Khutbah

Khutbah Jumat: Pertalian Iman, Takwa, dan Puasa

NU Online  Ā·  Kamis, 15 April 2021 | 11:30 WIB

Khutbah Jumat: Pertalian Iman, Takwa, dan Puasa

Khutbah Jumat menjadi momen penting untuk meninjau kembali kualitas iman dan takwa kita.

Unsur iman dan takwa amat erat kaitannya dengan kewajiban puasa. Naskah khutbah Jumat ini mengingatkan umat Islam untuk menjadikan dua unsur itu sebagai tonggak pelaksanaan puasa. Dampaknya, membentuk pribadi-pribadi yang semakin peka terhadap penderitaan orang lain dan tidak tamak dengan gemerlap dunia.
Ā 


Teks khutbah Jumat berikut ini berjudul "Khutbah Jumat: Pertalian Iman, Takwa, dan Puasa". Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan dekstop). Semoga bermanfaat! (Redaksi)Ā 


Khutbah I


Ų§ŁŽŁ„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ لِلهِ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’ Ų¬ŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽ Ų±ŁŽŁ…ŁŽŲ¶ŁŽŲ§Ł†ŁŽ Ų“ŁŽŁ‡Ł’Ų±Ł‹Ų§ Ł…ŁŲØŁŽŲ§Ų±ŁŽŁƒŁ‹Ų§ŲŒ ŁˆŁŽŁ‚ŁŁŠŁŽŲ§Ł…ŁŽ Ł„ŁŽŁŠŁŽŲ§Ł„ŁŁŠŁ’Ł‡Ł ŲŖŁŽŲ·ŁŽŁˆŁ‘ŁŲ¹Ł‹Ų§ŲŒ ŁˆŁŽŲµŁŁŠŁŽŲ§Ł…ŁŽ Ł†ŁŽŁ‡ŁŽŲ§Ų±ŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ§Ų¬ŁŲØŁ‹Ų§ŲŒ ŁˆŁŽŲ«ŁŽŁˆŁŽŲ§ŲØŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŁ…ŁŽŁ„Ł ŁŁŁŠŁ’Ł‡Ł Ł…ŁŲ¶ŁŽŲ§Ų¹ŁŽŁŁ‹Ų§. Ų£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų£ŁŽŁ†Ł’ Ł„ŁŽŲ§ Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‡ŁŽ Ų„ŁŁ„Ų§Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų£ŁŽŁ†Ł‘ŁŽ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ‹Ų§ Ų±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ’Ł„Ł اللهِ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŲÆŁ Ų¹ŁŽŲÆŁ’Ł†ŁŽŲ§Ł†. Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ ŲµŁŽŁ„Ł‘Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„ŁŽŁ‘Ł…Ł’ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų£ŁŽŁ„Ł Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŁˆŁŽŲµŁŽŲ­Ł’ŲØŁŁ‡Ł Ų°ŁŽŁˆŁŁŠŁ’ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŽŲ¬Ł’ŲÆŁ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ų¹ŁŲ±Ł’ŁŁŽŲ§Ł†. Ų£ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲ§ ŲØŁŽŲ¹Ł’ŲÆŁ ŁŁŽŁ€ŁŠŁŽŲ§ Ų£ŁŽŁŠŁ‘ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲ§Ų³Ł Ų£ŁŁˆŁ’ŲµŁŁŠŁ’ŁƒŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŲ„ŁŁŠŁ‘ŁŽŲ§ŁŠŁŽ ŲØŁŲŖŁŽŁ‚Ł’ŁˆŁŽŁ‰ اللهِ ŁŁŽŁ‚ŁŽŲÆŁ’ ŁŁŽŲ§Ų²ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲŖŁ‘ŁŽŁ‚ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ. Ł‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł ŲŖŁŽŲ¹ŁŽŲ§Ł„Ł‰ŁŽ ŁŁŁŠŁ’ Ų§Ł„Ł’Ł‚ŁŲ±Ł’Ų¢Ł†Ł Ų§Ł„Ł’ŁƒŁŽŲ±ŁŁŠŁ’Ł…Ł بِسْمِ اللهِ Ų§Ł„Ų±Ł‘ŁŽŲ­Ł’Ł…Ł†Ł Ų§Ł„Ų±Ł‘ŁŽŲ­ŁŁŠŁ’Ł…Ł ŁŠŁ°Ł“Ų§ŁŽŁŠŁ‘ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų§Ł°Ł…ŁŽŁ†ŁŁˆŁ’Ų§ ŁƒŁŲŖŁŲØŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’ŁƒŁŁ…Ł Ų§Ł„ŲµŁ‘ŁŁŠŁŽŲ§Ł…Ł ŁƒŁŽŁ…ŁŽŲ§ ŁƒŁŲŖŁŲØŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ مِنْ Ł‚ŁŽŲØŁ’Ł„ŁŁƒŁŁ…Ł’ Ł„ŁŽŲ¹ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ ŲŖŁŽŲŖŁ‘ŁŽŁ‚ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ


Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Menjadi keharusan bagi kita selaku umat Islam untuk senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada Allah subhanahu wata’ala yang telah memberi anugerah kenikmatan khususnya umur panjang sehingga kita pada tahun ini masih bisa bertemu kembali dengan bulan suci Ramadhan. Mari maksimalkan kesempatan ini untuk menggapai berkah dan ridha Allah dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya.Ā 


Terlebih pada bulan Ramadhan, status keimanan dan ketakwaan menandai perintah Allah terkait dengan ibadah puasa yang termaktub dalam Al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 183:


ŁŠŁ°Ł“Ų§ŁŽŁŠŁ‘ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų§Ł°Ł…ŁŽŁ†ŁŁˆŁ’Ų§ ŁƒŁŲŖŁŲØŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’ŁƒŁŁ…Ł Ų§Ł„ŲµŁ‘ŁŁŠŁŽŲ§Ł…Ł ŁƒŁŽŁ…ŁŽŲ§ ŁƒŁŲŖŁŲØŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ مِنْ Ł‚ŁŽŲØŁ’Ł„ŁŁƒŁŁ…Ł’ Ł„ŁŽŲ¹ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ ŲŖŁŽŲŖŁ‘ŁŽŁ‚ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽŪ™


Artinya : ā€œWahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.ā€


Kita perlu perhatikan bahwa ayat ini diawali dengan keimanan dan diakhiri dengan ketakwaan. Di awal ayat, Allah subhanahuĀ wata'ala memerintahkan secara langsung berpuasa di bulan Ramadhan kepada orang-orang yang beriman dan mengakhiri ayat ini dengan tujuan dari berpuasa yakni agar menjadi insan yang bertakwa. Orang yang beriman akan senantiasa menjaga diri untuk senantiasa tidak melanggar perintah Allah dan melakukan hal yang dilarang oleh Allah. Sementara orang yang bertakwa akan menjalankan segala perintah dan meninggalkan larangan Allah didasari dengan keimanan dari hati tanpa ada keterpaksaan.


Jika kita termasuk orang-orang yang beriman, maka tidak akan ada rasa keberatan sedikit pun dalam jiwa kita untuk melaksanakan perintah berpuasa ini dengan keikhlasan. Akan berbeda dengan seseorang yang tidak ada keimanan dalam dirinya. Pastilah ia akan merasakan berat untuk menjalankan puasa karena harus menahan diri dari segala yang membatalkan seperti makan dan minum serta perbuatan lain yang bisa menggugurkan pahala puasa. Bisa jadi ia akan berpuasa bukan karena Allah subhanahu wata’ala, namun karena ingin terlihat atau takut dan malu pada manusia sehingga sering melakukan kebohongan dengan mengatakan berpuasa kepada orang lain, padahal ia tidak berpuasa.Ā 


Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Di dalam Al-Qur’an kata iman dan takwa banyak yang disandingkan untuk mengingatkan kita semua bahwa ada pertalian yang kuat antara iman dan takwa. Di antaranya yang sering disampaikan oleh para khatib Jumat dalam wasiat takwanya dengan mengutip ayat Al-Qur’an surat Al-Imran ayat 102 yakni:


