Ziarah kubur merupakan salah satu perbuatan yang mengalami perubahan (nasikh-mansukh). Pada zaman awal-awal Islam, Rasulullah melarang melakukan praktik ini, tapi kemudian larangan tersebut mansukh (diubah) menjadi suatu perbuatan yang diperbolehkan untuk dilakukan.
Ā
Berkaitan dengan hal ini, Rasulullah bersabda dalam salah satu haditsnya:
Ā
ŁŁŁŁŲŖŁ ŁŁŁŁŁŁŲŖŁŁŁŁ Ł Ų¹ŁŁŁ Ų²ŁŁŁŲ§Ų±ŁŲ©Ł Ų§ŁŁŁŁŲØŁŁŲ±Ł ŁŁŲ²ŁŁŲ±ŁŁŁŁŲ§
Ā
āDahulu saya melarang kalian berziarah kubur, tapi (sekarang) berziarahlah kalian,ā (HR. Muslim).
Ā
Dalam riwayat yang lain, Rasulullah tidak hanya memerintahkan ziarah kubur, tapi beliau juga menjelaskan manfaat-manfaat dalam melaksanakan ziarah kubur. Hal ini seperti yang dijelaskan dalam hadits berikut:
Ā
ŁŁŁŁŲŖŁ ŁŁŁŁŁŁŲŖŁŁŁŁ Ł Ų¹ŁŁŁ Ų²ŁŁŁŲ§Ų±ŁŲ©Ł Ų§ŁŁŁŁŲØŁŁŲ±Ł Ų£ŁŁŁŲ§ ŁŁŲ²ŁŁŲ±ŁŁŁŁŲ§Ų ŁŁŲ„ŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ±ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁŲØŁŲ ŁŁŲŖŁŲÆŁŁ ŁŲ¹Ł Ų§ŁŁŲ¹ŁŁŁŁŁŲ ŁŁŲŖŁŲ°ŁŁŁŁŲ±Ł Ų§ŁŁŲ¢Ų®ŁŲ±ŁŲ©ŁŲ ŁŁŁŁŲ§ ŲŖŁŁŁŁŁŁŁŲ§ ŁŁŲ¬ŁŲ±Ł
Ā
āDahulu saya melarang kalian berziarah kubur, tapi (sekarang) berziarahlah kalian, sesungguhnya ziarah kubur dapat melunakkan hati, menitikkan (air) mata, mengingatkan pada akhirat, dan janganlah kalian berkata buruk (pada saat ziarah),ā (HR. Hakim).
Ā
Perilaku ziarah kubur juga dilakukan oleh Rasulullah, hal ini beliau lakukan setelah malaikat Jibril menemui Rasulullah seraya berkata:
Ā
Ų„ŁŁŁŁ Ų±ŁŲØŁŁŁŁ ŁŁŲ£ŁŁ ŁŲ±ŁŁŁ Ų£ŁŁŁ ŲŖŁŲ£ŁŲŖŁŁŁ Ų£ŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲØŁŁŁŁŁŲ¹Ł ŁŁŲŖŁŲ³ŁŲŖŁŲŗŁŁŁŲ±Ł ŁŁŁŁŁ Ł
Ā
āTuhanmu memerintahkanmu agar mendatangi ahli kubur baqiā agar engkau memintakan ampunan buat merekaā (HR. Muslim)
Ā
Setelah adanya perintah dari Allah untuk menziarahi kuburan Ahli Baqiā, Rasulullah membiasakan menziarahi tempat tersebut pada saat giliran menginap di rumah Aisyah radliyallahu āanha. Hal ini seperti tercantum dalam hadits yang diriwayatkan oleh Sayyidah āAisyah:
Ā
ŁŁŲ§ŁŁ Ų±ŁŲ³ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ -ŲµŁŁ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ - - ŁŁŁŁŁŁ ŁŲ§ ŁŁŲ§ŁŁ ŁŁŁŁŁŁŲŖŁŁŁŲ§ Ł ŁŁŁ Ų±ŁŲ³ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ -ŲµŁŁ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ - - ŁŁŲ®ŁŲ±ŁŲ¬Ł Ł ŁŁŁ Ų¢Ų®ŁŲ±Ł Ų§ŁŁŁŁŁŁŁŁ Ų„ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲØŁŁŁŁŲ¹Ł ŁŁŁŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŲ³ŁŁŁŲ§ŁŁ Ł Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁŁ Ł ŲÆŁŲ§Ų±Ł ŁŁŁŁŁ Ł Ł ŁŲ¤ŁŁ ŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ£ŁŲŖŁŲ§ŁŁŁ Ł Ł ŁŲ§ ŲŖŁŁŲ¹ŁŲÆŁŁŁŁ ŲŗŁŲÆŁŲ§ Ł ŁŲ¤ŁŲ¬ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ„ŁŁŁŁŲ§ Ų„ŁŁŁ Ų“ŁŲ§Ų”Ł Ų§ŁŁŁŁŁŁ ŲØŁŁŁŁ Ł ŁŲ§ŁŲŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁ Ų§ŲŗŁŁŁŲ±Ł ŁŲ£ŁŁŁŁŁ ŲØŁŁŁŁŲ¹Ł Ų§ŁŁŲŗŁŲ±ŁŁŁŲÆŁĀ
Ā
āRasulullah setiap kali giliran menginap di rumah āAisyah, beliau keluar rumah pada akhir malam menuju ke makam Baqiā seraya mengucapkan salam: āSalam sejahtera atas kalian wahai penghuni kubur dari kalangan kaum mukmin. Segera datang apa yang dijanjikan pada kalian besok. Sungguh, kami Insya Allah akan menyusul kalian. Ya Allah ampunilah penghuni kubur Baqiā Gharqad,ā (HR. Muslim).
