Khutbah

Khutbah Jumat: Berbakti Kepada Orang Tua Sebelum Terlambat

NU Online  ·  Jumat, 16 Mei 2025 | 06:45 WIB

Khutbah Jumat: Berbakti Kepada Orang Tua Sebelum Terlambat

Ilustrasi berbakti kepada orang tua. Sumber: Canva/NU Online.

Berbakti kepada orang tua adalah bagian dari perintah agama dan merupakan kewajiban bagi umat Islam. Islam sangat mewajibkan bagi seorang anak untuk berbakti kepada kedua orang tua dengan menaati, menghormati dan menyayangi mereka. Sebab kedua orang tua merupakan sebab anak ada di dunia dan mereka pula yang merawat, mendidik dan membesarkan anak hingga dewasa.


Khutbah Jumat kali ini mengajak kepada jamaah yang masih memiliki orang tua agar berbakti dan memanfaatkan waktu dengan baik menyayangi dan menghormati kedua orang tua. Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan desktop). Semoga bermanfaat! 


Khutbah I

الْحَمْدُ للهِ. الْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ حَمْدًا يُوَافِيْ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ, يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَلِعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ سُبْحَانَكَ اَللّٰهُمَّ لَا أُحْصِيْ ثَنَاءَكَ عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ, وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُهُ, خَيْرُ نَبِيٍّ أَرْسَلَهُ اللهُ إِلَى الْعَالَمِ كُلِّهِ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً وَسَلَامًا مُتَلَازِمَيْنِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ أَمَّا بَعْدُ, فَيَاأَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ 
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ. أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ: وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِۚ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصَالُهٗ فِيْ عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِوَالِدَيْكَۗ اِلَيَّ الْمَصِيْرُ


Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah 

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kita berbagai macam kenikmatan sehingga kita dapat memenuhi panggilan-Nya untuk menunaikan shalat Jumat. Nikmat yang harus digunakan dalam rangka memenuhi syariat yang telah ditetapkan-Nya. 

Shalawat beserta salam, mari kita haturkan bersama kepada Nabi Muhammad, juga kepada para keluarganya, sahabatnya, dan semoga melimpah kepada kita semua selaku umatnya. Aamiiin ya Rabbal ‘alamin. 


Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah

Berbakti kepada orang tua adalah bagian dari perintah agama dan merupakan kewajiban bagi umat Islam. Islam sangat mewajibkan bagi seorang anak untuk berbakti kepada kedua orang tua dengan menyayangi dan menghormati mereka. Sebab kedua orang tua merupakan sebab seorang anak ada di dunia dan mereka pula yang merawat, mendidik dan membesarkan anak hingga dewasa.


Dalam salah satu riwayat hadits, Nabi Muhammad Saw menyamakan derajat berbakti kepada kedua orang tua dengan berjihad.


عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو، قَالَ: جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَسْتَأْذِنُهُ فِي الْجِهَادِ فَقَالَ: أَحَيٌّ وَالِدَاكَ؟ قَالَ: نَعَمْ، قَالَ: ‌فَفِيهِمَا ‌فَجَاهِدْ


Artinya: “Dari Abdullah bin Amr, berkata: Seorang laki-laki mendatangi Nabi Muhammad Saw meminta izin untuk mengikuti perang. Nabi Muhammad SAW bertanya: “Apakah kedua orang tuamu masih hidup?”.  “Masih Nabi”, jawab laki-laki tersebut. Nabi Muhammad bersabda: “Maka berjihadlah dengan berbakti kepada kedua orang tuamu.” (HR. Muslim). 


Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah

Orang tua memiliki derajat yang tinggi di dalam Islam, dalam Al-Qur’an Allah menempatkan perintah bersyukur kepada orang tua setelah perintah bersyukur kepada-Nya.


Allah Ta’ala berfirman dalam surat Luqman ayat 14:


وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِۚ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصَالُهٗ فِيْ عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِوَالِدَيْكَۗ اِلَيَّ الْمَصِيْرُ


Artinya: “'Kami mewasiatkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. (Wasiat Kami,) “Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu.' Hanya kepada-Ku (kamu) kembali.” (Qs. Luqman: 14).


Ayat di atas merupakan perintah Allah kepada umat Islam agar selalu berbakti kepada orang tua. Kedua orang tua terutama ibu yang mengandung dalam selama sembilan bulan dalam kepayahan, melahirkan dengan mempertaruhkan nyawa dan setelahnya dengan kasih sayang menyusui anaknya selama 2 tahun lamanya. 