ŁŠŁ°Ł“Ų§ŁŽŁŠŁ‘ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų§Ł°Ł…ŁŽŁ†ŁŁˆŲ§ Ų§ŲŖŁ‘ŁŽŁ‚ŁŁˆŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŽ Ų­ŁŽŁ‚Ł‘ŁŽ ŲŖŁŁ‚Ł°Ł‰ŲŖŁŁ‡Ł– ŁˆŁŽŁ„ŁŽŲ§ ŲŖŁŽŁ…ŁŁˆŁ’ŲŖŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§ŁŁ„Ł‘ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŲ§ŁŽŁ†Ł’ŲŖŁŁ…Ł’ Ł…Ł‘ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽĀ 


Artinya : ā€œWahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim.ā€


Dalam Tafsir Al-Qur’an Kementerian Agama RI disebutkan bahwa agar umat Islam memperoleh keimanan yang kuat dan tidak goyah ketika mendapat cobaan, maka ia harus bertakwa dengan sebenar-benar takwa kepada Allah subhanahu wata’ala, sesuai kebesaran, keagungan, dan kasih sayang-Nya kepada manusia. Bukti ketakwaan ini adalah menaati Allah dengan tidak sekali pun durhaka, mengingat-Nya dengan tidak sesaat pun melupakan-Nya, mensyukuri nikmat-Nya dengan tanpa sekali pun dan sekecil apa pun mengingkarinya sampai batas akhir kemampuan manusia.


Dari hal ini kita menyadari bahwa hubungan antara ketakwaan dengan keimanan harus bersumber dari dalam hati. Jika tidak didasari dari hati, maka bisa jadi keimanan tidak membawa kapada ketakwaan dan sebaliknya ketakwaan tidak akan maksimal dan tidak akan menguatkan keimanan. Maka keimanan dan ketakwaan inilah yang diolah kualitasnya melalui ibadah puasa agar keduanya bisa tertancap dengan baik pada diri seorang Muslim.


Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Perintah berpuasa diturunkan pada bulan Sya'ban tahun kedua Hijriah, ketika Nabi Muhammad shallallahuĀ 'alaihi wasallam mulai membangun pemerintahan yang berwibawa dan mengatur masyarakat baru. Maka dapat dirasakan, bahwa puasa itu sangat penting artinya dalam membentuk manusia yang dapat menerima dan melaksanakan tugas-tugas besar dan suci. Oleh karena itu para ulama banyak memberikan uraian tentang hikmah berpuasa di antaranya untuk mempertinggi budi pekerti, menimbulkan kesadaran dan kasih sayang terhadap orang-orang miskin, orang-orang lemah yang tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya, melatih jiwa dan jasmani, menambah kesehatan dan lain sebagainya.Ā 


Orang yang beriman dan bertakwa dalam puasanya, harus peka dan mampu merasakan penderitaan orang lain dengan berbagi di bulan Ramadhan. Bukan malah mendorongnya untuk mencari dan mempersiapkan bermacam-macam makanan pada siang hari untuk melepaskan lapar dan dahaganya di kala berbuka pada malam harinya. Jika ini yang terjadi, maka puasa yang dilakukan hanya dimaknai sebagai sebuah ritual ibadah dan tidak memberi dampak kebatinan dan sosial.


Predikat takwa yang memang menyangkut hubungan manusia dengan Tuhan, dan merupakan pencapaian akhir dari prosesi puasa, seharusnya bukan hanya membekas secara individu dan hanya bentuk melaksanakan perintah Allah subhanahuĀ wata'ala. Derajat ketaqwaan yang didapat harus memiliki dimensi yang lebih luas yakni untuk kemanusiaan sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Al-Imran ayat 133-134:


ŁˆŁŽŲ³ŁŽŲ§Ų±ŁŲ¹ŁŁˆŁ’Ł“Ų§ اِلٰى Ł…ŁŽŲŗŁ’ŁŁŲ±ŁŽŲ©Ł مِّنْ Ų±Ł‘ŁŽŲØŁ‘ŁŁƒŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŲ¬ŁŽŁ†Ł‘ŁŽŲ©Ł Ų¹ŁŽŲ±Ł’Ų¶ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ų³Ł‘ŁŽŁ…Ł°ŁˆŁ°ŲŖŁ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ų§ŁŽŲ±Ł’Ų¶Ū™Ł Ų§ŁŲ¹ŁŲÆŁ‘ŁŽŲŖŁ’ Ł„ŁŁ„Ł’Ł…ŁŲŖŁ‘ŁŽŁ‚ŁŁŠŁ’Ł†Ū™ŁŽ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁŠŁŁ†Ł’ŁŁŁ‚ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ فِى Ų§Ł„Ų³Ł‘ŁŽŲ±Ł‘ŁŽŪ¤Ų§Ų”Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ų¶Ł‘ŁŽŲ±Ł‘ŁŽŪ¤Ų§Ų”Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’ŁƒŁŽŲ§ŲøŁŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų§Ł„Ł’ŲŗŁŽŁŠŁ’ŲøŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲ§ŁŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų¹ŁŽŁ†Ł Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲ§Ų³ŁŪ— ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł„Ł‘Ł°Ł‡Ł ŁŠŁŲ­ŁŲØŁ‘Ł Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲ­Ł’Ų³ŁŁ†ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽŪš


Ā 
Artinya: Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa. (yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan,


Melalui ayat ini kita bisa mengetahui bahwa ciri orang yang bertakwa adalah memiliki kepekaan sosial dengan menafkahkan hartanya untuk membantu orang lain dikala lapang maupun sempit. Orang bertakwa juga memiliki tenggang rasa pada orang lain dalam bentuk menahan amarah dan memaafkan kesalahan orang lain. Semua ciri takwan ini benar-benar dilatih dalam ibadah puasa dan ini membuktikan adanya pertalian antara iman, takwa, dan puasa.


Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Oleh karena itu, mari kita menguatkan tekad untuk menjadikan momentum Ramadhan kali ini sebagai Ramadhan terbaik dalam sejarah hidup kita. Kita tidak bisa menggaransi jika kita masih bisa bertemu dengan Ramadhan-Ramadhan di tahun yang akan datang. Mari maksimalkan kualitas dan kuantitas puasa dan ibadah kita lainnya di bulan suci ini untuk mewujudkan keimanan kita agar mencapai predikat takwa. Semoga Allah subhanahuĀ wata'ala menjadikan puasa kita sebagai wasilah terhindarnya kita dari siksa api neraka sebagai sabda Rasulullah shallallahuĀ 'alaihi wasallam dari Abu Hurairah RA yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dan Muslim:


Ł…ŁŽŁ†Ł’ ŲµŁŽŲ§Ł…ŁŽ Ų±ŁŽŁ…ŁŽŲ¶ŁŽŲ§Ł†ŁŽ Ų„ŁŁŠŁ…ŁŽŲ§Ł†Ł‹Ų§ ŁˆŁŽŲ§Ų­Ł’ŲŖŁŲ³ŁŽŲ§ŲØŁ‹Ų§ ŲŗŁŁŁŲ±ŁŽ Ł„ŁŽŁ‡Ł Ł…ŁŽŲ§ ŲŖŁŽŁ‚ŁŽŲÆŁŽŁ‘Ł…ŁŽ مِنْ Ų°ŁŽŁ†Ł’ŲØŁŁ‡Ł


Artinya: ā€œBarangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah berlalu.ā€Ā 


