Internasional

Peringatan Maulid Nabi, Ajang Konsolidasi PCINU Yordania

Rab, 22 November 2017 | 12:00 WIB

Amman, NU Online
Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama Nahdlatul Ulama (PCINU) Yordania menggelar acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad di Amman Yordania, Rabu (22/11). Acara tersebut diselenggarakan bertepatan dengan hadirnya pengurus Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU) KH Muhammad Nur Hayid. 

Rais Syuriah PCINU Yordania Asyikin Sumarto mengatakan, acara ini bertujuan untuk meneladani semua akhlak Rasulullah. Yakni dengan kembali mengingat perjuangan dan sejarah perjalanan Rasulullah dan memperbanyak membaca salawat kepadanya. Selain itu, acara ini dimaksudkan untuk mempererat silaturahim antara warga muslim dari Indonesia yang ada di Yordania. 

“Alhamdulillah kerawuhan Kiai Hayid ke Jordan ini kami jadikan momentum untuk konsolidasi pengurus PCINU Jordan sekaligus untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad bersama-sama warga NU dan kaum muslimin di Jordan, baik yang mahasiswa ataupun pekerja,” kata kandidat Doktor Universitas Uways Yordania ini.

Penasehat PCINU Yordania Suseno Hadi mengaku bahagia dan bangga dengan PCINU Yordania yang kompak. Baginya, PCINU Yordania selalu hadir memberikan layanan dan bantuan baik bidang keagamaan dan sosial kemasyarakatan kepada Warga Negara Indonesia (WNI) dan tenaga kerja Indonesia di Yordania. 

“Kami senang acara ini digelar di rumah saya, ini sungguh keberkahan yang luar biasa. Sekaligus kami bangga karena acara ini juga dihadiri Kiai Hayid dari PBNU,” kata Atase Tenaga Kerja Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) ini.

Dia juga berharap PCINU dan organisasi lainnya yang ada di Yordania bisa terus bekerjasama dan bersinergi dengan KBRI. 

“Semoga acara semacam ini terus kita jaga dan kita lestarikan untuk bisa menjadi ajang silaturahmi diantara para WNI di Jordan,” terang doktor lulusan Universitas Queensland Brisben Australia ini.

KH Muhammad Nur Hayid meminta acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad ini bukan hanya dijadikan sebagai seremonial dan ajang silaturahim PCINU saja, namun juga harus dimaknai sebagai upaya dan komitmen untuk meneladani Nabi Muhammad. 

“Diharapkan kaum muslimin yang memperingati Maulid Nabi Muhammad akan bisa mengambil hikmah yang sangat banyak. Salah satunya berniat meneladani akhlaq rasulullah dalam kehidupan sehari-hari,” terang Gus Hayid.

Gus Hayid juga berharap, PCINU Yordania bisa menjelaskan dengan baik manakala ada pihak yang mempertanyakan dalil-dalil bolehnya memperingati Maulid Nabi Muhammad. Belakangan ini banyak ustadz yang tidak membaca banyak referensi kitab ulama yang diakui keilmuannya, tapi mereka mudah membid’ahkan dan menyesatkan orang lain dan ajaran yang sudah turun temurun digelar dalam tradisi Islam selama ini.

“Suruh (mereka yang membid’ahkan) baca kitabnya Ibnu Hajar Alhaitsami yang berjudul Annikmatul Kubro alal Alami fi Maulidi Sayyidi Waladi Adam,” terang Kiai yang sering mengisi acara Serambi Islami di TVRI ini.

Di dalam kitab Imam Ibnu Hajar Alhaitsami itu dijelaskan bahwa Rasulullah Muhammad sendiri selalu memperingati hari lahirnya dengan puasa hari Senin. Kitab itu juga mengungkap keutamaan orang yang memperingati dan bersedekah dalam rangka merayakan Maulid Nabi Muhammad. Pendapat Abu Bakar Asshiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Imam Syafi’i, Imam Suyuthi, dan para ulama besar lainnya perihal peringatan maulid Nabi Muhammad pun dikutip dalam kitab ini.  

“Jadi jangan ragu dan bimbang lagi memperingati acara Maulid Nabi Muhammad ini. Insya Allah kita berada di jalan dan benar dan diridlai Allah dan semoga kita mendapatkan syafaatul udhma di hari kiamat kelak,” tegas Sekretaris Jenderal Himpunan Pengusaha Santri Indonesia ini. (Red: Muchlishon Rochmat)