Khutbah

Khutbah Jumat: Memuliakan Hari Asyura dengan Puasa dan Santuni Yatim

NU Online  Ā·  Jumat, 5 Agustus 2022 | 06:00 WIB

Khutbah Jumat: Memuliakan Hari Asyura dengan Puasa dan Santuni Yatim

Di hari Asyura juga kita dianjurkan untuk menyantuni anak yatim.

Naskah khutbah Jumat kali ini mengajak kepada khalayak untuk mengisi hari Asyura dengan dengan anjuran-anjuran Nabi Muhammad saw. Dengan ini diharapkan kita semua dapat memaksimalkan hari Asyura dengan memperbanyak ibadah.


Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan dekstop). Semoga bermanfaat! (Redaksi)


Khutbah I

Ų§ŁŽŁ„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ للهِ. Ų§ŁŽŁ„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ للهِ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’ Ų£ŁŽŁ…ŁŽŲ±ŁŽŁ†ŁŽŲ§ ŲØŁŲ£ŁŽŲÆŁŽŲ§Ų”Ł Ų§Ł„Ų“Ł‘Ų±ŁŽŲ§Ų¦ŁŲ¹ŁŽ. Ų£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų§ŁŽŁ†Ł’ Ł„ŁŽŲ§ Ų§ŁŁ„Ł°Ł‡ŁŽ Ų§ŁŁ„Ł‘ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ų§Ł„Ų³Ł‘ŁŽŁ…ŁŁŠŁ’Ų¹Ł Ų§Ł„Ł’ŲØŁŽŲÆŁŁŠŁ’Ų¹Ł ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų§ŁŽŁ†Ł‘ŁŽ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŽŁ†ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŲ­ŁŽŲØŁŁŠŁ’ŲØŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ‹Ų§ Ų¹ŁŽŲØŁ’ŲÆŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ’Ł„ŁŁ‡Ł Ų§Ł„ŲµŁ‘ŁŽŁ…ŁŲ¹Ł. Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ ŲµŁŽŁ„Ł‘Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŲØŁŽŲ§Ų±ŁŁƒŁ’ Ų¹ŁŽŁ„Ł°Ł‰ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„Ł°Ł‰ اٰلِهِ ŁˆŁŽŲ§ŁŽŲµŁ’Ų­ŁŽŲ§ŲØŁŁ‡Ł Ų§ŁŽŲ¬Ł’Ł…ŁŽŲ¹ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų§ŁŽŁ…ŁŽŁ‘Ų§ ŲØŁŽŲ¹Ł’ŲÆŁ ŁŁŽŁŠŁŽŲ§Ų£ŁŽŁŠŁ‘ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŲ§Ų¶ŁŲ±ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ. Ų§ŁŲŖŁ‘ŁŽŁ‚ŁŁˆŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ Ų­ŁŽŁ‚ŁŽŁ‘ ŲŖŁŁ‚ŁŽŲ§ŲŖŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŁ„ŁŽŲ§ ŲŖŁŽŁ…ŁŁˆŁ’ŲŖŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§ŁŁ„Ł‘ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŁ†Ł’ŲŖŁŁ…Ł’ Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ.


Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah swt,

Alhamdulillah, puji syukur ke Hadirat Allah swt yang telah senantiasa memberikan kita kenikmatan mereguk iman, memeluk Islam, juga nikmat menjalani kehidupan dengan sepenuh sehat wal afiat. Dengan semua itu, kita dipertemukan di tempat suci nan berkah ini untuk beribadah kepada-Nya sebagai tanda syukur atas segala nikmat yang telah kita terima dari-Nya.


Tak lupa, kita menghaturkan shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad saw., juga kepada keluarganya, sahabatnya, tabi’in, dan juga kepada kita semua selaku umatnya. Amin ya rabbal alamin.


Sebagaimana sudah maklum, bahwa Allah swt memerintahkan kita untuk meningkatkan kepatuhan kita dalam menaati aturan syariat yang telah dibuat-Nya, yaitu dengan melaksanakan segala perintah wajib dan senantiasa terus berupaya menghindari sesuatu yang Ia larang. Hal tersebut merupakan bentuk takwa kita kepada-Nya.


