Santri Keliling Afrika dengan Sepeda Berangkat Hari Ini
NU Online · Selasa, 17 Desember 2019 | 15:15 WIB
Hakam Mabruri, lulusan pondok pesantren An-Nur II Malang, hari ini berangkat dari Jakarta ke Kairo dengan menggunakan pesawat Etihad, Selasa (17/12) pukul 17.35. Dalam jadwal penerbangannya, ia mampir terlebih dahulu ke Abu Dabi, kemudian lanjut ke Kairo. Dalam jadwal, tiba di ibu kot Mesir, pukul 05.15.
Di bandara Soekarno Hatta, anggota Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Malang ini, hanya diantar tiga orang temannya, istrinya Rofingatul Islamiyah dan anaknya yang berusia 18 bulan, Mukafiha Nur Hakam.
Hakam ke salah satu negara di Afrika tersebut untuk menjalankan misinya, memperkenalkan Islam Indonesia dan mengunjungi rumah-rumah ibadah bersejarah, tidak hanya Islam, tapi berbagai agama. Tidak hanya Mesir, tapi ke 13 negara lain. Negara-negara tersebut adalah Mesir, Sudan, Ethiopia, Kenya, Uganda, Rwanda, Tanzania, Mozambique, Malawi, Zambia, Zimbabwe, Botswana, Namibia, dan Afrika Selatan.
Hakam menjelajahi 14 negara tersebut dengan sepeda dengan perkiraan di masing-masing negara selama sebulan. Ia membawa peralatan lengkap untuk memperbaiki sepedenya jika mengalamai kendala.
“Kita berjumpa lagi tahun depan,” ujar Hakam sesaat sebelum masuk ke pintu penerbangan internasional bandara Soekarno Hatta. Ia kemudian mencium kening putri semata wayangnya dan bersalaman dengan istrinya. Kemudian melenggang bersama orang-orang yang satu tujuan.
Hakam Mabrur adalah warga Desa Gading, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Berat badannya 48 kg, sementara tingginya 160 cm. Sebagai warga NU, untuk menjalankan cita-citanya, ia meminta doa orang tua dan kiai. Pada bulan Oktober lalu, ia meminta doa Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Kamis malam (10/10).
Ia sejatinya akan berangkat pada bulan itu juga. Namun urung karena tak kunjung mendapat izin dari satu negara. Ia menunggu, dan mendapat izin pertengahan Desember ini.
Perjalanan Hakam akan berakhir di Afeika Selatan. Di negara tersebut, ia akan berziarah ke makam Syekh Yusuf Makassari. Meskipun jenazahnya telah dipindahkan ke Indonesia, dia akan tetap ke tempat awal dikebumikannya ulama pejuang tersebut.
Pewarta: Abdullah Alawi
Editor: Alhafiz Kurniawan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menyambut Idul Adha dengan Iman dan Syukur
2
Buka Workshop Jurnalistik Filantropi, Savic Ali Ajak Jurnalis Muda Teladani KH Mahfudz Siddiq
3
Lembaga Falakiyah PBNU Rilis Data Rukyatul Hilal Awal Dzulhijjah 1446 H
4
Khutbah Jumat: Relasi Atasan dan Bawahan di Dunia Kerja menurut Islam
5
Khutbah Jumat: Menanamkan Nilai Antikorupsi kepada Anak Sejak Dini
6
Ojol Minta DPR RI Tekan Menhub Revisi Dua Aturan soal Transportasi Online
Terkini
Lihat Semua