Khutbah

Khutbah Jumat: Bulan Sya’ban, Momen Bersimpuh Mohon Ampunan Allah

Sel, 7 Maret 2023 | 07:17 WIB

Khutbah Jumat: Bulan Sya’ban, Momen Bersimpuh Mohon Ampunan Allah

Khutbah Jumat: Bulan Sya’ban, Momen Bersimpuh Mohon Ampunan Allah. (Foto: NU Online/Freepik)

Naskah khutbah Jumat ini menjelaskan tentang anjuran permohonan ampun dan istighfar kepada Allah. Naskah khutbah Jumat ini mengajak jamaah untuk mempersiapkan diri di bulan Sya’ban dengan bersih-bersih dan memohon ampunan-Nya menjelang bulan Ramadhan.


Teks khutbah Jumat berikut ini berjudul "Khutbah Jumat: Bulan Sya’ban, Momen Bersimpuh Mohon Ampunan Allah" Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan desktop). Semoga bermanfaat! (Redaksi)


Khutbah I


اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِىْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدىْ وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْكَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لآإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى خَاتَمِ اْلاَنْبِيَآءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ مُحَمَّدٍ وَّعَلى آلِهِ وَصَحْبِهِ أجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا عِبَادَ اللهِ اِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ قَالَ تَعَالَى : إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ

 

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah.

Pada kesempatan ini khatib mengajak jamaah dan diri khatib sendiri untuk bersyukur kepada Allah swt atas segala limpahan nikmat dan karunia-Nya kepada kita semua. kedua, khatib juga mengajak jamaah sekalian untuk menyampaikan shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad saw atas segala kasih sayang dan pengorbanan dakwahnya.


Pada bulan Sya’ban ini khatib mengajak jamaah dan diri khatib sendiri untuk kembali dan bertobat kepada Allah. Pada bulan yang baik untuk menyambut bulan suci Ramadhan ini, mari sama-sama kita merendahkan diri dan memohon ampunan Allah atas segala dosa dan kekeliruan kita.


Pada Surat Al-Baqarah ayat 222, Allah menyampaikan bahwa Dia menyukai orang-orang yang bertobat dan membersihkan diri:


إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ


Artinya, “Sungguh, Allah menyukai orang yang bertobat dan menykai orang yang menyucikan diri,” (Surat Al-Baqarah ayat 222).


Pada banyak riwayat, kita dapat menemukan anjuran dan isyarat agar kita manusia bertobat kepada Allah. Kita menemukan bagaimana Allah membuka pintu tobat-Nya 1 x 24 jam. Kita mendapati kemurahan dan kasih sayang Allah dengan keterbukaan pintu tobat-Nya:


عَنْ أَبِي مُوسَى عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَبْسُطُ يَدَهُ بِاللَّيْلِ لِيَتُوبَ مُسِيءُ النَّهَارِ وَيَبْسُطُ يَدَهُ بِالنَّهَارِ لِيَتُوبَ مُسِيءُ اللَّيْلِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا


Artinya, “Dari sahabat Abu Musa as dari Nabi Muhammad saw, ia bersabda, ‘Sungguh, Allah swt membuka tangan-Nya pada malam hari agar pendosa di siang hari dapat bertobat dan menggelar tangan-Nya pada siang hari agar pendosa di malam hari dapat bertobat sampai matahari terbit dari tempat tenggelamnya,’” (HR Muslim).


Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,

Allah memberikan kemurahan-Nya kepada kita dalam hal pertobatan. Allah menunggu kita untuk menghadap dan bersimpuh di hadapan-Nya dengan mengingat segala dosa yang pernah kita lakukan baik disengaja maupun tidak disengaja. Allah tidak perduli seberapa banyak dan besar dosa kita kepada-Nya.


Nabi Muhammad saw menggambarkan kemurahan Allah saw dalam menerima tobat manusia. Dalam riwayat haditsnya, Nabi Muhammad saw menyebut penerimaan Allah atas tobat manusia sebesar apapun dosa manusia.


عَن أَبِي هُرَيْرَةَ عَن النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَوْ أَخْطَأْتُمْ حَتَّى تَبْلُغَ السَّمَاءَ ثُمَّ تُبْتُمْ لَتَابَ عَلَيْكُمْ وصحيح سنن ابن ماجة


Artinya, “Dari Abu Hurairah ra, dari Nabi Muhammad saw, ia bersabda, ‘Andai kalian keliru hingga mencapai langit, lalu kalian bertobat, niscaya ia akan menerima tobat kalian,’” (HR Ibnu Majah).


Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,

Sebagaimana keterangan Surat Al-Baqarah ayat 222, Allah menyukai orang-orang yang bertobat dan memohon ampunan kepada-Nya. Allah menyukai orang-orang yang beristighfar dan bersimpuh memohon ampunan-Nya.


Pada hadits riwayat Muslim, Rasulullah saw menjelaskan kesenangan Allah pada istighfar dan permohonan ampun hamba-Nya. Bahkan Allah akan membinasakan manusia satu generasi yang tidak memohon ampun karena tidak memiliki dosa dan menggantinya dengan generasi baru yang akan memohon ampunan-Nya.


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَوْ لَمْ تُذْنِبُوا لَذَهَبَ اللَّهُ بِكُمْ، وَلَجَاءَ بِقَوْمٍ يُذْنِبُونَ، فَيَسْتَغْفِرُونَ اللَّهَ، فَيَغْفِرُ لَهُمْ


Artinya, “Dari Abu Hurairah ra, ia berkata, Rasulullah saw bersabda, ‘Demi Allah yang diriku berada di tangan-Nya, andai kalian tidak berdosa, niscaya Allah akan membinasakan kalian dan mengganti kalian dengan kaum baru yang berdosa, lalu meminta ampun, dan akhirnya Allah mengampuni mereka,’” (HR Muslim).


Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,

Sebagai penutup khutbah Jumat yang singkat ini, khatib mengutip hadits riwayat Imam At-Thabarani berikut ini terkait memperbaiki diri dengan niat dan tekad untuk tidak mengulang perbuatan dosa yang pernah dilakukan di masa lalu.


عن أبي ذر قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم  مَنْ أَحْسَنَ فِيْمَا بَقِيَ غُفِرَ لَهُ مَا مَضَى وَمَنْ أَسَاءَ فِيْمَا بَقِيَ أُخِذَ بِمَا مَضَى وَمَا بَقِيَ الطبراني


Artinya, “Dari sahabat Abu Dzar ra, ia berkata, Rasulullah saw, ‘Siapa saja yang berbuat baik pada sisa usianya, niscaya diampuni dosanya yang telah lalu. Tetapi siapa yang berdosa pada sisa umurnya, niscaya disiksa perbuatan dosanya yang telah lalu dan dosa pada sisa usianya,’” (HR At-Thabarani).


Demikian khutbah Jumat singkat ini, semoga Allah memberikan kesempatan dan meringankan jalan bagi kita untuk duduk bersimpuh merendahkan diri di hadapan-Nya serta mengakui segala dosa dan memohon ampunan-Nya. Dan kita yakin Allah membuka lebar pintu tobat-Nya.


بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ بِاْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ، إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم  


Khutbah II


اَلْحَمْدُ لِلَّهِ. أَشْهَدُ أَنْ لآ إلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ لَا نَبِيّ بعدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ


فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يٰأَ يُّها الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ


اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اَللّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَاْلوَبَاءَ والرِّبَا وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عامَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ.


فَيَا عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَعَزَّ وَأَجَلَّ وَأَكْبَرْ


Alhafiz Kurniawan, Wakil Sekretaris LBM PBNU