Dalam rangka meningkatkan ketakwaan itu, kita perlu untuk mengisi hari-hari kita, setiap waktu yang kita terima untuk beribadah. Apalagi saat ini, kita sudah memasuki bulan Muharram, bulan yang begitu dimuliakan Allah swt.


Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah swt.

Allah swt berfirman dalam Al-Qur’an Surat At-Taubah ayat 36 berikut


Ų§ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų¹ŁŲÆŁ‘ŁŽŲ©ŁŽ Ų§Ł„Ų“Ł‘ŁŁ‡ŁŁˆŁ’Ų±Ł Ų¹ŁŁ†Ł’ŲÆŁŽ اللّٰهِ Ų§Ų«Ł’Ł†ŁŽŲ§ Ų¹ŁŽŲ“ŁŽŲ±ŁŽ Ų“ŁŽŁ‡Ł’Ų±Ł‹Ų§ ŁŁŁŠŁ’ كِتٰبِ اللّٰهِ ŁŠŁŽŁˆŁ’Ł…ŁŽ Ų®ŁŽŁ„ŁŽŁ‚ŁŽ Ų§Ł„Ų³Ł‘ŁŽŁ…Ł°ŁˆŁ°ŲŖŁ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ų§ŁŽŲ±Ł’Ų¶ŁŽ Ł…ŁŁ†Ł’Ł‡ŁŽŲ§Ł“ Ų§ŁŽŲ±Ł’ŲØŁŽŲ¹ŁŽŲ©ŁŒ Ų­ŁŲ±ŁŁ…ŁŒŪ— Ų°Ł°Ł„ŁŁƒŁŽ Ų§Ł„ŲÆŁ‘ŁŁŠŁ’Ł†Ł Ų§Ł„Ł’Ł‚ŁŽŁŠŁ‘ŁŁ…Ł Ū•Ū™ ŁŁŽŁ„ŁŽŲ§ ŲŖŁŽŲøŁ’Ł„ŁŁ…ŁŁˆŁ’Ų§ ŁŁŁŠŁ’Ł‡ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§ŁŽŁ†Ł’ŁŁŲ³ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŁ‚ŁŽŲ§ŲŖŁŁ„ŁŁˆŲ§ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲ“Ł’Ų±ŁŁƒŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁƒŁŽŲ§Ū¤ŁŁ‘ŁŽŲ©Ł‹ ŁƒŁŽŁ…ŁŽŲ§ ŁŠŁŁ‚ŁŽŲ§ŲŖŁŁ„ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ ŁƒŁŽŲ§Ū¤ŁŁ‘ŁŽŲ©Ł‹Ū— ŁˆŁŽŲ§Ų¹Ł’Ł„ŁŽŁ…ŁŁˆŁ’Ł“Ų§ Ų§ŁŽŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŽ Ł…ŁŽŲ¹ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲŖŁ‘ŁŽŁ‚ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ


Artinya, ā€œSesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu, dan perangilah kaum musyrikin semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang takwa.ā€


Maksud haram pada ayat tersebut bukanlah haram dalam pengertian fiqih. Disebutkan dalam kitab Tafsir As-Shawi, bahwa haram dalam ayat di atas adalah dimuliakan (mu’azzhamah). Sementara empat bulan yang dimaksud adalah Rajab, Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram. Bulan yang terakhir disebut ini memang istimewa. Di dalamnya, terdapat hari Asyura, hari kesepuluh di bulan tersebut. Di hari itu, umat Islam sangat disunnahkan untuk berpuasa.


Ų¹ŁŽŁ†Ł’ Ų£ŁŽŲØŁŁŠ Ł‡ŁŲ±ŁŽŁŠŁ’Ų±ŁŽŲ©ŁŽ Ų±ŁŽŲ¶ŁŁŠŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ų¹ŁŽŁ†Ł’Ł‡ŁŲŒ Ł‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ: Ł‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ Ų±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ„Ł اللهِ ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ…ŁŽ: Ų£ŁŽŁŁ’Ų¶ŁŽŁ„Ł Ų§Ł„ŲµŁ‘ŁŁŠŁŽŲ§Ł…Ł ŲØŁŽŲ¹Ł’ŲÆŁŽ Ų±ŁŽŁ…ŁŽŲ¶ŁŽŲ§Ł†ŁŽ Ų“ŁŽŁ‡Ł’Ų±Ł اللهِ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲ­ŁŽŲ±Ł‘ŁŽŁ…ŁŲŒ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŁŁ’Ų¶ŁŽŁ„Ł Ų§Ł„ŲµŁ‘ŁŽŁ„Ų§ŁŽŲ©Ł ŲØŁŽŲ¹ŲÆŁŽ Ų§Ł„ŁŁŽŲ±ŁŁŠŲ¶ŁŽŲ©Ł ŲµŁŽŁ„Ų§ŁŽŲ©Ł Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁŠŁ’Ł„Ł. Ų±ŁˆŲ§Ł‡ مسلم


