Khutbah Jumat: Memupuk Optimisme selama Pandemi
NU Online Ā· Kamis, 22 Oktober 2020 | 01:00 WIB

Di dalam ajaran Islam banyak cara agar kita bisa optimis dalam menjalani kehidupan, khususnya di tengah pandemi ini.
Rakimin Al-Jawiy
Kolomnis
Khutbah I
Ų§ŁŁŁŲŁŁ
ŁŲÆŁ ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŲ°ŁŁŁ Ų£ŁŁ
ŁŲ±ŁŁŲ§Ł Ų£ŁŁŁ ŁŁŲµŁŁŁŲŁ Ł
ŁŲ¹ŁŁŁŲ“ŁŲŖŁŁŁŲ§ ŁŁŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŲ±ŁŁŲ¶ŁŲ§ ŁŁŲ§ŁŲ³ŁŁŲ¹ŁŲ§ŲÆŁŲ©ŁŲ ŁŁŁŁŁŁŁŁŁ
Ł ŲØŁŲ§ŁŁŁŁŲ§Ų¬ŁŲØŁŲ§ŲŖŁ ŁŁŁŁ Ų¹ŁŲØŁŲ§ŲÆŁŲŖŁŁŁ ŁŁŲŖŁŁŁŁŁŲ§ŁŁŲ Ų£ŁŲ“ŁŁŁŲÆŁ Ų£ŁŁŁ ŁŁŲ§ Ų„ŁŁŁŁŁ Ų„ŁŁŲ§ŁŁ Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŲŁŲÆŁŁŁ ŁŲ§Ł Ų“ŁŲ±ŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁŲ ŁŁŲ£ŁŲ“ŁŁŁŲÆŁ Ų£ŁŁŁŁ Ł
ŁŲŁŁ
ŁŁŲÆŁŲ§ Ų¹ŁŲØŁŲÆŁŁŁ ŁŁŲ±ŁŲ³ŁŁŁŁŁŁŁ Ł
ŁŁŁ ŁŁŲ§ ŁŁŲØŁŁŁŁ ŲØŁŲ¹ŁŲÆŁŁŁ. Ų§ŁŁŁŁŁŁŁŁ
ŁŁ ŲµŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ
Ł Ų¹ŁŁŁŁ Ų³ŁŁŁŁŲÆŁŁŁŲ§ Ł
ŁŲŁ
ŁŁŲÆŁ Ų£ŁŲ“ŁŲ±ŁŁŁ Ų§ŁŁŲ£ŁŁŁŲØŁŁŁŲ§Ų”Ł ŁŁŲ§ŁŁŁ
ŁŲ±ŁŲ³ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ¹ŁŁŁŁ Ų¢ŁŁŁŁ ŁŁŲµŁŲŁŲØŁŁŁ Ų£ŁŲ¬ŁŁ
ŁŲ¹ŁŁŁŁŁŲ Ų£ŁŁ
ŁŲ§ ŲØŁŲ¹ŁŲÆŁ
ŁŁŁŁŲ§Ų¹ŁŲØŁŲ§ŲÆŁ Ų§ŁŁŁŲ Ų§ŁŁŁŲµŁŁŁŁŁŁ
Ł ŁŁŁŁŁŁŲ³ŁŁ ŲØŁŲŖŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŲ ŁŁŁŁŲÆŁ ŁŁŲ§Ų²Ł Ų§ŁŁŁ
ŁŲŖŁŁŁŁŁŁŁŁ. ŁŁŲ§ŁŁ Ų§ŁŁŁŁ ŲŖŁŲ¹ŁŲ§ŁŁŁ ŁŁŁŁ ŁŁŲŖŁŲ§ŲØŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲ±ŁŁŁŁ
Ų ŲØŁŲ³ŁŁ
Ł Ų§ŁŁŁŁ Ų§ŁŲ±ŁŁŲŁŁ
ŁŁŁ Ų§ŁŲ±ŁŁŲŁŁŁŁ
Ł. ŁŁŲ§ Ų£ŁŁŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŲ°ŁŁ Ų¢Ł
ŁŁŲ§ Ų§ŲŖŁŁŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁ ŲŁŁŁŁ ŲŖŁŁŁŲ§ŲŖŁŁŁ ŁŁŁŁŲ§ ŲŖŁŁ
ŁŁŁŲŖŁŁŁŁ Ų„ŁŁŲ§ŁŁ ŁŁŲ£ŁŁŁŲŖŁŁ
Ł Ł
ŁŲ³ŁŁŁŁ
ŁŁŁŁŁ
MaāasyiralĀ Muslimin rahimakumullah,
Di tengah badai pandemi ini, banyak masalah multidimensional yang dihadapi masyarakat dunia, khususnya bangsa Indonesia. Di antaranya adalah masalah psikologis, seperti rasa takut, sedih, frustasi, keluh kesah, panik, tidak sabar, dan rasa duka berlebihan yang bisa menyebabkan orang berputus asa. Jika putus asa merasuki jiwa, maka wabah Corona ini kering dari hikmah dan hampa makna. Laksana sayur tanpa garam, hambar tanpa rasa. Semua impian menjadi sirna dan kemudian cita dan harapan menjadi hancur lebur terbentur wabah Covid-19.
