Khutbah

Khutbah Jumat: Berbakti Kepada Orang Tua Sebelum Terlambat

NU Online  Ā·  Jumat, 16 Mei 2025 | 06:45 WIB

Khutbah Jumat: Berbakti Kepada Orang Tua Sebelum Terlambat

Ilustrasi berbakti kepada orang tua. Sumber: Canva/NU Online.

Berbakti kepada orang tua adalah bagian dari perintah agama dan merupakan kewajiban bagi umat Islam. Islam sangat mewajibkan bagi seorang anak untuk berbakti kepada kedua orang tua dengan menaati, menghormati dan menyayangi mereka. Sebab kedua orang tua merupakan sebab anak ada di dunia dan mereka pula yang merawat, mendidik dan membesarkan anak hingga dewasa.


Khutbah Jumat kali ini mengajak kepada jamaah yang masih memiliki orang tua agar berbakti dan memanfaatkan waktu dengan baik menyayangi dan menghormati kedua orang tua. Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan desktop). Semoga bermanfaat!Ā 


Khutbah I

Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ للهِ. Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ للهِ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’ Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ‹Ų§ ŁŠŁŁˆŁŽŲ§ŁŁŁŠŁ’ Ł†ŁŲ¹ŁŽŁ…ŁŽŁ‡Ł ŁˆŁŽŁŠŁŁƒŁŽŲ§ŁŁŲ¦Ł Ł…ŁŽŲ²ŁŁŠŁ’ŲÆŁŽŁ‡Ł, ŁŠŁŽŲ§ Ų±ŁŽŲØŁ‘ŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ł„ŁŽŁƒŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ ŁƒŁŽŁ…ŁŽŲ§ ŁŠŁŽŁ†Ł’ŲØŁŽŲŗŁŁŠŁ’ Ł„ŁŲ¬ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ł„Ł ŁˆŁŽŲ¬Ł’Ł‡ŁŁƒŁŽ ŁˆŁŽŁ„ŁŲ¹ŁŽŲøŁŁŠŁ’Ł…Ł Ų³ŁŁ„Ł’Ų·ŁŽŲ§Ł†ŁŁƒŁŽ Ų³ŁŲØŁ’Ų­ŁŽŲ§Ł†ŁŽŁƒŁŽ Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ł„ŁŽŲ§ Ų£ŁŲ­Ł’ŲµŁŁŠŁ’ Ų«ŁŽŁ†ŁŽŲ§Ų”ŁŽŁƒŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’ŁƒŁŽ Ų£ŁŽŁ†Ł’ŲŖŁŽ ŁƒŁŽŁ…ŁŽŲ§ Ų£ŁŽŲ«Ł’Ł†ŁŽŁŠŁ’ŲŖŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ł†ŁŽŁŁ’Ų³ŁŁƒŁŽ, ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų£ŁŽŁ†Ł’ Ł„ŁŽŲ§ Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‡ŁŽ Ų„ŁŁ„Ł‘ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ­Ł’ŲÆŁŽŁ‡Ł Ł„ŁŽŲ§ Ų“ŁŽŲ±ŁŁŠŁ’ŁƒŁŽ Ł„ŁŽŁ‡Ł, ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų£ŁŽŁ†Ł‘ŁŽ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ‹Ų§ Ų¹ŁŽŲØŁ’ŲÆŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ’Ł„ŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲµŁŽŁŁŁŠŁ‘ŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ®ŁŽŁ„ŁŁŠŁ’Ł„ŁŁ‡Ł, Ų®ŁŽŁŠŁ’Ų±Ł Ł†ŁŽŲØŁŁŠŁ‘Ł Ų£ŁŽŲ±Ł’Ų³ŁŽŁ„ŁŽŁ‡Ł Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲ§Ł„ŁŽŁ…Ł ŁƒŁŁ„Ł‘ŁŁ‡Ł ŲØŁŽŲ“ŁŁŠŁ’Ų±Ł‹Ų§ ŁˆŁŽŁ†ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’Ų±Ł‹Ų§. Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ ŲµŁŽŁ„Ł‘Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŲØŁŽŲ§Ų±ŁŁƒŁ’ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų£ŁŽŁ„Ł Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŲµŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų©Ł‹ ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ł…Ł‹Ų§ Ł…ŁŲŖŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų²ŁŁ…ŁŽŁŠŁ’Ł†Ł Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‰ ŁŠŁŽŁˆŁ’Ł…Ł Ų§Ł„ŲÆŁ‘ŁŁŠŁ’Ł†Ł Ų£ŁŽŁ…ŁŽŁ‘Ų§ ŲØŁŽŲ¹Ł’ŲÆŁ, ŁŁŽŁŠŁŽŲ§Ų£ŁŽŁŠŁ‘ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŲ§Ų¶ŁŲ±ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ Ų§ŁŲŖŁ‘ŁŽŁ‚ŁŁˆŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ Ų­ŁŽŁ‚ŁŽŁ‘ ŲŖŁŁ‚ŁŽŲ§ŲŖŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŁ„ŁŽŲ§ ŲŖŁŽŁ…ŁŁˆŁ’ŲŖŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§ŁŁ„Ł‘ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŁ†Ł’ŲŖŁŁ…Ł’ Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽĀ 
Ł‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł ŲŖŁŽŲ¹ŁŽŲ§Ł„ŁŽŁ‰ فِي Ų§Ł„Ł’Ł‚ŁŲ±Ł’Ų§Ł°Ł†Ł Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲøŁŁŠŁ’Ł…Ł. Ų£ŁŽŲ¹ŁŁˆŁ’Ų°Ł بِاللهِ Ł…ŁŁ†ŁŽ Ų§Ł„Ų“Ł‘ŁŽŁŠŁ’Ų·ŁŽŲ§Ł†Ł Ų§Ł„Ų±Ł‘ŁŽŲ¬ŁŁŠŁ’Ł…Ł بِسْمِ اللهِ Ų§Ł„Ų±Ł‘ŁŽŲ­Ł’Ł…Ł°Ł†Ł Ų§Ł„Ų±Ł‘ŁŽŲ­ŁŁŠŁ’Ł…Ł: ŁˆŁŽŁˆŁŽŲµŁ‘ŁŽŁŠŁ’Ł†ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł’Ų§ŁŁ†Ł’Ų³ŁŽŲ§Ł†ŁŽ ŲØŁŁˆŁŽŲ§Ł„ŁŲÆŁŽŁŠŁ’Ł‡ŁŪš Ų­ŁŽŁ…ŁŽŁ„ŁŽŲŖŁ’Ł‡Ł Ų§ŁŁ…Ł‘ŁŁ‡Ł— ŁˆŁŽŁ‡Ł’Ł†Ł‹Ų§ Ų¹ŁŽŁ„Ł°Ł‰ ŁˆŁŽŁ‡Ł’Ł†Ł ŁˆŁ‘ŁŽŁŁŲµŁŽŲ§Ł„ŁŁ‡Ł— ŁŁŁŠŁ’ Ų¹ŁŽŲ§Ł…ŁŽŁŠŁ’Ł†Ł Ų§ŁŽŁ†Ł Ų§Ų“Ł’ŁƒŁŲ±Ł’ Ł„ŁŁŠŁ’ ŁˆŁŽŁ„ŁŁˆŁŽŲ§Ł„ŁŲÆŁŽŁŠŁ’ŁƒŁŽŪ— Ų§ŁŁ„ŁŽŁŠŁ‘ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŽŲµŁŁŠŁ’Ų±Ł


Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan AllahĀ 

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kita berbagai macam kenikmatan sehingga kita dapat memenuhi panggilan-Nya untuk menunaikan shalat Jumat. Nikmat yang harus digunakan dalam rangka memenuhi syariat yang telah ditetapkan-Nya.Ā 

Shalawat beserta salam, mari kita haturkan bersama kepada Nabi Muhammad, juga kepada para keluarganya, sahabatnya, dan semoga melimpah kepada kita semua selaku umatnya. Aamiiin ya Rabbal ā€˜alamin.Ā 


Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah

Berbakti kepada orang tua adalah bagian dari perintah agama dan merupakan kewajiban bagi umat Islam. Islam sangat mewajibkan bagi seorang anak untuk berbakti kepada kedua orang tua dengan menyayangi dan menghormati mereka. Sebab kedua orang tua merupakan sebab seorang anak ada di dunia dan mereka pula yang merawat, mendidik dan membesarkan anak hingga dewasa.


