Internasional

Presiden Palestina Ancam Akhiri Persatuan dengan Hamas

NU Online  ·  Ahad, 7 September 2014 | 14:02 WIB

Jakarta, NU Online
Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengancam akan mengakhiri persatuan dengan Hamas jika gerakan Islam tersebut tidak memungkinkan pemerintah beroperasi dengan baik di Jalur Gaza. 
<>
Pernyataan itu disampaikan pada malam pembicaraan di Kairo dengan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi setelah hampir dua minggu gencatan senjata yang mengakhiri konfrontasi besar selama 50 hari dengan Israel di Gaza, seperti dilaporkan oleh Al Arabiya. 

"Kami tidak akan menerima situasi dengan Hamas terus seperti itu saat ini," kata Abbas pada saat kedatangan di ibukota Mesir pada Sabtu malam, dalam sambutannya yang dipublikasikan oleh kantor berita resmi Palestina WAFA. 

"Kami tidak akan menerima kemitraan dengan mereka jika situasi terus seperti ini di Gaza di mana ada pemerintah bayangan ... menjalankan wilayah," katanya. 

"Pemerintahan konsensus nasional tidak dapat berbuat apa-apa di lapangan," katanya. 

Menurut ketentuan kesepakatan rekonsiliasi yang ditandatangani pada bulan April, Palestina sepakat untuk membentuk pemerintah konsensus interim yang dijalankan oleh para teknokrat, yang mengakhiri tujuh tahun pemerintahan saingan di Tepi Barat dan Gaza. 

Kesepakatan tersebut berusaha untuk mengakhiri tahun pahit dan kadang-kadang berdarah akibat persaingan antara gerakan Hamas dan Fatah, yang mendominasi Otoritas Palestina yang berbasis di Tepi Barat. 

Kabinet baru, yang berbasis di Ramallah, mulai menjabat pada tanggal 2 Juni, pada saat yang sama pemerintah Hamas di Gaza secara resmi mengundurkan diri. Meskipun telah terjadi serah terima, Hamas tetap memiliki kekuatan secara de facto di Gaza. (mukafi niam) foto: reuters