Khutbah Jumat: Bagaimana Menyikapi Berbagai Musibah dan Kesulitan Hidup?
NU Online Ā· Jumat, 10 April 2020 | 02:03 WIB

Momen khutbah Jumat relevan untuk menjelaskan kepada umat tentang sikap positif dalam menghadapi kesulitan.
Nur Rohmad
Kolomnis
Khutbah I
Ā
Ų§ŁŁŁŲŁŁ ŁŲÆŁ ŁŁŁŁŁ°ŁŁ Ų§ŁŁŁŲ°ŁŁŁ ŁŁŁŁŁŁŁ Ł ŁŁŁ Ų“ŁŲ§Ų”Ł Ł ŁŁŁ Ų®ŁŁŁŁŁŁŁ ŲØŁŁŁŲ¶ŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁŲ±ŁŁ ŁŁŁŲ ŁŁŲ®ŁŲ°ŁŁŁ Ł ŁŁŁ Ų“ŁŲ§Ų”Ł Ł ŁŁŁ Ų®ŁŁŁŁŁŁŁ ŲØŁŁ ŁŲ“ŁŁŁŲ¦ŁŲŖŁŁŁ ŁŁŲ¹ŁŲÆŁŁŁŁŁ. ŁŁŲ£ŁŲ“ŁŁŁŲÆŁ Ų£ŁŁŁ ŁŁŁŲ§ Ų„ŁŁŁ°ŁŁ Ų„ŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŲŁŲÆŁŁŁ ŁŁŲ§ Ų“ŁŲ±ŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁŲ ŁŁŁŁŲ§ Ų“ŁŲØŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁŲ§ Ł ŁŲ«ŁŁŁ ŁŁŁŁŲ§ ŁŁŲÆŁŁ ŁŁŁŁŲ ŁŁŁŁŲ§ ŲŁŲÆŁŁ ŁŁŁŁŲ§ Ų¬ŁŲ«ŁŁŲ©Ł ŁŁŁŁŲ§ Ų£ŁŲ¹ŁŲ¶ŁŲ§Ų”Ł ŁŁŁŁ. ŁŁŲ£ŁŲ“ŁŁŁŲÆŁ Ų£ŁŁŁŁ Ų³ŁŁŁŁŲÆŁŁŁŲ§ ŁŁŲŁŲØŁŁŁŲØŁŁŁŲ§ ŁŁŲ¹ŁŲøŁŁŁŁ ŁŁŁŲ§ ŁŁŁŁŲ§Ų¦ŁŲÆŁŁŁŲ§ ŁŁŁŁŲ±ŁŁŲ©Ł Ų£ŁŲ¹ŁŁŁŁŁŁŁŲ§ Ł ŁŲŁŁ ŁŁŲÆŁŲ§ Ų¹ŁŲØŁŲÆŁŁŁ ŁŁŲ±ŁŲ³ŁŁŁŁŁŁŁŲ ŁŁŲµŁŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲŁŲØŁŁŁŲØŁŁŁ. Ų§ŁŁŁŁŁ ŲµŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ Ł ŁŁŲØŁŲ§Ų±ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁ Ų³ŁŁŁŁŲÆŁŁŁŲ§ Ł ŁŲŁŁ ŁŁŲÆŁ ŲØŁŁŁ Ų¹ŁŲØŁŲÆŁ Ų§ŁŁŁŁŲ ŁŁŲ¹ŁŁŁŁ Ų¢ŁŁŁŁ ŁŁŲµŁŲŁŲØŁŁŁ ŁŁŁ ŁŁŁ ŁŁŁŲ§ŁŁŲ§ŁŁŲ ŁŁŁ ŁŁŁ ŲŖŁŲØŁŲ¹ŁŁŁŁ Ł ŲØŁŲ„ŁŲŁŲ³ŁŲ§ŁŁ Ų„ŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁ Ł Ų§ŁŁŁŁŁŁŲ§Ł ŁŲ©ŁŲ ŁŁŁŁŲ§ ŲŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁŲ§ ŁŁŁŁŁŲ©Ł Ų„ŁŁŁŁŲ§ ŲØŁŲ§ŁŁŁŁ.