Semoga Allah mengabulkan harapan kita semua. Amin


Ų¬ŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ†Ų§ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ„ŁŠŁ‘ŁŽŲ§ŁƒŁ… Ł…ŁŁ†ŁŽ Ų§Ł„ŁŁŽŲ§Ų¦ŁŲ²ŁŁŠŁ† Ų§Ł„Ų¢Ł…ŁŁ†ŁŁŠŁ†ŲŒ ŁˆŁŽŲ£ŲÆŁ’Ų®ŁŽŁ„ŁŽŁ†ŁŽŲ§ ŁˆŲ„ŁŁŠŁ‘ŁŽŲ§ŁƒŁ… فِي Ų²ŁŁ…Ł’Ų±ŁŽŲ©Ł Ų¹ŁŲØŁŽŲ§ŲÆŁŁ‡Ł Ų§Ł„Ł…ŁŲ¤Ł’Ł…ŁŁ†ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲŖŁ‘ŁŽŁ‚ŁŁŠŁ’Ł†Ū™ .Ų£ŁŽŁ‚ŁŁˆŁ’Ł„Ł Ł‚ŁŽŁˆŁ’Ł„ŁŁŠŁ’ Ł‡Ł°Ų°ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ³Ł’ŲŖŁŽŲŗŁ’ŁŁŲ±Ł Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ Ł„ŁŁŠŁ’ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ŲŒ ŁŁŽŲ§Ų³Ł’ŲŖŁŽŲŗŁ’ŁŁŲ±ŁŁˆŁ’Ł‡ŁŲŒ Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ł‡ŁŁˆŁŽ Ų§Ł„Ł’ŲŗŁŽŁŁŁˆŁ’Ų±Ł Ų§Ł„Ų±Ł‘ŁŽŲ­ŁŁŠŁ’Ł…Ł


