Khutbah

Khutbah Jumat: Korelasi antara Kesalehan Diri dan Lingkungan

NU Online  Ā·  Jumat, 5 November 2021 | 01:45 WIB

Khutbah Jumat: Korelasi antara Kesalehan Diri dan Lingkungan

Khutbah Jumat: Korelasi antara Kesalehan Diri dan Lingkungan

Khutbah I

Ā 

Ų§Ł„Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ للهِ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŽŁ„ŁŁƒŁ Ų§Ł„ŲÆŁ‘ŁŽŁŠŁ‘ŁŽŲ§Ł†ŁŲŒ ŁˆŁŽŲ§Ł„ŲµŁ‘ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų©Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ų³Ł‘ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ł…Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŲÆŁ Ų¹ŁŽŲÆŁ’Ł†ŁŽŲ§Ł†ŁŽŲŒ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ آلِهِ ŁˆŁŽŲµŁŽŲ­Ł’ŲØŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲŖŁŽŲ§ŲØŁŲ¹ŁŁŠŁ’Ł‡Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ł…ŁŽŲ±ŁŁ‘ Ų§Ł„Ų²Ł‘ŁŽŁ…ŁŽŲ§Ł†ŁŲŒ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų£ŁŽŁ†Ł’ Ł„Ł‘ŁŽŲ§ Ų„ŁŁ„Ł‡ŁŽ Ų„ŁŁ„Ł‘ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ­Ł’ŲÆŁŽŁ‡Ł Ł„ŁŽŲ§ Ų“ŁŽŲ±ŁŁŠŁ’ŁƒŁŽ Ł„ŁŽŁ‡Ł Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŁ†ŁŽŁ€Ų²Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ų¹ŁŽŁ†Ł Ų§Ł„Ł’Ų¬ŁŲ³Ł’Ł…ŁŁŠŁ‘ŁŽŲ©Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ų¬ŁŁ‡ŁŽŲ©Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ų²Ł‘ŁŽŁ…ŁŽŲ§Ł†Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŽŁƒŁŽŲ§Ł†ŁŲŒ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų£ŁŽŁ†Ł‘ŁŽ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ‹Ų§ Ų¹ŁŽŲØŁ’ŲÆŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ’Ł„ŁŁ‡Ł Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’ ŁƒŁŽŲ§Ł†ŁŽ Ų®ŁŁ„ŁŁ‚ŁŁ‡Ł Ų§Ł„Ł’Ł‚ŁŲ±Ł’Ų¢Ł†ŁŽ . Ų£ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲ§ ŲØŁŽŲ¹Ł’ŲÆŁŲŒ Ų¹ŁŲØŁŽŲ§ŲÆŁŽ Ų§Ł„Ų±Ł‘ŁŽŲ­Ł’Ł…Ł°Ł†ŁŲŒ ŁŁŽŲ„Ł†ŁŁ‘ŁŠ Ų£ŁŁˆŁ’ŲµŁŁŠŁ’ŁƒŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŁ†ŁŽŁŁ’Ų³ŁŁŠ ŲØŁŲŖŁŽŁ‚Ł’ŁˆŁŽŁ‰ اللهِ Ų§Ł„Ł…ŁŽŁ†Ł‘ŁŽŲ§Ł†ŁŲŒ Ų§Ł„Ł’Ł‚ŁŽŲ§Ų¦ŁŁ„Ł فِي ŁƒŁŲŖŁŽŲ§ŲØŁŁ‡Ł Ų§Ł„Ł’Ł‚ŁŲ±Ł’Ų¢Ł†Ł: ŲøŁŽŁ‡ŁŽŲ±ŁŽ Ų§Ł„Ł’ŁŁŽŲ³ŁŽŲ§ŲÆŁ فِى Ų§Ł„Ł’ŲØŁŽŲ±Ł‘Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’ŲØŁŽŲ­Ł’Ų±Ł ŲØŁŁ…ŁŽŲ§ ŁƒŁŽŲ³ŁŽŲØŁŽŲŖŁ’ Ų§ŁŽŁŠŁ’ŲÆŁŁ‰ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲ§Ų³Ł Ł„ŁŁŠŁŲ°ŁŁŠŁ’Ł‚ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł’ ŲØŁŽŲ¹Ł’Ų¶ŁŽ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’ Ų¹ŁŽŁ…ŁŁ„ŁŁˆŁ’Ų§ Ł„ŁŽŲ¹ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł’ ŁŠŁŽŲ±Ł’Ų¬ŁŲ¹ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ


Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,
Sebagai makhluk yang telah dikaruniai berbagai macam kenikmatan, marilah kita terus menguatkan rasa syukur kepada Allah swt. Kita harus terus mengingat berbagai nikmat yang tak bisa kita hitung satu-persatu, anugerah Allah swt kepada kita semua di antaranya adalah nikmat kesehatan sehingga kita bisa menjalankan ibadah sebagai tugas utama hidup di muka bumi ini. Kesehatan jiwa dan raga ini harus terus kita jaga dengan berbagai macam usaha, karena Ā kita akan merasakan pentingnya kesehatan ketika sakit dan penyakit sudah menyerang badan kita.


Di antara usaha menjaga kesehatan diri adalah dengan menerapkan pola hidup sehat dan menjaga lingkungan sekitar kita. Pola hidup sehat dapat dilakukan dengan senantiasa mengetahui kondisi kesehatan tubuh dan melakukan deteksi dini kemungkinan penyakit yang kita derita. Kita mestinya lebih tahu dan paham tentang kondisi tubuh kita sendiri serta hal-hal apa yang sebaiknya kita lakukan dan hindari, agar kesehatan kita tetap terjaga.


Kemudian, berolahraga juga menjadi bagian penting dari menjaga kesehatan dengan memilih aktivitas yang menyenangkan dan tentunya menyehatkan. Pola dan jenis makanan yang dikonsumsi juga akan berpengaruh kepada kesehatan sehingga sebaiknya kita mengontrol asupan makanan yang kita konsumsi setiap hari. Asupan makanan dan minuman pun tidak boleh berlebihan sebagaimana ditegaskan dalam Al-Quran surat Al-A’raf: 31:


ŁŠŁ°ŲØŁŽŁ†ŁŁŠŁ’Ł“ Ų§Ł°ŲÆŁŽŁ…ŁŽ Ų®ŁŲ°ŁŁˆŁ’Ų§ Ų²ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽŲŖŁŽŁƒŁŁ…Ł’ Ų¹ŁŁ†Ł’ŲÆŁŽ ŁƒŁŁ„Ł‘Ł Ł…ŁŽŲ³Ł’Ų¬ŁŲÆŁ ŁˆŁ‘ŁŽŁƒŁŁ„ŁŁˆŁ’Ų§ ŁˆŁŽŲ§Ų“Ł’Ų±ŁŽŲØŁŁˆŁ’Ų§ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŲ§ ŲŖŁŲ³Ł’Ų±ŁŁŁŁˆŁ’Ų§Ūš Ų§ŁŁ†Ł‘ŁŽŁ‡Ł— Ł„ŁŽŲ§ ŁŠŁŲ­ŁŲØŁ‘Ł Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲ³Ł’Ų±ŁŁŁŁŠŁ’Ł†ŁŽĀ 


Artinya : ā€œWahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.ā€


Di antara upaya lain untuk senantiasa menjaga kesehatan tubuh adalah dengan menjaga keseimbangan kehidupan diri dan sosial, menghentikan kebiasaan buruk yang dapat menimbulkan penyakit, dan mencukupi waktu istirahat kita. Dengan ikhtiar ini mudah-mudahan nikmat kesehatan tubuh akan senantiasa menaungi kita sehingga kita dapat menjalankan aktivitas kehidupan dengan baik dalam rangka beribadah kepada Allah swt.


Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,
Selain menjaga kesehatan diri, kita juga tidak boleh lupa untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan kita. Akan sulit terwujud kesehatan diri ketika lingkungan di sekitar kita tidak mendukung. Jika kita tidak menjaga keseimbangan alam dan dan tidak ramah kepada lingkungan, maka sebenarnya kita juga sedang tidak berlaku ramah dengan ayat-ayat Allah. Kita perlu menyadari bahwa lingkungan dan alam sekitar adalah merupakan ayat kauniyah yakni tanda-tanda kebesaran Allah, selain yang terdapat dalam Al-Quran. Ayat-ayat kauniyah ini harus diperlakukan dengan ramah seperti halnya sikap kita memuliakan ayat qauliyah, yakniĀ ayat-ayat berupa firman AllahĀ swt yang bisa kita baca dalam kitab suci Al-Qur'an.


