Syariah

Yang Dilakukan Nabi SAW di Hari Jumat

Sab, 7 November 2015 | 12:04 WIB

Jumat dianggap hari paling mulia dibanding hari lainnya. Pada hari itu pula seluruh umat Islam, khususnya laki-laki, berbondong-bondong ke masjid untuk menunaikan sholat Jumat. Kemulian hari Jumat ini dibuktikan dengan banyaknya ragam ibadah sunah yang dikerjakan khusus pada hari itu.

Dalam beberapa riwayat dikisahkan bahwa Nabi SAW melakukan aktivitas tertentu di hari Jumat. Aktivitas tersebut tidak melulu bersifat ritual, semisal  wiridan, do’a, sholat, dan sejenisnya.. Akan tetapi, beliau juga suka mengerjakan ibadah yang bersifat sosial.

Al-Suyuthi dalam kitabnya, ‘Amal Yaum wa Lailah, mengatakan:

ويقرأ بعد الجمعة قبل أن يتكلم: الإخلاص والمعوذتين (سبعا سبعا). ويكثر من الصلاة على النبي صلى الله عليه وسلم سوم الجمعة وليلة الجمعة.ويصلى راتبة الجمعة التي بعدها في بيته لا في المسجد. وما ذا يفعل بعدها؟ ويمشى بعدها لزيارة أخ أو عيادة مريض أو حضور جنازة أو عقد نكاح 

“Nabi SAW membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas usai sholat Jumat sebanyak tujuh kali dan beliau juga memperbanyak sholawat pada hari Jumat dan malamnya. Ia juga mengerjakan shalat sunah setelah sholat Jumat di rumahnya, tidak di masjid. Setalah itu apa yang dilakukan Nabi SAW? Beliau mengunjungi saudaranya, menjenguk orang sakit, menghadiri penyelenggaraan jenazah, atau menghadiri akad nikah.”

Nabi SAW mengajarkan kepada umatnya agar membiasakan membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas sebanyak tujuh kali setelah sholat Jum’at, serta memperbanyak sholawat. Usai membaca kalimat suci tersebut dan melantunkan do’a, biasanya beliau melakukan sholat sunah di rumahnya.

Hari Jumat juga dijadikan Rasulullah SAW sebagai momentum untuk silaturahmi kepada sanak-famili. Semisal, mengunjungi orang-orang yang sedang sakit ataupun ditimpa musibah, membantu proses penyelenggaraan jenazah, atau menghadiri akad nikah. Wallahu a’lam. (Hengki Ferdiansyah)

Terkait

Syariah Lainnya

Lihat Semua