Khutbah

Khutbah Jumat: Menjadi Guru yang Mengajar dan Mendidik

NU Online  Ā·  Rabu, 23 November 2022 | 10:00 WIB

Khutbah Jumat: Menjadi Guru yang Mengajar dan Mendidik

Guru memiliki dua tugas mulia, yaitu mengajar materi pelajaran dan mendidik akhlak peserta didik.

Materi khutbah Jumat kali ini mengangkat tema tentang bagaimana menjadi seorang guru yang baik. Menjadi guru merupakan tugas yang mulia sampai ada istilah ā€œGuru adalah pahlawan tanpa tanda jasa.ā€ Menjadi guru bukan hanya mengajar agar para peserta didik menjadi pintar. Lebih dari itu, tugas guru adalah mendidik agar para peserta didik menjadi baik.Ā 


Teks khutbah Jumat berikut ini dengan judul ā€œKhutbah Jumat: Menjadi Guru yang Mengajar dan Mendidik.ā€ Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan desktop). Semoga bermanfaat!Ā 


Khutbah I

Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ لِلهِ Ų±ŁŽŲØŁ‘Ł Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲ§Ł„ŁŽŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽŲŒ ŁˆŁŽŲØŁŁ‡Ł Ł†ŁŽŲ³Ł’ŲŖŁŽŲ¹ŁŁŠŁ’Ł†Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų£ŁŁ…ŁŁˆŁ’Ų±Ł Ų§Ł„ŲÆŁ‘ŁŁ†Ł’ŁŠŁŽŲ§ ŁˆŁŽŲ§Ł„ŲÆŁ‘ŁŁŠŁ’Ł†ŁŲŒ ŁˆŁŽŲ§Ł„ŲµŁ‘ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų©Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ų³Ł‘ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ł…Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų£ŁŽŲ“Ł’Ų±ŁŽŁŁ Ų§Ł’Ł„Ų£ŁŽŁ†Ł’ŲØŁŁŠŁŽŲ§Ų”Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŲ±Ł’Ų³ŁŽŁ„ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽŲŒ Ł†ŁŽŲØŁŁŠŁ‘ŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ…ŁŽ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ اٰلِهِ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲµŁ’Ų­ŁŽŲ§ŲØŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„ŲŖŁ‘ŁŽŲ§ŲØŁŲ¹ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŁ…ŁŽŁ†Ł’ ŲŖŁŽŲØŁŲ¹ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł’ ŲØŁŲ„ŁŲ­Ł’Ų³ŁŽŲ§Ł†Ł Ų„ŁŁ„Ł‰ŁŽ ŁŠŁŽŁˆŁ’Ł…Ł Ų§Ł„ŲÆŁ‘ŁŁŠŁ’Ł†ŁŲŒ Ų£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų£ŁŽŁ†Ł’ Ł„ŁŽŲ§ Ų„ŁŁ„Ł°Ł‡ŁŽ Ų„ŁŁ„Ł‘ŁŽŲ§ الله ŁˆŁŽŲ­Ł’ŲÆŁŽŁ‡ Ł„ŁŽŲ§Ų“ŁŽŲ±ŁŁŠŁ’ŁƒŁŽ Ł„ŁŽŁ‡Ł Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŽŁ„ŁŁƒŁ Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁ‚Ł‘Ł Ų§Ł’Ł„Ł…ŁŲØŁŁŠŁ’Ł†. ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų£ŁŽŁ†Ł‘ŁŽ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ€Ł…Ł‘ŁŽŲÆŁ‹Ų§ Ų¹ŁŽŲØŁ’ŲÆŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ’Ł„ŁŁ‡Ł ŲµŲ§ŲÆŁŁ‚Ł Ų§Ł„Ł’ŁˆŁŽŲ¹Ł’ŲÆŁ Ų§Ł’Ł„Ų£ŁŽŁ…ŁŁŠŁ’Ł†