Kita perlu memperhatikan firman Allah dalam Ā Surat Ar-Rum ayat 41:


ŲøŁŽŁ‡ŁŽŲ±ŁŽ Ų§Ł„Ł’ŁŁŽŲ³ŁŽŲ§ŲÆŁ فِى Ų§Ł„Ł’ŲØŁŽŲ±Ł‘Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’ŲØŁŽŲ­Ł’Ų±Ł ŲØŁŁ…ŁŽŲ§ ŁƒŁŽŲ³ŁŽŲØŁŽŲŖŁ’ Ų§ŁŽŁŠŁ’ŲÆŁŁ‰ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲ§Ų³Ł Ł„ŁŁŠŁŲ°ŁŁŠŁ’Ł‚ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł’ ŲØŁŽŲ¹Ł’Ų¶ŁŽ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’ Ų¹ŁŽŁ…ŁŁ„ŁŁˆŁ’Ų§ Ł„ŁŽŲ¹ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł’ ŁŠŁŽŲ±Ł’Ų¬ŁŲ¹ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ


Artinya : ā€œTelah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)ā€


Tafsir Al-Qur’an Kementerian Agama RI menyebutkan bahwa dalam ayat ini diterangkan telah terjadi al-fasad di daratan dan lautan. Al-Fasad adalah segala bentuk pelanggaran atas sistem atau hukum yang dibuat Allah, yang diartikan dengan "perusakan". Perusakan ini bisa berupa pencemaran alam sehingga tidak layak lagi didiami, atau bahkan penghancuran alam sehingga tidak bisa lagi dimanfaatkan. Perusakan ini sendiri terjadi akibat prilaku manusia, misalnya eksploitasi alam yang berlebihan, peperangan, dan dampak kemajuan teknologi yang dilakukan manusia.Ā 


Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,
Perilaku ini tidak mungkin dilakukan orang yang beriman dengan keimanan yang sesungguhnya karena orang beriman tahu bahwa semua perbuatannya akan dipertanggungjawabkan nanti di depan Allah swt. Sehingga bisa dikatakan bahwa tolok ukur kesalehan diri seseorang bisa terlihat salah satunya dari kesalehan lingkungan yang terwujud dalam komitmen menjaga lingkungan agar tetap seimbang dan memberi kemaslahatan bagi kehidupan.


Sebagai khalifah di muka bumi ini, kita harus mengikuti dan mematuhi semua hukum Allah, termasuk tidak melakukan kerusakan terhadap sumber daya alam yang ada. kita juga harus bertanggung jawab terhadap keberlanjutan kehidupan di bumi ini. Bumi ini diciptakan dan ditundukkan oleh Allah swt sebagai tempat kediaman manusia dan tentu kita tidak boleh memperlakukannya semau kita sendiri.Ā 


Perlu diketahui, dalam Al-Qur’an, Allah swt menyebut kata bumi sebanyak 453 kali, lebih banyak daripada menyebut kata langit atau surga yakni sebanyak 320 kali. Hal ini memberi kesan kuat tentang kebaikan dan kesucian bumi sehingga debu saja dapat menggantikan air dalam bersuci. Ada semacam kesakralan dan kesucian dari bumi, sehingga merupakan tempat yang baik untuk menyembah Allah, baik dalam bentuk formal maupun dalam perikehidupan kita sehari-hari. Rasulullah saw bersabda:Ā 


ŁˆŁŽŲ¬ŁŲ¹ŁŁ„ŁŽŲŖŁ’ Ł„ŁŁŠ Ų§Ł„Ł’Ų£ŁŽŲ±Ł’Ų¶Ł Ł…ŁŽŲ³Ł’Ų¬ŁŲÆŁ‹Ų§ ŁˆŁŽŲ·ŁŽŁ‡ŁŁˆŲ±Ł‹Ų§


Artinya: ā€œBumi diciptakan untukku sebagai masjid dan sebagai alat untuk bersuci.ā€ (Riwayat Abu Dawud dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah)Ā 


Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,
Melalui penjelasan ini, mari kita terus menguatkan komitmen untuk melakukan revolusi cinta terhadap lingkungan baik pada level individu maupun kelompok sebagai perwujudan kesalehan dan ibadah kita baik dalam dimensi horizontal kepada sesama maupun vertikal kepada Allah swt. Semua ini bisa kita mulai dari diri kita sendiri dan dimulai dari hal-hal kecil seperti membuang sampah pada tempatnya serta menjaga kebersihan sanitasi lingkungan. Mari perkuat kesalehan diri dengan mewujudkan kesalehan lingkungan.Ā 


Ų£ŁŽŁ‚ŁŁˆŁ’Ł„Ł Ł‚ŁŽŁˆŁ’Ł„ŁŁŠŁ’ Ł‡Ł°Ų°ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ³Ł’ŲŖŁŽŲŗŁ’ŁŁŲ±Ł Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ Ł„ŁŁŠŁ’ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ŲŒ ŁŁŽŲ§Ų³Ł’ŲŖŁŽŲŗŁ’ŁŁŲ±ŁŁˆŁ’Ł‡ŁŲŒ Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ł‡ŁŁˆŁŽ Ų§Ł„Ł’ŲŗŁŽŁŁŁˆŁ’Ų±Ł Ų§Ł„Ų±Ł‘ŁŽŲ­ŁŁŠŁ’Ł…Ł

*


Khutbah II


Ų§ŁŽŁ„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ لِلّٰهِ ŁˆŁŽŁƒŁŽŁŁŽŁ‰ŲŒ ŁˆŁŽŲ£ŁŲµŁŽŁ„ŁŁ‘ŁŠŁ’ ŁˆŁŽŲ£ŁŲ³ŁŽŁ„ŁŁ‘Ł…Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲµŁ’Ų·ŁŽŁŁŽŁ‰ŲŒ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ آلِهِ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲµŁ’Ų­ŁŽŲ§ŲØŁŁ‡Ł Ų£ŁŽŁ‡Ł’Ł„Ł Ų§Ł„Ł’ŁˆŁŽŁŁŽŲ§. Ų£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų£ŁŽŁ†Ł’ Ł„Ł‘ŁŽŲ§ Ų„Ł„Ł‡ŁŽ Ų„ŁŁ„Ł‘ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ­Ł’ŲÆŁŽŁ‡Ł Ł„ŁŽŲ§ Ų“ŁŽŲ±ŁŁŠŁ’ŁƒŁŽ Ł„ŁŽŁ‡ŁŲŒ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų£ŁŽŁ†Ł‘ŁŽ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ‹Ų§ Ų¹ŁŽŲØŁ’ŲÆŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ’Ł„ŁŁ‡Ł Ų£ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲ§ ŲØŁŽŲ¹Ł’ŲÆŁŲŒ ŁŁŽŁŠŁŽŲ§ Ų£ŁŽŁŠŁ‘ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽŲŒ Ų£ŁŁˆŁ’ŲµŁŁŠŁ’ŁƒŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŁ†ŁŽŁŁ’Ų³ŁŁŠŁ’ ŲØŁŲŖŁŽŁ‚Ł’ŁˆŁŽŁ‰ اللهِ Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŁ„ŁŁŠŁŁ‘ Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲøŁŁŠŁ’Ł…Ł ŁˆŁŽŲ§Ų¹Ł’Ł„ŁŽŁ…ŁŁˆŁ’Ų§ Ų£ŁŽŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ Ų£ŁŽŁ…ŁŽŲ±ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ ŲØŁŲ£ŁŽŁ…Ł’Ų±Ł Ų¹ŁŽŲøŁŁŠŁ’Ł…ŁŲŒ Ų£ŁŽŁ…ŁŽŲ±ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ ŲØŁŲ§Ł„ŲµŁ‘ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų©Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ų³Ł‘ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ł…Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ł†ŁŽŲØŁŁŠŁŁ‘Ł‡Ł Ų§Ł„Ł’ŁƒŁŽŲ±ŁŁŠŁ’Ł…Ł ŁŁŽŁ‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ: Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ ŁˆŁŽŁ…ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų¦ŁŁƒŁŽŲŖŁŽŁ‡Ł ŁŠŁŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŁˆŁ†ŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲØŁŁŠŁŁ‘ŲŒ ŁŠŁŽŲ§ Ų£ŁŽŁŠŁ‘ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ†ŁŽ Ų¢Ł…ŁŽŁ†ŁŁˆŲ§ ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŁˆŲ§ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„ŁŁ‘Ł…ŁŁˆŲ§ ŲŖŁŽŲ³Ł’Ł„ŁŁŠŁ…Ł‹Ų§ŲŒ Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ ŲµŁŽŁ„ŁŁ‘ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ آلِ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ

Ā 

Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ اغْفِرْ Ł„ŁŁ„Ł’Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŽŲ§ŲŖŁ ŁˆŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŲ¤Ł’Ł…ŁŁ†ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŲ¤Ł’Ł…ŁŁ†ŁŽŲ§ŲŖŁ Ų§Ł„Ł’Ų£ŁŽŲ­Ł’ŁŠŁŽŲ§Ų”Ł Ł…ŁŁ†Ł’Ł‡ŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ų£ŁŽŁ…Ł’ŁˆŁŽŲ§ŲŖŁŲŒ اللهم Ų§ŲÆŁ’ŁŁŽŲ¹Ł’ Ų¹ŁŽŁ†Ł‘ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł’ŲØŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų”ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’ŲŗŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų”ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’ŁˆŁŽŲØŁŽŲ§Ų”ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’ŁŁŽŲ­Ł’Ų“ŁŽŲ§Ų”ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŁ†Ł’ŁƒŁŽŲ±ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’ŲØŁŽŲŗŁ’ŁŠŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ų³Ł‘ŁŁŠŁŁˆŁ’ŁŁŽ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲ®Ł’ŲŖŁŽŁ„ŁŁŁŽŲ©ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ų“Ł‘ŁŽŲÆŁŽŲ§Ų¦ŁŲÆŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŲ­ŁŽŁ†ŁŽŲŒ Ł…ŁŽŲ§ ŲøŁŽŁ‡ŁŽŲ±ŁŽ Ł…ŁŁ†Ł’Ł‡ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŁ…ŁŽŲ§ ŲØŁŽŲ·ŁŽŁ†ŁŽŲŒ مِنْ ŲØŁŽŁ„ŁŽŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł‡ŁŽŲ°ŁŽŲ§ Ų®ŁŽŲ§ŲµŁ‘ŁŽŲ©Ł‹ ŁˆŁŽŁ…ŁŁ†Ł’ ŲØŁŁ„Ł’ŲÆŁŽŲ§Ł†Ł Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų¹ŁŽŲ§Ł…Ł‘ŁŽŲ©Ł‹ŲŒ Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽŁƒŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ ŁƒŁŁ„ŁŁ‘ Ų“ŁŽŁŠŁ’Ų”Ł Ł‚ŁŽŲÆŁŁŠŁ’Ų±ŁŒ Ā 


Ų¹ŁŲØŁŽŲ§ŲÆŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŲŒ Ų„Ł†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ ŁŠŁŽŲ£Ł’Ł…ŁŲ±Ł ŲØŁŲ§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲÆŁ’Ł„Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ų„Ų­Ł’Ų³ŁŽŲ§Ł†Ł ŁˆŁŽŲ„ŁŁŠŁ’ŲŖŁŽŲ§Ų”Ł ذِي Ų§Ł„Ł’Ł‚ŁŲ±Ł’ŲØŁŽŁ‰ ŁˆŁŠŁŽŁ†Ł’Ł‡ŁŽŁ‰ Ų¹ŁŽŁ†Ł Ų§Ł„ŁŁŽŲ­Ł’Ų“ŁŽŲ§Ų”Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŁ†Ł’ŁƒŁŽŲ±Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„ŲØŁŽŲŗŁ’ŁŠŁŲŒ ŁŠŁŽŲ¹ŁŲøŁŁƒŁŁ…Ł’ Ł„ŁŽŲ¹ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ ŲŖŁŽŲ°ŁŽŁƒŁ‘ŁŽŲ±ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ. ŁŁŽŲ§Ų°ŁƒŁŲ±ŁŁˆŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲøŁŁŠŁ’Ł…ŁŽ ŁŠŁŽŲ°Ł’ŁƒŁŲ±Ł’ŁƒŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŲ°ŁŁƒŁ’Ų±Ł اللهِ Ų£ŁŽŁƒŁ’ŲØŁŽŲ±Ł


Muhammad Faizin, Sekretaris PCNU Kabupaten Pringsewu, Lampung