Internasional

Singapura Larang Operasi Situs Perselingkuhan

NU Online  Ā·  Selasa, 19 November 2013 | 08:00 WIB

Jakarta, NU Online
Perseteruan antara laman penganjur perselingkuhan Ashley Madison dan regulator Internet Singapura memicu perdebatan mengenai kebebasan berekspresi di negeri tersebut.
<>
Ashley Madison – operator laman perkencanan dengan slogan ā€œHidup itu singkat. Ayo selingkuh!ā€ – telah berencana meluncurkan laman tersebut di Singapura pada November. Namun, rencana tersebut berantakan setelah otoritas media Singapura, Media Development Authority (MDA) menerbitkan larangan karena laman itu dianggap ā€œmelawan kehendak masyarakat.ā€ Seperti dilaporkan oleh Wall Street Journal.

Dalam pernyataannya, MDA mengakui bahwa mereka takkan selamanya dapat menghalang-halangi ā€œkandungan terlarangā€ di Internet. MDA membidik Ashley Madison karena ā€œtidak menghargai nilai-nilai keluarga [Singapura].ā€

Ashley Madison menyanggah pernyataan mengenai aktivitasnya mengampanyekan perselingkuhan. ā€œKami menyediakan platform dan jejaring sosial yang meniru pola sikap yang berlaku,ā€ demikian keterangan laman tersebut.

Namun, menurut MDA, penutupan situs akan menjadi cermin bagi opini masyarakat dan dukungan bagi peran yang dimainkan pemerintah Singapura dalam menegakkan sejumlah prinsip guna memelihara moralitas, keamanan, kepentingan masyarakat, dan harmoni sosial.

Kendali pemerintah atas media dan kandungan online telah lama menjadi isu sensitif di Singapura. Di negeri itu, kebanyakan media arus utama disetir kelompok media dan kandungan online yang terkait dengan pemerintah, termasuk pornografi.

Menurut juru bicara MDA, pihak berwenang tidak memiliki hasrat atau alat untuk mengendalikan segala hal yang ditonton dan diakses secara online oleh masyarakat. Ia mengatakan MDA ā€œmempertimbangkan masukan masyarakat.ā€

Sebagian besar masukan menyokong keputusan pemerintah.

Halaman Facebook bertajuk ā€œBlock Ashley Madison From Corrupting Singaporeā€ telah mendapatkan 27.000 like dan ratusan komentar sejak pertama kali dihadirkan pada akhir Oktober tak lama setelah Ashley Madison mengumumkan maksudnya untuk membuka beroperasi di Singapura.

Saat Chan Chun Sing, Menteri Perkembangan Sosial dan Keluarga menulis pada Facebook, 25 Oktober. ā€œSaya tidak menyambut adanya laman seperti itu di Singapura.ā€ Komentarnya mendapat ā€œlikeā€ sebanyak 2.300 kali.

ā€œMengampanyekan perselingkuhan merusak kepercayaan dan komitmen terhadap suami dan istri, yang menjadi inti pernikahan.

Namun, Noel Biderman, direktur utama dan pendiri laman asal Kanada itu mengatakan Ashley Madison sebenarnya salah satu acara menyikapi perselingkuhan.

ā€œKami menguping sejak orang-orang mulai berselingkuh,ā€ ujarnya kepada Wall Street Journal. Dan memahami kenapa orang memilih serong sebagai langkah awal memperbaiki pernikahan.

ā€œPada akhirnya, apa yang saya coba kerjakan adalah ikut mengartikulasikan keyakinan bahwa jika Ashley Madison absen, praktik [perselingkuhan] akan menyebar ke wilayah yang dapat merusak [hubungan] orang,ā€ ujar Biderman. ā€œSaya tidak menampik bahwa masyarakat [melontarkan] protes. Namun, mereka berkeberatan pada hal yang salah.ā€ (mukafi niam)

Foto: AFP