Ų£ŁŁ ŁŁŲ§ ŲØŁŲ¹ŁŲÆŁŲ ŁŁŲ„ŁŁŁŁŁ Ų£ŁŁŁŲµŁŁŁŁŁŁ Ł ŁŁŁŁŁŁŲ³ŁŁŁ ŲØŁŲŖŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲ¹ŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲ¹ŁŲøŁŁŁŁ Ł Ų§ŁŁŁŁŲ§Ų¦ŁŁŁ ŁŁŁŁ Ł ŁŲŁŁŁŁ Ł ŁŁŲŖŁŲ§ŲØŁŁŁ: ŁŁŁ ŁŁŁ ŁŁŲŖŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ¬ŁŲ¹ŁŁŁ ŁŁŁŁ Ł ŁŲ®ŁŲ±ŁŲ¬ŁŲ§Ų ŁŁŁŁŲ±ŁŲ²ŁŁŁŁŁ Ł ŁŁŁ ŲŁŁŁŲ«Ł ŁŁŲ§ ŁŁŲŁŲŖŁŲ³ŁŲØŁŲ ŁŁŁ ŁŁŁ ŁŁŲŖŁŁŁŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁŁ ŲŁŲ³ŁŲØŁŁŁ (Ų§ŁŲ·ŁŲ§Ł: Ł¢-Ł£)
Ā
Maāasyiral muslimin rahimakumullah,
Mengawali khutbah yang singkat ini, khatib berwasiat kepada kita semua, terutama kepada diri khatib pribadi untuk senantiasa berusaha meningkatkan ketakwaan dan keimanan kita kepada Allah subhanahu wa taāala dengan menjalankan semua kewajiban dan menjauhkan diri dari segala yang dilarang dan diharamkan.
Ā
Maāasyiral muslimin rahimakumullah,
Kita tanamkan dalam hati bahwa seandainya seluruh manusia dan jin bersatu untuk membuat kita celaka, maka mereka tidak akan mampu mencelakai kita kecuali jika Allah menghendaki hal itu. Demikian pula seandainya seluruh manusia dan jin bersatu untuk memberikan manfaat kepada kita, maka mereka tidak akan memberikan manfaat kepada kita kecuali apabila Allah menetapkan hal itu. Oleh karenanya, marilah kita menyerahkan semua urusan kepada Allah taāala dan kita percaya penuh kepada-Nya. Apa pun yang Allah kehendaki terjadi, pasti akan terjadi, dan apa pun yang tidak Allah kehendaki, pasti tidak akan pernah terjadi.
Ā
Maāasyiral Muslimin rahimakumullah,
Marilah kita ingat selalu bahwa kita sekarang ini bukan tengah berada di surga, melainkan kita berada di kehidupan dunia. Sebagaimana kita tahu bahwa dunia adalah tempat berbagai musibah dan balaā. Dunia ini memperdaya, mendatangkan mara bahaya dan pada akhirnya berlalu begitu saja. Marilah kita bertawakal kepada Allah dan bersabar atas musibah yang Allah ujikan kepada kita. Jangan sampai kita memprotes atau menyalah-nyalahkan Allah. Allah taāala berfirman:
Ā
ŁŁŲ§ ŁŁŲ³ŁŲ£ŁŁŁ Ų¹ŁŁ ŁŁŲ§ ŁŁŁŁŲ¹ŁŁŁ ŁŁŁŁŁ Ł ŁŁŲ³ŁŲ£ŁŁŁŁŁŁ (Ų§ŁŲ£ŁŲØŁŲ§Ų”: ٢٣)
Ā
Maknanya: āAllah tidak ditanya tentang apa yang Dia perbuat, tetapi para hambalah yang akan ditanyaā (QS al Anbiyaā: 23)
Ā
Allah subhabahu wa taāala adalah pencipta dan pemilik segala sesuatu. Allah berbuat apa pun dalam kekuasaan-Nya sesuai dengan apa yang Dia kehendaki. Marilah kita bersabar sebagaimana diperintahkan oleh Allah subhanahu wa taāala dalam Al-Qurāan:
Ā
ŁŁŁŁŁŁŲØŁŁŁŁŁŁŁŁŁŁŁ Ł ŲØŁŲ“ŁŁŁŲ”Ł Ł ŁŁŁ Ų§ŁŁŲ®ŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŲ¬ŁŁŲ¹Ł ŁŁŁŁŁŁŲµŁ Ł ŁŁŁ Ų§ŁŁŲ£ŁŁ ŁŁŁŲ§ŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŲ£ŁŁŁŁŁŲ³Ł ŁŁŲ§ŁŲ«ŁŁŁ ŁŲ±ŁŲ§ŲŖŁ ŁŁŲØŁŲ“ŁŁŲ±Ł Ų§ŁŲµŁŁŲ§ŲØŁŲ±ŁŁŁŁ (ٔلل) Ų§ŁŁŁŲ°ŁŁŁŁ Ų„ŁŲ°ŁŲ§ Ų£ŁŲµŁŲ§ŲØŁŲŖŁŁŁŁ Ł Ł ŁŲµŁŁŲØŁŲ©Ł ŁŁŲ§ŁŁŁŲ§ Ų„ŁŁŁŁŲ§ ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ„ŁŁŁŁŲ§ Ų„ŁŁŁŁŁŁŁ Ų±ŁŲ§Ų¬ŁŲ¹ŁŁŁŁ (ٔل٦) (Ų§ŁŲØŁŲ±Ų©: ٔلل-ٔل٦)
Ā
Maknanya: āDan Kami pasti akan menguji kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata āInna lillahi wa inna ilaihi rajiāunā (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali untuk dihisab)ā (QS al Baqarah: 155-156)
Ā
Saudaraku seiman,
Jika kita terkena musibah, hendaklah kita meneladani Rasulullah shallallahu āalaihi wa sallam dalam kesabarannya. Al-Bukhari meriwayatkan dalam Shahih-nya dari sahabat Anas bin Malik radliyallahu āanhu bahwa ia masuk bersama Rasulullah shallallahu āalaihi wa sallam untuk melihat putranya yang bernama Ibrahim saat sakratul maut. Rasulullah shallallahu āalaihi wa sallam kemudian mengambilnya dan menciumnya. Kemudian setelah itu kami menengoknya lagi dan saat itu Ibrahim telah terenggut nyawanya. Kedua mata Nabi pun mengalirkan air mata. āAbdurrahman bin āAuf radliyallahu āanhu berkata kepadanya, āAnda pun menangis, wahai Rasulullah?ā Rasulullah shallallahu āalaihi wa sallam menjawab, āWahai Ibnu āAuf, sungguh inilah rasa kasih sayang. Nabi kembali meneteskan air mata dan bersabda:
Ā
Ų„ŁŁŁŁ Ų§ŁŲ¹ŁŁŁŁŁ ŲŖŁŲÆŁŁ ŁŲ¹ŁŲ ŁŁŲ§ŁŁŁŁŁŲØŁ ŁŁŲŁŲ²ŁŁŁŲ ŁŁŁŲ§Ł ŁŁŁŁŁŁŁ Ų„ŁŁŁŁŲ§ Ł ŁŲ§ ŁŁŲ±ŁŲ¶ŁŁ Ų±ŁŲØŁŁŁŁŲ§Ų ŁŁŲ„ŁŁŁŁŲ§ ŲØŁŁŁŲ±ŁŲ§ŁŁŁŁ ŁŁŲ§ Ų„ŁŲØŁŲ±ŁŲ§ŁŁŁŁ Ł ŁŁŁ ŁŲŁŲ²ŁŁŁŁŁŁŁŁŁ
Ā
Maknanya: āSungguh mata ini meneteskan air mata, hati pun bersedih, tetapi kami tidak mengatakan kecuali apa yang Allah ridhai, dan sungguh kami bersedih karena berpisah denganmu, wahai Ibrahim.ā
Ā
Maāasyiral Muslimin rahimakumullah,
Allah taāala di dalam Al-Qurāan telah bersumpah dalam surat al-Balad bahwa manusia diciptakan dengan berbagai kesulitan hidup, susah payah dan keletihan. Allah taāala berfirman:
Ā
ŁŁŁŁŲÆŁ Ų®ŁŁŁŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŲ„ŁŁŁŲ³ŁŲ§ŁŁ ŁŁŁ ŁŁŲØŁŲÆŁ (Ų§ŁŲØŁŲÆ: ٤)
Ā
Maknanya: āSungguh, Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payahā (QS al Balad: 4)
Ā