Dalam ayat ini, Allah menempatkan posisi bersyukur kepada kedua orang tua setelah bersyukur kepada-Nya yang menjadikan kedua orang tua memiliki derajat yang tinggi di sisi-Nya. Syekh Nawawi Al-Bantani dalam tafsirnya Marah Labid juz II hal 237 menjelaskan bahwa maksud dari perintah bersyukur kepada Allah pada ayat di atas ialah dengan menaati perintah-Nya sebab pada hakikatnya Allah yang memberikan nikmat, sedangkan perintah bersyukur kepada kedua orang tua dengan berbakti, sebab keduanya merupakan sebab adanya anak.


أَنِ اشْكُرْ لِي بِالطَّاعَةِ لِأَنِّيْ الْمُنْعِمُ فِيْ الْحَقِيْقَةِ وَلِوَالِدَيْكَ بِالتَّرْبِيَّةِ، لِأَنَّهُمَا سَبَبٌ لِوُجُوْدِكَ


Artinya: “Bersyukurlah kepada-Ku sebab Aku yang memberikan nikmat, dan kepada orang tuamu dengan berbakti, sebab keduanya merupakan sebab adanya dirimu”. 


Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah
 
Dalam ayat setelahnya, bahkan Allah memerintahkan untuk tetap berbakti kepada orang tua meski berbeda keyakinan. Allah memerintahkan untuk membersamai keduanya dengan baik di dunia dengan menaati perintah keduanya selagi tidak bertentangan dengan perintah-Nya.


Allah Ta’ala berfirman:


وَاِنْ جَاهَدٰكَ عَلٰٓى اَنْ تُشْرِكَ بِيْ مَا لَيْسَ لَكَ بِهٖ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِى الدُّنْيَا مَعْرُوْفًاۖ وَّاتَّبِعْ سَبِيْلَ مَنْ اَنَابَ اِلَيَّۚ  ثُمَّ اِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَاُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ


Artinya: “Jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan-Ku dengan sesuatu yang engkau tidak punya ilmu tentang itu, janganlah patuhi keduanya, (tetapi) pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku. Kemudian, hanya kepada-Ku kamu kembali, lalu Aku beri tahukan kepadamu apa yang biasa kamu kerjakan.” (Qs. Luqman: 15).


Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah

Ayat 15 surat Luqman di atas mempertegas posisi kedua orang tua yang memiliki kedudukan tinggi di sisi Allah. Allah tetap memerintahkan untuk berbakti kepada orang tua dan menemaninya dengan baik meski orang tua mengajak bermaksiat kepada-Nya. 


Syekh Nawawi Al-Bantani dalam tafsirnya juz II hal 237 berkata:


أَنَّ خِدْمَتَهُمَا وَاجِبَةٌ وَطَاعَتَهُمَا لَازِمَةٌ مَا لَمْ يَكُنْ فِيْهَا تَرْكُ طَاعَةِ اللهِ، أَمَّا إِذَا أَفْضَى إِلَيْهِ فَلَا تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُما فِي الدُّنْيا مَعْرُوفاً، أي صَحَابًا مَعْرُوْفًا يَرْتَضِيْهِ الشَّرْعُ وَتَقْتَضِيْهِ الْمُرُوْءَةُ


Artinya: “Berbakti dan menaati kedua orang tua dihukumi wajib selagi tidak ada unsur meninggalkan perintah taat kepada Allah. Adapun jika sampai menghantarkan kepada maksiat maka jangan mengikutinya. Namun tetaplah pergauli keduanya di dunia dengan baik yang sesuai dengan tuntunan syariat”.


Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah

Dari uraian khutbah Jumat di atas, khatib mengajak kepada jamaah yang masih memiliki kedua orang tua agar memanfaatkannya dengan baik yaitu dengan berbakti kepada keduanya. Hal tersebut bisa dilakukan dengan beberapa hal berikut sebagai anjuran dan penutup khutbah:

  1. Menjaga hubungan baik dengan orang tua dengan terus menyambung silaturahmi dan membersamai keduanya selagi masih diberikan kesempatan,
  2. Menjaga komunikasi yang baik dengan kedua orang tua 
  3. Memperhatikan nafkahnya
  4. Selalu mendoakan yang terbaik untuk keduanya sebagaimana mereka selalu mendoakan yang terbaik untuk kita. 


بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَيَا فَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَ


Khutbah II 

الْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ. وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَامِ


أَمَّا بَعْدُ. فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى اِنَّ اللهَ وَ مَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا


اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰ لِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فْي الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ


اَللّٰهُمَّ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ. وَعَنْ اَصْحَابِ نَبِيِّكَ اَجْمَعِيْنَ. وَالتَّابِعِبْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَ تَابِعِهِمْ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ


اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْاَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ.

عِبَادَ اللهِ اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَر.ِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَ اشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ 

 
Ustadz Alwi Jamalulel Ubab, Alumni Khas Kempek Cirebon dan Mahad Aly Jakarta