Sungguh putus asa merupakan sikap tercela, yang melemahkan semangat dan akal pikiran, menumbuhkan sikap pesimis, serta menghilangkan rasa percaya diri. Putus asa adalah perbuatan terlarang di dalam Islam. Sebagaimana firman Allah subhanahu wata'ala:
ŁŁŁŁŲ§ ŲŖŁŁŁŲ£ŁŲ³ŁŁŲ§ Ł
ŁŁŁ Ų±ŁŁŁŲŁ Ų§ŁŁŁm Ų„ŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§ ŁŁŁŁŲ£ŁŲ³Ł Ł
ŁŁŁ Ų±ŁŁŁŲŁ Ų§ŁŁŁŁ Ų„ŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁŁŁŁ
Ł Ų§ŁŁŁŁŲ§ŁŁŲ±ŁŁŁŁ
ā Janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah, hanyalah orang-orang kafirā (QS Yusuf: 87).
Sebaliknya, mari kita lawan putus asa (pesimisme) dengan sikap sebaliknya, yakni menghadapi setiap keadaan dengan penuh harapan. Langit tak selamanya mendung, musim tak selamanya kemarau, dan hidup tak selamanya tangis dan duka nestapa. Adakalanya langit tampak cerah, musim panen akan tiba, dan sengsara pun berakhir dengan kebahagiaan. Jika jiwa optimis terpatri maka rahmat Allah akan datang menyapa kita.
Secara psikologis, optimisme mengajarkan keyakinan untuk mencapai hasil yang lebih baik, pantang menyerah, serta berpikir positif dalam mengatasi kesulitan dan permasalahan. Bersikap optimis berarti menjauh dari stres, fobia, dan depresi, serta bahaya stroke. Ia tidak mudah kagetan dengan musibah yang menimpa. Orang yang optimis akan lebih mudah berdamai dengan keadaan, percaya diri, berpikir positif, penuh kesadaran diri, dan tangguh menghadapi masalah. Umat Islam yang optimistis akan semangat berjuang, dan menjadikan ibadah dan doa sebagai senjata ampuh untuk meraih hidup yang lebih baik.
MaāasyiralĀ Muslimin rahimakumullah,
Dalam Islam, sikap optimis biasa disebut rajaā (harapan), yakni perasaan penuh harap akan surga dan berbagai kenikmatan lainnya, sebagai buah dari ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Rajaā termasuk akhlakul karimah yang bermanfaat dalam mempertebal iman, mendekatkan diri kepada Allah subhanahuĀ wata'ala, dan mendatangkan rahmat-Nya. Rajaā merupakan sikap mental optimis dalam memperoleh karunia dan nikmat Allah yang disediakan bagi hamba-hamba-Nya yang saleh.