Artinya, ā€œDiriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata: ā€˜Rasulullah saw bersabda: ā€˜Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, yaitu Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.ā€ (HR Muslim).


Hadits di atas menunjukkan betapa pentingnya berpuasa di bulan Muharram. Tingkatannya hanya satu level di bawah puasa di bulan Ramadhan. Hal tersebut menunjukkan arti bahwa puasa di bulan Muharram ini sangat dianjurkan. Dalam Kitab Al-Minhaj fi Syarhi Shahih Muslim bin al-Hajjaj, Syekh Syarafuddin An-Nawawi menerangkan, bahwa para ulama juga bersepakat akan kesunnahan puasa di hari Asyura.


Akan lebih sempurna lagi jika puasa pada hari kesepuluh di bulan Muharram ini juga diikuti dengan puasa pada dua hari yang mengiringinya, yakni tanggal 9 dan tanggal 11 Muharram. Meskipun Nabi Muhammad saw tidak menjalankan puasa ini, tetapi dalam haditsnya, beliau pernah menyampaikan keinginannya untuk melaksanakan puasa di tanggal tersebut. Puasa di kedua hari ini juga menjadi pembeda dengan kaum Yahudi yang sama-sama berpuasa di tanggal 10 Muharram.


Lebih dari itu, Imam Abil Laits dalam kitabnya Tanbihul Ghafilin, menyampaikan bahwa puasa di hari Asyura ini dapat menghapus dosa setahun.


Jamaah Jumat yang berbahagia,


Selain berpuasa, di hari Asyura juga kita dianjurkan untuk menyantuni anak yatim. Memang berbagi kepada mereka bisa kapan saja. Namun, di hari tersebut sangatlah dianjurkan. Pasalnya, ada sebuah hadits Rasulullah sawĀ 


Ł…ŁŽŁ†Ł’ ŲµŁŽŲ§Ł…ŁŽ ŁŠŁŽŁˆŁ’Ł…ŁŽ Ų¹ŁŽŲ§Ų“ŁŁˆŲ±ŁŽŲ§Ų”ŁŽ Ł…ŁŁ†ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲ­ŁŽŲ±Ł‘ŁŽŁ…Ł Ų£ŁŽŲ¹Ł’Ų·ŁŽŲ§Ł‡Ł Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł ŲŖŁŽŲ¹ŁŽŲ§Ł„ŁŽŁ‰ Ų«ŁŽŁˆŁŽŲ§ŲØŁŽ Ų¹ŁŽŲ“Ł’Ų±ŁŽŲ©Ł آلافِ Ł…ŁŽŁ„ŁŽŁƒŁ ، ŁˆŁŽŁ…ŁŽŁ†Ł’ ŲµŁŽŲ§Ł…ŁŽ ŁŠŁŽŁˆŁ’Ł…ŁŽ Ų¹ŁŽŲ§Ų“ŁŁˆŲ±ŁŽŲ§Ų”ŁŽ Ł…ŁŁ†ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲ­ŁŽŲ±Ł‘ŁŽŁ…Ł Ų£ŁŲ¹Ł’Ų·ŁŁŠŁŽ Ų«ŁŽŁˆŁŽŲ§ŲØŁŽ Ų¹ŁŽŲ“Ł’Ų±ŁŽŲ©Ł Ų¢Ł„ŁŽŲ§ŁŁ Ų­ŁŽŲ§Ų¬Ł‘Ł ŁˆŁŽŁ…ŁŲ¹Ł’ŲŖŁŽŁ…ŁŲ±Ł ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŲ“Ł’Ų±ŁŽŲ©Ł آلافِ Ų“ŁŽŁ‡ŁŁŠŲÆŁ ، ŁˆŁŽŁ…ŁŽŁ†Ł’ Ł…ŁŽŲ³ŁŽŲ­ŁŽ ŁŠŁŽŲÆŁŽŁ‡Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų±ŁŽŲ£Ł’Ų³Ł ŁŠŁŽŲŖŁŁŠŁ…Ł ŁŠŁŽŁˆŁ’Ł…ŁŽ Ų¹ŁŽŲ§Ų“ŁŁˆŲ±ŁŽŲ§Ų”ŁŽ Ų±ŁŽŁŁŽŲ¹ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł ŲŖŁŽŲ¹ŁŽŲ§Ł„ŁŽŁ‰ Ł„ŁŽŁ‡Ł ŲØŁŁƒŁŁ„Ł‘Ł Ų“ŁŽŲ¹Ł’Ų±ŁŽŲ©Ł ŲÆŁŽŲ±ŁŽŲ¬ŁŽŲ©Ł‹


Artinya, ā€œBarang siapa berpuasa para hari Asyura (tanggal 10) Muharran, niscaya Allah akan memberikan seribu pahala malaikat dan pahala 10.000 pahala syuhada’. Dan baragsiapa mengusap kepala anak yatim pada hari Asyura, niscaya Allah mengangkat derajatnya pada setiap rambut yang diusapnyaā€œ.


Meskipun sanad hadits ini dhaif, tetapi karena berkaitan dengan keutamaan amal maka boleh dijalankan. Sebagian ulama berpandangan bahwa mengusap kepala anak yatim yang dimaksud bukan dalam arti sebenarnya. Lebih jauh, maksud dari kalimat tersebut adalah menyantuni mereka.


Hal ini sejalan dengan Al-Qur’an surat Al-Balad mengenai anjuran untuk memberikan santunan kepada anak yatim.


ŁŁŽŁƒŁ‘Ł Ų±ŁŽŁ‚ŁŽŲØŁŽŲ©ŁŪ™ .Ų§ŁŽŁˆŁ’ Ų§ŁŲ·Ł’Ų¹ŁŽŲ§Ł…ŁŒ ŁŁŁŠŁ’ ŁŠŁŽŁˆŁ’Ł…Ł Ų°ŁŁŠŁ’ Ł…ŁŽŲ³Ł’ŲŗŁŽŲØŁŽŲ©ŁŪ™ ŁŠŁ‘ŁŽŲŖŁŁŠŁ’Ł…Ł‹Ų§ Ų°ŁŽŲ§ Ł…ŁŽŁ‚Ł’Ų±ŁŽŲØŁŽŲ©ŁŪ™ Ų§ŁŽŁˆŁ’ Ł…ŁŲ³Ł’ŁƒŁŁŠŁ’Ł†Ł‹Ų§ Ų°ŁŽŲ§ Ł…ŁŽŲŖŁ’Ų±ŁŽŲØŁŽŲ©ŁŪ—


Artinya, ā€œ(yaitu) melepaskan perbudakan (hamba sahaya) (13), atau memberi makan pada hari terjadi kelaparan (14), (kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat (15), atau orang miskin yang sangat fakir (15).ā€


Anak-anak yatim yang di sekitar kita harus menjadi prioritas untuk kita santuni. Sebab, mereka adalah orang yang dekat dengan kita. Berbagi dengan mereka memberikan dua keuntungan sekaligus, yaitu berbagi kemanfaatan sebagai satu keuntungan dan keuntungan lainnya adalah menjaga silaturahim.


Jamaah Jumat yang berbahagia,

Oleh karena itu, mari kita isi hari Asyura dengan banyak-banyak beribadah kepada Allah swt, khususnya berpuasa dan menyantuni anak yatim. Insya Allah, jika hal tersebut kita lakukan, maghfirah atau ampunan Allah swt akan selalu menyertai kita.


Semoga kita semua diberikan kekuatan dan kesempatan untuk dapat melaksanakan anjuran-anjuran tersebut. Dengan begitu, mudah-mudahan kita semua dapat selamat dunia dan akhirat. Amin ya rabbal alamin.