Khutbah II


Ų§ŁŽŁ„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ للهِ ŁˆŁŽŁƒŁŽŁŁŽŁ‰ŲŒ ŁˆŁŽŲ£ŁŲµŁŽŁ„ŁŁ‘ŁŠŁ’ ŁˆŁŽŲ£ŁŲ³ŁŽŁ„ŁŁ‘Ł…Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲµŁ’Ų·ŁŽŁŁŽŁ‰ŲŒ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ آلِهِ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲµŁ’Ų­ŁŽŲ§ŲØŁŁ‡Ł Ų£ŁŽŁ‡Ł’Ł„Ł Ų§Ł„Ł’ŁˆŁŽŁŁŽŲ§. Ų£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų£ŁŽŁ†Ł’ Ł„Ł‘ŁŽŲ§ Ų„ŁŁ„Ł‡ŁŽ Ų„ŁŁ„Ł‘ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ­Ł’ŲÆŁŽŁ‡Ł Ł„ŁŽŲ§ Ų“ŁŽŲ±ŁŁŠŁ’ŁƒŁŽ Ł„ŁŽŁ‡ŁŲŒ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų£ŁŽŁ†Ł‘ŁŽ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ‹Ų§ Ų¹ŁŽŲØŁ’ŲÆŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ’Ł„ŁŁ‡Ł Ų£ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲ§ ŲØŁŽŲ¹Ł’ŲÆŁŲŒ ŁŁŽŁŠŁŽŲ§ Ų£ŁŽŁŠŁ‘ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽŲŒ Ų£ŁŁˆŁ’ŲµŁŁŠŁ’ŁƒŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŁ†ŁŽŁŁ’Ų³ŁŁŠŁ’ ŲØŁŲŖŁŽŁ‚Ł’ŁˆŁŽŁ‰ اللهِ Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŁ„ŁŁŠŁŁ‘ Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲøŁŁŠŁ’Ł…Ł ŁˆŁŽŲ§Ų¹Ł’Ł„ŁŽŁ…ŁŁˆŁ’Ų§ Ų£ŁŽŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ Ų£ŁŽŁ…ŁŽŲ±ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ ŲØŁŲ£ŁŽŁ…Ł’Ų±Ł Ų¹ŁŽŲøŁŁŠŁ’Ł…ŁŲŒ Ų£ŁŽŁ…ŁŽŲ±ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ ŲØŁŲ§Ł„ŲµŁ‘ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų©Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ų³Ł‘ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ł…Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ł†ŁŽŲØŁŁŠŁŁ‘Ł‡Ł Ų§Ł„Ł’ŁƒŁŽŲ±ŁŁŠŁ’Ł…Ł ŁŁŽŁ‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ: Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ ŁˆŁŽŁ…ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų¦ŁŁƒŁŽŲŖŁŽŁ‡Ł ŁŠŁŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŁˆŁ†ŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲØŁŁŠŁŁ‘ŲŒ ŁŠŁŽŲ§ Ų£ŁŽŁŠŁ‘ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ†ŁŽ Ų¢Ł…ŁŽŁ†ŁŁˆŲ§ ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŁˆŲ§ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„ŁŁ‘Ł…ŁŁˆŲ§ ŲŖŁŽŲ³Ł’Ł„ŁŁŠŁ…Ł‹Ų§ŲŒ
Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ ŲµŁŽŁ„ŁŁ‘ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ آلِ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŁƒŁŽŁ…ŁŽŲ§ ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁŠŁ’ŲŖŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ų„ŁŲØŁ’Ų±ŁŽŲ§Ł‡ŁŁŠŁ’Ł…ŁŽ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ آلِ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ų„ŁŲØŁ’Ų±ŁŽŲ§Ł‡ŁŁŠŁ’Ł…ŁŽ ŁˆŁŽŲØŁŽŲ§Ų±ŁŁƒŁ’ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ آلِ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŁƒŁŽŁ…ŁŽŲ§ ŲØŁŽŲ§Ų±ŁŽŁƒŁ’ŲŖŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ų„ŁŲØŁ’Ų±ŁŽŲ§Ł‡ŁŁŠŁ’Ł…ŁŽ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ آلِ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ų„ŁŲØŁ’Ų±ŁŽŲ§Ł‡ŁŁŠŁ’Ł…ŁŽŲŒ ŁŁŁŠŁ’ Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲ§Ł„ŁŽŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽŁƒŁŽ Ų­ŁŽŁ…ŁŁŠŁ’ŲÆŁŒ Ł…ŁŽŲ¬ŁŁŠŁ’ŲÆŁŒ.Ā 
Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ اغْفِرْ Ł„ŁŁ„Ł’Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŽŲ§ŲŖŁ ŁˆŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŲ¤Ł’Ł…ŁŁ†ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŲ¤Ł’Ł…ŁŁ†ŁŽŲ§ŲŖŁ Ų§Ł„Ł’Ų£ŁŽŲ­Ł’ŁŠŁŽŲ§Ų”Ł Ł…ŁŁ†Ł’Ł‡ŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ų£ŁŽŁ…Ł’ŁˆŁŽŲ§ŲŖŁŲŒ Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ų±ŁŽŲØŁ‘ŁŽŁ†ŁŽŲ§ ŲŖŁŽŁ€Ł‚ŁŽŁ€ŲØŁ‘ŁŽŁ„Ł’ Ł…ŁŁ†Ł‘ŁŽŲ§ ŲµŁŽŁ„Ų§ŁŽŲŖŁŽŁ†ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŲµŁŁŠŁŽŲ§ Ł…ŁŽŁ†ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŲ±ŁŁƒŁŁˆŁ’ Ų¹ŁŽŁ†ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŲ³ŁŲ¬ŁŁˆŁ’ŲÆŁŽŁ†ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŁ‚ŁŲ¹ŁŁˆŁ’ŲÆŁŽŁ†ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŲŖŁŽŲ¶ŁŽŲ±Ł‘Ł Ų¹ŁŽŁ†ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŲŖŁŽŲ®ŁŽŲ“Ł‘ŁŁˆŁ’ Ų¹ŁŽŁ†ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŲŖŁŽŲ¹ŁŽŲØŁ‘ŁŲÆŁŽŁ†ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŲŖŁŽŁ…Ł‘ŁŁ…Ł’ ŲŖŁŽŁ‚Ł’ŲµŁŁŠŁ’Ų±ŁŽ Ł†ŁŽŲ§ ŁŠŁŽŲ§ Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‡ ŁŠŁŽŲ§ Ų±ŁŽŲØŁ‘ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲ§ Ł„ŁŽŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ. Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ ؄ِنّا Ł†ŁŽŲ¹ŁŁˆŁ’Ų°Ł ŲØŁŁƒŁŽ Ł…ŁŁ†ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲ¬Ł’Ų²Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’ŁƒŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ų¬ŁŲØŁ’Ł†Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł‡ŁŽŲ±ŁŽŁ…Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’ŲØŁŒŲ®Ł’Ł„Ł ŁˆŁŽ Ł†ŁŽŲ¹ŁŁˆŁ’Ų°Ł ŲØŁŁƒŁŽ مِنْ Ų¹ŁŽŲ°ŁŽŲ§ŲØŁŲ§ Ų§Ł„Ł’Ł‚ŁŽŲØŁ’Ų±ŁŁˆŁŽŁ…ŁŁ†Ł’ ŁŁŲŖŁ’Ł†ŁŽŲŖŁ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŽŲ­Ł’ŁŠŁŽŲ§ ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ł…ŁŽŁ…ŁŽŲ§ŲŖŁ. اللهم Ų§ŲÆŁ’ŁŁŽŲ¹Ł’ Ų¹ŁŽŁ†Ł‘ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł’ŲØŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų”ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’ŲŗŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų”ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’ŁˆŁŽŲØŁŽŲ§Ų”ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’ŁŁŽŲ­Ł’Ų“ŁŽŲ§Ų”ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŁ†Ł’ŁƒŁŽŲ±ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’ŲØŁŽŲŗŁ’ŁŠŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ų³Ł‘ŁŁŠŁŁˆŁ’ŁŁŽ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲ®Ł’ŲŖŁŽŁ„ŁŁŁŽŲ©ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ų“Ł‘ŁŽŲÆŁŽŲ§Ų¦ŁŲÆŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŲ­ŁŽŁ†ŁŽŲŒ Ł…ŁŽŲ§ ŲøŁŽŁ‡ŁŽŲ±ŁŽ Ł…ŁŁ†Ł’Ł‡ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŁ…ŁŽŲ§ ŲØŁŽŲ·ŁŽŁ†ŁŽŲŒ مِنْ ŲØŁŽŁ„ŁŽŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł‡ŁŽŲ°ŁŽŲ§ Ų®ŁŽŲ§ŲµŁ‘ŁŽŲ©Ł‹ ŁˆŁŽŁ…ŁŁ†Ł’ ŲØŁŁ„Ł’ŲÆŁŽŲ§Ł†Ł Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų¹ŁŽŲ§Ł…Ł‘ŁŽŲ©Ł‹ŲŒ Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽŁƒŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ ŁƒŁŁ„ŁŁ‘ Ų“ŁŽŁŠŁ’Ų”Ł Ł‚ŁŽŲÆŁŁŠŁ’Ų±ŁŒĀ 
Ų¹ŁŲØŁŽŲ§ŲÆŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŲŒ Ų„Ł†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ ŁŠŁŽŲ£Ł’Ł…ŁŲ±Ł ŲØŁŲ§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲÆŁ’Ł„Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ų„Ų­Ł’Ų³ŁŽŲ§Ł†Ł ŁˆŁŽŲ„ŁŁŠŁ’ŲŖŁŽŲ§Ų”Ł ذِي Ų§Ł„Ł’Ł‚ŁŲ±Ł’ŲØŁŽŁ‰ ŁˆŁŠŁŽŁ†Ł’Ł‡ŁŽŁ‰ Ų¹ŁŽŁ†Ł Ų§Ł„ŁŁŽŲ­Ł’Ų“ŁŽŲ§Ų”Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŁ†Ł’ŁƒŁŽŲ±Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„ŲØŁŽŲŗŁ’ŁŠŁŲŒ ŁŠŁŽŲ¹ŁŲøŁŁƒŁŁ…Ł’ Ł„ŁŽŲ¹ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ ŲŖŁŽŲ°ŁŽŁƒŁ‘ŁŽŲ±ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ. ŁŁŽŲ§Ų°ŁƒŁŲ±ŁŁˆŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲøŁŁŠŁ’Ł…ŁŽ ŁŠŁŽŲ°Ł’ŁƒŁŲ±Ł’ŁƒŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŲ°ŁŁƒŁ’Ų±Ł اللهِ Ų£ŁŽŁƒŁ’ŲØŁŽŲ±Ł


H Muhammad Faizin, Sekretaris PCNU Kabupaten Pringsewu, Lampung


Naskah khutbah Jumat juga bisa diakses lebih praktis via fitur KhutbahĀ diĀ NU OnlineĀ Super App. Instal sekarang: s.id/nuonlineĀ (Android) dan s.id/nuonline_iosĀ (iOS)! Nikmati pula beragam fitur lain: Al-Qur'an, Yasin & Tahlil, Maulid, Ensiklopedia NU, Ziarah, Video, dan lain-lain!

Baca naskah khutbah lainnya: