Khutbah

Khutbah Jumat: Menjadikan Ramadhan sebagai Madrasah Ketakwaan

NU Online  Ā·  Kamis, 6 Maret 2025 | 14:00 WIB

Khutbah Jumat: Menjadikan Ramadhan sebagai Madrasah Ketakwaan

Ilustrasi kurma untuk buka puasa. SUmber: Canva/NU Online.

Menjadikan Ramadhan sebagai madrasah ketakwaan merupakan langkah bijak untuk meraih peningkatan spiritual selama bulan suci. Orang yang memanfaatkan Ramadhan sebagai ajang mendidik diri akan lebih disiplin dalam beribadah, lebih terkendali dalam berbicara dan bertindak, serta lebih peka terhadap nilai-nilai kebaikan.


Naskah khutbah Jumat berikut ini dengan judul, ā€œKhutbah Jumat: Menjadikan Ramadhan sebagai Madrasah Ketakwaanā€. Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan desktop). Semoga bermanfaat!


Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ لِلّٰهِ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠ Ų£ŁŽŁ†Ł’Ų²ŁŽŁ„ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų£ŁŽŲ­Ł’ŁƒŁŽŲ§Ł…ŁŽ Ł„ŁŲ„ŁŁ…Ł’Ų¶ŁŽŲ§Ų”Ł عِلْمِهِ Ų§Ł„Ł’Ł‚ŁŽŲÆŁŁŠŁ…ŁŲŒ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ¬Ł’Ų²ŁŽŁ„ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų„ŁŁ†Ł’Ų¹ŁŽŲ§Ł…ŁŽ Ł„ŁŲ“ŁŽŲ§ŁƒŁŲ±Ł ŁŁŽŲ¶Ł’Ł„ŁŁ‡Ł Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŁ…ŁŁŠŁ…Ł. ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų£ŁŽŁ†Ł’ Ł„ŁŽŲ§ Ų„ŁŁ„Ł°Ł‡ŁŽ Ų„Ł„Ł‘ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‘Ł°Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ­Ł’ŲÆŁŽŁ‡Ł Ł„ŁŽŲ§ Ų“ŁŽŲ±ŁŁŠŁƒŁŽ Ł„ŁŽŁ‡Ł Ų§Ł„Ł’ŲØŁŽŲ±Ł‘Ł Ų§Ł„Ų±Ł‘ŁŽŲ­ŁŁŠŁ…ŁŲŒ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų£ŁŽŁ†Ł‘ŁŽ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ‹Ų§ Ų¹ŁŽŲØŁ’ŲÆŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ„ŁŁ‡Ł Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŽŲØŁ’Ų¹ŁŁˆŲ«Ł ŲØŁŲ§Ł„ŲÆŁ‘ŁŁŠŁ’Ł†Ł Ų§Ł„Ł’Ł‚ŁŽŁˆŁŁŠŁ…ŁŲŒ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŽŁ†Ł’Ų¹ŁŁˆŲŖŁ ŲØŁŲ§Ł„Ł’Ų®ŁŁ„ŁŁ‚Ł Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲøŁŁŠŁ…Ł. ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ آلِهِ ŁˆŁŽŲµŁŽŲ­Ł’ŲØŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ…ŁŽ Ų£ŁŽŁŁ’Ų¶ŁŽŁ„ŁŽ Ų§Ł„ŲµŁ‘ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų©Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„ŲŖŁ‘ŁŽŲ³Ł’Ł„ŁŁŠŁ…Ł. Ų£ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲ§ ŲØŁŽŲ¹Ł’ŲÆŁ: ŁŁŽŁŠŁŽŲ§ Ų¹ŁŲØŁŽŲ§ŲÆŁŽ Ų§Ł„Ł’ŁƒŁŽŲ±ŁŁŠŁ’Ł…ŁŲŒ ŁŁŽŲ„ŁŁ†Ł‘ŁŁŠ Ų£ŁŁˆŁ’ŲµŁŁŠŁƒŁŁ…Ł’ ŲØŁŲŖŁŽŁ‚Ł’ŁˆŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁƒŁŁŠŁ’Ł…ŁŲŒ Ų§Ł„Ł’Ł‚ŁŽŲ§Ų¦ŁŁ„Ł فِي ŁƒŁŲŖŁŽŲ§ŲØŁŁ‡Ł Ų§Ł„Ł’Ł‚ŁŲ±Ł’Ų¢Ł†Ł Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲøŁŁŠŁ’Ł…Ł: ŁŠŁŽŲ§ Ų£ŁŽŁŠŁ‘ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ†ŁŽ Ų¢Ł…ŁŽŁ†ŁŁˆŲ§ ŁƒŁŲŖŁŲØŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’ŁƒŁŁ…Ł Ų§Ł„ŲµŁ‘ŁŁŠŁŽŲ§Ł…Ł ŁƒŁŽŁ…ŁŽŲ§ ŁƒŁŲŖŁŲØŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ†ŁŽ مِنْ Ł‚ŁŽŲØŁ’Ł„ŁŁƒŁŁ…Ł’ Ł„ŁŽŲ¹ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ ŲŖŁŽŲŖŁ‘ŁŽŁ‚ŁŁˆŁ†ŁŽ


Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Alhamdulillahi rabbil alamin, kalimat syukur yang harus senantiasa kita lafalkan melalui lisan, atas segala nikmat dan karunia yang telah Allah berikan, terkhusus nikmat agung dipertemukannya kembali dengan bulan yang sangat mulia, yaitu bulan Ramadhan. Semoga di bulan yang sangat singkat ini, kita bisa benar-benar meraih manfaat, keutamaan, dan keberkahan yang ada di dalamnya.


Shalawat dan salam tak henti-hetinya kita curahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad saw, allahumma shalli wa sallim ā€˜ala sayyidina Muhammad wa ā€˜ala alih wa shahbih. Sosok teladan yang sempurna, insan yang jujur, sabar, dan bijaksana. Semoga kita semua yang hadir pada pelaksanaan shalat Jumat ini termasuk golongan umatnya yang mendapatkan syafaat darinya kelak di hari kiamat. Amin ya rabbal alamin.


Selanjutnya, sudah menjadi kewajiban bagi kami selaku khatib, untuk senantiasa mengajak dan mengingatkan kepada kami sendiri dan keluarga, serta semua jamaah yang hadir pada pelaksanaan shalat Jumat ini, untuk senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah, yaitu dengan terus istiqamah mengerjakan ketaatan, kebaikan, dan kedisiplinan, terkhusus di bulan Ramadhan yang mulia ini, di mana semua amal kebajikan akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah.


Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Ramadhan adalah bulan penuh berkah yang sejatinya berfungsi sebagai madrasah ketakwaan bagi kita Semua sebagai umat Islam. Selama sebulan penuh, kita diajarkan untuk menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa, tidak hanya sebatas makan dan minum saja, namun juga dari perkataan dan perbuatan yang sia-sia.


Dengan berpuasa, kita diajarkan tentang kesabaran dan pengendalian diri. Dengan shalat tarawih, kita diajarkan tentang kesabaran dan kedisiplinan. Dengan sedekah dan zakat fitrah, kita diajarkan untuk menumbuhkan kepekaan sosial kepada sesama. Begitu juga dengan membaca Al-Qur’an, kita diajarkan untuk memperdalam kandungan yang ada dalam firman Allah. Semua ibadah ini, menjadi bukti nyata bagi kita Semua bahwa kehadiran bulan Ramadhan menjadi tempat belajar atau madrasah untuk memperkukuh ketakwaan kita semua.


Oleh sebab itu, Allah swt berfirman dalam Al-Qur’an bahwa tujuan diwajibkannya puasa adalah untuk meningkatkan ketakwaan. Maka sangat tepat jika kita menjadikan Ramadhan sebagai madrasah untuk meningkatkan ketakwaan kepada-Nya. Dalam Al-Qur’an Allah berfirman:


ŁŠŁŽŲ§ Ų£ŁŽŁŠŁ‘ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ†ŁŽ Ų¢Ł…ŁŽŁ†ŁŁˆŲ§ ŁƒŁŲŖŁŲØŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’ŁƒŁŁ…Ł Ų§Ł„ŲµŁ‘ŁŁŠŁŽŲ§Ł…Ł ŁƒŁŽŁ…ŁŽŲ§ ŁƒŁŲŖŁŲØŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ†ŁŽ مِنْ Ł‚ŁŽŲØŁ’Ł„ŁŁƒŁŁ…Ł’ Ł„ŁŽŲ¹ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ ŲŖŁŽŲŖŁ‘ŁŽŁ‚ŁŁˆŁ†ŁŽ


Artinya, ā€œWahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.ā€ (QS Al-Baqarah [2]: 183).


Ayat ini dengan jelas mengingatkan kita Semua tentang tujuan utama dari puasa di bulan Ramadhan, yaitu untuk mencapai ketakwaan kepada Allah. Karenanya, puasa tidak hanya sekadar ritual ibadah yang dalam praktiknya hanya dengan menahan lapar dan dahaga saja, namun juga untuk membentuk pribadi yang lebih taat kepada-Nya, membentuk pribadi yang bisa menjaga pandangan, perkataan, dan perbuatan, serta menjauhkan diri dari segala perbuatan yang tidak diridhai oleh Allah.


Imam Ibnu Katsir dalam kitab Tafsir Al-Qur’anil Adzim, jilid I, halaman 497 menjelaskan alasan kenapa Allah menjadikan takwa sebagai puncak dan tujuan dari ibadah puasa, karena dengannya kita akan berusaha untuk membersihkan diri dari segala kejelekan, dan dengan berpuasa pula kita akan mempersempit jalur-jalur setan. Artinya, hawa nafsu akan melemah sehingga setan akan lebih sulit menggoda manusia,


Ł„ŁŽŲ¹ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ ŲŖŁŽŲŖŁ‘ŁŽŁ‚ŁŁˆŁ†ŁŽ. Ł„ŁŲ£ŁŽŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„ŲµŁ‘ŁŽŁˆŁ’Ł…ŁŽ ŁŁŁŠŁ’Ł‡Ł ŲŖŁŽŲ²Ł’ŁƒŁŁŠŁŽŲ©ŁŒ Ł„ŁŁ„Ł’ŲØŁŽŲÆŁŽŁ†Ł ŁˆŁŽŲŖŁŽŲ¶Ł’ŁŠŁŁŠŁ’Ł‚ŁŒ Ł„ŁŁ…ŁŽŲ³ŁŽŲ§Ł„ŁŁƒŁ Ų§Ł„Ų“Ł‘ŁŽŁŠŁ’Ų·ŁŽŲ§Ł†Ł


Artinya, ā€œAgar kamu bertakwa. Karena di dalam puasa terdapat penyucian bagi tubuh dan penyempitan jalan-jalan setan.ā€


Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Menjadikan Ramadhan sebagai madrasah ketakwaan artinya kita tidak hanya sekadar menjalani ibadah di bulan Ramadhan saja tanpa memperhatikan hal-hal yang bisa merusak pahala ibadah tersebut, namun juga harus menjaga sakralitasnya, agar kita bisa beribadah sekaligus mendapatkan pahala dari ibadah yang kita kerjakan, alias diterima oleh Allah.


Caranya adalah dengan meninggalkan segala perbuatan-perbuatan jelek yang biasa kita lakukan sebelum puasa, seperti membicarakan keburukan orang lain, berbohong, mengadu domba, berbohong, memandang hal-hal yang dilarang alam Islam dengan syahwat, dan lainnya. Semua perbuatan ini sejatinya sekalipun tidak membatalkan puasa, namun bisa menghanguskan pahala ibadah tersebut.


