Islamabad, NU Online
Seorang ahli kaligrafi asal Pakistan, Muhammad Qamar Sultan, baru saja menuntaskan pembuatan Al-Qur’an dengan ukuran terpanjang di dunia. Menurutnya, Al-Qur’an tersebut memiliki 10 baris dan setiap barisnya berisi tiga bab.
Dikutip dari Saudi Gazeette, Jumat (6/7), Al-Qur’an terpanjang di dunia tersebut akan dipersembahkan untuk Kerajaan Arab Saudi.
“Keinginan saya adalah mempersembahkan Al-Qur’an terpanjang di dunia, dengan panjang dua ribu meter kepada Kerajaan Arab Saudi,” kata Sultan.
Sebelumnya, Sultan juga pernah menulis Al-Qur’an dengan ukuran 1x1,5x3 cm dan berat 10 gram. Dengan demikian, ini menjadi salah satu Al-Qur’an terkecil di dunia. Meski kecil, Al-Qur’an tersebut bisa dibaca dengan mata telanjang karena kualitasnya sangat baik.
Keahlian Sultan dalam menulis Al-Qur’an tidak hanya itu. Sejak 2003, Sultan berhasil menulis Al-Qur’an dengan medium bendera negara-negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI).
Karya Sultan ini mendapatkan banyak apresiasi dari banyak pihak, termasuk Asisten Sekretaris Jenderal OKI pada saat itu, Ezzat Kamil Mufti. Bahkan ia menyebutkan bahwa ide penulisan Al-Qur’an di bendera tersebut sebagai duta perdamaian.
Keahlian Sultan tersebut memang cukup langka dan unik. Hal itu menyebabkannya mendapatkan banyak ‘tawaran’ dari berbagai pihak. Salah satunya Brunei Darussalam. Pada 2010 silam, Kementerian Luar Negeri Brunei meminta Qamar Sultan untuk menulis Al-Qur’an di bendera negara yang beribukotakan Bandar Seri Begawan itu.
Al-Qur’an itu diserahkan kepada Sultan dan Perdana Menteri Brunei Darussalam tepat pada saat Hari Nasional Brunei, 23 Februari 2010. (Red: Muchlishon)