Hujjatul Islam Imam al-Ghazali dalam Ihyaā Ulumiddin juz X halaman 139 menjelaskan:
Ų§ŁŲ±Ų¬Ų§Ų” ŁŁŲ§Ų±ŲŖŁŲ§Ų Ų§ŁŁŁŲØ Ų§ŁŲ§ ŁŲŖŲøŲ§Ų± Ł
Ų§ ŁŁ Ł
ŲŲØŁŲØ Ų¹ŁŲÆŁĀ
āRajaā ialah keinginan hati untuk menunggu apa yang disukai.ā
Menurut Ibnul Qoyyim dalam Madarijus-Salikin,Ā āOrang-orang yang mengerti telah bersepakat bahwa rajaā Ā tidak akan sah kecuali jika dibarengi dengan amalan. Oleh karena itu, tidaklah seseorang dianggap mengharap apabila ia tidak beramalā. Hal ini berdasarkan firman Allah subhanahuĀ wata'ala yang berbunyi:
ŁŁŁŁ Ų„ŁŁŁŁŁ
ŁŲ§Ł Ų£ŁŁŁŲ§Ū ŲØŁŲ“ŁŲ±Ł Ł
ŁŁŲ«ŁŁŁŁŁŁ
Ł ŁŁŁŲŁŁŁ°Ł Ų„ŁŁŁŁŁŁ Ų£ŁŁŁŁŁ
ŁŲ§Ł Ų„ŁŁŁŁ°ŁŁŁŁŁ
Ł Ų„ŁŁŁŁ°ŁŁ ŁŁŁ°ŲŁŲÆŁ Ū ŁŁŁ
ŁŁ ŁŁŲ§ŁŁ ŁŁŲ±ŁŲ¬ŁŁŲ§Ū ŁŁŁŁŲ§ŁŲ”Ł Ų±ŁŲØŁŁŁŁŪ¦ ŁŁŁŁŁŁŲ¹ŁŁ
ŁŁŁ Ų¹ŁŁ
ŁŁŁŲ§ ŲµŁŁ°ŁŁŲŁŲ§ ŁŁŁŁŲ§ ŁŁŲ“ŁŲ±ŁŁŁ ŲØŁŲ¹ŁŲØŁŲ§ŲÆŁŲ©Ł Ų±ŁŲØŁŁŁŁŪ¦Ł Ų£ŁŲŁŲÆŁŪ¢Ų§Ā
āKatakanlah: āSesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa. Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadat kepada Tuhannyaā." (QS Al-Kahfi: 110).
Dengan demikian, rajaā kepada Allah akan tercapai dengan beberapa hal. Pertama, senantiasa menyaksikan karunia-Nya, kenikmatan-Nya, dan kebaikan-kebaikan-Nya terhadap hamba-Nya. Kedua, jujur dalam mengharap pahala dan kenikmatan ada di sisi Allah. Ketiga, membentengi diri dengan amal saleh dan bergegas dalam kebaikan. Sedangkan menurut Imam Al-Ghazali, rajaā (optimis) itu bisa diraih dengan dua hal, yakni mengambil iātibar (pelajaran) dari setiap kejadian dan mempedomani ayat-ayat Al-Qurāan yang dapat membangun optimisme. Salah satu firman-Nya yang perlu dipedomani adalah:
ŁŁŁŁ ŁŁŁ°Ų¹ŁŲØŁŲ§ŲÆŁŁŁ Ł±ŁŁŁŲ°ŁŁŁŁ Ų£ŁŲ³ŁŲ±ŁŁŁŁŲ§Ū Ų¹ŁŁŁŁŁ°Ł Ų£ŁŁŁŁŲ³ŁŁŁŁ
Ł ŁŁŲ§ ŲŖŁŁŁŁŁŲ·ŁŁŲ§Ū Ł
ŁŁ Ų±ŁŁŲŁŁ
ŁŲ©Ł Ł±ŁŁŁŁŁŁ Ū Ų„ŁŁŁŁ Ł±ŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲŗŁŁŁŲ±Ł ٱŁŲ°ŁŁŁŁŁŲØŁ Ų¬ŁŁ
ŁŁŲ¹ŁŲ§ Ū Ų„ŁŁŁŁŁŁŪ„ ŁŁŁŁ Ł±ŁŁŲŗŁŁŁŁŲ±Ł Ł±ŁŲ±ŁŁŲŁŁŁ
ŁĀ
Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayangā (QS Az-Zumar: 53)
Maāasyiral muslimin rahimakumullah,
Di dalam ajaran Islam banyak cara agar kita bisa optimis dalam menjalani kehidupan, khususnya di tengah pandemi ini. Di dalam QS Insyirah (kelapangan), Allah memberikan solusi agar kita terhindar dari sikap putus asa, dan serta merta memiliki sikap optimis dalam menata kehidupan kita.
