Internasional

PCINU Sudan Gelar Konfercab ke-13

NU Online  ·  Sabtu, 12 April 2014 | 03:01 WIB

Khartoum, NU Online
Pengurus Cabang Istimewa Nahdatul Ulama (PCINU) Khartoum, Jum’at (11/4) kemarin waktu setempat mengadakan Konferensi Cabang (Konfercab) Istimewa NU ke-13 di gedung serbaguna KH Agus Salim Kedutaan Republik Indonesia untuk Sudan dan Eritrea.<>

Konfercab yang diketuai Wildan Habibul Ula pada tahun ini, dilangsungkan di dua waktu dan tempat. Pertama Konfercab yang diadakan Jum’at untuk membahas sidang pleno I, II dan III.

Kedua, dilaksanakan Sabtu (12/4) hari ini untuk ceremonial yang akan dihadiri oleh beberapa tokoh mustasyar dari Sudan, warga NU dan segenap undangan dari berbagai negara kawasan Afrika dan Asia.

“Sengaja, pada tahun ini acara diadakan di dua waktu. Untuk lebih matangnya teman-teman dalam menggodok materi sidang,” kata Wildan di sela-sela kesibukannya.

Hajatan akbar PCINU Sudan, KONFERCAB XIII pada tahun ini bertema  “Aktualisasi Nilai-Nilai Ahlussunnah wal-Jama’ah Demi Mewujudkan Kader Ulama Bertaraf Internasional”. Menurut ketua SC (Steering Committee ) Konfercab ke-13, H. Zainul Alim, tema Konfercab ini merupakan hasil perenungan pada puncak kegelisahan tim SC untuk merangkum spirit perjuangan NU di Sudan pada tahun ini, setelah melalui berbagai perjalanan dan sejarah 12 tahun PCINU berdiri di negeri dua Niil.

Pada pembukaan dan sambutan pengurus yang diwakili oleh H. Auzai Mahfudz Ashirun. Ia mengatakan bahwa U harus memiliki dua sikap yang harus ekuivalen, antara ke dalam dan keluar. Dalam sambutannya, Auzai menekankan bahwa kepengurusan depan, sebelum menjabat menjadi pengurus, yang terpenting adalah kesiapan diri dalam mengemban roda kepemimpinan organisasi dalam satu periode.  Dikatakannya, banyak pengurus yang tidak menyelesaikan masa jabatan satu periode karena berbagai hal alasan.

Agenda acara hari ini hanya akan membahas tata tertib, Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Program Kerja dan Rekomendasi. Acara puncak akan diadakan besok, hari Sabtu (12/4/14) di auditorium Daar Mushaf. (Ibnu Nawawi/Tajul Mafachir/Anam)