Dalam salah satu riwayat hadits, Nabi Muhammad Saw menyamakan derajat berbakti kepada kedua orang tua dengan berjihad.


Ų¹ŁŽŁ†Ł’ Ų¹ŁŽŲØŁ’ŲÆŁ اللهِ بْنِ Ų¹ŁŽŁ…Ł’Ų±ŁŁˆŲŒ Ł‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ: Ų¬ŁŽŲ§Ų”ŁŽ Ų±ŁŽŲ¬ŁŁ„ŁŒ Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł†ŁŽŁ‘ŲØŁŁŠŁŁ‘ ŲµŁŽŁ„ŁŽŁ‘Ł‰ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„ŁŽŁ‘Ł…ŁŽŲŒ ŁŠŁŽŲ³Ł’ŲŖŁŽŲ£Ł’Ų°ŁŁ†ŁŁ‡Ł فِي Ų§Ł„Ł’Ų¬ŁŁ‡ŁŽŲ§ŲÆŁ ŁŁŽŁ‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ: Ų£ŁŽŲ­ŁŽŁŠŁŒŁ‘ ŁˆŁŽŲ§Ł„ŁŲÆŁŽŲ§ŁƒŁŽŲŸ Ł‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ: Ł†ŁŽŲ¹ŁŽŁ…Ł’ŲŒ Ł‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ: ā€ŒŁŁŽŁŁŁŠŁ‡ŁŁ…ŁŽŲ§ ā€ŒŁŁŽŲ¬ŁŽŲ§Ł‡ŁŲÆŁ’


Artinya: ā€œDari Abdullah bin Amr, berkata: Seorang laki-laki mendatangi Nabi Muhammad Saw meminta izin untuk mengikuti perang. Nabi Muhammad SAW bertanya: ā€œApakah kedua orang tuamu masih hidup?ā€. Ā ā€œMasih Nabiā€, jawab laki-laki tersebut. Nabi Muhammad bersabda: ā€œMaka berjihadlah dengan berbakti kepada kedua orang tuamu.ā€Ā (HR. Muslim).Ā 


Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah

Orang tua memiliki derajat yang tinggi di dalam Islam, dalam Al-Qur’an AllahĀ menempatkan perintah bersyukur kepada orang tua setelah perintah bersyukur kepada-Nya.


Allah Ta’ala berfirman dalam surat Luqman ayat 14:


ŁˆŁŽŁˆŁŽŲµŁ‘ŁŽŁŠŁ’Ł†ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł’Ų§ŁŁ†Ł’Ų³ŁŽŲ§Ł†ŁŽ ŲØŁŁˆŁŽŲ§Ł„ŁŲÆŁŽŁŠŁ’Ł‡ŁŪš Ų­ŁŽŁ…ŁŽŁ„ŁŽŲŖŁ’Ł‡Ł Ų§ŁŁ…Ł‘ŁŁ‡Ł— ŁˆŁŽŁ‡Ł’Ł†Ł‹Ų§ Ų¹ŁŽŁ„Ł°Ł‰ ŁˆŁŽŁ‡Ł’Ł†Ł ŁˆŁ‘ŁŽŁŁŲµŁŽŲ§Ł„ŁŁ‡Ł— ŁŁŁŠŁ’ Ų¹ŁŽŲ§Ł…ŁŽŁŠŁ’Ł†Ł Ų§ŁŽŁ†Ł Ų§Ų“Ł’ŁƒŁŲ±Ł’ Ł„ŁŁŠŁ’ ŁˆŁŽŁ„ŁŁˆŁŽŲ§Ł„ŁŲÆŁŽŁŠŁ’ŁƒŁŽŪ— Ų§ŁŁ„ŁŽŁŠŁ‘ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŽŲµŁŁŠŁ’Ų±Ł


Artinya: ā€œ'Kami mewasiatkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. (Wasiat Kami,) ā€œBersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu.' Hanya kepada-Ku (kamu) kembali.ā€Ā (Qs. Luqman: 14).