Ų§ŁŁŁŁ
Ū” ŁŁŲ“Ū”Ų±ŁŲŪ” ŁŁŁŁŁ ŲµŁŲÆŪ”Ų±ŁŁŁŪ
1. Bukankah Kami telah melapangkan dadamu (Muhammad)?
Ā ŁŁŁŁŲ¶ŁŲ¹Ū”ŁŁŲ§ Ų¹ŁŁŪ”ŁŁ ŁŁŲ²Ū”Ų±ŁŁŁŪ
2. dan Kami pun telah menurunkan bebanmu darimu,
Ā Ų§ŁŁŁŲ°ŁŁŪ”Ū¤ Ų§ŁŁŪ”ŁŁŲ¶Ł ŲøŁŁŪ”Ų±ŁŁŁŪā
3. yang memberatkan punggungmu,
Ā ŁŁŲ±ŁŁŁŲ¹Ū”ŁŁŲ§ ŁŁŁŁŁ Ų°ŁŁŪ”Ų±ŁŁŁŲ
4. dan Kami tinggikan sebutan (nama)mu bagimu.
ŁŁŲ§ŁŁŁŁ Ł
ŁŲ¹Ł Ų§ŁŪ”Ų¹ŁŲ³Ū”Ų±Ł ŁŁŲ³Ū”Ų±ŁŲ§
5. Maka sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan,
Ā Ų§ŁŁŁŁ Ł
ŁŲ¹Ł Ų§ŁŪ”Ų¹ŁŲ³Ū”Ų±Ł ŁŁŲ³Ū”Ų±ŁŲ§ Ųā
6. sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan.
Ā ŁŁŲ§ŁŲ°ŁŲ§ ŁŁŲ±ŁŲŗŪ”ŲŖŁ ŁŁŲ§ŁŪ”ŲµŁŲØŪ”Ū
7. Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain),
Ā ŁŁŲ§ŁŁŁ°Ł Ų±ŁŲØŁŁŁŁ ŁŁŲ§Ų±ŁŲŗŁŲØŁ
8. dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.
Surat Al-Insyrah ini terdiri dari 8 ayat, termasuk Surat Makiyah dan diturunkan sesudah Surat adh-Dhuha. Sebutan populer sebagai surat āAlam Nasyrahā diambil dari ayat pertama, yang berarti āBukankah Kami telah melapangkan.ā
Berkaitan dengan optimisme, Syekh Ahmad Musthafa al-Maraghi dalam tafsirnya Al-Maraghi mengungkapkan bahwa Surat al-Insyirah berisikan 4 maksud, yaitu:
- Menguraikan segala kenikmatan yang telah diberikan kepada Nabi Muhammad SAW.
- Janji Allah untuk menghilangkan kesulitan dan cobaan yang dihadapi oleh beliau.
- Diperintahkan kepada beliau agar tetap tekun dan terus menerus beramal saleh.
