Internasional

Perayaan Maulid Nabi di Kabul Dibom, Puluhan Orang Meninggal

Rab, 21 November 2018 | 05:45 WIB

Kabul, NU Online
Sebuah aksi bom bunuh diri yang menyasar perayaan Maulid Nabi di Kabul, ibu kota Afghanistan, Selasa (20/11), mengakibatkan setidaknya 50 orang meninggal dunia dan 70 orang lainnya mengalami luka-luka. Jumlah korban meninggal bisa saja meningkat mengingat korban yang ada dalam kondisi kritis juga banyak. 

Juru pemerintahan Afghanistan, Najib Danesh, mengatakan, bom bunuh diri tersebut terjadi di gedung pernikahan Uranus di Kabul, dimana banyak ulama dan umat Muslim Afghanistan berkumpul untuk merayakan Maulid Nabi.

“Bom bunuh diri meledak di dalam sebuah gedung serbaguna di saat para ulama berkumpul untuk merayakan Maulid Nabi Muhammad,” kata Danesh, dilansir Washington Post, Selasa (20/11).

Danesh kemudian menceritakan, pelaku bom bunuh diri tersebut memasuki gedung tempat digelarnya Maulid Nabi sebelum akhirnya meledakkan dirinya. Pelaku melancarkan aksinya ketika ribuan umat Islam di gedung tersebut membacakan ayat-ayat suci Al-Qur’an.

Dilaporkan, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 18.15 waktu setempat. Sampai saat ini, belum ada pihak yang bertanggung jawab atas tragedi tersebut. Tapi, ada kecurigaan yang melakukan itu adalah ISIS Afghanistan atau kerap disebut ISIS Khorasan.  

Pelaku diduga menggunakan bahan peledak berkekuatan tinggi. BBC melaporkan, aksi bom bunuh diri tersebut membuat kaca gedung pecah, mebel berjatuhan, dan mengoyak tubuh korban. 

Atas insiden itu, Presiden Afghanistan Ashraf Abdul Ghani menetapkan hari Rabu (21/11) sebagai hari duka nasional. Ia memerintahkan masyarakat Afghanistan untuk mengibarkan bendera setengah tiang.

Presiden Ghani mengecam keras aksi bom bunuh diri tersebut. Ia menilai, aksi tersebut sebagai kejahatan yang tidak bisa dimaafkan dan mencemari ajaran Islam. 

“Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengecam keras serangan itu dan menyatakan hari Rabu sebagai hari berkabung nasional," tulis juru bicara presiden Afghanistan, Haroon Chakhansuri, di akun Twitternya. (Red: Muchlishon)