Ayat di atas merupakan perintah Allah kepada umat Islam agar selalu berbakti kepada orang tua. Kedua orang tua terutama ibu yang mengandung dalam selama sembilan bulan dalam kepayahan, melahirkan dengan mempertaruhkan nyawa dan setelahnya dengan kasih sayang menyusui anaknya selama 2 tahun lamanya.Ā 


Dalam ayat ini, AllahĀ menempatkan posisi bersyukur kepada kedua orang tua setelah bersyukur kepada-Nya yang menjadikan kedua orang tua memiliki derajat yang tinggi di sisi-Nya. Syekh Nawawi Al-Bantani dalam tafsirnya Marah Labid juz II hal 237 menjelaskan bahwa maksud dari perintah bersyukur kepada Allah pada ayat di atas ialah dengan menaati perintah-Nya sebab pada hakikatnya Allah yang memberikan nikmat, sedangkan perintah bersyukur kepada kedua orang tua dengan berbakti, sebab keduanya merupakan sebab adanya anak.


Ų£ŁŽŁ†Ł Ų§Ų“Ł’ŁƒŁŲ±Ł’ Ł„ŁŁŠ ŲØŁŲ§Ł„Ų·Ł‘ŁŽŲ§Ų¹ŁŽŲ©Ł Ł„ŁŲ£ŁŽŁ†Ł‘ŁŁŠŁ’ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŁ†Ł’Ų¹ŁŁ…Ł ŁŁŁŠŁ’ Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁ‚ŁŁŠŁ’Ł‚ŁŽŲ©Ł ŁˆŁŽŁ„ŁŁˆŁŽŲ§Ł„ŁŲÆŁŽŁŠŁ’ŁƒŁŽ ŲØŁŲ§Ł„ŲŖŁ‘ŁŽŲ±Ł’ŲØŁŁŠŁ‘ŁŽŲ©ŁŲŒ Ł„ŁŲ£ŁŽŁ†Ł‘ŁŽŁ‡ŁŁ…ŁŽŲ§ Ų³ŁŽŲØŁŽŲØŁŒ Ł„ŁŁˆŁŲ¬ŁŁˆŁ’ŲÆŁŁƒŁŽ


Artinya: ā€œBersyukurlah kepada-Ku sebab Aku yang memberikan nikmat, dan kepada orang tuamu dengan berbakti, sebab keduanya merupakan sebab adanya dirimuā€.Ā 


Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah
Ā 
Dalam ayat setelahnya, bahkan Allah memerintahkan untuk tetap berbakti kepada orang tua meski berbeda keyakinan. Allah memerintahkan untuk membersamai keduanya dengan baik di dunia dengan menaati perintah keduanya selagi tidak bertentangan dengan perintah-Nya.


Allah Ta’ala berfirman:


ŁˆŁŽŲ§ŁŁ†Ł’ Ų¬ŁŽŲ§Ł‡ŁŽŲÆŁ°ŁƒŁŽ Ų¹ŁŽŁ„Ł°Ł“Ł‰ Ų§ŁŽŁ†Ł’ ŲŖŁŲ“Ł’Ų±ŁŁƒŁŽ ŲØŁŁŠŁ’ Ł…ŁŽŲ§ Ł„ŁŽŁŠŁ’Ų³ŁŽ Ł„ŁŽŁƒŁŽ بِهٖ Ų¹ŁŁ„Ł’Ł…ŁŒ ŁŁŽŁ„ŁŽŲ§ ŲŖŁŲ·ŁŲ¹Ł’Ł‡ŁŁ…ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŲµŁŽŲ§Ų­ŁŲØŁ’Ł‡ŁŁ…ŁŽŲ§ فِى Ų§Ł„ŲÆŁ‘ŁŁ†Ł’ŁŠŁŽŲ§ Ł…ŁŽŲ¹Ł’Ų±ŁŁˆŁ’ŁŁ‹Ų§Ū– ŁˆŁ‘ŁŽŲ§ŲŖŁ‘ŁŽŲØŁŲ¹Ł’ Ų³ŁŽŲØŁŁŠŁ’Ł„ŁŽ Ł…ŁŽŁ†Ł’ Ų§ŁŽŁ†ŁŽŲ§ŲØŁŽ Ų§ŁŁ„ŁŽŁŠŁ‘ŁŽŪš Ā Ų«ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ų§ŁŁ„ŁŽŁŠŁ‘ŁŽ Ł…ŁŽŲ±Ł’Ų¬ŁŲ¹ŁŁƒŁŁ…Ł’ ŁŁŽŲ§ŁŁ†ŁŽŲØŁ‘ŁŲ¦ŁŁƒŁŁ…Ł’ ŲØŁŁ…ŁŽŲ§ ŁƒŁŁ†Ł’ŲŖŁŁ…Ł’ ŲŖŁŽŲ¹Ł’Ł…ŁŽŁ„ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ


Artinya: ā€œJika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan-Ku dengan sesuatu yang engkau tidak punya ilmu tentang itu, janganlah patuhi keduanya, (tetapi) pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku. Kemudian, hanya kepada-Ku kamu kembali, lalu Aku beri tahukan kepadamu apa yang biasa kamu kerjakan.ā€Ā (Qs. Luqman: 15).


Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah

Ayat 15 surat Luqman di atas mempertegas posisi kedua orang tua yang memiliki kedudukan tinggi di sisi Allah. Allah tetap memerintahkan untuk berbakti kepada orang tua dan menemaninya dengan baik meski orang tua mengajak bermaksiat kepada-Nya.Ā 


Syekh Nawawi Al-Bantani dalam tafsirnya juz II hal 237 berkata:


Ų£ŁŽŁ†Ł‘ŁŽ Ų®ŁŲÆŁ’Ł…ŁŽŲŖŁŽŁ‡ŁŁ…ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŲ§Ų¬ŁŲØŁŽŲ©ŁŒ ŁˆŁŽŲ·ŁŽŲ§Ų¹ŁŽŲŖŁŽŁ‡ŁŁ…ŁŽŲ§ Ł„ŁŽŲ§Ų²ŁŁ…ŁŽŲ©ŁŒ Ł…ŁŽŲ§ Ł„ŁŽŁ…Ł’ ŁŠŁŽŁƒŁŁ†Ł’ ŁŁŁŠŁ’Ł‡ŁŽŲ§ ŲŖŁŽŲ±Ł’ŁƒŁ Ų·ŁŽŲ§Ų¹ŁŽŲ©Ł Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŲŒ Ų£ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲ§ Ų„ŁŲ°ŁŽŲ§ Ų£ŁŽŁŁ’Ų¶ŁŽŁ‰ Ų„ŁŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁŁŽŁ„ŁŽŲ§ ŲŖŁŲ·ŁŲ¹Ł’Ł‡ŁŁ…ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŲµŁŽŲ§Ų­ŁŲØŁ’Ł‡ŁŁ…Ų§ فِي Ų§Ł„ŲÆŁŁ‘Ł†Ł’ŁŠŲ§ Ł…ŁŽŲ¹Ł’Ų±ŁŁˆŁŲ§Ł‹ŲŒ أي ŲµŁŽŲ­ŁŽŲ§ŲØŁ‹Ų§ Ł…ŁŽŲ¹Ł’Ų±ŁŁˆŁ’ŁŁ‹Ų§ ŁŠŁŽŲ±Ł’ŲŖŁŽŲ¶ŁŁŠŁ’Ł‡Ł Ų§Ł„Ų“Ł‘ŁŽŲ±Ł’Ų¹Ł ŁˆŁŽŲŖŁŽŁ‚Ł’ŲŖŁŽŲ¶ŁŁŠŁ’Ł‡Ł Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲ±ŁŁˆŁ’Ų”ŁŽŲ©Ł


Artinya: ā€œBerbakti dan menaati kedua orang tua dihukumi wajib selagi tidak ada unsur meninggalkan perintah taat kepada Allah. Adapun jika sampai menghantarkan kepada maksiat maka jangan mengikutinya. Namun tetaplah pergauli keduanya di dunia dengan baik yang sesuai dengan tuntunan syariatā€.


Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah

Dari uraian khutbah Jumat di atas, khatib mengajak kepada jamaah yang masih memiliki kedua orang tua agar memanfaatkannya dengan baik yaitu dengan berbakti kepada keduanya. Hal tersebut bisa dilakukan dengan beberapa hal berikut sebagai anjuran dan penutup khutbah:

  1. Menjaga hubungan baik dengan orang tua dengan terus menyambung silaturahmi dan membersamai keduanya selagi masih diberikan kesempatan,
  2. Menjaga komunikasi yang baik dengan kedua orang tuaĀ 
  3. Memperhatikan nafkahnya
  4. Selalu mendoakan yang terbaik untuk keduanya sebagaimana mereka selalu mendoakan yang terbaik untuk kita.Ā 


