Wellington, NU Online
Otoritas kepolisian Selandia Baru mengonfirmasi, ada empat orang yang terlibat dalam aksi penembakan brutal di dua masjid di Selandia Baru pada Jumat (15/3) siang. Empat orang tersebut terdiri dari tiga laki-laki dan satu perempuan. Mereka ditahan pihak keamanan setempat setelah aksi serangan berdarah itu. Namun salah satu dari mereka kemudian dilepaskan.
Salah seorang terduga pelaku dilaporkan adalah seorang warga negara Australia, Brenton Tarrant. Tarrant adalah seorang pria kulit putih berusia 28 tahun. Perdana Menteri Australia Scott Morrison menyebut kalau ada warga negaranya yang ditangkap di Selandia Baru. Menurut Morrison, warganya itu adalah seorang teroris yang bengis, sayap kanan, ekstrem.
Sebelumnya, Tarrant mengunggah sebuah manifesto di sebuah media sosial yang intinya dia menentang ideologi kaum imigran. Dalam unggahannya itu, Tarrant juga menyampaikan dukungannya terhadap supremasi kulit putih.
Seperti dibertitakan The New Zealand Herald, Jumat (15/3), Tarrent menayangkan aksi penembakan brutal itu di layanan live streaming Facebook. Dari tayangan live streaming, Tarrent semula mengarahkan mobilnya ke dekat Masjid Al Noor di Deans Ave, Christchurch. Kemudian dia memarkirkan mobilnya di dekat jalan masuk masjid.
Setelah itu, Tarrent memegang satu pucuk senapan dan mulai berjalan ke dalam masjid. Korban pertama yang ditembak ada seorang yang berada di dekat pintu masuk masjid. Setelah itu, pelaku melepaskan tembakan secara membabi-buta ke arah jamaah laki-laki, perempuan, dan anak-anak di dalam Masjid Al-Noor.
Kemudian Tarrent kembali ke mobilnya untuk mengambil lebih banyak amunisi. Ia lalu mengarahkan senjatanya ke arah jalanan tanpa target yang jelas. Naasnya, ia kembali ke dalam masjid untuk memeriksa korbannya yang masih hidup. Ia menembaki ke arah orang-orang yang ada di dalam masjid sebelum pergi meninggalkan lokasi.
Kepala Kepolisian Selandia Baru Mike Bush mengatakan, pihaknya belum mengetahui apakah ada orang lain –selain empat orang tersebut- yang terlibat dalam aksi penembakan massal itu. “Kami belum mengetahui apakah ada orang lainnya (yang terlibat), namun kami tidak bisa berasumsi tidak ada lainnya yang berkeliaran. Jangan berasumsi bahwa bahaya telah lenyap,” kata Bush, dikutip dari laman BBC, Jumat (15/3).
Meski demikian, selain Brenton Tarrant belum ada informasi lebih detil tentang identitas pelaku lainnya dan juga pihak-pihak yang mungkin terkait dengan aksi penembakan massal tersebut. Dilaporkan bahwa seorang pria dijerat dakwaan pembunuhan dan akan disidangkan pada Sabtu (16/3) esok hari.
Aksi penembakan massal terjadi di Masjid Al Noor di Deans Ave dan di sebuah masjid lainnya di pinggiran Linwood ketika umat Islam setempat hendak melangsungkan shalat Jumat. Hingga saat ini, kejadian itu menyebabkan setidaknya 49 orang meninggal dan 20 lebih lainnya mengalami luka serius, termasuk dua warga negara Indonesia Zulfirmansyah dan anaknya. (Red: Muchlishon)