumat: Tadabur sebagai Jalan Pendekatan kepada Allah

NU Online  Ā·  Kamis, 24 November 2022 | 07:00 WIB

Khutbah Jumat: Tadabur sebagai Jalan Pendekatan kepada Allah

Tadabur/tafakur merupakan jalan zikir para ulama atau ilmuwan

Naskah khutbah Jumat kali ini mengajak kepada khalayak untuk memaksimalkan fungsi akal dan otak yang sudah diciptakan untuk kita sebagai manusia. Dengan ini, diharapkan kita semua dapat lebih dekat kepada Allah swt dan dijaga dari siksa api neraka.


Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan dekstop). Semoga bermanfaat! (Redaksi)


Khutbah I

Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ لِلّٰهِ Ų§Ł„Ł’Ų§ŁŽŲ­ŁŽŲÆŁ Ų§Ł„ŲµŁ‘ŁŽŁ…ŁŽŲÆŁ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’ Ł„ŁŽŁ…Ł’ ŁŠŁŽŁ„ŁŲÆŁ’ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŁ…Ł’ ŁŠŁŁˆŁ’Ł„ŁŽŲÆŁ’ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŁ…Ł’ ŁŠŁŽŁƒŁŁ†Ł’ Ł„ŁŽŁ‡Ł ŁƒŁŁŁŁˆŁ‹Ų§ Ų£ŁŽŲ­ŁŽŲÆŁŒ. Ų£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų£ŁŽŁ†Ł’ Ł„ŁŽŲ§ Ų„ŁŁ„Ł°Ł‡ŁŽ Ų§ŁŁ„Ł‘ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‘Ł°Ł‡Ł Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’ Ų£ŁŽŁ…ŁŽŲ±ŁŽŁ†ŁŽŲ§ ŲØŁŲ§Ł„Ł’Ų„ŁŲŖŁ‘ŁŲ­ŁŽŲ§ŲÆŁ. ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų£ŁŽŁ†Ł‘ŁŽ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…ŁŽŁ‘ŲÆŁ‹Ų§ Ų¹ŁŽŲØŁ’ŲÆŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ’Ł„ŁŁ‡Ł Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’ ŲÆŁŽŲ¹ŁŽŲ§Ł†ŁŽŲ§ ŲØŁŲ­ŁŲØŁ‘Ł Ų§Ł„Ł’ŲØŁŁ„ŁŽŲ§ŲÆŁ. Ų§Ł„ŲµŁ‘ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų©Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ų³Ł‘ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ł…Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŲ­ŁŽŲØŁŁŠŁ’ŲØŁŁ†ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŲ“ŁŽŁŁŁŠŁ’Ų¹ŁŁ†ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŁ…ŁŽŁˆŁ’Ł„ŁŽŲ§Ł†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’ Ų£ŁŽŲ±Ł’Ų³ŁŽŁ„ŁŽ Ł„ŁŁ„Ł’Ų¹ŁŽŲ§Ł„ŁŽŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų§ŁŁ„ŁŽŁ‰ ŁŠŁŽŁˆŁ’Ł…Ł Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŽŲ¹ŁŽŲ§ŲÆŁ. Ų£ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲ§ ŲØŁŽŲ¹Ł’ŲÆŁ: ŁŁŽŁŠŁŽŲ§Ų£ŁŽŁŠŁ‘ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲ¤Ł’Ł…ŁŁ†ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ, Ų§ŁŲŖŁ‘ŁŽŁ‚ŁŁˆŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŽ Ų­ŁŽŁ‚ŁŽŁ‘ ŲŖŁŁ‚ŁŽŲ§ŲŖŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŁ„ŁŽŲ§ ŲŖŁŽŁ…ŁŁˆŁ’ŲŖŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§ŁŁ„Ł‘ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŁ†Ł’ŲŖŁŁ…Ł’ Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ


Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah swt

Segala puji milik Allah swt, Tuhan Yang Maha Kasih. Segala anugerah yang telah kita nikmati sampai detik ini, tidak lain adalah pemberian dari-Nya. Khususnya, nikmat iman, nikmat Islam, juga nikmat sehat wal afiat.


Dengan kenikmatan-kenikmatan itu, sudah sepatutnya kita datang dan bertemu pada siang hari ini dalam rangka menunaikan ibadah shalat Jumat karena-Nya. Tidak lain, inilah bentuk syukur kita atas semua hal itu.