Kesulitan yang pertama kali dialami seorang manusia adalah ketika tali pusarnya dipotong, kemudian ketika diikatkan bedung ke badannya sehingga ia merasakan ketidaknyamanan dan susah bergerak. Lalu ia merasakan kesulitan ketika menyusu kepada ibunya. Seandainya ia tidak menyusu, maka ia akan terlantar dan kelaparan. Lalu ia merasakan sakit saat tumbuh giginya. Setelah itu ia akan mengalami kesulitan saat disapih, melebihi rasa sakit terkena pukulan. Kemudian ia merasakan rasa sakit saat dikhitan. Setelah melewati itu semua, ia akan menghadapi guru yang mendidiknya, menggemblengnya dan terkadang memberikan hukuman kepadanya.
Ā
Setelah itu, ia akan disibukkan dengan persiapan nikah dan disibukkan dengan pekerjaan setiap hari untuk dapat menafkahi keluarganya. Lalu ia akan disibukkan dengan urusan anak dan istri. Kemudian disibukkan dengan membangun rumah dan melengkapinya dengan berbagai perabot rumah tangga. Setelah itu, ia akan memasuki usia tua, badan lemah dan beberapa anggota badan tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Belum lagi berbagai penyakit yang sewaktu-waktu bisa saja menyerangnya, flu: sakit kepala, sakit gigi, sakit jantung, sakit paru-paru, terinfeksi virus dan lain sebagainya. Ditambah lagi dengan beban hidup seperti hutang, mengangsur cicilan, dicaci orang, dibicarakan kejelekannya dan lain sebagainya. Hingga tibalah saatnya sakratul maut yang luar biasa sakitnya. Setelah hembusan nafas yang terakhir, apakah berakhir semua kesulitannya?. Belum, hadirin sekalian. Setelah itu, ia akan memasuki alam barzakh dan alam akhirat. Ada pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir. Ada hisab. Ada perjalanan melewati shirath. Hingga pada akhirnya masa penentuan itu tiba, apakah ia akan merasakan berbagai kenikmatan surga ataukah ia akan sengsara di neraka.
Ā
Saudara-saudara seiman,
Karenanya, marilah kita laksanakan semua perintah Allah. Marilah kita saling berpesan serta berwasiat untuk berpegangteguh dengan kebenaran dan kesabaran.
Ā
Marilah kita bersabar atas musibah dan bala` yang menimpa kita. Jangan sampai kita bermaksiat kepada Allah disebabkan musibah yang menimpa kita. Jangan sampai musibah dan berbagai kesulitan hidup menyebabkan kita melanggar aturan-aturan Allah. Janganlah kita memprotes Allah ketika terkena balaā dan musibah. Hendaklah kita bersabar dan terus menerus menjalankan kewajiban dan menjauhi perkara yang diharamkan dalam keadaan apa pun, seberat apa pun masalah yang kita hadapi.
