Internasional

Mustasyar PCINU Maroko Raih Gelar Doktor

NU Online  ·  Rabu, 9 April 2014 | 09:02 WIB

Maroko, NU Online
Dengan nilai Summa Cumlaude, Mustasyar PCINU Maroko H Muhammad Shofin Sugito berhasil mempertahankan disertasinya di hadapan tim penguji di aula utama perpustakaan Fakultas Sastra dan Humaniora Universitas Sidi Mohamed Ben Abdellah Fes, Maroko, Senin (7/4).
<>
Pada disertasi berjudul "Al-Hiwar ad-Diniy-ast-Tsaqafi wa atsaruhu fi Ma’arif al-Wahyi; dirasah qadhaya wa namadhij (Dialog Agama-Budaya dan Pengaruhnya pada Horizon Pemahaman Wahyu)", Shofin memaparkan risalah universal langit yang dibawa Nabi Muhammad Saw, yakni untuk seluruh makhluk di alam.

“Sehingga, risalah samawiyah ini akan terus bergulat dan berdialog dengan variasi pemikiran dan kebudayaan manusia dan bangsa di berbagai tempat dan masa hingga hari kiamat nanti,” kata Shofin.

Lebih lanjut Shofin mengungkapkan, Islam sebagai agama langit tidak begitu saja turun ke bumi seperti makhluk luar angkasa yang asing dan menyendiri. Islam bersosial-diri dan berdialog dengan berbagai pola pikir dan kebudayaan masyarakat.

“Demikianlah yang diejawantahkan Nabi Muhammad SAW pembawa risalah langit dan para sahabat penerus estafet kepemimpinan umatnya,” tambahnya. 

Disertasi ini diuji oleh pakar semiotik Sayyid Mohamed Zuhair, pakar studi Quran-Sunnah dan Maqashid Syari’ah Idris Charqie, pakar Perbandingan Agama Lichaedhar Zohouth, dan pakar Pemikiran Islam Modern Al-Hassan Hamdouchi.

“Saya mendapati kuatnya bahasa Arab dan penyampaiannya dalam disertasi anak Indonesia ini. Saya kagum dari caranya meramu dan menyajikan banyak tema-tema lama (turats) yang terlupakan,” kata Idris Charqie.

Atas predikat Musyarraf Jiddan (Summa Cumlaude) yang diraih Shofin, Dubes RI untuk kerajaan Maroko H Tosari Widjaja beserta para staf, anggota PPI Maroko, dan warga Indonesia di Maroko memberikan apresiasi luar biasa.

H Tosari Widjaja menyatakan pihaknya akan meningkatkan jembatan peradaban Indonesia-Maroko terutama pada bidang keislaman dan budaya. Kerja sama itu akan memperkaya khazanah informasi ilmiah terkait Islam Indonesia melalui pertukaran dosen dan mahasiswa.

Ia juga berharap, disertasi itu dicetak setelah diperbaiki sesuai catatan para penguji untuk dimanfaatkan ilmunya. (Kusnadi El-Ghezwa/Alhafiz K)