Khutbah

Khutbah Jumat: Perkuat Ibadah Sunnah untuk Syawal yang Maksimal

NU Online  Ā·  Jumat, 12 April 2024 | 08:00 WIB

Khutbah Jumat: Perkuat Ibadah Sunnah untuk Syawal yang Maksimal

Ilustrasi bulan Syawal. (Foto: NU Online)

Khutbah Jumat ini mengajak umat Islam untuk memaksimalkan bulan Syawal dengan menjalankan berbagai macam ibadah sunnah. Hal ini dalam rangka mempertahankan tren semangat beribadah di bulan Ramadhan yang telah dilalui. Dengan ibadah di bulan Syawal yang maksimal, Insyaallah akan terus meningkatkan kualitas ketakwaan setiap pribadi umat Islam yang menjadi tujuan dari puasa.

 

Naskah Khutbah Jumat ini berjudul: ā€œKhutbah Jumat: Perkuat Ibadah Sunnah untuk Syawal yang Maksimalā€. Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan desktop). Semoga bermanfaat! (Redaksi)

 

Khutbah I

 

Ų§ŁŽŁ„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ لِلّٰهِ Ų§Ł„ŁŽŁ‘Ų°ŁŁŠŁ’ Ų­ŁŽŲ±ŁŽŁ‘Ł…ŁŽ Ų§Ł„ŲµŁŁ‘ŁŠŲ§ŁŽŁ…ŁŽ Ų£ŁŽŁŠŁ‘Ų§ŁŽŁ…ŁŽ Ų§Ł„Ų£ŁŽŲ¹Ł’ŁŠŲ§ŁŽŲÆŁ Ų¶ŁŁŠŁŽŲ§ŁŁŽŲ©Ł‹ Ł„ŁŲ¹ŁŲØŲ§ŁŽŲÆŁŁ‡Ł Ų§Ł„ŲµŁŽŁ‘Ų§Ł„ŁŲ­ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ. Ų£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų£ŁŽŁ†Ł’ Ł„Ų§ŁŽŲ„ŁŁ„Ł°Ł‡ŁŽ Ų„ŁŁ„Ų§ŁŽŁ‘Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ­Ł’ŲÆŁŽŁ‡Ł Ł„Ų§ŁŽŲ“ŁŽŲ±ŁŁŠŁ’ŁƒŁŽ Ł„ŁŽŁ‡Ł Ų§Ł„ŁŽŁ‘Ų°ŁŁŠŁ’ Ų¬ŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽ Ų§Ł„Ų¬ŁŽŁ†ŁŽŁ‘Ų©ŁŽ Ł„ŁŁ„Ł’Ł…ŁŲŖŁŽŁ‘Ł‚ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų£ŁŽŁ†ŁŽŁ‘ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŽŁ†ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŁ…ŁŽŁˆŁ’Ł„Ų§ŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…ŁŽŁ‘ŲÆŁ‹Ų§ Ų¹ŁŽŲØŁ’ŲÆŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ’Ł„ŁŁ‡Ł Ų§Ł„ŲÆŁŽŁ‘Ų§Ų¹ŁŁŠŁ’ Ų„ŁŁ„Ł‰ŁŽ Ų§Ł„ŲµŁŁ‘Ų±ŁŽŲ§Ų·Ł Ų§Ł„Ł…ŁŲ³Ł’ŲŖŁŽŁ‚ŁŁŠŁ’Ł…Ł. Ų§Ł„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŁ…ŁŽŁ‘ ŲµŁŽŁ„ŁŁ‘ ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„ŁŁ‘Ł…Ł’ ŁˆŁŽŲØŲ§ŁŽŲ±ŁŁƒŁ’ Ų¹ŁŽŁ„Ł‰ŁŽ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…ŁŽŁ‘Ł€ŲÆŁ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ آلِهِ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲµŁ’Ų­Ų§ŁŽŲØŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŁ…ŁŽŁ†Ł’ ŲŖŁŽŲØŁŲ¹ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł’ ŲØŁŲ„ŁŲ­Ł’Ų³ŁŽŲ§Ł†Ł Ų„ŁŁ„Ł‰ŁŽ ŁŠŁŽŁˆŁ’Ł…Ł Ų§Ł„ŲÆŁŁ‘ŁŠŁ’Ł†ŁŽ