Ā
Maāasyiral Muslimin rahimakumullah,
Jika hati kita sedih karena ditimpa musibah, jika dada kita sesak dengan berbagai kesulitan hidup, salah satu obat yang akan menenangkan hati dan pikiran kita adalah pergi ke makam. Kita berziarah ke makam orang tua, keluarga dan kawan-kawan kita. Kita renungkan di sana, di manakah rumah terakhir kita. Kemanakah kita akan pergi meninggalkan dunia ini. Hendaklah diketahui bahwa seandainya nilai dunia ini sebanding dengan satu sayap seekor nyamuk saja, niscaya Allah tidak akan memberikan kepada orang kafir apa pun meskipun hanya seteguk air di dunia ini. Artinya, dunia ini tidak ada nilainya sama sekali menurut Allah. Dunia ini tidak ada nilainya sama sekali dibandingkan dengan kehidupan akhirat. Dunia adalah penjara bagi orang yang sempurna imannya dan ibarat surga bagi orang kafir.
Ā
Hal yang paling bernilai dan paling penting bagi kita -melebihi apa pun di dunia ini- adalah meninggal dengan membawa islam dan iman yang sempurna.
Ā
Saudaraku seiman,
Selezat apa pun makanan yang kita makan, pasti akan menjadi kotoran. Semahal apa pun pakaian yang kita kenakan, pada akhrnya pasti akan dibuang ke tempat sampah. Sebesar dan semewah apa pun rumah yang kita bangun, pasti tidak akan kita bawa mati. Rumah terakhir kita semuanya berukuran sama, tidak lebih dari 1 x 2 meter. Sedangkan apa yang kita perbuat di dunia ini, maka kita akan mendapatkan balasannya. Kematian adalah kepastian yang telah ditetapkan oleh Allah. Perpisahan dengan orang-orang yang kita cintai di dunia ini adalah janji Allah yang pasti terpenuhi. Kehidupan di dunia ini permulaannya adalah kedlaāifan dan kelemahan dan berakhir dengan kematian dan kuburan.
Ā
Marilah kita bersabar atas balaĀ yang Allah ujikan kepada kita. Jangan sampai kita memprotes dan menyalah-nyalahkan Allah. Kita yakin bahwa pada setiap kejadian pasti ada hikmahnya.
Ā
