Internasional

Parah! 7 Juta Anak-anak Yaman Alami Kelaparan

NU Online  ·  Jumat, 2 November 2018 | 07:00 WIB

Parah! 7 Juta Anak-anak Yaman Alami Kelaparan

Foto: Khaled Abdullah/Reuters

Sana’a, NU Online
UNICEF, badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menangani masalah anak-anak, mencatat bahwa  lebih dari tujuh juta anak-anak Yaman tengah menghadapi rawan pangan, dibandingkan dengan ancaman langsung kelaparan. 

Direktur regional UNICEF Geert Cappelaere berpendapat, untuk mengatasi persoalan tersebut maka dibutuhkan komitmen bersama untuk mengakhiri perang dan membangun pemerintahan Yaman yang memberikan perhatian lebih kepada anak-anak. 

“Yang kita butuhkan adalah menghentikan perang dan (untuk menciptakan) mekanisme pemerintah yang menempatkan pusat rakyat dan anak-anak,” kata Cappelaere, dikutip dari laman AFP, Jumat (2/11).

Tidak hanya itu, Cappelaere juga melaporkan beberapa fakta yang memprihatinkan terkait dengan kondisi anak-anak yang ada di Yaman. Sejak perang saudara meletus empat tahun lalu hingga hari ini, lebih dari 1,8 juta anak-anak Yaman mengalami kekurangan gizi akut. 

“Hari ini, 1,8 juta anak-anak di bawah usia lima tahun menghadapi kekurangan gizi akut, dan 400.000 dipengaruhi oleh gizi buruk akut,” urainya. 

Sebelumnya PBB melalui World Food Program (WFP) melaporkan bahwa sekitar 12 juta penduduk Yaman tengah menghadapi bencana kelaparan. Bahkan, juru bicara WFP Herve Verhoose mengungkapkan, jika Perang Yaman dibiarkan berlarut-larut maka 3,5 penduduk Yaman lainnya akan mengalami hal yang sama.

“Saat ini Yaman tengah menghadapi krisis kelaparan terparah di dunia, di mana hampir 18 juta orang di seluruh penjuru negeri bahkan tak tahu-menahu bagaimana mereka akan mendapatkan makanan selanjutnya," kata Verhoosel, dilansir kantor berita Anadolu, Rabu (17/10). 

Yaman didera perang saudara sejak 2014 silam, saat kelompok Houthi yang disokong Iran merebut beberapa wilayah Yaman dan menguasainya. Yaman di bawah pemerintahan Abd Rabbu Mansour Hadi berupaya menghalau Houthi dengan berbagai cara. Salah satunya dengan meminta bantuan pasukan koalisi Arab Saudi. Hingga hari ini, perang saudara masih terus berkecamuk di Yaman. Belum ada tanda-tanda kapan akan berakhir. (Red: Muchlishon)