Internasional

Penghalang Ka’bah Disingkirkan, Jamaah Bisa Kembali Cium Hajar Aswad

Rab, 3 Agustus 2022 | 17:00 WIB

Penghalang Ka’bah Disingkirkan, Jamaah Bisa Kembali Cium Hajar Aswad

Jamaah kembali bisa menyentuh kiswah dan mencium hajar aswad setelah balok-balok penghalang disingkirkan selama pandemi Covid-19. (Foto: Haramain)

Makkah, NU Online

Balok-balok penghalang yang selama ini melindungi Ka’bah pada Selasa (2/8/2022) malam kembali dibuka. Dengan demikian jamaah kembali dapat menyentuh kiswah dan mencium Hajar Aswad yang selama 2,5 tahun ini ditutup karena pandemi Covid-19.


Selain pembukaan penghalang, garis-garis penanda dengan berbagai warna yang melingkari area mataf, yang juga dibikin selama pandemi juga dicopot. Kini area Ka’bah sudah dalam situasi normal sebagaimana sebelum ada pandemi.


Selama waktu pembukaan dan pencopotan penanda di area mataf, lokasi tersebut ditutup untuk thawaf. Jamaah hanya bisa thawaf di lantai 2 dengan diameter yang lebih lebar sehingga jarak dan waktu tempuhnya lebih panjang. Area yang biasanya sepi menjadi sangat padat. Sekitar tengah malam, area mataf sudah dapat digunakan.


Jamaah menyambut dengan antusias pembukaan penghalang. Di seluruh sisi, jamaah berdoa sambil menempelkan tangannya ke kiswah dari sutra yang masih sangat halus karena baru diganti pada 1 Muharram 1444 atau pada Sabtu, 30 Juli 2022. Area paling favorit berada di antara pintu Ka’bah dan Hajar Aswad yang dikenal dengan nama Multazam.


Jamaah juga memenuhi depan Hijir Ismail, berdiam dan membaca doa di pagar berbentuk setengah lingkaran. Sementara area paling sepi adalah antara sudut atau rukun Iraqi dan rukun Yamani.

 

Di situ jamaah dapat berdoa sepuasnya tanpa takut digeser atau didesak orang lain. Bagi yang ingin mengusap tangan atau mencium rukun Yamani juga dapat dilakukan dengan tenang dalam waktu yang lumayan lama tanpa didesak dari belakang.


Area Hajar Aswad sangat padat di mana banyak orang saling berdesakan untuk dapat menciumnya. Dorongan dari berbagai sisi membuat tubuh terhimpit dan tergerak dari satu sisi ke sisi lainnya.

 

Jamaah dari negara-negara Muslim yang memiliki postur tubuh tinggi dan besar mendominasi area tersebut. Askar yang bertugas kewalahan mengatur orang-orang yang ingin mencium Hajar Aswad.


Sayangnya, saat pembukaan penghalang Ka’bah, sebagian besar jamaah haji asal Indonesia sudah pulang ke Tanah Air atau sudah berada di Madinah.

 

Asep Subhana, kepala seksi transportasi daerah kerja Makkah menyampaikan, hingga 2 Agustus, tinggal tersisa 11 kloter dengan asumsi jumlah jamaah 2.874. Keberangkatan ke Madinah akan berakhir Kamis, 4 Agustus. Namun demikian, pada Rabu dini hari, masih terlihat rombongan jamaah haji Indonesia yang sedang tawaf.


Sebagian besar jamaah haji yang sebelumnya memenuhi Masjidil Haram sudah kembali ke negaranya masing-masing. Terminal Syib Amir yang merupakan terminal paling besar dan menjadi lalu-lalang jamaah haji dari berbagai negara sudah sepi pada Rabu dini hari.

 

Hanya ada beberapa bus yang mengantar jamaah, dan yang turun pun tak banyak. Bus Shalawat yang melayani jamaah haji Indonesia juga masih beroperasi sampai dengan tanggal 4 Agustus.  


Aplikasi Eatmarna

Untuk dapat menjalankan umrah sunnah tidak lagi sebebas sebelumnya saat musim haji sedang berlangsung. Kini, jamaah harus mendaftar dulu di aplikasi eatmarna dan nantinya memilih jadwal umrah.

 

Para askar menjaga dengan ketat lokasi-lokasi yang menjadi pintu masuk bagi jamaah yang ingin mengakses area mataf. Mereka yang berpakaian ihram, namun tidak dapat menunjukkan pendaftaran di aplikasi, tidak diizinkan masuk.


Untuk jamaah biasa yang hanya ingin beribadah dan menjalankan shalat jamaah di Masjidil Haram, mereka tetap diizinkan masuk, namun tidak diizinkan turun di lokasi mataf yang saat ini dikhususkan bagi jamaah yang menggunakan pakaian ihram.


Aplikasi Eatmarna digunakan untuk mendaftar ibadah di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Untuk warga Arab Saudi, waktu ibadah juga dibatasi. Mereka hanya dapat menjalankan umrah atau pergi ke Raudhah di Masjid Nabawi sebulan sekali.


Setelah sebagian besar jamaah haji pulang, pembangunan yang sempat terhenti kembali dilakukan. Beberapa lokasi ditutupi papan dan diberi pengumuman sedang berlangsung proses pembangunan. Para pekerja konstruksi terlihat bekerja di sejumlah area. Di sejumlah tempat di halaman Masjidil Haram juga disekat sehingga jamaah mesti berputar jika ingin masuk ke dalam.


Pewarta: Achmad Mukafi Niam

Editor: Fathoni Ahmad