Selanjutnya, khatib mengajak kita semua untuk senantiasa bershalawat kepada Nabi Muhammad, Allahumma shalli wa sallim wa barik ā€˜ala sayyidina Muhammad. Semoga shalawat kita juga dapat mengalir kepada keluarganya, sahabatnya, tabi’in, dan juga kepada kita semua selaku umatnya. Amin ya rabbal alamin.


Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah

Allah swt memerintahkan kita untuk meningkatkan ketakwaan kita kepada-Nya dengan senantiasa mendekatkan diri kepada-Nya melalui ibadah-ibadah, melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala hal yang dilarang oleh-Nya.


Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk mendekatkan diri kepada-Nya adalah dengan berzikir. Zikir ini tidak hanya dilakukan dengan gerak lisan. Memikirkan/tadabur tentang makhluk-Nya bisa menjadi salah satu alternatif untuk mendekatkan diri kepada-Nya.


Sultannya para ulama, Syekh Al-'Izz bin Abdissalaam dalam kitabnya, Syajaratul Ma'arif, menjelaskan bahwa berpikir/tadabur atas makhluk-makhluk Allah dapat memberikan petunjuk mengenai kesempurnaan kuasa-Nya. Sementara kesempurnaan kuasa-Nya menunjukkan keagungan-Nya. Dan memperhatikan keagungan-Nya menjadi faktor untuk menaati-Nya.


Allah swt sudah mengingatkan, memang segala apa yang di bumi dan langit diciptakan bagi mereka yang berpikir. Berpikir berarti menjalankan fungsi otak yang telah diberikan kepada kita sebagai makhluk paling sempurna. Berpikir/tadabur juga bentuk dari berzikir, mengingat Allah swt. Hal itu diungkapkan dalam Al-Qur'an Surat Ali 'Imran ayat 190-191 berikut.


Ų§ŁŁ†Ł‘ŁŽ ŁŁŁŠŁ’ Ų®ŁŽŁ„Ł’Ł‚Ł Ų§Ł„Ų³Ł‘ŁŽŁ…Ł°ŁˆŁ°ŲŖŁ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ų§ŁŽŲ±Ł’Ų¶Ł ŁˆŁŽŲ§Ų®Ł’ŲŖŁŁ„ŁŽŲ§ŁŁ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŁŠŁ’Ł„Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŁ‡ŁŽŲ§Ų±Ł Ł„ŁŽŲ§Ł°ŁŠŁ°ŲŖŁ Ł„Ł‘ŁŲ§ŁŁˆŁ„ŁŁ‰ Ų§Ł„Ł’Ų§ŁŽŁ„Ł’ŲØŁŽŲ§ŲØŁ. Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁŠŁŽŲ°Ł’ŁƒŁŲ±ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ Ł‚ŁŁŠŁŽŲ§Ł…Ł‹Ų§ ŁˆŁ‘ŁŽŁ‚ŁŲ¹ŁŁˆŁ’ŲÆŁ‹Ų§ ŁˆŁ‘ŁŽŲ¹ŁŽŁ„Ł°Ł‰ Ų¬ŁŁ†ŁŁˆŁ’ŲØŁŁ‡ŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŁŠŁŽŲŖŁŽŁŁŽŁƒŁ‘ŁŽŲ±ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ ŁŁŁŠŁ’ Ų®ŁŽŁ„Ł’Ł‚Ł Ų§Ł„Ų³Ł‘ŁŽŁ…Ł°ŁˆŁ°ŲŖŁ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ų§ŁŽŲ±Ł’Ų¶ŁŪš Ų±ŁŽŲØŁ‘ŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŽŲ§ Ų®ŁŽŁ„ŁŽŁ‚Ł’ŲŖŁŽ Ł‡Ł°Ų°ŁŽŲ§ ŲØŁŽŲ§Ų·ŁŁ„Ł‹Ų§Ūš Ų³ŁŲØŁ’Ų­Ł°Ł†ŁŽŁƒŁŽ ŁŁŽŁ‚ŁŁ†ŁŽŲ§ Ų¹ŁŽŲ°ŁŽŲ§ŲØŁŽ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲ§Ų±Ł


Artinya: "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi serta pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal, (190) (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), ā€˜Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia. Mahasuci Engkau. Lindungilah kami dari azab neraka (191).’"


Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah swt

Ayat tersebut memberikan kita petunjuk akan kebesaran Allah dengan terwujudnya makhluk-makhluk yang begitu banyak rupanya. Kita sebagai makhluk berakal ini kena sentil, agar dapat memikirkan hal tersebut. Sebab, kita diwajibkan untuk senantiasa mengingat Allah swt dalam keadaan apapun, berdiri, duduk, hingga tidur miring juga tetap harus mengingat-Nya.


Apalagi kita sebagai makhluk yang diberikan akal. Tentu memaksimalkannya menjadi salah satu bentuk syukur itu sendiri mengingat syukur dalam Mukhtashar Ihya Ulumiddin, diartikan sebagai menggunakan nikmat sesuai tujuan penciptaannya. Penciptaan akal adalah untuk berpikir. Dan kita memikirkan makhluk-Nya guna mendapati keagungan-Nya. Tidak lain itu juga bagian dari syukur kita.


Imam Ibnu Katsir, dalam Tafsir Al-Qur'an Al-'Adhim, menjelaskan bahwa yatafakkaruna dalam ayat 191 Surat Ali Imran di atas berarti memahami atau mengerti akan aturan yang ada di dalamnya yang menunjukkan keagungan-Nya, kuasa-Nya, pengetahuan-Nya, kebijaksanaan-Nya, kasih-Nya.


Sebab, tidak sekali seseorang berpikir kecuaki terdapat ibrah di dalamnya, sebagaimana disebutkan dalam sebuah syair Arab berikut.


Ų„ŁŲ°ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŽŲ±Ł’Ų”Ł ŁƒŁŽŲ§Ł†ŁŽŲŖŁ’ Ł„ŁŽŁ‡Ł ŁŁŁƒŁ’Ų±ŁŽŲ©ŁŒ * ŁŁŽŁŁŁŠŁ’ ŁƒŁŁ„Ł‘Ł Ų“ŁŽŁŠŁ’Ų”Ł Ł„ŁŽŁ‡Ł Ų¹ŁŲØŁ’Ų±ŁŽŲ©ŁŒ


Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,

Semua ciptaan Allah swt memberikan hikmah sendiri. Nyamuk yang kerap kali dianggap sebagai pengganggu, pembuat penyakit, nyatanya menjadi jalan rezeki bagi penjual obat nyamuk dan cairan anti nyamuk. Tentu juga bagi peneliti dan pegawai yang memproduksinya.


Pun ular yang dianggap mengkhawatirkan kita, dalam kondisi tertentu justru menguntungkan bagi manusia. Sebab, ular menjadi salah satu mata rantai makanan di persawahan. Ular memakan tikus yang dapat merusak padi. Otomatis, ular memberikan keuntungan bagi petani dalam hal itu. Kita pun jadi untung sehingga bisa menikmati hasil panennya.


Oleh karena itu, mari kita semua maksimalkan akal pikiran kita untuk mendekatkan diri kepada Allah swt melalui penelitian, riset, atau memikirkan makhluk-makhluk-Nya yang sedemikian banyaknya. Bahkan, saking istimewanya berpikir, sampai disebutkan dalam hadits, tidak ada ibadah yang serupa dengannya.


Ł„ŁŽŲ§ Ų¹ŁŲØŁŽŲ§ŲÆŁŽŲ©ŁŽ ŁƒŁŽŲŖŁŽŁŁŽŁƒŁŁ‘Ų±Ł


Hadits di atas diriwayatkan oleh Abu Hurairah dan disebutkan dalam kitab tafsir karya Imam Al-Qurthubi.


Semoga kita semua dapat memikirkan, meneliti, merenungi segala macam bentuk ciptaan Allah swt. Dengan begitu, insyaallah kita semakin dekat dengan Allah swt dan diselamatkan dari siksa neraka, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an Surat Ali Imran ayat 191 di atas.