Ų£ŁŽŁ…ŁŽŁ‘Ų§ ŲØŁŽŲ¹Ł’ŲÆŁŲŒ ŁŁŽŁŠŁŽŲ¢ Ų£ŁŽŁŠŁŁ‘Ł‡ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł…ŁŲ¤Ł’Ł…ŁŁ†ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ Ų£ŁŁˆŁ’ŲµŁŁŠŁ’ŁƒŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŁ†ŁŽŁŁ’Ų³ŁŁŠŁ’ ŲØŁŲŖŁŽŁ‚Ł’ŁˆŁŽŁ‰ اللهِ ŁŁŽŁ‚ŁŽŲÆŁ’ ŁŁŽŲ§Ų²ŁŽ Ų§Ł„Ł…ŁŲŖŁŽŁ‘Ł‚ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ. ŁˆŁŽŲ§ŲŖŁŽŁ‘Ł‚ŁŁˆŁ’Ų§ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ Ų­ŁŽŁ‚ŁŽŁ‘ ŲŖŁŁ‚Ų§ŁŽŲŖŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŁ„Ų§ŁŽŲŖŁŽŁ…ŁŁˆŁ’ŲŖŁŁ†ŁŽŁ‘ Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‘Ų§ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŁ†Ł’ŲŖŁŁ…Ł’ Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ. قال الله تعالى : ŁˆŁŽŁ…ŁŽŲ§ Ų®ŁŽŁ„ŁŽŁ‚Ł’ŲŖŁ Ų§Ł„Ł’Ų¬ŁŁ†Ł‘ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ų§ŁŁ†Ł’Ų³ŁŽ Ų§ŁŁ„Ł‘ŁŽŲ§ Ł„ŁŁŠŁŽŲ¹Ł’ŲØŁŲÆŁŁˆŁ’Ł†ŁĀ 

 

Jamaah Shalat Jumat rahimakumullah,

Mengawali khutbah Jumat ini, khatib mengajak kepada jamaah wabil kusus kepada diri khatib pribadi untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt. terlebih setelah kita melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan yang memang tujuan utamanya adalah mencetak pribadi umat Islam yang bertakwa. Sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur'an:

 

ŁŠŁ°Ł“Ų§ŁŽŁŠŁ‘ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų§Ł°Ł…ŁŽŁ†ŁŁˆŁ’Ų§ ŁƒŁŲŖŁŲØŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’ŁƒŁŁ…Ł Ų§Ł„ŲµŁ‘ŁŁŠŁŽŲ§Ł…Ł ŁƒŁŽŁ…ŁŽŲ§ ŁƒŁŲŖŁŲØŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ مِنْ Ł‚ŁŽŲØŁ’Ł„ŁŁƒŁŁ…Ł’ Ł„ŁŽŲ¹ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ ŲŖŁŽŲŖŁ‘ŁŽŁ‚ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽŪ™Ā 

 

Artinya: ā€œWahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.ā€ (QS Al-Baqarah: 183)

 

Setelah menjalani puasa di bulan Ramadhan, kita akan banyak mendapatkan banyak ujian dan akan terlihat apakah bulan Tarbiyah Ramadhan berhasil menjadikan pribadi kita orang yang mampu menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Pertanyaannya, apakah kita bisa mempertahankan predikat takwa tersebut di masa-masa yang akan datang?. Bagaimana cara untuk mempertahankannya?

 

Sidang Jumat yang dirahmati Allah,

Untuk mempertahankan agar predikat takwa bisa kita pertahankan pasca-Ramadhan, kita perlu memperkuat ibadah-ibadah sunnah terutama di bulan Syawal. Bulan ini menjadi momentum dan kesempatan bagi kita untuk melanjutkan dan meningkatkan semangat beribadah yang telah kita peroleh selama bulan Ramadhan.Ā 

 

Kita perlu ketahui, menilik dari maknanya, kata ā€œSyawalā€ (Ų“ŁŽŁˆŁ‘ŁŽŲ§Ł„Ł) berasal dari kata ā€œSyalaā€ (Ų“ŁŽŲ§Ł„ŁŽ) yang berarti ā€œirtafaĆ”ā€ (Ų§ŁŲ±Ł’ŲŖŁŽŁŁŽŲ¹ŁŽ) yang dalam bahasa Indonesia memiliki makna ā€œmeningkatkanā€. Oleh karena itu, kita terus diingatkan untuk senantiasa meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah di bulan yang penuh kebahagiaan berupa Hari Raya Idul Fitri ini.

 

Ada beberapa amalan sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan di bulan Syawal agar kita dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT. Di antara amalan-amalan tersebut adalah pertama, melantunkan takbir. Begitu memasuki 1 Syawal kita diperintahkan oleh Allah untuk bertakbir mengagungkan kebesaran Allah. Kita bisa saksikan bersama-sama bagaimana takbir, tahmid, tahlil, dan dzikir-dzikir lainnya bergema saat Idul Fitri tiba.

 

Allah berfirman:

 

ŁˆŁŽŁ„ŁŲŖŁŁƒŁ’Ł…ŁŁ„ŁŁˆŲ§ Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŲÆŁ‘ŁŽŲ©ŁŽ ŁˆŁŽŁ„ŁŲŖŁŁƒŁŽŲØŁ‘ŁŲ±ŁŁˆŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŽ Ų¹ŁŽŁ„Ł°Ł‰ Ł…ŁŽŲ§ Ł‡ŁŽŲÆŁ°Ł‰ŁƒŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŲ¹ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ ŲŖŁŽŲ“Ł’ŁƒŁŲ±ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽĀ 

 

Artinya: ā€œHendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah (takbir) atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur.ā€ (QS Al-Baqarah: 185)

 

Kedua adalah Shalat Idul Fitri. Shalat ini memiliki makna penting sebagai bentuk syukur kepada Allah atas kemenangan dan keberkahan yang kita dapatkan setelah menjalankan ibadah puasa Ramadan. Shalat Idul Fitri juga menjadi momen bagi umat Islam untuk berkumpul bersama, saling bermaaf-maafan, dan menguatkan tali persaudaraan. Hal ini ditunjukkan dengan shalat Jamaah Idul Fitri di berbagai tempat dengan materi-materi khutbah dengan berbagai tema untuk memaknai hari kemenangan.

 

Rasulullah bersabda:

 

Ā Ų¹ŁŽŁ†Ł’ ابنِ Ł…ŁŽŲ³Ł’Ų¹ŁŁˆŁ’ŲÆ Ų¹ŁŽŁ†Ł Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲØŁŁŠ ļ·ŗ Ų£ŁŽŁ†Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ł‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ Ų§ŁŲ°ŁŽŲ§ ŲµŁŽŲ§Ł…ŁŁˆŁ’Ų§ Ų“ŁŽŁ‡Ł’Ų±ŁŽ Ų±ŁŽŁ…ŁŽŲ¶ŁŽŲ§Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ®ŁŽŲ±ŁŽŲ¬ŁŁˆŁ’Ų§ Ų§ŁŁ„ŁŽŁ‰ Ų¹ŁŁŠŁ’ŲÆŁŁ‡ŁŁ…Ł’ ŁŠŁŽŁ‚ŁŁˆŁ’Ł„Ł Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł ŲŖŁŽŲ¹ŁŽŲ§Ł„Ł‰ŁŽ: ŁŠŁŽŲ§ Ł…ŁŽŁ„Ų§ŁŽŲ¦ŁŁƒŁŽŲŖŁŁŠŁ’ ŁƒŁŁ„Ł‘Ł Ų¹ŁŽŲ§Ł…ŁŁ„Ł ŁŠŁŽŲ·Ł’Ł„ŁŲØŁ Ų£ŁŽŲ¬Ł’Ų±ŁŽŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ¹ŁŲØŁŽŲ§ŲÆŁŁŠŁ’ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŲµŁŽŲ§Ł…ŁŁˆŁ’Ų§ Ų“ŁŽŁ‡Ł’Ų±ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŲ®ŁŽŲ±ŁŽŲ¬ŁŁˆŁ’Ų§ Ų§ŁŁ„ŁŽŁ‰ Ų¹ŁŁŠŁ’ŲÆŁŁ‡ŁŁ…Ł’ ŁŠŁŽŲ·Ł’Ł„ŁŲØŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ Ų£ŁŲ¬ŁŁˆŁ’Ų±ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł’ Ų£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŲÆŁŁˆŁ’Ų§ Ų£ŁŽŁ†Ł‘ŁŁŠ Ł‚ŁŽŲÆŁ’ ŲŗŁŽŁŁŽŲ±Ł’ŲŖŁ Ł„ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł’Ā 

 

Artinya: ā€œDiriwayatkan dari Ibnu Mas’ud dari Nabi Muhammad, bahwa Nabi bersabda: ketika umat Nabi melaksanakan puasa pada bulan Ramadhan dan mereka keluar untuk melaksanakan shalat Idul Fitri, maka Allah berfirman: wahai Malaikatku, setiap yang telah bekerja akan mendapatkan upahnya. Dan hamba-hambaku yang telah melaksanakan puasa Ramadhan dan keluar rumah untuk melakukan shalat Idul Fitri, serta memohon upah (dari ibadah) mereka, maka saksikanlah bahwa sesungguhnya aku telah memaafkan mereka."

 

Jamaah Shalat Jumat rahimakumullah,

Ketiga adalah bersilaturahim. Bulan Syawal adalah waktu yang tepat untuk memperkuat tali persaudaraan dengan silaturahim. Melalui silaturahim, kita dapat memperbaiki hubungan dengan keluarga, kerabat, dan teman-teman yang mungkin sempat renggang selama bulan Ramadhan atau bahkan sebelumnya. Selain itu, silaturahmi juga merupakan bentuk taat kepada Allah SWT, karena menjaga hubungan baik dengan sesama manusia adalah bagian dari ajaran Islam.

 

Ibnu Hajar dalam Fathul Bari, Jilid II, halaman 516 menjelaskan pada Hari Raya Idul Fitri, para sahabat Nabi Muhammad saw memiliki kebiasaan untuk saling mengunjungi dan bersilaturahmi. Dalam kunjungan tersebut, mereka saling mendoakan agar amal ibadah selama bulan Ramadhan diterima oleh Allah swt. Tradisi ini mempererat tali persaudaraan dan menjadi momentum saling mendoakan di antara sesama Muslim.

 

Keempat adalah puasa Syawal. Puasa Syawal dianjurkan sesuai dengan hadits Rasulullah:

 

Ł…ŁŽŁ†Ł’ ŲµŁŽŲ§Ł…ŁŽ Ų±ŁŽŁ…ŁŽŲ¶ŁŽŲ§Ł†ŁŽŲŒ Ų«ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ų£ŁŽŲŖŁ’ŲØŁŽŲ¹ŁŽŁ‡Ł سِتًّا مِنْ Ų“ŁŽŁˆŁ‘ŁŽŲ§Ł„Ł ŁƒŁŽŲ§Ł†ŁŽ ŁƒŁŽŲµŁŁŠŁŽŲ§Ł…Ł Ų§ŁŽŁ„ŲÆŁ‘ŁŽŁ‡Ł’Ų±ŁĀ 

 

Artinya: ā€œBarangsiapa puasa Ramadhan, kemudian ia sertakan dengan puasa enam hari dari bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa setahun penuh.ā€ (HR Muslim).

