Internasional

Muslim Belanda Harus Menahan Mimpinya Berhaji

NU Online  ·  Sabtu, 28 September 2013 | 06:09 WIB

Jakarta, NU Online
Bagi sebagian Muslim Balanda, menjalankan ibadah haji saat ini bagaikan mimpi yang masih harus ditahan. Krisis ekonomi menyebabkan hampir setengah Muslim yang niat berhaji harus menunda perjalanan ke Makkah, seperti dilaporkan oleh the Dutch News Kamis, September 25.
<>
"Muslim biasanya harus menabung sampai enam tahun agar bisa berhaji,” kata seorang karyawan di Badr Travel di Amsterdam, Rabu.

“Dengan datangnya krisis, sangat sedikit yang datang. Mereka tidak mampu membayarnya,” katanya.

Selama beberapa tahun, Kedutaan Saudi Arabia di Belanda biasanya memberikan 5000 visa haji setiap tahunnya pada enam belas agen perjalanan ibadah haji yang terdaftar di Belanda.

Biaya yang ditawarkan untuk perjalanan haji antara 3500-5000 Euro (55-80 juta rupiah). Segalanya berubah ketika terjadi krisis yang menyebabkan seluruh pendapatan rakyat Belanda menurun, termasuk Muslim.

“Sungguh, saya sangat takut, tetapi saya tidak bisa menurunkan harga,” kata Alkisaei Ali, pemilik Wadi Alrafidein Travel di Maastricht.

Beberapa agen travel mempertimbangkan menurunkan harga perjalanan haji untuk tahun depan.

"Mungkin saya akan memilih hotel dengan bintang yang lebih kecil,” kata Alkisaei.

“Saat ini, saya memesan hotel berbintang lima di Makkah, tetapi mungkin dapat dipertimbangkan hotel bintang tiga yang jaraknya lebih jauh daripada Masjidil Haram,” tandasnya.

Di Belanda, terdapat sekitar satu juta Muslim dari 16 juta populasinya, sebagian besar keturunan Turki dan Marokko. (onislam.net/mukafi niam)