ŲØŁŽŲ§Ų±ŁŽŁƒŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ł„ŁŁŠŁ’ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ فِي Ų§Ł„Ł’Ł‚ŁŲ±Ł’Ų§Ł°Ł†Ł Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲøŁŁŠŁ’Ł…Ł ŁˆŁŽŁ†ŁŽŁŁŽŲ¹ŁŽŁ†ŁŁŠ ŁˆŁŽŲ§ŁŁŠŁ‘ŁŽŲ§ŁƒŁŁ…Ł’ ŲØŁŁ…ŁŽŲ§ ŁŁŁŠŁ’Ł‡Ł Ł…ŁŁ†ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų§Ł°ŁŠŁŽŲ§ŲŖŁ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ų°Ł‘ŁŁƒŁ’Ų±Ł Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁƒŁŁŠŁ’Ł…Ł ŁˆŁŽŲŖŁŽŁ‚ŁŽŲØŁ‘ŁŽŁ„ŁŽ Ł…ŁŁ†Ł‘ŁŁŠŁ’ ŁˆŁŽŁ…ŁŁ†Ł’ŁƒŁŁ…Ł’ ŲŖŁŁ„ŁŽŲ§ŁˆŁŽŲŖŁŽŁ‡Ł Ų§ŁŁ†Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ł‡ŁŁˆŁŽ Ų§Ł„Ų³Ł‘ŁŽŁ…ŁŁŠŁ’Ų¹Ł Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŁ„ŁŁŠŁ’Ł…Ł. ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ³Ł’ŲŖŁŽŲŗŁ’ŁŁŲ±Ł Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲøŁŁŠŁ’Ł…ŁŽ Ł„ŁŁŠŁ’ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŁ„ŁŲ³ŁŽŲ§Ų¦ŁŲ±Ł Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŽŲ§ŲŖŁ ŁŁŽŁŠŁŽŲ§ ŁŁŽŁˆŁ’Ų²ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲ³Ł’ŲŖŁŽŲŗŁ’ŁŁŲ±ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŁŠŁŽŲ§ Ł†ŁŽŲ¬ŁŽŲ§Ų©ŁŽ Ų§Ł„ŲŖŁ‘ŁŽŲ§Ų¦ŁŲØŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ


Khutbah II

Ų§ŁŽŁ„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ لِهِال Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’ Ų£ŁŽŁ†Ł’Ų¹ŁŽŁ…ŁŽŁ†ŁŽŲ§ ŲØŁŁ†ŁŲ¹Ł’Ł…ŁŽŲ©Ł Ų§Ł„Ł’Ų§ŁŁŠŁ’Ł…ŁŽŲ§Ł†Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ų§ŁŲ³Ł’Ł„ŁŽŲ§Ł…Ł. ŁˆŁŽŲ§Ł„ŲµŁ‘ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų©Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ų³Ł‘ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ł…Ł Ų¹ŁŽŁ„Ł°Ł‰ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ Ų®ŁŽŁŠŁ’Ų±Ł Ų§Ł„Ł’Ų£ŁŽŁ†ŁŽŲ§Ł…Ł. ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„Ł°Ł‰ اٰلِهِ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲµŁ’Ų­ŁŽŲ§ŲØŁŁ‡Ł Ų§Ł„Ł’ŁƒŁŲ±ŁŽŲ§Ł…Ł. Ų£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų§ŁŽŁ†Ł’ Ł„ŁŽŲ§ Ų§ŁŁ„Ł°Ł‡ŁŽ Ų§ŁŁ„Ł‘ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŽŁ„ŁŁƒŁ Ų§Ł„Ł’Ł‚ŁŲÆŁ‘ŁŁˆŁ’Ų³Ł Ų§Ł„Ų³Ł‘ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ł…Ł ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų§ŁŽŁ†Ł‘ŁŽ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŽŁ†ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŲ­ŁŽŲØŁŁŠŁ’ŲØŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ‹Ų§ Ų¹ŁŽŲØŁ’ŲÆŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ’Ł„ŁŁ‡Ł ŲµŁŽŲ§Ų­ŁŲØŁ Ų§Ł„Ų“Ł‘ŁŽŲ±ŁŽŁŁ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ų„ŁŲ­Ł’ŲŖŁŲ±ŁŽŲ§Ł…Ł