 

Dalam kitab LathĆ¢if al-Ma’ârif fĆ®ma li MawĆ¢sim al-ā€˜Am min al-WadhĆ¢if karya Ibnu Rajab al-Hanbali halaman 219-223 disebutkan lima keutamaan puasa syawal. Pertama, puasa sunnah Syawal adalah penyempurna puasa Ramadhan. Kedua, menyempurnakan pahala puasa menjadi pahala puasa setahun. Ā Ketiga, membiasakan puasa setelah selesainya puasa Ramadhan adalah tanda diterimanya puasa Ramadhan kita. Keempat, tanda syukur kita kepada Allah swt. Dan kelima, ibadah yang dilaksanakan pada bulan Ramadhan tidak terputus dan melestarikan semangat Ramadhan.

 

Jamaah Shalat Jumat rahimakumullah,

Demikianlah amalan-amalan ibadah sunnah untuk menjadikan Syawal kita maksimal. Mudah-mudahan kita diberikan kekuatan dan hidayah Allah untuk dapat melaksanakannya dan senantiasa ketakwaan akan senantiasa berada dalam diri kita. Amin.

 

Ų¬ŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ§ŁŁŠŁ‘ŁŽŲ§ŁƒŁŁ…Ł’ Ł…ŁŁ†ŁŽ Ų§Ł’Ł„Ų¹ŁŽŲ§Ų¦ŁŲÆŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„ŁŁŽŲ§Ų¦ŁŲ²ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ł…ŁŽŁ‚Ł’ŲØŁŁˆŁ’Ł„ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽŲŒ ŁˆŁŽŲ§ŁŽŲÆŁ’Ų®ŁŽŁ„ŁŽŁ†ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŲ§ŁŁŠŁ‘ŁŽŲ§ŁƒŁŁ…Ł’ فِى Ų²ŁŁ…Ł’Ų±ŁŽŲ©Ł Ų¹ŁŲØŁŽŲ§ŲÆŁŁ‡Ł Ų§Ł„ŲµŁ‘ŁŽŲ§Ł„ŁŲ­ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽŲŒ Ų§ŁŽŁ‚ŁŁˆŁ’Ł„Ł Ł‚ŁŽŁˆŁ’Ł„ŁŁ‰ Ł‡ŁŽŲ°ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŲ§Ų³Ł’ŲŖŁŽŲŗŁ’ŁŁŲ±Ł Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ لِى ŁˆŁŽŁ„ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ŲŒ ŁˆŁŽŁ„ŁŁˆŁŽŲ§Ł„ŁŲÆŁŽŁŠŁ’Ł†ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŁ„ŁŲ³ŁŽŲ§Ų¦ŁŲ±Ł Ų§Ł’Ł„Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŽŲ§ŲŖŁŲŒ ŁŁŽŲ§Ų³Ł’ŲŖŁŽŲŗŁ’ŁŁŲ±Ł’Ł‡Ł Ų§ŁŁ†Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ł‡ŁŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„ŲŗŁŽŁŁŁˆŁ’Ų±Ł Ų§Ł„Ų±Ł‘ŁŽŲ­ŁŁŠŁ’Ł…Ł

 

Khutbah II

 

