Internasional HAJI 2022

Tangis Haru Jamaah Haji Iringi Wukuf di Arafah

Jum, 8 Juli 2022 | 20:30 WIB

Tangis Haru Jamaah Haji Iringi Wukuf di Arafah

Jamaah haji tampak kyusyuk mendengarkan khutbah wukuf di tenda misi haji Indonesia. (Foto: Dok MCH)

Makkah, NU Online
Puncak haji dalam kegiatan wukuf di mana sekitar 1 juta jamaah haji berdiam di Arafah berlangsung lancar. Jamaah haji menjalani prosesi khutbah wukuf serta shalat Dhuhur dan Ashar yang dijamak di masing-masing tenda.


Seperti diikuti NU Online yang pada musim haji 2022 ini menjadi bagian dari Media Center Haji (MCH), setelah menjalankan amalan-amalan pribadi dari Subuh, jamaah haji mulai berkumpul di tenda masing-masing sekitar pukul 11.00 WAS.


Di tenda seberang Misi Haji Indonesia yang didiami oleh jamaah haji embarkasi Surabaya, jamaah mulai mengumandangkan kalimat talbiyah, “Labbaikallahumma labbaik. Labbaika laa syariikalaka labbaika..” yang kemudian diikuti oleh para jamaah.


Isak-tangis haru para jamaah mengiringi bacaan talbiyah. Membiarkan tangis sampai tuntas hingga perasaan menjadi lega. Tak ada rasa malu bahwa hanya kanak-kanak saja yang berhak menangis. Lelaki, perempuan, semua bergelut dengan emosinya masing-masing.


Wukuf yang berarti berhenti dengan menggunakan pakaian ihram yang terdiri dari dua kain memiliki makna bahwa inilah saat untuk berhenti dari segala urusan dunia untuk memenuhi panggilan Allah sebagaimana makna dari kalimat talbiyah.


Acara dzikir yang berjalan dengan khusyuk dan penuh haru berlangsung sampai masuk waktu Dhuhur dan adzan berkumandang.


Inti khutbah wukuf mengingatkan kepada para jamaah atas segala kesalahan-kesalahan yang diperbuat selama ini. Khatib menyampaikan, wukuf yang jatuh pada hari Jumat menjadi momentum untuk berdoa dan melakukan pertobatan atas segala kesalahan yang selama ini dilakukan.


Jamaah kemudian menjalankan shalat Dhuhur dan Ashar dengan waktu digabung di waktu Dhuhur, tanpa di-qashar, atau diringkas jumlahnya dari masing-masing 4 rakaat menjadi 2 rakaat.


Setelah menjalani khutbah dan shalat tersebut, inti prosesi wukuf sudah selesai. Jamaah haji dapat memanfaatkan waktunya untuk beribadah dan menjalankan amaliah-amaliah pribadi sembari menunggu pemberangkatan menuju Muzdalifah yang rencananya akan berlangsung usai Maghrib.


Seorang pembimbing jamaah dari kejauhan yang dipanggil Kiai oleh para jamaahnya, mengingatkan mereka untuk membaca doa yang ada di buku yang sudah dibagikan atau melalui aplikasi yang sudah diunduh di ponsel masing-masing.


Haji akbar
Konsultan Ibadah Haji Daker Makkah, Prof Aswadi, menyampaikan bahwa wukuf yang jatuh pada hari Jumat disebut sebagai haji akbar. Karena Jumat merupakan sayyidul ayyam atau rajanya hari di mana doa dimakzulkan, pahala diperbanyak, dan dosa diampuni.


Jamaah haji yang tidak dapat menjalani wukuf karena sakit disafariwukufkan. Menag Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan, terdapat 51 jamaah yang dibadalhajikan yang terdiri dari badal wafat 29 orang, badal sakit KKHI 10 orang, dan badal sakit di rumah sakit Arab Saudi (RSAS) 12 orang.


Sementara itu, yang menjalani safari wukuf baring 31 orang, safari wukuf duduk 104 orang, dan safari wukuf oleh RSAS 1 orang sehingga jumlah totalnya 136 orang.


“Sesuai komitmen pemerintah, semua jamaah haji yang berhalangan harus dibadalhajikan atau disafariwukufkan,” terang Gus Yaqut.


Selama menjalani prosesi haji, dari wukuf, mabit di Muzdalifah, hingga thawaf ifadhah yang diakhiri dengan tahallul atau bercukur, jamaah haji wajib memakai pakaian ihram dan berlaku sejumlah larangan yang jika dilanggar harus membayar dam atau denda.


Pewarta: Achmad Mukafi Niam
Editor: Musthofa Asrori