Ų£ŁŽŁ…ŁŽŁ‘Ų§ ŲØŁŽŲ¹Ł’ŲÆŁ ŁŁŽŁŠŁŽŲ§ Ų£ŁŽŁŠŁ‘ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŲ§Ų¶ŁŲ±ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ. Ų§ŁŲŖŁ‘ŁŽŁ‚ŁŁˆŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ Ų­ŁŽŁ‚ŁŽŁ‘ ŲŖŁŁ‚ŁŽŲ§ŲŖŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŁ„ŁŽŲ§ ŲŖŁŽŁ…ŁŁˆŁ’ŲŖŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų„ŁŁ„Ł‘ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŁ†Ł’ŲŖŁŁ…Ł’ Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ. ŁŁŽŁ‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł ŲŖŁŽŲ¹ŁŽŲ§Ł„ŁŽŁ‰: ŁŠŁ°Ł“Ų§ŁŽŁŠŁ‘ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų§Ł°Ł…ŁŽŁ†ŁŁˆŁ’Ł“Ų§ Ų§ŁŲ°ŁŽŲ§ Ł‚ŁŁŠŁ’Ł„ŁŽ Ł„ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ ŲŖŁŽŁŁŽŲ³Ł‘ŁŽŲ­ŁŁˆŁ’Ų§ فِى Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŽŲ¬Ł°Ł„ŁŲ³Ł ŁŁŽŲ§ŁŁ’Ų³ŁŽŲ­ŁŁˆŁ’Ų§ ŁŠŁŽŁŁ’Ų³ŁŽŲ­Ł Ų§Ł„Ł„Ł‘Ł°Ł‡Ł Ł„ŁŽŁƒŁŁ…Ł’Ūš ŁˆŁŽŲ§ŁŲ°ŁŽŲ§ Ł‚ŁŁŠŁ’Ł„ŁŽ Ų§Ł†Ł’Ų“ŁŲ²ŁŁˆŁ’Ų§ ŁŁŽŲ§Ł†Ł’Ų“ŁŲ²ŁŁˆŁ’Ų§ ŁŠŁŽŲ±Ł’ŁŁŽŲ¹Ł Ų§Ł„Ł„Ł‘Ł°Ł‡Ł Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų§Ł°Ł…ŁŽŁ†ŁŁˆŁ’Ų§ Ł…ŁŁ†Ł’ŁƒŁŁ…Ł’Ū™ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų§ŁŁˆŁ’ŲŖŁŁˆŲ§ Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŁ„Ł’Ł…ŁŽ ŲÆŁŽŲ±ŁŽŲ¬Ł°ŲŖŁŪ— ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł„Ł‘Ł°Ł‡Ł ŲØŁŁ…ŁŽŲ§ ŲŖŁŽŲ¹Ł’Ł…ŁŽŁ„ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ Ų®ŁŽŲØŁŁŠŁ’Ų±ŁŒ


Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,

Tiada kata yang tepat kita ungkapkan kecuali kalimat Alhamdulillahi rabbil alamin yang menjadi wujud rasa syukur kita kepada Allah swt atas nikmat yang tak bisa kita hitung satu persatu dan terus mengalir dalam kehidupan kita ini. Dengan syukur, kita akan terus merasakan kenikmatan yang terus bertambah dan bisa kita memaksimalkannya untuk menjalankan misi utama kita di dunia yakni beribadah kepada Allah swt.Ā 


Selain bersyukur, pada momentum yang penuh berkah ini, mari kita juga senantiasa menguatkan ketakwaan kepada Allah swt dengan sekuat kemampuan kita menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segala yang dilarang oleh-Nya. Ketakwaan ini harus terus disemai dalam diri kita untuk menjadi rambu-rambu agar tidak jauh dari jalan yang telah ditetapkan oleh Allah swt.


Keimanan dan ketakwaan yang terus kita kuatkan ini juga harus terus kita tanamkan kepada anak-anak kita para generasi penerus peradaban di masa yang akan datang. Kita sudah merasakan bagaimana dunia saat ini sangat cepat sekali mengalami perubahan. Untuk menghadapinya, sangat penting untuk membekali mereka dengan keteguhan iman dan takwa dan juga bekal akhlak dan karakter mulia. Dan ini lah yang menjadi misi utama para pendidik atau guru.Ā 


Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,

Menjadi seorang guru adalah profesi dan tugas yang sangat mulia. Guru merupakan sumber ilmu yang akan diserap oleh para Ā murid sebagai bekal menghadapi masa depan. Dari keuletan guru lah, karakter generasi muda akan terbentuk dan mewujudkan sebuah peradaban yang mulia. Guru menjadi tumpuan dalam menjadikan generasi yang berilmu dan berakhlak sebagaimana misi utama Nabi Muhammad sebagai guru umat Islam yang termaktub dalam haditsnya:


Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽŁ…ŁŽŲ§ ŲØŁŲ¹ŁŲ«Ł’ŲŖŁ Ł„ŁŲ£ŁŲŖŁŽŁ…ŁŁ‘Ł…ŁŽ Ł…ŁŽŁƒŁŽŲ§Ų±ŁŁ…ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų£ŁŽŲ®Ł’Ł„ŁŽŲ§Ł‚Ł


Artinya, ā€œSesungguhnya, aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlakā€ (HR Ahmad).


Hadits ini adalah bukti otentik bahwa Nabi Muhammad lahir sebagai pembawa Islam yang penuh rahmat dan perbaikan akhlak. Dengan akhlak yang mulia ini pula yang menjadi salah satu faktor suksesnya dakwah Nabi Muhammad saw sehingga bisa menyebar cepat ke berbagai penjuru dunia. Mulianya akhlak Nabi telah disebutkan dalam Al-Qur’an surat Al-Qalam ayat 4:


ŁˆŁŽŲ„ŁŁ†Ł‘ŁŽŁƒŁŽ Ł„ŁŽŲ¹ŁŽŁ„Ł‰ Ų®ŁŁ„ŁŁ‚Ł Ų¹ŁŽŲøŁŁŠŁ…Ł


Artinya, ā€œDan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang luhurā€ (QS Al-Qalam: 4).


Dari hal ini kitab isa mengetahui bahwa misi seorang guru adalah bukan hanya mengajar agar para peserta didik menjadi pintar. Namun guru juga memiliki tugas dan misi mendidik agar para peserta didik menjadi baik. Terlebih di era modern dengan pola gaya hidup yang mengarah kepada hedonisme dan penghambaan kepada materi. Ditambah lagi dengan perkembangan teknologi yang lambat laun merubah pola pikir dan perilaku masyarakat khususnya para generasi muda. Peran dan tugas guru semakin berat untuk tidak sekedar mencerdaskan murid namun juga membekali mereka dengan akhlak dan karakter mulia.


Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,

Menjadi guru yang baik bukanlah berorientasi kepada materi duniawi. Menjadi guru yang baik bukan hanya sekedar datang ke kelas menyampaikan materi pelajaran untuk mengisi asupan otak murid saja. Guru bukan hanya menjadi fasilitator dalam pembelajaran siswa dan siswi. Namun lebih dari itu, menjadi pendidik harus secara utuh mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan melakukan evaluasi.


Guru harus benar-benar berkomitmen menjadi pendidik yang melaksanakan tugas dari dalam hati dan memberi asupan batin serta lebih peduli pada akhlak murid. Akan menjadi hambar ketika seorang yang berprofesi sebagai seorang guru hanya berkutat pada administrasi dan nilai di atas kertas tanpa melihat perubahan akhlak para generasi muda. Sehingga penting untuk menjadi seorang guru yang mengajar dari dalam hati, bukan mengajar hanya karena gaji.


Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,

Untuk menjadi guru yang ideal, Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 pasal 35 ayat 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional juga sudah menyebutkan tugas utama guru yakni mendidik, membimbing, mengajar, menilai, melatih, dan mengevaluasi peserta didik mulai dari pendidikan usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan formal.


Untuk melaksanakan tugas ini, ada 4 kompetensi atau kemampuan yang harus dimiliki guru yakni pertama kompetensi kepribadian. Kompetensi ini adalah kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian seseorang yang dewasa, arif dan berwibawa, mantap, stabil, berakhlak mulia, serta dapat menjadi teladan yang baik bagi peserta didik.


Kedua adalah kompetensi pedagogis yakni kemampuan seorang guru dalam memahami peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, pengembangan peserta didik, dan evaluasi hasil belajar peserta didik untuk mengaktualisasi potensi yang mereka miliki.


Ketiga adalah kompetensi sosial yakni kemampuan Ā guru untuk berkomunikasi dan bergaul dengan tenaga kependidikan, peserta didik, orang tua peserta didik, dan masyarakat. Dan keempat adalah kompetensi profesional yakni penguasaan terhadap materi pembelajaran dengan lebih luas dan mendalam. Mencakup penguasaan terhadap materi kurikulum mata pelajaran dan substansi ilmu yang menaungi materi pembelajaran dan menguasai struktur serta metodologi keilmuannya.


Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,

Jika kemampuan ini dimiliki oleh para guru maka tugas mengajar dan mendidik akan bisa dilakukan dengan baik. Ditambah lagi dengan keikhlasan niat dalam menjalankan misinya. Niat menjadi sangat penting untuk menjadi pondasi yang akan membentuk bangunan yang kokoh. Rasulullah bersabda:


Ų¹ŁŽŁ†Ł’ Ų¹ŁŁ…ŁŽŲ±ŁŽ Ų£ŁŽŁ†Ł‘ŁŽ Ų±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ„ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁĀ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ…ŁŽ Ł‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ Ų„ŁŁ†ŁŽŁ‘Ł…ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł’Ų£ŁŽŲ¹Ł’Ł…ŁŽŲ§Ł„Ł ŲØŁŲ§Ł„Ł†Ł‘ŁŁŠŁ‘ŁŽŲ©Ł ŁˆŁŽŁ„ŁŁƒŁŁ„Ł‘Ł Ų§Ł…Ł’Ų±ŁŲ¦Ł Ł…ŁŽŲ§ Ł†ŁŽŁˆŁŽŁ‰ ŁŁŽŁ…ŁŽŁ†Ł’ ŁƒŁŽŲ§Ł†ŁŽŲŖŁ’ Ł‡ŁŲ¬Ł’Ų±ŁŽŲŖŁŁ‡Ł Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ„ŁŁ‡Ł ŁŁŽŁ‡ŁŲ¬Ł’Ų±ŁŽŲŖŁŁ‡Ł Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ„ŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŁ…ŁŽŁ†Ł’ ŁƒŁŽŲ§Ł†ŁŽŲŖŁ’ Ł‡ŁŲ¬Ł’Ų±ŁŽŲŖŁŁ‡Ł Ł„ŲÆŁŁ†Ł’ŁŠŁŽŲ§ ŁŠŁŲµŁŁŠŲØŁŁ‡ŁŽŲ§ Ų£ŁŽŁˆŁ Ų§Ł…Ł’Ų±ŁŽŲ£ŁŽŲ©Ł ŁŠŁŽŲŖŁŽŲ²ŁŽŁˆŁ‘ŁŽŲ¬ŁŁ‡ŁŽŲ§ ŁŁŽŁ‡ŁŲ¬Ł’Ų±ŁŽŲŖŁŁ‡Ł Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‰ Ł…ŁŽŲ§ Ł‡ŁŽŲ§Ų¬ŁŽŲ±ŁŽ Ų„ŁŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł


Artinya: Dari Umar ra, bahwa Rasulullah saw bersabda, "Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai ke mana ia hijrah," (HR Bukhari Muslim).


Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,

Guru adalah sosok dianugerahi Allah swt ilmu, yang bukan saja diperuntukkan untuk dirinya sendiri. Namun lebih dari itu, guru adalah sosok yang memberikan ilmunya pada orang lain. Sehingga tak heran posisi guru di tengah masyarakat memang ditempatkan pada posisi yang baik. Hal ini selaras dengan firman Allah swt tentang kemuliaan yang diperoleh bagi mereka yang memiliki ilmu dalam Al-Qur’an Surat Al-Mujadilah ayat 11:


ŁŠŁ°Ł“Ų§ŁŽŁŠŁ‘ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų§Ł°Ł…ŁŽŁ†ŁŁˆŁ’Ł“Ų§ Ų§ŁŲ°ŁŽŲ§ Ł‚ŁŁŠŁ’Ł„ŁŽ Ł„ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ ŲŖŁŽŁŁŽŲ³Ł‘ŁŽŲ­ŁŁˆŁ’Ų§ فِى Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŽŲ¬Ł°Ł„ŁŲ³Ł ŁŁŽŲ§ŁŁ’Ų³ŁŽŲ­ŁŁˆŁ’Ų§ ŁŠŁŽŁŁ’Ų³ŁŽŲ­Ł Ų§Ł„Ł„Ł‘Ł°Ł‡Ł Ł„ŁŽŁƒŁŁ…Ł’Ūš ŁˆŁŽŲ§ŁŲ°ŁŽŲ§ Ł‚ŁŁŠŁ’Ł„ŁŽ Ų§Ł†Ł’Ų“ŁŲ²ŁŁˆŁ’Ų§ ŁŁŽŲ§Ł†Ł’Ų“ŁŲ²ŁŁˆŁ’Ų§ ŁŠŁŽŲ±Ł’ŁŁŽŲ¹Ł Ų§Ł„Ł„Ł‘Ł°Ł‡Ł Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų§Ł°Ł…ŁŽŁ†ŁŁˆŁ’Ų§ Ł…ŁŁ†Ł’ŁƒŁŁ…Ł’Ū™ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų§ŁŁˆŁ’ŲŖŁŁˆŲ§ Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŁ„Ł’Ł…ŁŽ ŲÆŁŽŲ±ŁŽŲ¬Ł°ŲŖŁŪ— ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł„Ł‘Ł°Ł‡Ł ŲØŁŁ…ŁŽŲ§ ŲŖŁŽŲ¹Ł’Ł…ŁŽŁ„ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ Ų®ŁŽŲØŁŁŠŁ’Ų±ŁŒ ŪŁ”Ł”


Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu ā€œBerilah kelapangan di dalam majelis-majelis,ā€ lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Apabila dikatakan, ā€œBerdirilah,ā€ (kamu) berdirilah. Allah niscaya akan mengangkat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.Ā 


Semoga kita dianugerahi guru-guru yang hebat yang mampu membimbing para generasi muda yang memiliki karakter dan akhlak mulia ditambah dengan kecerdasan dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan sebagai modal menghadapi keras dan derasnya perubahan zaman. Semoga Allah mengijabah doa dan harapan kita semua. Amin.


ŲØŁŽŲ§Ų±ŁŽŁƒŁŽ الله Ł„ŁŁŠ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ فِي Ų§Ł’Ł„Ł‚ŁŲ±Ł’Ų¢Ł†Ł Ų§Ł’Ł„Ų¹ŁŽŲøŁŁŠŁ’Ł…Ł ŁˆŁŽŁ†ŁŽŁŁŽŲ¹ŁŽŁ†ŁŁŠ ŁˆŁŽŲ„ŁŁŠŁŽŁ‘Ų§ŁƒŁŁ…Ł’ ŲØŁŁ…ŁŽŲ§ ŁŁŁŠŁ’Ł‡Ł مِنْ Ų¢ŁŠŁŽŲ©Ł ŁˆŁŽŲ°ŁŁƒŁ’Ų±Ł Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁƒŁŁŠŁ’Ł…Ł. Ų£ŁŽŁ‚ŁŁˆŁ’Ł„Ł Ł‚ŁŽŁˆŁ’Ł„ŁŁŠ Ł‡ŁŽŲ°ŁŽŲ§ ŁŁŽŲ£Ų³Ł’ŲŖŁŽŲŗŁ’ŁŁŲ±Ł Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ Ų§Ł„Ų¹ŁŽŲøŁŁŠŁ’Ł…ŁŽ Ų„ŁŁ†ŁŽŁ‘Ł‡Ł Ł‡ŁŁˆŁŽ Ų§Ł„ŲŗŁŽŁŁŁˆŁ’Ų±Ł Ų§Ł„Ų±ŁŽŁ‘Ų­ŁŁŠŁ’Ł…


Khutbah II

Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ لِلّٰهِ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ لِلّٰهِ Ų«ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ لِلّٰهِ. Ų£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų£ŁŽŁ†Ł’ Ł„ŁŽŲ§ Ų„Ł„Ł°Ł‡ŁŽ Ų„ŁŁ„Ł‘ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ­Ł’ŲÆŁŽŁ‡Ł Ł„ŁŽŲ§ Ų“ŁŽŲ±ŁŁŠŁƒŁŽ Ł„ŁŽŁ‡ŁŲŒ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų£Ł†ŁŽŁ‘ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…ŁŽŁ‘ŲÆŁ‹Ų§ Ų¹ŁŽŲØŁ’ŲÆŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ’Ł„ŁŁ‡Ł Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’ Ł„ŁŽŲ§ Ł†ŁŽŲØŁŁŠŁ‘ŁŽ ŲØŁŽŲ¹Ł’ŲÆŁŽŁ‡Ł. Ų§ŁŽŁ„Ł„ŁŽŁ‘Ł‡ŁŁ…ŁŽŁ‘ ŲµŁŽŁ„ŁŁ‘ Ā ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„ŁŁ‘Ł…Ł’ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ł†ŁŽŲØŁŁŠŁŁ‘Ł†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…ŁŽŁ‘ŲÆŁ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų£ŁŽŁ„ŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲµŁ’Ų­ŁŽŲ§ŲØŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŁ…ŁŽŁ†Ł’ ŲŖŁŽŲØŁŲ¹ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł’ ŲØŁŲ„ŁŲ­Ł’Ų³ŁŽŲ§Ł†Ł Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‰ ŁŠŁŽŁˆŁ’Ł…Ł Ų§Ł„Ł‚ŁŁŠŁŽŲ§Ł…ŁŽŲ©Ł. Ų£ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲ§ ŲØŁŽŲ¹Ł’ŲÆŁŲŒ ŁŁŽŁŠŁŽŲ§ Ų£ŁŽŁŠŁ‘ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲ§Ų³Ł Ų£ŁŁˆŁ’ŲµŁŁŠŁ’ŁƒŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŁ†ŁŽŁŁ’Ų³ŁŁŠŁ’ ŲØŁŲŖŁŽŁ‚Ł’ŁˆŁŽŁ‰ اللهِ ŁŁŽŁ‚ŁŽŲÆŁ’ ŁŁŽŲ§Ų²ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲŖŁ‘ŁŽŁ‚ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ. ŁŁŽŁ‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł ŲŖŁŽŲ¹ŁŽŲ§Ł„ŁŽŁ‰: Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ ŁˆŁŽŁ…ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų¦ŁŁƒŁŽŲŖŁŽŁ‡Ł ŁŠŁŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲØŁŁŠŁ‘ŁŲŒ ŁŠŁ°Ų£ŁŽ ŁŠŁ‘ŁŁ‡Ų§ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų§Ł°Ł…ŁŽŁ†ŁŁˆŁ’Ų§ ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŁˆŁ’Ų§ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŁ…ŁŁˆŁ’Ų§ ŲŖŁŽŲ³Ł’Ł„ŁŁŠŁ’Ł…Ł‹Ų§.


Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŁ…ŁŽŁ‘ ŲµŁŽŁ„ŁŁ‘ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…ŁŽŁ‘ŲÆŁ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų£ŁŽŁ„Ł Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…ŁŽŁ‘ŲÆŁ .Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŁ…ŁŽŁ‘ اغْفِرْ Ł„ŁŁ„Ł’Ł…ŁŲ¤Ł’Ł…ŁŁ†ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ł…ŁŲ¤Ł’Ł…ŁŁ†ŁŽŲ§ŲŖŁ ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŽŲ§ŲŖŁŲŒ Ų§ŁŽŁ„Ł’Ų£ŁŽŲ­Ł’ŁŠŲ§Ų”Ł Ł…ŁŁ†Ł’Ł‡ŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ų§ŁŽŁ…Ł’ŁˆŁŽŲ§ŲŖŁ. Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŁ…ŁŽŁ‘ Ų§ŲÆŁ’ŁŁŽŲ¹Ł’ Ų¹ŁŽŁ†Ł‘ŁŽŲ§ Ų§Ł’Ł„ŲØŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų”ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„ŁˆŁŽŲØŁŽŲ§Ų”ŁŽ ŁˆŲ§Ł„Ł‚ŁŲ±ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ų²Ł‘ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų²ŁŁ„ŁŽ ŁˆŁŽŲ³ŁŁˆŁ’Ų”ŁŽ Ų§Ł’Ł„ŁŁŲŖŁŽŁ†Ł ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ł…ŁŲ­ŁŽŁ†ŁŽ Ł…ŁŽŲ§ ŲøŁŽŁ‡ŁŽŲ±ŁŽ Ł…ŁŁ†Ł’Ł‡ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŁ…ŁŽŲ§ ŲØŁŽŲ·ŁŽŁ†ŁŽ Ų¹ŁŽŁ†Ł’ ŲØŁŽŁ„ŁŽŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ų„ŁŁ†Ł’ŲÆŁŁˆŁ†ŁŁŠŁ’Ų³ŁŁŠŁ‘ŁŽŲ§ Ų®Ų¢ŲµŁ‘ŁŽŲ©Ł‹ ŁˆŁŽŲ³ŁŽŲ§Ų¦ŁŲ±Ł ŲØŁŁ„Ł’ŲÆŁŽŲ§Ł†Ł Ų§Ł’Ł„Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų¹Ų§Ł…Ł‘ŁŽŲ©Ł‹ ŁŠŁŽŲ§ Ų±ŁŽŲØŁ‘ŁŽ Ų§Ł’Ł„Ų¹ŁŽŲ§Ł„ŁŽŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ. Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŁ…ŁŽŁ‘ Ų£ŁŽŲ±ŁŁ†ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁ‚Ł‘ŁŽ Ų­ŁŽŁ‚Ł‘Ł‹Ų§ ŁˆŁŽŲ§Ų±Ł’Ų²ŁŁ‚Ł’Ł†ŁŽŲ§ Ų§ŲŖŁ‘ŁŲØŁŽŲ§Ų¹ŁŽŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ±ŁŁ†ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł’ŲØŁŽŲ§Ų·ŁŁ„ŁŽ ŲØŁŽŲ§Ų·ŁŁ„Ł‹Ų§ ŁˆŁŽŲ§Ų±Ł’Ų²ŁŁ‚Ł’Ł†ŁŽŲ§ Ų§Ų¬Ł’ŲŖŁŁ†ŁŽŲ§ŲØŁŽŁ‡Ł. Ų±ŁŽŲØŁ‘ŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ų¢ŲŖŁŁ†Ų§ŁŽ فِى Ų§Ł„ŲÆŁ‘ŁŁ†Ł’ŁŠŁŽŲ§ Ų­ŁŽŲ³ŁŽŁ†ŁŽŲ©Ł‹ ŁˆŁŽŁŁŁ‰ Ų§Ł’Ł„Ų¢Ų®ŁŲ±ŁŽŲ©Ł Ų­ŁŽŲ³ŁŽŁ†ŁŽŲ©Ł‹ ŁˆŁŽŁ‚ŁŁ†ŁŽŲ§ Ų¹ŁŽŲ°ŁŽŲ§ŲØŁŽ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲ§Ų±Ł. ŁˆŁŽŲ§ŁŽŁ„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ لِلّٰهِ Ų±ŁŽŲØŁ‘Ł Ų§Ł„Ł’Ų¹Ł°Ł„ŁŽŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ


Ų¹ŁŲØŁŽŲ§ŲÆŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŲŒ Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ ŁŠŁŽŲ£Ł’Ł…ŁŲ±Ł ŲØŁŲ§Ł’Ł„Ų¹ŁŽŲÆŁ’Ł„Ł ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ų„ŁŲ­Ł’Ų³ŁŽŲ§Ł†Ł ŁˆŁŽŲ„ŁŁŠŁ’ŲŖŲ§Ų”Ł ذِي Ų§Ł’Ł„Ł‚ŁŲ±Ł’ŲØŁ‰ŁŽ ŁˆŁŽŁŠŁŽŁ†Ł’Ł‡ŁŽŁ‰ Ų¹ŁŽŁ†Ł Ų§Ł’Ł„ŁŁŽŲ­Ł’Ų“Ų§Ų”Ł ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ł…ŁŁ†Ł’ŁƒŁŽŲ±Ł ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„ŲØŁŽŲŗŁ’ŁŠŁ ŁŠŁŽŲ¹ŁŲøŁŁƒŁŁ…Ł’ Ł„ŁŽŲ¹ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ ŲŖŁŽŲ°ŁŽŁƒŁ‘ŁŽŲ±ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽŲŒ ŁˆŁŽŲ§Ų°Ł’ŁƒŁŲ±ŁŁˆŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ Ų§Ł’Ł„Ų¹ŁŽŲøŁŁŠŁ’Ł…ŁŽ ŁŠŁŽŲ°Ł’ŁƒŁŲ±Ł’ŁƒŁŁ…Ł’ŲŒ ŁˆŁŽŲ§Ų“Ł’ŁƒŁŲ±ŁŁˆŁ’Ł‡Ł Ų¹ŁŽŁ„Ł‰ŁŽ Ł†ŁŲ¹ŁŽŁ…ŁŁ‡Ł ŁŠŁŽŲ²ŁŲÆŁ’ŁƒŁŁ…Ł’ŲŒ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŲ°ŁŁƒŁ’Ų±Ł اللهِ Ų£ŁŽŁƒŁ’ŲØŁŽŲ±Ł


H Muhammad Faizin, Sekretaris PCNU Kabupaten Pringsewu, Lampung.