Hadirin yang dirahmati Allah,
Demikian khutbah yang singkat ini. Mudah-mudahan bermanfaat dan membawa barakah bagi kita semua. Amin Ya Rabbal āAlamin.
Ā
Ų£ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁ°Ų°ŁŲ§ ŁŁŲ£ŁŲ³ŁŲŖŁŲŗŁŁŁŲ±Ł Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŲ ŁŁŲ§Ų³ŁŲŖŁŲŗŁŁŁŲ±ŁŁŁŁŁŲ Ų„ŁŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲŗŁŁŁŁŁŲ±Ł Ų§ŁŲ±ŁŁŲŁŁŁŁ Ł.
Ā
Khutbah II
Ā
Ų„ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲŁŁ ŁŲÆŁ ŁŁŁŁŁ°ŁŁ ŁŁŲŁŁ ŁŲÆŁŁŁ ŁŁŁŁŲ³ŁŲŖŁŲ¹ŁŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁŲ³ŁŲŖŁŲŗŁŁŁŲ±ŁŁŁŲ ŁŁŁŁŲ¹ŁŁŁŲ°Ł ŲØŁŲ§ŁŁŁŁ Ł ŁŁŁ Ų“ŁŲ±ŁŁŁŲ±Ł Ų£ŁŁŁŁŁŲ³ŁŁŁŲ§ ŁŁŁ ŁŁŁ Ų³ŁŁŁŁŲ¦ŁŲ§ŲŖŁ Ų£ŁŲ¹ŁŁ ŁŲ§ŁŁŁŁŲ§Ų Ł ŁŁŁ ŁŁŁŁŲÆŁ Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŁŁŲ§ Ł ŁŲ¶ŁŁŁŁ ŁŁŁŁ ŁŁŁ ŁŁŁ ŁŁŲ¶ŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁŲ§ ŁŁŲ§ŲÆŁŁŁ ŁŁŁŁŲ ŁŁŲ£ŁŲ“ŁŁŁŲÆŁ Ų£ŁŁŁ ŁŁŁŲ§ Ų„ŁŁŁ°ŁŁ Ų„ŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŲŁŲÆŁŁŁ ŁŁŲ§ Ų“ŁŲ±ŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁŲ ŁŁŲ£ŁŲ“ŁŁŁŲÆŁ Ų£ŁŁŁŁ Ų³ŁŁŁŁŲÆŁŁŁŲ§ Ł ŁŲŁŁ ŁŁŲÆŁŲ§ Ų¹ŁŲØŁŲÆŁŁŁ ŁŁŲ±ŁŲ³ŁŁŁŁŁŁŁŲ Ų§ŁŁŁŁŁ ŲµŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ Ł Ų¹ŁŁŁ°Ł Ų³ŁŁŁŁŲÆŁŁŁŲ§ Ł ŁŲŁŁ ŁŁŲÆŁŁŁ Ų§ŁŲµŁŁŲ§ŲÆŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲ¹ŁŲÆŁ Ų§ŁŁŲ£ŁŁ ŁŁŁŁŁŲ ŁŁŲ¹ŁŁŁ°Ł Ų„ŁŲ®ŁŁŁŲ§ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲØŁŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŁ ŁŲ±ŁŲ³ŁŁŁŁŁŁŁŲ ŁŁŲ§Ų±ŁŲ¶Ł Ų§ŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ Ų£ŁŁ ŁŁŁŁŲ§ŲŖŁ Ų§ŁŁŁ ŁŲ¤ŁŁ ŁŁŁŁŁŁŁŲ ŁŁŲ¢ŁŁ Ų§ŁŁŲØŁŁŁŲŖŁ Ų§ŁŲ·ŁŁŲ§ŁŁŲ±ŁŁŁŁŁŲ ŁŁŲ¹ŁŁŁ Ų§ŁŁŲ®ŁŁŁŁŁŲ§Ų”Ł Ų§ŁŲ±ŁŁŲ§Ų“ŁŲÆŁŁŁŁŁŲ Ų£ŁŲØŁŁŁ ŲØŁŁŁŲ±Ł ŁŁŲ¹ŁŁ ŁŲ±Ł ŁŁŲ¹ŁŲ«ŁŁ ŁŲ§ŁŁ ŁŁŲ¹ŁŁŁŁŁŁŲ ŁŁŲ¹ŁŁŁ Ų§ŁŁŲ£ŁŲ¦ŁŁ ŁŁŲ©Ł Ų§ŁŁŁ ŁŁŁŲŖŁŲÆŁŁŁŁŁŲ Ų£ŁŲØŁŁŁ ŲŁŁŁŁŁŁŁŲ©Ł ŁŁŁ ŁŲ§ŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŲ“ŁŁŲ§ŁŁŲ¹ŁŁŁŁ ŁŁŲ£ŁŲŁŁ ŁŲÆŁ ŁŁŲ¹ŁŁŁ Ų§ŁŁŲ£ŁŁŁŁŁŁŁŲ§Ų”Ł ŁŁŲ§ŁŲµŁŁŲ§ŁŁŲŁŁŁŁŁ.