Ų£ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲ§ ŲØŁŽŲ¹Ł’ŲÆŁ. ŁŁŽŁŠŁŽŲ§Ų£ŁŽŁŠŁ‘ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲ§Ų³Ł Ų£ŁŁˆŁ’ŲµŁŁŠŁ’ŁƒŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŁ†ŁŽŁŁ’Ų³ŁŁŠŁ’ ŲØŁŲŖŁŽŁ‚Ł’ŁˆŁŽŁ‰ اللٰهِ ŁŁŽŁ‚ŁŽŲÆŁ’ ŁŁŽŲ§Ų²ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲŖŁ‘ŁŽŁ‚ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ. ŁŁŽŁ‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł°Ł‡Ł ŲŖŁŽŲ¹ŁŽŲ§Ł„ŁŽŁ‰ Ų§ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł°Ł‡ŁŽ ŁˆŁŽ Ł…ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų¦ŁŁƒŁŽŲŖŁŽŁ‡Ł ŁŠŁŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲØŁŁŠŁ‘Ł ŁŠŁ°Ų£ŁŽŁŠŁ‘ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų£Ł°Ł…ŁŽŁ†ŁŁˆŁ’Ų§ ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŁˆŁ’Ų§ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽ Ų³ŁŽŁ„Ł‘ŁŁ…ŁŁˆŁ’Ų§ ŲŖŁŽŲ³Ł’Ł„ŁŁŠŁ’Ł…Ł‹Ų§


Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ ŲµŁŽŁ„Ł‘Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŁ…Ł’ Ų¹ŁŽŁ„Ł°Ł‰ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŁˆŁŽ Ų¹ŁŽŁ„Ł°Ł‰ أٰلِ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŁƒŁŽŁ…ŁŽŲ§ ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁŠŁ’ŲŖŁŽ Ų¹ŁŽŁ„Ł°Ł‰ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ų§ŁŲØŁ’Ų±ŁŽŲ§Ł‡ŁŁŠŁ’Ł…ŁŽ ŁˆŁŽŲØŁŽŲ§Ų±ŁŁƒŁ’ Ų¹ŁŽŁ„Ł°Ł‰ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„Ł°Ł‰ اٰلِ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŁƒŁŽŁ…ŁŽŲ§ ŲØŁŽŲ§Ų±ŁŽŁƒŁ’ŲŖŁŽ Ų¹ŁŽŁ„Ł°Ł‰ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ų§ŁŲØŁ’Ų±ŁŽŲ§Ł‡ŁŁŠŁ’Ł…ŁŽ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„Ł°Ł‰ اٰلِ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ų§ŁŲØŁ’Ų±ŁŽŲ§Ł‡ŁŁŠŁ’Ł…ŁŽ ŁŁ’ŁŠ Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲ§Ł„ŁŽŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų§ŁŁ†Ł‘ŁŽŁƒŁŽ Ų­ŁŽŁ…ŁŁŠŁ’ŲÆŁŒ Ł…ŁŽŲ¬ŁŁŠŁ’ŲÆŁŒ. Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŁ…ŁŽŁ‘ ŁˆŁŽŲ§Ų±Ł’Ų¶ŁŽ Ų¹ŁŽŁ†Ł Ų§Ł„Ł’Ų®ŁŁ„ŁŽŁŁŽŲ§Ų”Ł Ų§Ł„Ų±Ł‘ŁŽŲ§Ų“ŁŲÆŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ. ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ†Ł’ Ų§ŁŽŲµŁ’Ų­ŁŽŲ§ŲØŁ Ł†ŁŽŲØŁŁŠŁ‘ŁŁƒŁŽ Ų§ŁŽŲ¬Ł’Ł…ŁŽŲ¹ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ. ŁˆŁŽŲ§Ł„ŲŖŁ‘ŁŽŲ§ŲØŁŲ¹ŁŲØŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲŖŁŽŲ§ŲØŁŲ¹Ł Ų§Ł„ŲŖŁ‘ŁŽŲ§ŲØŁŲ¹ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽ ŲŖŁŽŲ§ŲØŁŲ¹ŁŁ‡ŁŁ…Ł’ اِلٰى ŁŠŁŽŁˆŁ’Ł…Ł Ų§Ł„ŲÆŁ‘ŁŁŠŁ’Ł†Ł. Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŁ…ŁŽŁ‘ اغْفِرْ Ł„ŁŁ„Ł’Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŽŲ§ŲŖŁ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŲ¤Ł’Ł…ŁŁ†ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŲ¤Ł’Ł…ŁŁ†ŁŽŲ§ŲŖŁ.


Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ų§ŲÆŁ’ŁŁŽŲ¹Ł’ Ų¹ŁŽŁ†Ł‘ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł’ŲŗŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų”ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’ŁˆŁŽŲØŁŽŲ§Ų”ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ų·Ł‘ŁŽŲ§Ų¹ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ų§ŁŽŁ…Ł’Ų±ŁŽŲ§Ų¶ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’ŁŁŲŖŁŽŁ†ŁŽ Ł…ŁŽŲ§ Ł„ŁŽŲ§ ŁŠŁŽŲÆŁ’ŁŁŽŲ¹ŁŁ‡Ł ŲŗŁŽŁŠŁ’Ų±ŁŁƒŁŽ Ų¹ŁŽŁ†Ł’ ŲØŁŽŁ„ŁŽŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł‡Ł°Ų°ŁŽŲ§ Ų§ŁŁ†Ł’ŲÆŁŁˆŁ’Ł†ŁŁŠŁ’Ų³ŁŁŠŁ‘ŁŽŲ§ Ų®ŁŽŲ§ŲµŁ‘ŁŽŲ©Ł‹ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ†Ł’ Ų³ŁŽŲ§Ų¦ŁŲ±Ł ŲØŁŁ„ŁŽŲ§ŲÆŁ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų¹ŁŽŲ§Ł…Ł‘ŁŽŲ©Ł‹ ŁŠŁŽŲ§ Ų±ŁŽŲØŁ‘ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲ§Ł„ŁŽŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ. Ų±ŁŽŲØŁ‘ŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ų§Ł°ŲŖŁŁ†ŁŽŲ§ فِي Ų§Ł„ŲÆŁ‘ŁŁ†Ł’ŁŠŁŽŲ§ Ų­ŁŽŲ³ŁŽŁ†ŁŽŲ©Ł‹ ŁˆŁŽ فِي Ų§Ł„Ł’Ų§Ł°Ų®ŁŲ±ŁŽŲ©Ł Ų­ŁŽŲ³ŁŽŁ†ŁŽŲ©Ł‹ ŁˆŁŽ Ł‚ŁŁ†ŁŽŲ§ Ų¹ŁŽŲ°ŁŽŲ§ŲØŁŽ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲ§Ų±Ł


Ų¹ŁŲØŁŽŲ§ŲÆŁŽ اللٰهِ Ų§ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł°Ł‡ŁŽ ŁŠŁŽŲ£Ł’Ł…ŁŲ±Ł ŲØŁŲ§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲÆŁ’Ł„Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ų§ŁŲ­Ł’Ų³ŁŽŲ§Ł†Ł ŁˆŁŽŁŠŁŽŁ†Ł’Ł‡ŁŽŁ‰ Ų¹ŁŽŁ†Ł Ų§Ł„Ł’ŁŁŽŲ­Ł’Ų“ŁŽŲ§Ų”Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŁ†Ł’ŁƒŁŽŲ±Ł. ŁŠŁŽŲ¹ŁŲøŁŁƒŁŁ…Ł’ Ł„ŁŽŲ¹ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ ŲŖŁŽŲ°ŁŽŁƒŁ‘ŁŽŲ±ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ. ŁŁŽŲ§Ų°Ł’ŁƒŁŲ±ŁŁˆŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł°Ł‡ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲøŁŁŠŁ’Ł…ŁŽ ŁŠŁŽŲ°Ł’ŁƒŁŲ±Ł’ŁƒŁŁ…Ł’. ŁˆŁŽ Ų§Ų“Ł’ŁƒŁŲ±ŁŁˆŁ’Ł‡Ł Ų¹ŁŽŁ„Ł°Ł‰ Ł†ŁŲ¹ŁŽŁ…ŁŁ‡Ł ŁŠŁŽŲ²ŁŲÆŁ’ŁƒŁŁ…Ł’. ŁˆŁŽŁ„ŁŽŲ°ŁŁƒŁ’Ų±Ł اللٰهِ Ų§ŁŽŁƒŁ’ŲØŁŽŲ±Ł


Ustadz Syakir NF, Imam Masjid Baitul Maqdis Padabeunghar, Pasawahan, Kuningan, Jawa Barat.