Ų§ŁŽŁ„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ لِلّٰهِ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŠ ŁˆŁŽŁƒŁŽŁŁŽŁ‰ŲŒ ŁˆŁŽŲ£ŁŲµŁŽŁ„ŁŁ‘ŁŠŁ’ ŁˆŁŽŲ£ŁŲ³ŁŽŁ„ŁŁ‘Ł…Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁŁ†Ł Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲµŁ’Ų·ŁŽŁŁŽŁ‰ŲŒ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ آلِهِ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲµŁ’Ų­ŁŽŲ§ŲØŁŁ‡Ł Ų£ŁŽŁ‡Ł’Ł„Ł الصِّدْقِ Ų§Ł„Ł’ŁˆŁŽŁŁŽŲ§. Ų£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų£ŁŽŁ†Ł’ Ł„Ł‘ŁŽŲ§ Ų„Ł„Ł°Ł‡ŁŽ Ų„ŁŁ„Ł‘ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ­Ł’ŲÆŁŽŁ‡Ł Ł„ŁŽŲ§ Ų“ŁŽŲ±ŁŁŠŁ’ŁƒŁŽ Ł„ŁŽŁ‡ŁŲŒ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų£ŁŽŁ†Ł‘ŁŽ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ‹Ų§ Ų¹ŁŽŲØŁ’ŲÆŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ’Ł„ŁŁ‡Ł

Ų£ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲ§ ŲØŁŽŲ¹Ł’ŲÆŁŲŒ ŁŁŽŁŠŁŽŲ§ Ų£ŁŽŁŠŁ‘ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽŲŒ Ų£ŁŁˆŁ’ŲµŁŁŠŁ’ŁƒŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŁ†ŁŽŁŁ’Ų³ŁŁŠŁ’ ŲØŁŲŖŁŽŁ‚Ł’ŁˆŁŽŁ‰ اللهِ Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŁ„ŁŁŠŁŁ‘ Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲøŁŁŠŁ’Ł…Ł ŁˆŁŽŲ§Ų¹Ł’Ł„ŁŽŁ…ŁŁˆŁ’Ų§ Ų£ŁŽŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ Ų£ŁŽŁ…ŁŽŲ±ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ ŲØŁŲ£ŁŽŁ…Ł’Ų±Ł Ų¹ŁŽŲøŁŁŠŁ’Ł…ŁŲŒ Ų£ŁŽŁ…ŁŽŲ±ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ ŲØŁŲ§Ł„ŲµŁ‘ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų©Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ų³Ł‘ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ł…Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ł†ŁŽŲØŁŁŠŁŁ‘Ł‡Ł Ų§Ł„Ł’ŁƒŁŽŲ±ŁŁŠŁ’Ł…Ł ŁŁŽŁ‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ: Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ ŁˆŁŽŁ…ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų¦ŁŁƒŁŽŲŖŁŽŁ‡Ł ŁŠŁŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŁˆŁ†ŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲØŁŁŠŁŁ‘ŲŒ ŁŠŁŽŲ§ Ų£ŁŽŁŠŁ‘ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ†ŁŽ Ų¢Ł…ŁŽŁ†ŁŁˆŲ§ ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŁˆŲ§ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„ŁŁ‘Ł…ŁŁˆŲ§ ŲŖŁŽŲ³Ł’Ł„ŁŁŠŁ…Ł‹Ų§ŲŒ Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ ŲµŁŽŁ„ŁŁ‘ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ آلِ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŁƒŁŽŁ…ŁŽŲ§ ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁŠŁ’ŲŖŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ų„ŁŲØŁ’Ų±ŁŽŲ§Ł‡ŁŁŠŁ’Ł…ŁŽ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ آلِ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ų„ŁŲØŁ’Ų±ŁŽŲ§Ł‡ŁŁŠŁ’Ł…ŁŽ ŁˆŁŽŲØŁŽŲ§Ų±ŁŁƒŁ’ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ آلِ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŁƒŁŽŁ…ŁŽŲ§ ŲØŁŽŲ§Ų±ŁŽŁƒŁ’ŲŖŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ų„ŁŲØŁ’Ų±ŁŽŲ§Ł‡ŁŁŠŁ’Ł…ŁŽ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ آلِ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ų„ŁŲØŁ’Ų±ŁŽŲ§Ł‡ŁŁŠŁ’Ł…ŁŽŲŒ فِي Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲ§Ł„ŁŽŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽŁƒŁŽ Ų­ŁŽŁ…ŁŁŠŁ’ŲÆŁŒ Ł…ŁŽŲ¬ŁŁŠŁ’ŲÆŁŒ

Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ اغْفِرْ Ł„ŁŁ„Ł’Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŽŲ§ŲŖŁ ŁˆŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŲ¤Ł’Ł…ŁŁ†ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŲ¤Ł’Ł…ŁŁ†ŁŽŲ§ŲŖŁ Ų§Ł„Ł’Ų£ŁŽŲ­Ł’ŁŠŁŽŲ§Ų”Ł Ł…ŁŁ†Ł’Ł‡ŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ų£ŁŽŁ…Ł’ŁˆŁŽŲ§ŲŖŁŲŒ Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ų§ŲÆŁ’ŁŁŽŲ¹Ł’ Ų¹ŁŽŁ†Ł‘ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł’ŲØŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų”ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’ŲŗŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų”ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’ŁˆŁŽŲØŁŽŲ§Ų”ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’ŁŁŽŲ­Ł’Ų“ŁŽŲ§Ų”ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŁ†Ł’ŁƒŁŽŲ±ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’ŲØŁŽŲŗŁ’ŁŠŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ų³Ł‘ŁŁŠŁŁˆŁ’ŁŁŽ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲ®Ł’ŲŖŁŽŁ„ŁŁŁŽŲ©ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ų“Ł‘ŁŽŲÆŁŽŲ§Ų¦ŁŲÆŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŲ­ŁŽŁ†ŁŽŲŒ Ł…ŁŽŲ§ ŲøŁŽŁ‡ŁŽŲ±ŁŽ Ł…ŁŁ†Ł’Ł‡ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŁ…ŁŽŲ§ ŲØŁŽŲ·ŁŽŁ†ŁŽŲŒ مِنْ ŲØŁŽŁ„ŁŽŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł‡ŁŽŲ°ŁŽŲ§ Ų®ŁŽŲ§ŲµŁ‘ŁŽŲ©Ł‹ ŁˆŁŽŁ…ŁŁ†Ł’ ŲØŁŁ„Ł’ŲÆŁŽŲ§Ł†Ł Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų¹ŁŽŲ§Ł…Ł‘ŁŽŲ©Ł‹ŲŒ Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽŁƒŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ ŁƒŁŁ„ŁŁ‘ Ų“ŁŽŁŠŁ’Ų”Ł Ł‚ŁŽŲÆŁŁŠŁ’Ų±ŁŒ

Ų¹ŁŲØŁŽŲ§ŲÆŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŲŒ Ų„Ł†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ ŁŠŁŽŲ£Ł’Ł…ŁŲ±Ł ŲØŁŲ§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲÆŁ’Ł„Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ų„Ų­Ł’Ų³ŁŽŲ§Ł†Ł ŁˆŁŽŲ„ŁŁŠŁ’ŲŖŁŽŲ§Ų”Ł ذِي Ų§Ł„Ł’Ł‚ŁŲ±Ł’ŲØŁŽŁ‰ ŁˆŁŠŁŽŁ†Ł’Ł‡ŁŽŁ‰ Ų¹ŁŽŁ†Ł Ų§Ł„ŁŁŽŲ­Ł’Ų“ŁŽŲ§Ų”Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŁ†Ł’ŁƒŁŽŲ±Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„ŲØŁŽŲŗŁ’ŁŠŁŲŒ ŁŠŁŽŲ¹ŁŲøŁŁƒŁŁ…Ł’ Ł„ŁŽŲ¹ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ ŲŖŁŽŲ°ŁŽŁƒŁ‘ŁŽŲ±ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ. ŁŁŽŲ§Ų°ŁƒŁŲ±ŁŁˆŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲøŁŁŠŁ’Ł…ŁŽ ŁŠŁŽŲ°Ł’ŁƒŁŲ±Ł’ŁƒŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŲ°ŁŁƒŁ’Ų±Ł اللهِ Ų£ŁŽŁƒŁ’ŲØŁŽŲ±Ł

 

H. Muhammad Faizin, Sekretaris MUI Provinsi Lampung