Ų£ŁŁ ŁŁŲ§ ŲØŁŲ¹ŁŲÆŁŲ ŁŁŁŁŲ§ Ų£ŁŁŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁŲ Ų£ŁŁŁŲµŁŁŁŁŁŁ Ł ŁŁŁŁŁŁŲ³ŁŁŁ ŲØŁŲŖŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲ¹ŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲ¹ŁŲøŁŁŁŁ Ł ŁŁŲ§ŲŖŁŁŁŁŁŁŁŁŲ ŁŁŲ§Ų¹ŁŁŁŁ ŁŁŁŲ§ Ų£ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ Ų£ŁŁ ŁŲ±ŁŁŁŁ Ł ŲØŁŲ£ŁŁ ŁŲ±Ł Ų¹ŁŲøŁŁŁŁ ŁŲ Ų£ŁŁ ŁŲ±ŁŁŁŁ Ł ŲØŁŲ§ŁŲµŁŁŁŁŲ§Ų©Ł ŁŁŲ§ŁŲ³ŁŁŁŁŲ§Ł Ł Ų¹ŁŁŁ°Ł ŁŁŲØŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲ±ŁŁŁŁ Ł ŁŁŁŁŲ§ŁŁ: Ų„ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ ŁŁŁ ŁŁŁŲ§Ų¦ŁŁŁŲŖŁŁŁ ŁŁŲµŁŁŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲØŁŁŁŁ ŁŁŲ§ Ų£ŁŁŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŲ°ŁŁŁŁ Ų¢Ł ŁŁŁŁŲ§ ŲµŁŁŁŁŁŲ§ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§ ŲŖŁŲ³ŁŁŁŁŁ ŁŲ§Ų Ų§ŁŁŁŁŁ°ŁŁŁ ŁŁ ŲµŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ°Ł Ų³ŁŁŁŁŲÆŁŁŁŲ§ Ł ŁŲŁŁ ŁŁŲÆŁ ŁŁŲ¹ŁŁŁ°Ł Ų¢ŁŁ Ų³ŁŁŁŁŲÆŁŁŁŲ§ Ł ŁŲŁŁ ŁŁŲÆŁ ŁŁŁ ŁŲ§ ŲµŁŁŁŁŁŁŲŖŁ Ų¹ŁŁŁ°Ł Ų³ŁŁŁŁŲÆŁŁŁŲ§ Ų„ŁŲØŁŲ±ŁŲ§ŁŁŁŁŁ Ł ŁŁŲ¹ŁŁŁ°Ł Ų¢ŁŁ Ų³ŁŁŁŁŲÆŁŁŁŲ§ Ų„ŁŲØŁŲ±ŁŲ§ŁŁŁŁŁ Ł ŁŁŲØŁŲ§Ų±ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ°Ł Ų³ŁŁŁŁŲÆŁŁŁŲ§ Ł ŁŲŁŁ ŁŁŲÆŁ ŁŁŲ¹ŁŁŁ°Ł Ų¢ŁŁ Ų³ŁŁŁŁŲÆŁŁŁŲ§ Ł ŁŲŁŁ ŁŁŲÆŁ ŁŁŁ ŁŲ§ ŲØŁŲ§Ų±ŁŁŁŲŖŁ Ų¹ŁŁŁ°Ł Ų³ŁŁŁŁŲÆŁŁŁŲ§ Ų„ŁŲØŁŲ±ŁŲ§ŁŁŁŁŁ Ł ŁŁŲ¹ŁŁŁ°Ł Ų¢ŁŁ Ų³ŁŁŁŁŲÆŁŁŁŲ§ Ų„ŁŲØŁŲ±ŁŲ§ŁŁŁŁŁ ŁŲ ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲ¹ŁŲ§ŁŁŁ ŁŁŁŁŁ Ų„ŁŁŁŁŁŁ ŲŁŁ ŁŁŁŲÆŁ Ł ŁŲ¬ŁŁŁŲÆŁ. Ų§ŁŁŁŁŁ°ŁŁŁ ŁŁ Ų§ŲŗŁŁŁŲ±Ł ŁŁŁŁŁ ŁŲ³ŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁŁŁ ŁŲ§ŲŖŁ ŁŲ§ŁŁŁ ŁŲ¤ŁŁ ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŁ ŁŲ¤ŁŁ ŁŁŁŲ§ŲŖŁ Ų§ŁŁŲ£ŁŲŁŁŁŲ§Ų”Ł Ł ŁŁŁŁŁŁ Ł ŁŁŲ§ŁŁŲ£ŁŁ ŁŁŁŲ§ŲŖŁŲ Ų§ŁŁŁŁ Ų§ŲÆŁŁŁŲ¹Ł Ų¹ŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŲØŁŁŁŲ§Ų”Ł ŁŁŲ§ŁŁŲŗŁŁŁŲ§Ų”Ł ŁŁŲ§ŁŁŁŁŲØŁŲ§Ų”Ł ŁŁŲ§ŁŁŁŁŲŁŲ“ŁŲ§Ų”Ł