- Pasrah diri semata-mata kepada-Nya dan menghadapkan segala harapan juga hanya kepada-Nya
Menurut KH M. Quraish Shihab, Surat al-Insyirah menegaskan bahwa setelah segala daya dan upaya dilakukan, barulah berserah diri diperlukan. Di sisi lain, usaha saja tidak cukup, melainkan harus dibarengi dengan doa dan harapan (optimis) kepada Allah. Kedua hal tersebut selalu menghiasi pribadi setiap Muslim, karena betapapun kuatnya, potensi manusia tetaplah terbatas. Hanya harapan tercurah kepada Allah yang dapat menjadikan ia bertahan menghadapi hempasan ombak kehidupan yang terkadang tak mengenal kasih. Demikian Surat al-Insyirah ini memulai ayat-ayatnya dengan menggambarkan anugerah ketenangan jiwa yang telah diperoleh Nabi Muhammad serta diakhiri dengan petunjuk yang dapat menghantarkan seseorang guna memperoleh ketenangan itu, terutama di tengah badai pandemi ini.
Demikian uraian, khutbah yang singkat ini. Semoga berbagai masalah yang menjadi dampak wabah Covid-19 bisa mendapatkan berbagai solusi yang dibutuhkan. Dengan membangun sikap optimis niscaya kita akan mendapatkan rahmat dan kebahagiaan dalam menjalani kehidupan yang fanaā ini.
Ā ŲØŁŲ§Ų±ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁŁŁ
Ł ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲ±ŁŲ¢ŁŁ Ų§ŁŁŲ¹ŁŲøŁŁŁŁ
Ł, ŁŁŁŁŁŁŲ¹ŁŁŁŁŁ ŁŁŲ„ŁŁŁŁŲ§ŁŁŁ
Ł ŲØŁŁ
ŁŲ§ ŁŁŁŁŁŁ Ł
ŁŁŁ Ų§ŁŲ¢ŁŁŲ§ŲŖŁ ŁŁŲ§ŁŲ°ŁŁŁŁŲ±Ł Ų§ŁŁŲŁŁŁŁŁŁ
Ł. Ų„ŁŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁ Ų§ŁŲØŁŲ±ŁŁ Ų§ŁŲŖŁŁŁŁŁŲ§ŲØŁ Ų§ŁŲ±ŁŁŲ¤ŁŁŁŁŁ Ų§ŁŲ±ŁŁŲŁŁŁŁ
Ł.Ā
Khutbah II
Ų§ŁŲŁ
ŲÆ ŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁ Ų„ŁŲŁŲ³ŁŲ§ŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŲ“ŁŁŁŁŲ±Ł ŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁ ŲŖŁŁŁŁŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁ
ŁŲŖŁŁŁŲ§ŁŁŁŁ. ŁŁŲ£ŁŲ“ŁŁŁŲÆŁ Ų£ŁŁŁ ŁŲ§Ł Ų§ŁŁŁŁŁ Ų„ŁŁŲ§ŁŁ Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŁŁ ŁŁŲŁŲÆŁŁŁ ŁŲ§Ł Ų“ŁŲ±ŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁ ŁŁŲ£ŁŲ“ŁŁŁŲÆŁ Ų£ŁŁŁ Ų³ŁŁŁŁŲÆŁŁŁŲ§ Ł
ŁŲŁŁ
ŁŁŲÆŁŲ§ Ų¹ŁŲØŁŲÆŁŁŁ ŁŁŲ±ŁŲ³ŁŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŲÆŁŁŲ§Ų¹ŁŁŁ Ų„ŁŁŁ Ų±ŁŲ¶ŁŁŁŲ§ŁŁŁŁ. Ų§ŁŁŁŁŁ
ŁŁ ŲµŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁ Ų³ŁŁŁŁŲÆŁŁŁŲ§ Ł
ŁŲŁŁ
ŁŁŲÆŁ ŁŁŲ¹ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁ ŁŁŲ£ŁŲµŁŲŁŲ§ŲØŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ
Ł ŲŖŁŲ³ŁŁŁŁŁŁ
ŁŲ§ ŁŁŲ«ŁŁŲ±ŁŲ§
Ų£ŁŁ
ŁŁŲ§ ŲØŁŲ¹ŁŲÆŁ ŁŁŁŲ§Ł Ų§ŁŁŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁŲ§Ų³Ł Ų§ŁŲŖŁŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁ
ŁŲ§ Ų£ŁŁ
ŁŲ±Ł ŁŁŲ§ŁŁŲŖŁŁŁŁŁŲ§ Ų¹ŁŁ
ŁŁŲ§ ŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§Ų¹ŁŁŁŁ
ŁŁŁŲ§ Ų£ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ Ų£ŁŁ
ŁŲ±ŁŁŁŁ
Ł ŲØŁŲ£ŁŁ
ŁŲ±Ł ŲØŁŲÆŁŲ£Ł ŁŁŁŁŁŁ ŲØŁŁŁŁŁŲ³ŁŁŁ ŁŁŲ«ŁŁŁŁŁ ŲØŁŁ
ŁŁŲ¢ Ų¦ŁŁŁŲŖŁŁŁ ŲØŁŁŁŲÆŁŲ³ŁŁŁ ŁŁŁŁŲ§ŁŁ ŲŖŁŲ¹Ų§ŁŁŁŁ Ų„ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŁ
ŁŁŲ¢Ų¦ŁŁŁŲŖŁŁŁ ŁŁŲµŁŁŁŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲØŁŁ ŁŲ¢ Ų§ŁŁŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŲ°ŁŁŁŁŁ Ų¢Ł
ŁŁŁŁŁŲ§ ŲµŁŁŁŁŁŁŲ§ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ
ŁŁŁŲ§ ŲŖŁŲ³ŁŁŁŁŁŁ
ŁŲ§. Ų§ŁŁŁŁŁ
ŁŁ ŲµŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁ Ų³ŁŁŁŁŲÆŁŁŁŲ§ Ł
ŁŲŁŁ
ŁŁŲÆŁ ŲµŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ
Ł ŁŁŲ¹ŁŁŁŁ Ų¢ŁŁ Ų³ŁŁŁŁŲÆŁŁŲ§Ł Ł
ŁŲŁŁ
ŁŁŲÆŁ ŁŁŲ¹ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŲØŁŁŲ¢Ų¦ŁŁŁ ŁŁŲ±ŁŲ³ŁŁŁŁŁ ŁŁŁ
ŁŁŲ¢Ų¦ŁŁŁŲ©Ł Ų§ŁŁŁ
ŁŁŁŲ±ŁŁŲØŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§Ų±ŁŲ¶Ł Ų§ŁŁŁŁŁŁ
ŁŁ Ų¹ŁŁŁ Ų§ŁŁŲ®ŁŁŁŁŁŲ§Ų”Ł Ų§ŁŲ±ŁŁŲ§Ų“ŁŲÆŁŁŁŁŁ Ų£ŁŲØŁŁ ŲØŁŁŁŲ±Ł ŁŁŲ¹ŁŁ
ŁŲ± ŁŁŲ¹ŁŲ«ŁŁ
ŁŲ§Ł ŁŁŲ¹ŁŁŁŁ ŁŁŲ¹ŁŁŁ ŲØŁŁŁŁŁŁŲ©Ł Ų§ŁŲµŁŁŲŁŲ§ŲØŁŲ©Ł ŁŁŲ§ŁŲŖŁŁŲ§ŲØŁŲ¹ŁŁŁŁŁ ŁŁŲŖŁŲ§ŲØŁŲ¹ŁŁ Ų§ŁŲŖŁŁŲ§ŲØŁŲ¹ŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁ
Ł ŲØŁŲ§ŁŲŁŲ³ŁŲ§ŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁŁŁŁ
Ł Ų§ŁŲÆŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§Ų±ŁŲ¶Ł Ų¹ŁŁŁŁŲ§ Ł
ŁŲ¹ŁŁŁŁ
Ł ŲØŁŲ±ŁŲŁŁ
ŁŲŖŁŁŁ ŁŁŲ§ Ų£ŁŲ±ŁŲŁŁ
Ł Ų§ŁŲ±ŁŁŲ§ŲŁŁ
ŁŁŁŁŁ
Ų§ŁŁŁŁŁŁŁ
ŁŁ Ų§ŲŗŁŁŁŲ±Ł ŁŁŁŁŁ
ŁŲ¤ŁŁ
ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŁ
ŁŲ¤ŁŁ
ŁŁŁŲ§ŲŖŁ ŁŁŲ§ŁŁŁ
ŁŲ³ŁŁŁŁ
ŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŁ
ŁŲ³ŁŁŁŁ
ŁŲ§ŲŖŁ Ų§ŁŲ£ŁŲŁŁŁŲ¢Ų”Ł Ł
ŁŁŁŁŁŁ
Ł ŁŁŲ§ŁŲ£ŁŁ
ŁŁŁŲ§ŲŖŁŲ Ų„ŁŁŁŁŁŁ Ų³ŁŁ
ŁŁŁŲ¹Ł ŁŁŲ±ŁŁŁŲØŁ Ł
ŁŲ¬ŁŁŁŲØŁ Ų§ŁŲÆŁŁŲ¹ŁŁŁŲ§ŲŖŁ. Ų§ŁŁŁŁŁŁŁ
ŁŁ Ų£ŁŲ¹ŁŲ²ŁŁ Ų§ŁŲ„ŁŲ³ŁŁŲ§ŁŁ
Ł ŁŁŲ§ŁŁŁ
ŁŲ³ŁŁŁŁ
ŁŁŁŁŁ ŁŁŲ£ŁŲ°ŁŁŁŁ Ų§ŁŲ“ŁŁŲ±ŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŁ
ŁŲ“ŁŲ±ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŲµŁŲ±Ł Ų¹ŁŲØŁŲ§ŲÆŁŁŁ Ų§ŁŁŁ
ŁŁŁŲŁŁŲÆŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁ
ŁŲ®ŁŁŁŲµŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§Ų®ŁŲ°ŁŁŁ Ł
ŁŁŁ Ų®ŁŲ°ŁŁŁ Ų§ŁŁŁ
ŁŲ³ŁŁŁŁ
ŁŁŁŁŁ ŁŲÆŁŁ
ŁŁŲ±Ł Ų£ŁŲ¹ŁŲÆŁŲ¢Ų¦ŁŁŁŲ§ ŁŁŲ£ŁŲ¹ŁŲÆŁŲ¢Ų”Ł Ų§ŁŲÆŁŁŁŁŁŁ ŁŲ£ŁŲ¹ŁŁŁ ŁŁŁŁŁ
ŁŲ§ŲŖŁŁŁ Ų„ŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁ
Ł Ų§ŁŲÆŁŁŁŁŁŁ. Ų§ŁŁŁŁŁŁŁ
ŁŁ Ų§ŲÆŁŁŁŲ¹Ł Ų¹ŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŲØŁŁŲ§ŁŲ”Ł ŁŁŲ§ŁŁŁŁŲØŁŲ§Ų”Ł ŁŁŲ§ŁŲ²ŁŁŁŲ§ŁŲ²ŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŁ
ŁŲŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŲ”Ł Ų§ŁŁŁŁŲŖŁŁŁŲ©Ł Ł
ŁŲ§ ŲøŁŁŁŲ±Ł Ł
ŁŁŁŁŁŲ§ ŁŁŁ