Ā
Berdasarkan dalil-dalil dalam hadits di atas, tidak dapat disangsikan lagi bahwa ziarah kubur adalah hal yang diperbolehkan bahkan tergolong sebagai hal yang dianjurkan (sunnah). Anjuran melaksanakan ziarah kubur ini bersifat umum, baik menziarahi kuburan orang-orang shalih ataupun menziarahi kuburan orang Islam secara umum. Hal ini seperti ditegaskan oleh Imam Al-Ghazali:
Ā
Ų²ŁŲ§Ų±Ų© Ų§ŁŁŲØŁŲ± Ł Ų³ŲŖŲŲØŲ© Ų¹ŁŁ Ų§ŁŲ¬Ł ŁŲ© ŁŁŲŖŲ°ŁŲ± ŁŲ§ŁŲ§Ų¹ŲŖŲØŲ§Ų± ŁŲ²ŁŲ§Ų±Ų© ŁŲØŁŲ± Ų§ŁŲµŲ§ŁŲŁŁ Ł Ų³ŲŖŲŲØŲ© ŁŲ£Ų¬Ł Ų§ŁŲŖŲØŲ±Ł Ł Ų¹ Ų§ŁŲ§Ų¹ŲŖŲØŲ§Ų±
Ā
āZiarah kubur disunnahkan secara umum dengan tujuan untuk mengingat (kematian) dan mengambil pelajaran, dan menziarahi kuburan orang-orang shalih disunnahkan dengan tujuan untuk tabarruk (mendapatkan barakah) serta pelajaran,ā (Al-Ghazali, Ihyaā Ulum ad-Dien, juz 4, hal. 521).
Baca juga:
⢠Keutamaan Menziarahi Makam Kedua Orang Tua
⢠Empat Motivasi Ziarah Kubur Menurut Syekh Nawawi Banten
Bahkan legalitas melaksanakan ziarah kubur ini telah disepakati oleh seluruh mazhab umat islam. Hal ini seperti disampaikan dalam kitabĀ Hujjah Ahlissunnah Wal Jamaāah:
Ā
Ų²ŁŲ§Ų±Ų© Ų§ŁŁŲØŁŲ± ŲŖŲ¬ŁŲ²ŁŲ§ Ł Ų°Ų§ŁŲØ Ų§ŁŁ Ų³ŁŁ ŁŁ ŁŁŁŲ§
Ā
āZiarah kubur diperbolehkan oleh seluruh mazhab umat islam,ā (KH. Ali Maksum Krapyak, Hujjah Ahlissunnah Wal Jamaāah, hal. 53).
Ā
Maka dapat disimpulkan bahwa praktek ziarah kubur merupakan salah satu ajaran agama Islam yangĀ secara tegas dianjurkan oleh syariat. Dan sebaiknya seseorang pada saat melaksanakan ziarah kubur agar senantiasa menjaga adab-adab dalam berziarah kubur, agar ziarah kubur yang dilakukannya mendapatkan pahala dan kemanfaatan serta dilakukan dengan cara yang benar. Wallahu aālam.
Ā
Ustadz M. Ali Zainal Abidin, pengajar di Pondok Pesantren Annuriyah Kaliwining, Rambipuji, Jember
Terpopuler
1
Khutbah Jumat HUT Ke-80 RI: 3 Pilar Islami dalam Mewujudkan Indonesia Maju
2
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
3
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
4
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
5
Sri Mulyani Sebut Bayar Pajak Sama Mulianya dengan Zakat dan Wakaf
6
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
Terkini
Lihat Semua