Palestina dan Israel Lanjutkan Koordinasi Keamanan dan Perundingan
NU Online Ā· Kamis, 19 November 2020 | 05:30 WIB

Presiden Palestina, Mahmoud Abbas berbicara dalam pertemuan para petinggi Palestina di Ramallah. (Foto: AFP via Arab News)
Patoni
Penulis
Jakarta, NU Online
Palestina dan Israel menindaklanjuti upaya perundingan Jumat pekan lalu dengan melanjutkan koordinasi keamanan. Otoritas Palestina pada Selasa (17/11) mengumumkan bahwa pihaknya melanjutkan koordinasi keamanan dan hubungan diplomatik lainnya dengan Israel setelah menangguhkan kebijakan pada Mei karena rencana aneksasi Tel Aviv.
āSehubungan dengan seruan yang dibuat oleh Presiden (Mahmoud) #Abbas mengenai komitmen Israel terhadap perjanjian yang ditandatangani secara bilateral, & berdasarkan surat resmi tertulis dan lisan yang kami terima, yang menegaskan komitmen Israel kepada mereka. Karenanya, hubungan dengan #Israel akan kembali seperti semula,ā kata Menteri Urusan Sipil Palestina Hussein Al-Sheikh melalui Twitter.
Ā
Ā
In light of the calls made by President #Abbas regarding Israel's commitment to the bilateral signed agreements,& based on the official written and oral letters we received,confirming Israel's commitment to them.Accordingly, the relationship with #Israel will return to how it was https://t.co/mLxTNtiZR9
ā ŲŲ³ŁŁ Ų§ŁŲ“ŁŲ® Hussein Al Sheikh (@HusseinSheikhpl) November 17, 2020
Ā
Ā
Baca juga:Ā Palestina Siap Berunding Kembali dengan Israel Asalkan...
Dikutip dari Arab News, koordinator kegiatan pemerintah Israel di wilayah Palestina Kamil Abu Rukun lewat surat yang dikirimkan kepada Al-Sheikh menerangkan bahwa kesepakatan bilateral Israel dan Palestina tetap mengacu pada hukum yang berlaku.
āTerkait surat Anda tertanggal 7 Oktober 2020, Israel sebelumnya telah menyatakan bahwa perjanjian bilateral Israel-Palestina tetap membentuk kerangka hukum yang berlaku yang mengatur perilaku para pihak di bidang keuangan dan lainnya,ā ujar Kamil Abu Rukun.
Ā
Dikutip dari Anadolu Agency, Perdana Menteri Palestina, Mohammad Shtayyeh, membenarkan bahwa Otoritas Palestina menerima surat dari Israel yang mengatakan pihaknya berkomitmen untuk semua perjanjian sehingga mereka mengumumkan dimulainya kembali koneksi. Sementara itu, faksi-faksi Palestina mengecam pengumuman tersebut.
Hamas mengatakan bahwa keputusan ini memberi negara-negara yang telah menormalisasi hubungan dengan Israel pembenaran yang sebelumnya telah ditolak.
Ā
Baca juga:Ā Rudal Balasan Israel Serang Fasilitas Milik Hamas di Gaza
āKeputusan ini merupakan tantangan bagi upaya nasional untuk membangun kemitraan nasional, strategi perjuangan melawan penjajahan, aneksasi, normalisasi dan Kesepakatan Abad Ini dan datang bersamaan dengan pengumuman ribuan unit permukiman di Kota Yerusalem yang diduduki," kata kelompok perlawanan Palestina itu.
Hamas menambahkan bahwa Otoritas Palestina harus segera mundur dari keputusannya dan tidak bertaruh pada Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden atau pemimpin lain untuk membebaskan tanah itu, menegaskan bahwa satu-satunya cara untuk kebebasan adalah persatuan nasional.
Otoritas Palestina memutus hubungan dengan Israel pada Mei sebagai protes terhadap rencana aneksasi Tel Aviv untuk bagian Tepi Barat yang diduduki di bawah kebijakan "Kesepakatan Abad Ini" yang diusulkan oleh Presiden AS demisioner, Donald Trump.
Pewarta: Fathoni Ahmad
Editor: Muchlishon
Terpopuler
1
Khutbah Jumat HUT Ke-80 RI: 3 Pilar Islami dalam Mewujudkan Indonesia Maju
2
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
3
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
4
5 Poin Maklumat PCNU Pati Jelang Aksi 13 Agustus 2025 Esok
5
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
6
Kantor Bupati Pati Dipenuhi 14 Ribu Kardus Air Mineral, Demo Tak Ditunggangi Pihak Manapun
Terkini
Lihat Semua