ŲØŁŽŲ§Ų±ŁŽŁƒŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ł„ŁŁŠŁ’ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ فِي Ų§Ł„Ł’Ł‚ŁŲ±Ł’Ų§Ł°Ł†Ł Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲøŁŁŠŁ’Ł…Ł ŁˆŁŽŁ†ŁŽŁŁŽŲ¹ŁŽŁ†ŁŁŠ ŁˆŁŽŲ§ŁŁŠŁ‘ŁŽŲ§ŁƒŁŁ…Ł’ ŲØŁŁ…ŁŽŲ§ ŁŁŁŠŁ’Ł‡Ł Ł…ŁŁ†ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų§Ł°ŁŠŁŽŲ§ŲŖŁ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ų°Ł‘ŁŁƒŁ’Ų±Ł Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁƒŁŁŠŁ’Ł…Ł ŁˆŁŽŲŖŁŽŁ‚ŁŽŲØŁ‘ŁŽŁ„ŁŽ Ł…ŁŁ†Ł‘ŁŁŠŁ’ ŁˆŁŽŁ…ŁŁ†Ł’ŁƒŁŁ…Ł’ ŲŖŁŁ„ŁŽŲ§ŁˆŁŽŲŖŁŽŁ‡Ł Ų§ŁŁ†Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ł‡ŁŁˆŁŽ Ų§Ł„Ų³Ł‘ŁŽŁ…ŁŁŠŁ’Ų¹Ł Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŁ„ŁŁŠŁ’Ł…Ł. ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ³Ł’ŲŖŁŽŲŗŁ’ŁŁŲ±Ł Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲøŁŁŠŁ’Ł…ŁŽ Ł„ŁŁŠŁ’ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŁ„ŁŲ³ŁŽŲ§Ų¦ŁŲ±Ł Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŽŲ§ŲŖŁ ŁŁŽŁŠŁŽŲ§ ŁŁŽŁˆŁ’Ų²ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲ³Ł’ŲŖŁŽŲŗŁ’ŁŁŲ±ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŁŠŁŽŲ§ Ł†ŁŽŲ¬ŁŽŲ§Ų©ŁŽ Ų§Ł„ŲŖŁ‘ŁŽŲ§Ų¦ŁŲØŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ


Khutbah IIĀ 

Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ للهِ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’ Ų£ŁŽŁ†Ł’Ų¹ŁŽŁ…ŁŽŁ†ŁŽŲ§ ŲØŁŁ†ŁŲ¹Ł’Ł…ŁŽŲ©Ł Ų§Ł„Ł’Ų§ŁŁŠŁ’Ł…ŁŽŲ§Ł†Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ų§ŁŲ³Ł’Ł„ŁŽŲ§Ł…Ł. ŁˆŁŽŲ§Ł„ŲµŁ‘ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų©Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ų³Ł‘ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ł…Ł Ų¹ŁŽŁ„Ł°Ł‰ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ Ų®ŁŽŁŠŁ’Ų±Ł Ų§Ł„Ł’Ų£ŁŽŁ†ŁŽŲ§Ł…Ł. ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„Ł°Ł‰ اٰلِهِ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲµŁ’Ų­ŁŽŲ§ŲØŁŁ‡Ł Ų§Ł„Ł’ŁƒŁŲ±ŁŽŲ§Ł…Ł. Ų£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų§ŁŽŁ†Ł’ Ł„ŁŽŲ§ Ų§ŁŁ„Ł°Ł‡ŁŽ Ų§ŁŁ„Ł‘ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŽŁ„ŁŁƒŁ Ų§Ł„Ł’Ł‚ŁŲÆŁ‘ŁŁˆŁ’Ų³Ł Ų§Ł„Ų³Ł‘ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ł…Ł ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų§ŁŽŁ†Ł‘ŁŽ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŽŁ†ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŲ­ŁŽŲØŁŁŠŁ’ŲØŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ‹Ų§ Ų¹ŁŽŲØŁ’ŲÆŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ’Ł„ŁŁ‡Ł ŲµŁŽŲ§Ų­ŁŲØŁ Ų§Ł„Ų“Ł‘ŁŽŲ±ŁŽŁŁ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ų„ŁŲ­Ł’ŲŖŁŲ±ŁŽŲ§Ł…Ł