ŁŁŲ§ŁŁŁ ŁŁŁŁŁŲ±Ł ŁŁŲ§ŁŁŲØŁŲŗŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŲ³ŁŁŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁ ŁŲ®ŁŲŖŁŁŁŁŁŲ©Ł ŁŁŲ§ŁŲ“ŁŁŲÆŁŲ§Ų¦ŁŲÆŁ ŁŁŲ§ŁŁŁ ŁŲŁŁŁŲ Ł ŁŲ§ ŲøŁŁŁŲ±Ł Ł ŁŁŁŁŁŲ§ ŁŁŁ ŁŲ§ ŲØŁŲ·ŁŁŁŲ Ł ŁŁŁ ŲØŁŁŁŲÆŁŁŁŲ§ ŁŁŲ°ŁŲ§ Ų®ŁŲ§ŲµŁŁŲ©Ł ŁŁŁ ŁŁŁ ŲØŁŁŁŲÆŁŲ§ŁŁ Ų§ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŲ§Ł ŁŁŲ©ŁŲ Ų„ŁŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁ Ų“ŁŁŁŲ”Ł ŁŁŲÆŁŁŁŲ±Ł
Ų¹ŁŲØŁŲ§ŲÆŁ Ų§ŁŁŁŁŲ Ų„ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŲ£ŁŁ ŁŲ±Ł ŲØŁŲ§ŁŁŲ¹ŁŲÆŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŲ„ŲŁŲ³ŁŲ§ŁŁ ŁŁŲ„ŁŁŁŲŖŁŲ§Ų”Ł Ų°ŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲ±ŁŲØŁŁ ŁŁŁŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŲŁŲ“ŁŲ§Ų”Ł ŁŁŲ§ŁŁŁ ŁŁŁŁŁŲ±Ł ŁŁŲ§ŁŲØŁŲŗŁŁŁŲ ŁŁŲ¹ŁŲøŁŁŁŁ Ł ŁŁŲ¹ŁŁŁŁŁŁŁ Ł ŲŖŁŲ°ŁŁŁŁŲ±ŁŁŁŁŁ. ŁŁŲ§Ų°ŁŁŲ±ŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲ¹ŁŲøŁŁŁŁ Ł ŁŁŲ°ŁŁŁŲ±ŁŁŁŁ Ł ŁŁŲ§Ų“ŁŁŁŲ±ŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁ ŁŁŲ¹ŁŁ ŁŁŁ ŁŁŲ²ŁŲÆŁŁŁŁ Ł ŁŁŲ§Ų³ŁŲ£ŁŁŁŁŁŁŁ Ł ŁŁŁ ŁŁŲ¶ŁŁŁŁŁ ŁŁŲ¹ŁŲ·ŁŁŁŁ Ł ŁŁŲ§ŲŖŁŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ¬ŁŲ¹ŁŁŁ ŁŁŁŁŁ Ł Ł ŁŁŁ Ų£ŁŁ ŁŲ±ŁŁŁŁ Ł Ł ŁŲ®ŁŲ±ŁŲ¬ŁŲ§Ų ŁŁŁŁŲ°ŁŁŁŲ±Ł Ų§ŁŁŁŁ Ų£ŁŁŁŲØŁŲ±Ł.
Ā
Ustadz Nur Rohmad, Pemateri/Peneliti di Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur dan Ketua Biro Peribadatan & Hukum, Dewan Masjid Indonesia Kab. Mojokerto
Ā
Terpopuler
1
Khutbah Jumat HUT Ke-80 RI: 3 Pilar Islami dalam Mewujudkan Indonesia Maju
2
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
3
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
4
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
5
Sri Mulyani Sebut Bayar Pajak Sama Mulianya dengan Zakat dan Wakaf
6
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
Terkini
Lihat Semua