ŁŲ§ ŲØŁŲ·ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŲØŁŁŁŲÆŁŁŲ§ Ų„ŁŁŁŲÆŁŁŁŁŁŁŁŲ³ŁŁŁŲ§ Ų®ŁŲ¢ŲµŁŁŲ©Ł ŁŁŲ¹ŁŁŁ Ų³ŁŲ§Ų¦ŁŲ±Ł Ų§ŁŁŲØŁŁŁŲÆŁŲ§ŁŁ Ų§ŁŁŁ
ŁŲ³ŁŁŁŁ
ŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŲ¢Ł
ŁŁŲ©Ł ŁŁŲ§ Ų±ŁŲØŁŁ Ų§ŁŁŲ¹ŁŲ§ŁŁŁ
ŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ
Ų£Ų±ŁŲ§ Ų§ŁŲŁ ŲŁŲ§Ł ŁŲ§Ų±Ų²ŁŁŲ§ اتباع٠ŁŲ£Ų±ŁŲ§ Ų§ŁŲØŲ§Ų·Ł ŲØŲ§Ų·ŁŲ§Ł ŁŲ§Ų±Ų²ŁŁŲ§ Ų§Ų¬ŲŖŁŲ§ŲØŁ. Ų±ŁŲØŁŁŁŁŲ§ Ų¢ŲŖŁŁŁŲ§ ŁŁŁ Ų§ŁŲÆŁŁŁŁŁŁŲ§ ŲŁŲ³ŁŁŁŲ©Ł ŁŁŁŁŁ Ų§ŁŲ¢Ų®ŁŲ±ŁŲ©Ł ŲŁŲ³ŁŁŁŲ©Ł ŁŁŁŁŁŁŲ§ Ų¹ŁŲ°ŁŲ§ŲØŁ Ų§ŁŁŁŁŲ§Ų±Ł.
Ų¹ŁŲØŁŲ§ŲÆŁ Ų§ŁŁŁŁ! Ų„ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŲ£ŁŁ
ŁŲ±Ł ŲØŁŲ§ŁŁŲ¹ŁŲÆŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŲ„ŁŲŁŲ³ŁŲ§ŁŁ ŁŁŲ„ŁŁŁŲŖŁŲ¢Ų”Ł Ų°ŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲ±ŁŲØŁŁ ŁŁŁŁŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲŁŲ“ŁŲ¢Ų”Ł ŁŁŲ§ŁŁŁ
ŁŁŁŁŁŲ±Ł ŁŁŲ§ŁŁŲØŁŲŗŁŁŁ ŁŁŲ¹ŁŲøŁŁŁŁ
Ł ŁŁŲ¹ŁŁŁŁŁŁŁ
Ł ŲŖŁŲ°ŁŁŁŁŲ±ŁŁŁŁŁŲ ŁŁŲ§Ų°ŁŁŁŲ±ŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲ¹ŁŲøŁŁŁŁ
Ł ŁŁŲ°ŁŁŁŲ±ŁŁŁŁ
Ł ŁŁŲ§Ų“ŁŁŁŲ±ŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁ ŁŁŲ¹ŁŁ
ŁŁŁ ŁŁŲ²ŁŲÆŁŁŁŁ
Ł ŁŁŲ§Ų³ŁŲ¦ŁŁŁŁŁŁŁ Ł
ŁŁŁ ŁŁŲ¶ŁŁŁŁŁ ŁŁŲ¹ŁŲ·ŁŁŁ
Ų ŁŁŁŁŲ°ŁŁŲ±Ł Ų§ŁŁŁŁ Ų£ŁŁŁŲØŁŲ±Ł Ā
Rakimin Al-Jawiy, S.Pd.I, M.Si, Dosen Psikologi Islam UNUSIA Jakarta
Terpopuler
1
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
2
Khutbah Idul Adha: Menanamkan Nilai Takwa dalam Ibadah Kurban
3
Bolehkah Tinggalkan Shalat Jumat karena Jadi Panitia Kurban? Ini Penjelasan Ulama
4
Khutbah Idul Adha: Implementasi Nilai-Nilai Ihsan dalam Momentum Lebaran Haji
5
Khutbah Idul Adha Bahasa Jawa 1446 H: Makna Haji lan Kurban minangka Bukti Taat marang Gusti Allah
6
Khutbah Idul Adha: Menyembelih Hawa Nafsu, Meraih Ketakwaan
Terkini
Lihat Semua