Internasional

Qibtiyah TKI di Arab Saudi Hilang Kontak 28 Tahun Akhirnya Ditemukan

NU Online  ·  Jumat, 20 April 2018 | 22:00 WIB

Qibtiyah TKI di Arab Saudi Hilang Kontak 28 Tahun Akhirnya Ditemukan

Qibtiyah bersama Dubes RI Agus Maftuh ilustrasi tempo.co

Riyadh, NU Online
Kedutaan Besar Republik Indonesia  (KBRI) Riyadh berhasil menyelamatkan seorang nenek usia 74 tahun yang putus kontak dengan keluarga di Indonesia selama 28 tahun. WNI bernama Jumanti binti Bejo Bin Nur Hadi alias Qibtiyah Jumanah asal Grujugan, Bondowoso, Jawa Timur.

Duta Besar Indonesia di Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel, menjelaskan Jumanti bekerja sebagai asisten rumah tangga di Arab Saudi dan tercatat datang pertama kali ke negara itu pada 14 Agustus 1990. 

Sejak kedatangannya, Jumanti alias Qibtiyah, tak pernah melakukan perpanjang paspor sehingga izin tinggalnya di Arab Saudi tidak terdeteksi. Selama menjadi TKI di ibukota Riyadh, Arab Saudi, Qibtiyah juga tak melakukan komunikasi dengan keluarganya di tanah air.  

“Saat ini, KBRI sedang memproses hak-hak Qibtiyah dan kepulangannya ke Indonesia,” kata Agus, Kamis, 19 April 2018.

Agus menceritakan sebagaimana dikutip dalam laman facebooknya, Jumanti alias Qibtiyah saat ini sudah berada di KBRI. Hanya saja, dia belum bisa merinci tanggal pasti kapan Jumanti alias Qibtiyah akan diterbangkan ke Indonesia.

"Alhamdulillah, KBRI Riyadh berhasil menyelamatkan seorang nenek usia 74 tahun yang putus kontak dengan keluarga di Indonesia selama 28 tahun," ujarnya. 

Dikatakan, WNI bernama Qibtiyah alias Jumanti binti Bejo Bin Nur Hadi yang datang pertama kali ke Arab Saudi pada 14 Agustus 1990 di usia 46 tahun. Warga Desa Dadapan Kec Grujugan, Bondowoso ini sekarang berada di Rumah Singgah KBRI Riyadh dan dalam proses pemulangan ke Indonesia.

"Ketika bertemu, langsung kucium tangannya yang sudah menua seperti aku mencium tangan nenekku, aku sangat yakin dalam diri nenek ini ada “Energi Tuhan” yang sedang ditransfer ke diriku melalui “Direct Access Memory” (DMA, bahasa komputer zaman DOS). Nenek Qibtiyah pun langsung akrab menepuk2 tangan dan pundakku seperti nenekku di desa Kalikuning Semarang menyayangiku," ujarnya penuh haru.  

Qibtiyah memiliki 4 anak, yang semuanya berada di Indonesia, suaminya telah meninggal dunia. Lantaran usianya yang sudah senja, Jumanti alias Qibtiyah pun mulai pikun. Dia bahkan merasa sudah tiba di tanah air, padahal masih berada di Arab Saudi. 

Agus memastikan, TKI asal Jawa Timur ini tidak mengalami tindak kekerasan, namun gajinya tak rutin dibayarkan setiap bulan. Tim KBRI Riyadh sedang menghitung hak-hak Qibtiyah, yang harus dipenuhi majikan. (Red: Muiz)