ŲØŁŽŲ§Ų±ŁŽŁƒŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ł„ŁŁŠŁ’ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ فِي Ų§Ł„Ł’Ł‚ŁŲ±Ł’Ų§Ł°Ł†Ł Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲøŁŁŠŁ’Ł…Ł ŁˆŁŽŁ†ŁŽŁŁŽŲ¹ŁŽŁ†ŁŁŠ ŁˆŁŽŲ§ŁŁŠŁ‘ŁŽŲ§ŁƒŁŁ…Ł’ ŲØŁŁ…ŁŽŲ§ ŁŁŁŠŁ’Ł‡Ł Ł…ŁŁ†ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų§Ł°ŁŠŁŽŲ§ŲŖŁ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ų°Ł‘ŁŁƒŁ’Ų±Ł Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁƒŁŁŠŁ’Ł…Ł ŁˆŁŽŲŖŁŽŁ‚ŁŽŲØŁ‘ŁŽŁ„ŁŽ Ł…ŁŁ†Ł‘ŁŁŠŁ’ ŁˆŁŽŁ…ŁŁ†Ł’ŁƒŁŁ…Ł’ ŲŖŁŁ„ŁŽŲ§ŁˆŁŽŲŖŁŽŁ‡Ł Ų§ŁŁ†Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ł‡ŁŁˆŁŽ Ų§Ł„Ų³Ł‘ŁŽŁ…ŁŁŠŁ’Ų¹Ł Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŁ„ŁŁŠŁ’Ł…Ł. ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ³Ł’ŲŖŁŽŲŗŁ’ŁŁŲ±Ł Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲøŁŁŠŁ’Ł…ŁŽ Ł„ŁŁŠŁ’ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŁ„ŁŲ³ŁŽŲ§Ų¦ŁŲ±Ł Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŽŲ§ŲŖŁ ŁŁŽŁŠŁŽŲ§ ŁŁŽŁˆŁ’Ų²ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲ³Ł’ŲŖŁŽŲŗŁ’ŁŁŲ±ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŁŠŁŽŲ§ Ł†ŁŽŲ¬ŁŽŲ§Ų©ŁŽ Ų§Ł„ŲŖŁ‘ŁŽŲ§Ų¦ŁŲØŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ

Khutbah II

Ų§ŁŽŁ„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ للهِ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’ Ų£ŁŽŁ†Ł’Ų¹ŁŽŁ…ŁŽŁ†ŁŽŲ§ ŲØŁŁ†ŁŲ¹Ł’Ł…ŁŽŲ©Ł Ų§Ł„Ł’Ų§ŁŁŠŁ’Ł…ŁŽŲ§Ł†Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ų§ŁŲ³Ł’Ł„ŁŽŲ§Ł…Ł. ŁˆŁŽŲ§Ł„ŲµŁ‘ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų©Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ų³Ł‘ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ł…Ł Ų¹ŁŽŁ„Ł°Ł‰ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ Ų®ŁŽŁŠŁ’Ų±Ł Ų§Ł„Ł’Ų£ŁŽŁ†ŁŽŲ§Ł…Ł. ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„Ł°Ł‰ اٰلِهِ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲµŁ’Ų­ŁŽŲ§ŲØŁŁ‡Ł Ų§Ł„Ł’ŁƒŁŲ±ŁŽŲ§Ł…Ł. Ų£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų§ŁŽŁ†Ł’ Ł„ŁŽŲ§ Ų§ŁŁ„Ł°Ł‡ŁŽ Ų§ŁŁ„Ł‘ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŽŁ„ŁŁƒŁ Ų§Ł„Ł’Ł‚ŁŲÆŁ‘ŁŁˆŁ’Ų³Ł Ų§Ł„Ų³Ł‘ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ł…Ł ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų§ŁŽŁ†Ł‘ŁŽ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŽŁ†ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŲ­ŁŽŲØŁŁŠŁ’ŲØŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ‹Ų§ Ų¹ŁŽŲØŁ’ŲÆŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ’Ł„ŁŁ‡Ł ŲµŁŽŲ§Ų­ŁŲØŁ Ų§Ł„Ų“Ł‘ŁŽŲ±ŁŽŁŁ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ų„ŁŲ­Ł’ŲŖŁŲ±ŁŽŲ§Ł…Ł.