Ų£ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲ§ ŲØŁŽŲ¹Ł’ŲÆŁ. ŁŁŽŁŠŁŽŲ§Ų£ŁŽŁŠŁ‘ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲ§Ų³Ł Ų£ŁŁˆŁ’ŲµŁŁŠŁ’ŁƒŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŁ†ŁŽŁŁ’Ų³ŁŁŠŁ’ ŲØŁŲŖŁŽŁ‚Ł’ŁˆŁŽŁ‰ اللهِ ŁŁŽŁ‚ŁŽŲÆŁ’ ŁŁŽŲ§Ų²ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲŖŁ‘ŁŽŁ‚ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ. ŁŁŽŁ‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł ŲŖŁŽŲ¹ŁŽŲ§Ł„ŁŽŁ‰ Ų§ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ ŁˆŁŽ Ł…ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų¦ŁŁƒŁŽŲŖŁŽŁ‡Ł ŁŠŁŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲØŁŁŠŁ‘Ł ŁŠŁ°Ų£ŁŽŁŠŁ‘ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų£Ł°Ł…ŁŽŁ†ŁŁˆŁ’Ų§ ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŁˆŁ’Ų§ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽ Ų³ŁŽŁ„Ł‘ŁŁ…ŁŁˆŁ’Ų§ ŲŖŁŽŲ³Ł’Ł„ŁŁŠŁ’Ł…Ł‹Ų§


Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ ŲµŁŽŁ„Ł‘Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŁ…Ł’ Ų¹ŁŽŁ„Ł°Ł‰ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŁˆŁŽ Ų¹ŁŽŁ„Ł°Ł‰ أٰلِ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŁƒŁŽŁ…ŁŽŲ§ ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁŠŁ’ŲŖŁŽ Ų¹ŁŽŁ„Ł°Ł‰ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ų§ŁŲØŁ’Ų±ŁŽŲ§Ł‡ŁŁŠŁ’Ł…ŁŽ ŁˆŁŽŲØŁŽŲ§Ų±ŁŁƒŁ’ Ų¹ŁŽŁ„Ł°Ł‰ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„Ł°Ł‰ اٰلِ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŁƒŁŽŁ…ŁŽŲ§ ŲØŁŽŲ§Ų±ŁŽŁƒŁ’ŲŖŁŽ Ų¹ŁŽŁ„Ł°Ł‰ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ų§ŁŲØŁ’Ų±ŁŽŲ§Ł‡ŁŁŠŁ’Ł…ŁŽ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„Ł°Ł‰ اٰ لِ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ų§ŁŲØŁ’Ų±ŁŽŲ§Ł‡ŁŁŠŁ’Ł…ŁŽ ŁŁ’ŁŠ Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲ§Ł„ŁŽŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų§ŁŁ†Ł‘ŁŽŁƒŁŽ Ų­ŁŽŁ…ŁŁŠŁ’ŲÆŁŒ Ł…ŁŽŲ¬ŁŁŠŁ’ŲÆŁŒ


Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŁ…ŁŽŁ‘ ŁˆŁŽŲ§Ų±Ł’Ų¶ŁŽ Ų¹ŁŽŁ†Ł Ų§Ł„Ł’Ų®ŁŁ„ŁŽŁŁŽŲ§Ų”Ł Ų§Ł„Ų±Ł‘ŁŽŲ§Ų“ŁŲÆŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ. ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ†Ł’ Ų§ŁŽŲµŁ’Ų­ŁŽŲ§ŲØŁ Ł†ŁŽŲØŁŁŠŁ‘ŁŁƒŁŽ Ų§ŁŽŲ¬Ł’Ł…ŁŽŲ¹ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ. ŁˆŁŽŲ§Ł„ŲŖŁ‘ŁŽŲ§ŲØŁŲ¹ŁŲØŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲŖŁŽŲ§ŲØŁŲ¹Ł Ų§Ł„ŲŖŁ‘ŁŽŲ§ŲØŁŲ¹ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽ ŲŖŁŽŲ§ŲØŁŲ¹ŁŁ‡ŁŁ…Ł’ اِلٰى ŁŠŁŽŁˆŁ’Ł…Ł Ų§Ł„ŲÆŁ‘ŁŁŠŁ’Ł†Ł


Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŁ…ŁŽŁ‘ اغْفِرْ Ł„ŁŁ„Ł’Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŽŲ§ŲŖŁ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŲ¤Ł’Ł…ŁŁ†ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŲ¤Ł’Ł…ŁŁ†ŁŽŲ§ŲŖŁ. Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ų§ŲÆŁ’ŁŁŽŲ¹Ł’ Ų¹ŁŽŁ†Ł‘ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł’ŲŗŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų”ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’ŁˆŁŽŲØŁŽŲ§Ų”ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ų·Ł‘ŁŽŲ§Ų¹ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ų§ŁŽŁ…Ł’Ų±ŁŽŲ§Ų¶ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’ŁŁŲŖŁŽŁ†ŁŽ Ł…ŁŽŲ§ Ł„ŁŽŲ§ ŁŠŁŽŲÆŁ’ŁŁŽŲ¹ŁŁ‡Ł ŲŗŁŽŁŠŁ’Ų±ŁŁƒŁŽ Ų¹ŁŽŁ†Ł’ ŲØŁŽŁ„ŁŽŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł‡Ł°Ų°ŁŽŲ§ Ų§ŁŁ†Ł’ŲÆŁŁˆŁ’Ł†ŁŁŠŁ’Ų³ŁŁŠŁ‘ŁŽŲ§ Ų®ŁŽŲ§ŲµŁ‘ŁŽŲ©Ł‹ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ†Ł’ Ų³ŁŽŲ§Ų¦ŁŲ±Ł ŲØŁŁ„ŁŽŲ§ŲÆŁ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų¹ŁŽŲ§Ł…Ł‘ŁŽŲ©Ł‹ ŁŠŁŽŲ§ Ų±ŁŽŲØŁ‘ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲ§Ł„ŁŽŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ. Ų±ŁŽŲØŁ‘ŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ų§Ł°ŲŖŁŁ†ŁŽŲ§ فِي Ų§Ł„ŲÆŁ‘ŁŁ†Ł’ŁŠŁŽŲ§ Ų­ŁŽŲ³ŁŽŁ†ŁŽŲ©Ł‹ ŁˆŁŽ فِي Ų§Ł„Ł’Ų§Ł°Ų®ŁŲ±ŁŽŲ©Ł Ų­ŁŽŲ³ŁŽŁ†ŁŽŲ©Ł‹ ŁˆŁŽ Ł‚ŁŁ†ŁŽŲ§ Ų¹ŁŽŲ°ŁŽŲ§ŲØŁŽ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲ§Ų±Ł.

Ų¹ŁŲØŁŽŲ§ŲÆŁŽ اللهِ Ų§ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ ŁŠŁŽŲ£Ł’Ł…ŁŲ±Ł ŲØŁŲ§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲÆŁ’Ł„Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ų§ŁŲ­Ł’Ų³ŁŽŲ§Ł†Ł ŁˆŁŽŁŠŁŽŁ†Ł’Ł‡ŁŽŁ‰ Ų¹ŁŽŁ†Ł Ų§Ł„Ł’ŁŁŽŲ­Ł’Ų“ŁŽŲ§Ų”Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŁ†Ł’ŁƒŁŽŲ±.ِ ŁŠŁŽŲ¹ŁŲøŁŁƒŁŁ…Ł’ Ł„ŁŽŲ¹ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ ŲŖŁŽŲ°ŁŽŁƒŁ‘ŁŽŲ±ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ. ŁŁŽŲ§Ų°Ł’ŁƒŁŲ±ŁŁˆŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲøŁŁŠŁ’Ł…ŁŽ ŁŠŁŽŲ°Ł’ŁƒŁŲ±Ł’ŁƒŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽ Ų§Ų“Ł’ŁƒŁŲ±ŁŁˆŁ’Ł‡Ł Ų¹ŁŽŁ„Ł°Ł‰ Ł†ŁŲ¹ŁŽŁ…ŁŁ‡Ł ŁŠŁŽŲ²ŁŲÆŁ’ŁƒŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŲ°ŁŁƒŁ’Ų±Ł اللهِ Ų§ŁŽŁƒŁ’ŲØŁŽŲ±ŁĀ 

Ā 
Ustadz Alwi Jamalulel Ubab, Alumni Khas Kempek Cirebon dan Mahad Aly Jakarta