Terungkap, Jaringan yang Promosikan Islamophobia di AS
NU Online · Kamis, 26 September 2013 | 00:06 WIB
Jakarta, NU Online
Sebuah laporan lengkap tentang jaringan pembuat Islamophobia atau ketakutan terhadap Islam, dibuat oleh sebuah kelompok pejuang hak sipil Muslim Amerika, yang menyatakan bahwa kelompok anti-Islam ini menerima pendanaan lebih dari $119 juta atau 1.3 trilyun rupiah lebih antara 2008-2011.
<>
“Laporan ini menunjukkan kelompok-kelompok yang mempromosikan Islamophobia dalam masyarakat kita,” kata Corey Saylor, yang menjadi kepala departemen untuk memonitor dan melawan Islamophobia di Council on American-Islamic Relations (CAIR), yang berbasis di Washington, pada release yang diperoleh OnIslam.net.
"Ini mengungkapkan kepada pembaca dampak kelompok-kelompok tersebut terhadap bangsa kita tentang Islam, pluralitas dan masa depan perlindungan yang diabadikan dalam Konstitusi AS,” tambahnya.
Berjudul, Membuat Aturan Ketakutan: Islamophobia dan Dampaknya di Amerika Serikat, laporan tersebut diluncurkan pada Kamis (19/9).
Terdapat 37 organisasi yang menjadi pusat promosi Islamophobia di Amerika Serikat selama 2011-2012 yang membentuk “jaringan inti” Islamophobia yang berbasis di Amerika Serikat.
Terdapat 32 kelompok yang tujuan utamanya tidak tampak mempromosikan prasangka melawan atau membenci Islam dan Muslim, tetapi bekerja secara reguler menunjukkan dukungan terhadap tema-tema Islamophobia, yang membuatnya masuk kategori “jaringan luar"
Selama periode dua tahun laporan tersebut, 78 rancangan UU “didesain untuk menjelekkan praktek agama Islam” diperkenalkan di 29 negara bagian dan Kongres.
Dari rancangan UU tersebut, 62 terkait legislasi yang diciptakan oleh David Yerushalmi dari the American Freedom Law Center, satu institusi yang masuk kategori “jaringan inti”
Laporan ini merupakan laporan kedua tentang Islamophobia di Amerika Serikat.
Laporan pertama, “Kebencian yang sama, target baru,” dipublikasikan pada 2010 dan berpendapat bahwa sentimen anti-Islam merupakan manifestasi dari masalah-masalah minoritas yang dihadapi di Amerika Seikat sepanjang sejarah negara tersebut.
Mesin-mesin Islamophobia
Pengungkapan kekhawatiran trend Islamophobia di Amerika Serikat, Pejabat CAIR mengecam "dampak buruk" pada kehidupan Muslim Amerika.
“Muslim Amerika menghadapi diskriminasi setiap hari,” kata Nihad Awad, direktur eksekutif nasional CAIR, pada Washington Post.
“Islamophobia merupakan ancaman bagi keamanan Muslim Amerika.”
Awad mengatakan bahwa pembuat Islamophobia memberikan dampak buruk bagaimana Muslim dilihat di Amerika Serikat, menghasilkan peningkatan retorika dan perilaku yang menjurus Islamophobia.
“Kami akan terus diserang oleh individu-individu dan institusi-institusi tersebut,” kata Awad.
“Tujuan kami dalam mempublikasikan informasi ini untuk memberdayakan orang-orang yang memiliki perhatian terhadap Islamophobia.”
Walaupun tidak ada estimasi resmi, terdapat sekitar 7-8 juta Muslim tinggal di Amerika Serikat.
Survey yang dilakukan Gallup menemukan bahwa mayoritas Muslim Amerika loyal terhadap negara mereka dan optimis terhadap keberadaan mereka di Amerika Serikat.
Sejak serangan 9/11 di Amerika Serikat, banyak Muslim menghadapi diskriminasi dan stereotype di masyarakat karena identitas Muslim mereka. (onislam.net/mukafi niam)
Terpopuler
1
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
2
Targetkan 45 Ribu Sekolah, Kemendikdasmen Gandeng Mitra Pendidikan Implementasi Pembelajaran Mendalam dan AI
3
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
4
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
5
Ramai Kritik Joget Pejabat, Ketua MPR Anggap Hal Normal
6
Pimpinan DPR Bantah Gaji Naik, tapi Dapat Berbagai Tunjangan Total hingga Rp70 Juta
Terkini
Lihat Semua