Ų£ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲ§ ŲØŁŽŲ¹Ł’ŲÆŁ. ŁŁŽŁŠŁŽŲ§Ų£ŁŽŁŠŁ‘ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲ§Ų³Ł Ų£ŁŁˆŁ’ŲµŁŁŠŁ’ŁƒŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŁ†ŁŽŁŁ’Ų³ŁŁŠŁ’ ŲØŁŲŖŁŽŁ‚Ł’ŁˆŁŽŁ‰ اللهِ ŁŁŽŁ‚ŁŽŲÆŁ’ ŁŁŽŲ§Ų²ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲŖŁ‘ŁŽŁ‚ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ. ŁŁŽŁ‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł ŲŖŁŽŲ¹ŁŽŲ§Ł„ŁŽŁ‰ Ų§ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ ŁˆŁŽ Ł…ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų¦ŁŁƒŁŽŲŖŁŽŁ‡Ł ŁŠŁŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲØŁŁŠŁ‘Ł ŁŠŁ°Ų£ŁŽŁŠŁ‘ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų£Ł°Ł…ŁŽŁ†ŁŁˆŁ’Ų§ ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŁˆŁ’Ų§ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽ Ų³ŁŽŁ„Ł‘ŁŁ…ŁŁˆŁ’Ų§ ŲŖŁŽŲ³Ł’Ł„ŁŁŠŁ’Ł…Ł‹Ų§. Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ ŲµŁŽŁ„Ł‘Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŁ…Ł’ Ų¹ŁŽŁ„Ł°Ł‰ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŁˆŁŽ Ų¹ŁŽŁ„Ł°Ł‰ أٰلِ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŁƒŁŽŁ…ŁŽŲ§ ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁŠŁ’ŲŖŁŽ Ų¹ŁŽŁ„Ł°Ł‰ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ų§ŁŲØŁ’Ų±ŁŽŲ§Ł‡ŁŁŠŁ’Ł…ŁŽ ŁˆŁŽŲØŁŽŲ§Ų±ŁŁƒŁ’ Ų¹ŁŽŁ„Ł°Ł‰ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„Ł°Ł‰ اٰلِ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŁƒŁŽŁ…ŁŽŲ§ ŲØŁŽŲ§Ų±ŁŽŁƒŁ’ŲŖŁŽ Ų¹ŁŽŁ„Ł°Ł‰ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ų§ŁŲØŁ’Ų±ŁŽŲ§Ł‡ŁŁŠŁ’Ł…ŁŽ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„Ł°Ł‰ اٰلِ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ų§ŁŲØŁ’Ų±ŁŽŲ§Ł‡ŁŁŠŁ’Ł…ŁŽ ŁŁ’ŁŠ Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲ§Ł„ŁŽŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų§ŁŁ†Ł‘ŁŽŁƒŁŽ Ų­ŁŽŁ…ŁŁŠŁ’ŲÆŁŒ Ł…ŁŽŲ¬ŁŁŠŁ’ŲÆŁŒ.


Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŁ…ŁŽŁ‘ ŁˆŁŽŲ§Ų±Ł’Ų¶ŁŽ Ų¹ŁŽŁ†Ł Ų§Ł„Ł’Ų®ŁŁ„ŁŽŁŁŽŲ§Ų”Ł Ų§Ł„Ų±Ł‘ŁŽŲ§Ų“ŁŲÆŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ. ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ†Ł’ Ų§ŁŽŲµŁ’Ų­ŁŽŲ§ŲØŁ Ł†ŁŽŲØŁŁŠŁ‘ŁŁƒŁŽ Ų§ŁŽŲ¬Ł’Ł…ŁŽŲ¹ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ. ŁˆŁŽŲ§Ł„ŲŖŁ‘ŁŽŲ§ŲØŁŲ¹ŁŲØŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲŖŁŽŲ§ŲØŁŲ¹Ł Ų§Ł„ŲŖŁ‘ŁŽŲ§ŲØŁŲ¹ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽ ŲŖŁŽŲ§ŲØŁŲ¹ŁŁ‡ŁŁ…Ł’ اِلٰى ŁŠŁŽŁˆŁ’Ł…Ł Ų§Ł„ŲÆŁ‘ŁŁŠŁ’Ł†Ł. Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŁ…ŁŽŁ‘ اغْفِرْ Ł„ŁŁ„Ł’Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŽŲ§ŲŖŁ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŲ¤Ł’Ł…ŁŁ†ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŲ¤Ł’Ł…ŁŁ†ŁŽŲ§ŲŖŁ. Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ų§ŲÆŁ’ŁŁŽŲ¹Ł’ Ų¹ŁŽŁ†Ł‘ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł’ŲŗŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų”ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’ŁˆŁŽŲØŁŽŲ§Ų”ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ų·Ł‘ŁŽŲ§Ų¹ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ų§ŁŽŁ…Ł’Ų±ŁŽŲ§Ų¶ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’ŁŁŲŖŁŽŁ†ŁŽ Ł…ŁŽŲ§ Ł„ŁŽŲ§ ŁŠŁŽŲÆŁ’ŁŁŽŲ¹ŁŁ‡Ł ŲŗŁŽŁŠŁ’Ų±ŁŁƒŁŽ Ų¹ŁŽŁ†Ł’ ŲØŁŽŁ„ŁŽŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł‡Ł°Ų°ŁŽŲ§ Ų§ŁŁ†Ł’ŲÆŁŁˆŁ’Ł†ŁŁŠŁ’Ų³ŁŁŠŁ‘ŁŽŲ§ Ų®ŁŽŲ§ŲµŁ‘ŁŽŲ©Ł‹ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ†Ł’ Ų³ŁŽŲ§Ų¦ŁŲ±Ł ŲØŁŁ„ŁŽŲ§ŲÆŁ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų¹ŁŽŲ§Ł…Ł‘ŁŽŲ©Ł‹ ŁŠŁŽŲ§ Ų±ŁŽŲØŁ‘ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲ§Ł„ŁŽŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ. Ų±ŁŽŲØŁ‘ŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ų§Ł°ŲŖŁŁ†ŁŽŲ§ فِي Ų§Ł„ŲÆŁ‘ŁŁ†Ł’ŁŠŁŽŲ§ Ų­ŁŽŲ³ŁŽŁ†ŁŽŲ©Ł‹ ŁˆŁŽ فِي Ų§Ł„Ł’Ų§Ł°Ų®ŁŲ±ŁŽŲ©Ł Ų­ŁŽŲ³ŁŽŁ†ŁŽŲ©Ł‹ ŁˆŁŽ Ł‚ŁŁ†ŁŽŲ§ Ų¹ŁŽŲ°ŁŽŲ§ŲØŁŽ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲ§Ų±Ł.


Ų¹ŁŲØŁŽŲ§ŲÆŁŽ اللهِ Ų§ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ ŁŠŁŽŲ£Ł’Ł…ŁŲ±Ł ŲØŁŲ§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲÆŁ’Ł„Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ų§ŁŲ­Ł’Ų³ŁŽŲ§Ł†Ł ŁˆŁŽŁŠŁŽŁ†Ł’Ł‡ŁŽŁ‰ Ų¹ŁŽŁ†Ł Ų§Ł„Ł’ŁŁŽŲ­Ł’Ų“ŁŽŲ§Ų”Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŁ†Ł’ŁƒŁŽŲ±Ł. ŁŠŁŽŲ¹ŁŲøŁŁƒŁŁ…Ł’ Ł„ŁŽŲ¹ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ ŲŖŁŽŲ°ŁŽŁƒŁ‘ŁŽŲ±ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ. ŁŁŽŲ§Ų°Ł’ŁƒŁŲ±ŁŁˆŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲøŁŁŠŁ’Ł…ŁŽ ŁŠŁŽŲ°Ł’ŁƒŁŲ±Ł’ŁƒŁŁ…Ł’. ŁˆŁŽ Ų§Ų“Ł’ŁƒŁŲ±ŁŁˆŁ’Ł‡Ł Ų¹ŁŽŁ„Ł°Ł‰ Ł†ŁŲ¹ŁŽŁ…ŁŁ‡Ł ŁŠŁŽŲ²ŁŲÆŁ’ŁƒŁŁ…Ł’. ŁˆŁŽŁ„ŁŽŲ°ŁŁƒŁ’Ų±Ł اللهِ Ų§ŁŽŁƒŁ’ŲØŁŽŲ±Ł Ā 


Ustadz Syakir NF, alumnus Pondok Buntet Pesantren Cirebon