Berkaitan dengan penjelasan dia atas, Syekh Hasan al-Massyath dalam kitab Is’afu Ahlil Iman bi Wadza’if Syahri Ramadhan, halaman 45 mengatakan:


Ų„ŁŲ°ŁŽŲ§ Ł„ŁŽŁ… ŁŠŁŽŁƒŁŁ†Ł’ فِي Ų§Ł„Ų³Ł‘ŁŽŁ…Ł’Ų¹Ł Ł…ŁŁ†Ł‘ŁŁŠ ŲŖŁŽŲµŁŽŲ§ŁˆŁŁ†ŁŒ * ŁˆŁŽŁŁŁŠ ŲØŁŽŲµŁŽŲ±ŁŁŠ ŲŗŁŽŲ¶Ł‘ŁŒ ŁˆŁŽŁŁŁŠ Ł…ŁŽŁ†Ł’Ų·ŁŁ‚ŁŁŠ ŲµŁŽŁ…Ł’ŲŖŁŒ * ŁŁŽŲ­ŁŽŲøŁ‘ŁŁŠ Ų„ŁŲ°ŁŽŁ†Ł’ مِنْ ŲµŁŽŁˆŁ…ŁŁŠŁŽ Ų§Ł„Ų¬ŁŁˆŲ¹Ł ŁˆŁŽ Ų§Ł„ŲøŁ‘ŁŽŁ…Ų§ ** ŁŁŽŲ„ŁŁ†Ł’ Ł‚ŁŁ„Ł’ŲŖŁ Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŁŠ ŲµŁŁ…Ł’ŲŖŁ ŁŠŁŽŁˆŁ…ŁŁŠ ŁŁŽŁ…ŁŽŲ§ ŲµŁŁ…Ł’ŲŖŁ


Artinya, ā€œ(Jika saat puasa) pendengaranku tidak dijaga, tidak menundukkan pandanganku, dan tidak mendiamkan ucapanku. Maka tidak ada yang aku peroleh dari puasaku kecuali lapar dan dahaga. Sekalipun aku mengatakan ā€œaku puasaā€, padahal kenyataannya tidak.ā€


Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Oleh sebab itu, mari kita jadikan bulan Ramadhan ini sebagai madrasah, tempat belajar untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah swt, sehingga kita akan terbiasa melakukan kebaikan-kebaikan dan istiqamah dalam melakukan ketaatan, sekalipun setelah selesainya bulan Ramadhan nanti, sebab kita sudah terdidik dan terbiasa melakukannya selama bulan Ramadhan ini.


Demikian adanya khutbah Jumat, perihal menjadikan bulan Ramadhan sebagai . Semoga menjadi khutbah yang membawa berkah dan manfaat bagi kita semua. Amin ya rabbal alamin.


ŲØŁŽŲ§Ų±ŁŽŁƒŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ł„ŁŁŠŁ’ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ŲŒ ŁˆŁŽŁ†ŁŽŁŁŽŲ¹ŁŽŁ†ŁŁŠŁ’ ŁˆŁŽŲ§ŁŁŠŁŽŲ§ŁƒŁŁ…Ł’ ŲØŁŁ…ŁŽŲ§ ŁŁŁŠŁ’Ł‡Ł Ł…ŁŁ†ŁŽ Ų§Ł’Ł„Ų¢ŁŠŁŽŲ§ŲŖŁ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ų°Ł‘ŁŁƒŁ’Ų±Ł Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁƒŁŁŠŁ’Ł…ŁŲŒ ŁˆŁŽŲŖŁŽŁ‚ŁŽŲØŁ‘ŁŽŁ„ŁŽ Ł…ŁŁ†ŁŁ‘ŁŠŁ’ ŁˆŁŽŁ…ŁŁ†Ł’ŁƒŁŁ…Ł’ Ų¬ŁŽŁ…ŁŁŠŁ’Ų¹ŁŽ Ų£ŁŽŲ¹Ł’Ł…ŁŽŲ§Ł„ŁŁ†ŁŽŲ§ Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ł‡ŁŁˆŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁƒŁŁŠŁ’Ł…Ł Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŁ„ŁŁŠŁ’Ł…Ł. Ų£ŁŽŁ‚ŁŁˆŁ’Ł„Ł Ł‚ŁŽŁˆŁ’Ł„ŁŁŠŁ’ Ł‡ŁŽŲ°ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ³Ł’ŲŖŁŽŲŗŁ’ŁŁŲ±Ł Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ Ł„ŁŁŠŁ’ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŁ„ŁŁ„Ł’Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁŁŽŲ§Ų³Ł’ŲŖŁŽŲŗŁ’ŁŁŲ±ŁŁˆŁ’Ł‡Ł Ų§ŁŁ†Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ł‡ŁŁˆŁŽ Ų§Ł„Ł’ŲŗŁŽŁŁŁˆŁ’Ų±Ł Ų§Ł„Ų±Ł‘ŁŽŲ­ŁŁŠŁ’Ł…Ł


Khutbah II

Ų§ŁŽŁ„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ للهِ Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ‹Ų§ ŁƒŁŽŁ…ŁŽŲ§ Ų£ŁŽŁ…ŁŽŲ±ŁŽ. Ų£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų£ŁŽŁ†Ł’ Ł„ŁŽŲ§ Ų„ŁŁ„Ł°Ł‡ŁŽ Ų§ŁŁ„Ł‘ŁŽŲ§ الله ŁˆŁŽŲ­Ł’ŲÆŁŽŁ‡Ł Ł„ŁŽŲ§ Ų“ŁŽŲ±ŁŁŠŁ’ŁƒŁŽ Ł„ŁŽŁ‡ŁŲŒ Ų§ŁŁ„ŁŽŁ‡ŁŒ Ł„ŁŽŁ…Ł’ ŁŠŁŽŲ²ŁŽŁ„Ł’ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ ŁƒŁŁ„ŁŁ‘ Ų“ŁŽŁŠŁ’Ų”Ł ŁˆŁŽŁƒŁŁŠŁ’Ł„Ł‹Ų§. ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų£ŁŽŁ†Ł‘ŁŽ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ‹Ų§ Ų¹ŁŽŲØŁ’ŲÆŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ’Ł„ŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ­ŁŽŲØŁŁŠŁ’ŲØŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ®ŁŽŁ„ŁŁŠŁ’Ł„ŁŁ‡ŁŲŒ Ų£ŁŽŁƒŁ’Ų±ŁŽŁ…Ł Ų§Ł„Ł’Ų£ŁŽŁˆŁ‘ŁŽŁ„ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ų£ŁŽŲ®ŁŲ±ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽŲŒ Ų§ŁŽŁ„Ł’Ł…ŁŽŲØŁ’Ų¹ŁŁˆŁ’Ų«Ł Ų±ŁŽŲ­Ł’Ł…ŁŽŲ©Ł‹ Ł„ŁŁ„Ł’Ų¹ŁŽŲ§Ł„ŁŽŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ. Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ ŲµŁŽŁ„ŁŁ‘ ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„ŁŁ‘Ł…Ł’ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„Ł‰ŁŽ Ų£ŁŽŁ„ŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲµŁ’Ų­ŁŽŲ§ŲØŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŁ…ŁŽŁ†Ł’ ŁƒŁŽŲ§Ł†ŁŽ Ł„ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł’ Ł…ŁŁ†ŁŽ Ų§Ł„ŲŖŁ‘ŁŽŲ§ŲØŁŲ¹ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽŲŒ ŲµŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų©Ł‹ ŲÆŁŽŲ§Ų¦ŁŁ…ŁŽŲ©Ł‹ ŲØŁŲÆŁŽŁˆŁŽŲ§Ł…Ł Ų§Ł„Ų³Ł‘ŁŽŁ…ŁŽŁˆŁŽŲ§ŲŖŁ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ų£ŁŽŲ±Ł’Ų¶ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ


Ų£ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲ§ ŲØŁŽŲ¹Ł’ŲÆŁ: ŁŁŽŁŠŁŽŲ§ Ų£ŁŽŁŠŁ‘ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŲ§Ų¶ŁŲ±ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ Ų§ŲŖŁ‘ŁŽŁ‚ŁŁˆŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ Ų­ŁŽŁ‚Ł‘ŁŽ ŲŖŁŁ‚ŁŽŲ§ŲŖŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ°ŁŽŲ±ŁŁˆŁ’Ų§ Ų§Ł„Ł’ŁŁŽŁˆŁŽŲ§Ų­ŁŲ“ŁŽ Ł…ŁŽŲ§ ŲøŁŽŁ‡ŁŽŲ±ŁŽ Ł…ŁŁ†Ł’Ł‡ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŁ…ŁŽŲ§ ŲØŁŽŲ·ŁŽŁ†ŁŽ. ŁˆŁŽŲ­ŁŽŲ§ŁŁŲøŁŁˆŁ’Ų§ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ų·Ł‘ŁŽŲ§Ų¹ŁŽŲ©Ł ŁˆŁŽŲ­ŁŲ¶ŁŁˆŁ’Ų±Ł Ų§Ł„Ł’Ų¬ŁŁ…Ł’Ų¹ŁŽŲ©Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ų¬ŁŽŁ…ŁŽŲ§Ų¹ŁŽŲ©Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„ŲµŁ‘ŁŽŁˆŁ’Ł…Ł ŁˆŁŽŲ¬ŁŽŁ…ŁŁŠŁ’Ų¹Ł Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŽŲ£Ł’Ł…ŁŁˆŁ’Ų±ŁŽŲ§ŲŖŁ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’ŁˆŁŽŲ§Ų¬ŁŲØŁŽŲ§ŲŖŁ. ŁˆŁŽŲ§Ų¹Ł’Ł„ŁŽŁ…ŁŁˆŁ’Ų§ Ų£ŁŽŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ Ų£ŁŽŁ…ŁŽŲ±ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ ŲØŁŲ£ŁŽŁ…Ł’Ų±Ł ŲØŁŽŲÆŁŽŲ£ŁŽ ŲØŁŁ†ŁŽŁŁ’Ų³ŁŁ‡Ł. ŁˆŁŽŲ«ŁŽŁ†ŁŽŁ‰ ŲØŁŁ…ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų¦ŁŁƒŁŽŲ©Ł Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲ³ŁŽŲØŁŁ‘Ų­ŁŽŲ©Ł ŲØŁŁ‚ŁŲÆŁ’Ų³ŁŁ‡Ł. Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ ŁˆŁŽŁ…ŁŽŁ„Ų§Ų¦ŁŁƒŁŽŲŖŁŽŁ‡Ł ŁŠŁŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŁˆŁ†ŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲØŁŁŠŁ‘Ł ŁŠŁŽŲ§ Ų£ŁŽŁŠŁ‘ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ†ŁŽ Ų¢Ł…ŁŽŁ†ŁŁˆŲ§ ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŁˆŲ§ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŁ…ŁŁˆŲ§ ŲŖŁŽŲ³Ł’Ł„ŁŁŠŁ…Ų§Ł‹


Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ ŲµŁŽŁ„ŁŁ‘ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ آلِ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŁƒŁŽŁ…ŁŽŲ§ ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁŠŁ’ŲŖŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ų§ŁŲØŁ’Ų±ŁŽŲ§Ł‡ŁŁŠŁ’Ł…ŁŽ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ آلِ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ų§ŁŲØŁ’Ų±ŁŽŲ§Ł‡ŁŁŠŁ’Ł…ŁŽ ŁˆŁŽŲØŁŽŲ§Ų±ŁŁƒŁ’ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ آلِ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŁƒŁŽŁ…ŁŽŲ§ ŲØŁŽŲ§Ų±ŁŽŁƒŁ’ŲŖŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ų§ŁŲØŁ’Ų±ŁŽŲ§Ł‡ŁŁŠŁ’Ł…ŁŽ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ آلِ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ų§ŁŲØŁ’Ų±ŁŽŲ§Ł‡ŁŁŠŁ’Ł…ŁŽ ŁŁŁŠŁ’ Ų§Ł„Ų¹ŁŽŲ§Ł„ŁŽŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų§ŁŁ†Ł‘ŁŽŁƒŁŽ Ų­ŁŽŁ…ŁŁŠŁ’ŲÆŁŒ Ł…ŁŽŲ¬ŁŁŠŁ’ŲÆŁŒ. Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ  اغْفِرْ Ł„ŁŁ„Ł’Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŽŲ§ŲŖŁ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŲ¤Ł’Ł…ŁŁ†ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŲ¤Ł’Ł…ŁŁ†ŁŽŲ§ŲŖŁ Ų§ŁŽŁ„Ł’Ų£ŁŽŲ­Ł’ŁŠŁŽŲ§Ų”Ł Ł…ŁŁ†Ł’Ł‡ŁŁ…Ł’ ŁˆŁŲ§Ł„Ł’Ų£ŁŽŁ…Ł’ŁˆŁŽŲ§ŲŖŁ. Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ā Ų§ŲÆŁ’ŁŁŽŲ¹Ł’ Ų¹ŁŽŁ†Ł‘ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł’ŲØŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų”ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’ŲŗŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų”ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’ŁˆŁŽŲØŁŽŲ§Ų”ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’ŁŁŽŲ­Ł’Ų“ŁŽŲ§Ų”ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŁ†Ł’ŁƒŁŽŲ±ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’ŲØŁŽŲŗŁ’ŁŠŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ų³Ł‘ŁŁŠŁŁˆŁ’ŁŁŽ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲ®Ł’ŲŖŁŽŁ„ŁŁŁŽŲ©ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ų“Ł‘ŁŽŲÆŁŽŲ§Ų¦ŁŲÆŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŲ­ŁŽŁ†ŁŽŲŒ Ł…ŁŽŲ§ ŲøŁŽŁ‡ŁŽŲ±ŁŽ Ł…ŁŁ†Ł’Ł‡ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŁ…ŁŽŲ§ ŲØŁŽŲ·ŁŽŁ†ŁŽŲŒ مِنْ ŲØŁŽŁ„ŁŽŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł‡ŁŽŲ°ŁŽŲ§ Ų®ŁŽŲ§ŲµŁŽŲ©Ł‹ ŁˆŁŽŁ…ŁŁ†Ł’ ŲØŁŁ„Ł’ŲÆŁŽŲ§Ł†Ł Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų¹ŁŽŲ§Ł…ŁŽŲ©Ł‹ŲŒ Ų§ŁŁ†Ł‘ŁŽŁƒŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ ŁƒŁŁ„ŁŁ‘ Ų“ŁŽŁŠŁ’Ų”Ł Ł‚ŁŽŲÆŁŁŠŁ’Ų±ŁŒ


Ų¹ŁŲØŁŽŲ§ŲÆŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŲŒ Ų§ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ ŁŠŁŽŲ£Ł’Ł…ŁŲ±Ł ŲØŁŲ§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲÆŁ’Ł„Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ų§ŁŲ­Ł’Ų³ŁŽŲ§Ł†Ł ŁˆŁŽŲ§ŁŁŠŁ’ŲŖŁŽŲ§Ų”Ł Ų°ŁŁŠŁ’ Ų§Ł„Ł’Ł‚ŁŲ±Ł’ŲØŁŽŁ‰ ŁˆŁŽŁŠŁŽŁ†Ł’Ł‡ŁŽŁ‰ Ų¹ŁŽŁ†Ł Ų§Ł„Ł’ŁŁŽŲ­Ł’Ų“ŁŽŲ§Ų”Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŁ†Ł’ŁƒŁŽŲ±Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’ŲØŁŽŲŗŁ’ŁŠŁŲŒ ŁŠŁŽŲ¹ŁŲøŁŁƒŁŁ…Ł’ Ł„ŁŽŲ¹ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ ŲŖŁŽŲ°ŁŽŁƒŁ‘ŁŽŲ±ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ. ŁŁŽŲ§Ų°Ł’ŁƒŁŲ±ŁŁˆŁ’Ų§ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲøŁŁŠŁ’Ł…ŁŽ ŁŠŁŽŲ°Ł’ŁƒŁŲ±ŁŁƒŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŲ°ŁŁƒŁ’Ų±Ł اللهِ Ų£ŁŽŁƒŁ’ŲØŁŽŲ±Ł


Ustadz Sunnatullah, Pengajar di Pondok Pesantren Al-Hikmah Darussalam Durjan Kokop Bangkalan Jawa Timur, dan alumnus Program Kepenulisan Turots Ilmiah Maroko.
Ā